PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Mupidah
(16.18.04819)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Muhammah Husaini, S.Sos, M.AP
Analisis Penyusutan
Pada umumnya perusahaan dalam kegiatan usahanya melakukan pemotongan pajak (tax
deductions) yang disebabkan karena adanya pengeluaran kas, baik untuk pembelian
barang, membayar tenaga kerja, maupun jasa lainnya yang digunakan dalam kegiatan
operasional. Pengakuan biayanya sederhana tergantung apakah perusahaan menggunakan
dasar kas atau dasar akrual dalam pembukuannya. Namun ada jasa yang digunakan dalam
kegiatan operasional yang harus dibeli terlebih dahulu seperti gedung, mesin, dan tanah.
Pengeluaran kas untuk hal tersebut memberikan manfaat lebih dari satu periode. Untuk
kepentingan pajak, perlakuan terhadap pengeluaran semacam ini dapat menimbulkan
masalah dalam penentuan pajak penghasilan.
Pengertian Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang
diestimasi (PSAK17). Penyusutan perlu dilakukan karena manfaat yang diberikan dan nilai dari aset
tersebut semakin berkurang. Pengurangan nilai aset dibebankan secara bertahap.
Kebijakan pajak untuk penyusutan harus mempertimbangkan tiga
hal yaitu, keadilan pajak, kebijakan ekonomi, dan administrasi,
penjelasannya sebaai berikut :
q u i ty)
k( tax e
aj a
o m i
i la np k on
Kea d
a n e
i ja k
b
01 Ke
02
t r as i
inis
Adm
03
Karakteristik dari Aset yang Dapat Disusutkan
1. Digunakan dalam kegiatan usaha.
Aset yang boleh disusutkan adalah aset yang dipakai dalam usaha
atau menjalankan usaha. Aset ini dapat dibedakan menjadi aset
bisnis, aset campuran, dan aset pribadi. Untuk aset bisnis dapat
disusutkan semuanya, sedangkan untuk aset campuran boleh
disusutkan sebagian sesuai dengan yang digunakan dalam kegiatan
usaha.
2. Nilainya menurun secara bertahap
Nilai aset yang dapat disusutkan harus menurun secara bertahap,
baik karena semakin buruk fisiknya atau karena faktor kualitas. Kalau
nilainya tidak menurun secara bertahap maka tidak dapat disusutkan
tetapi langsung dibiayakan. Adapun aset yang tidak dapat disusutkan
adalah tanah, aset pendanaan, barang dagangan, atau persediaan.
3. Aset berwujud dan aset tidak berwujud
Aset berwujud maupun aset tidak berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode dapat disusutkan. Untuk aset tidak berwujud penyusutannya disebut dengan
amortisasi.
4. Pihak yang berhak melakukan penyusutan
Pihak yang berhak melakukan penyusutan adalah:
Pihak yang menggunakan aset tersebut dalam kegiatan usaha;
Pemilik, dapat dibagi menjadi legal owner dan beneficial owner.
Portfolio Presentation
Your Picture Here and Sent to Back