Anda di halaman 1dari 17

Bab 2

“PENYUSUTA
N”
Kelompok 1:
Erna (1801035022)
Mila Wulandari (1801035063)
Ulfa Nian (1801035089)
Fitri Dayanti (1801035124)
Een Dwi Indriya (1801035161)
Perencanaan Pajak AK/B
PENGERTIAN PENYUSUTAN

Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu


aset yang dapat disusutkan sepanjang masa
manfaat yang diestimasi (PSAK 17).
Penyusutan perlu dilakukan karena manfaat
yang diberikan dan nilai dari aset tersebut Kebijakan pajak
semakin berkurang Pengurangan nilai aset untuk penyusutan
dibebankan secara bertahap. harus
mempertimbangkan
tiga hal yaitu sebagai
berikut :
1. Keadilan pajak (tax
equity)
2. Kebijakan ekonomi
3. Administrasi
KARAKTERISTIK DARI ASET YANG DAPAT DISUSUTKAN

1. Digunakan dalam 4. Pihak yang berhak


kegiatan usaha melakukan penyusutan

2. Nilainya menurun 5. Saat dilakukan


secara bertahap penyusutan

3. Aset berwujud dan 6. Dasar untuk


.
aset tak berwujud melakukan penyusutan
Penyusutan yang 1. Dipercepat (accelerated), misalnya dengan
Dipercepat
.metode penyusutan saldo menurun/

menurun ganda (declining double decitning


balance).
2. Memperpendek umur (shorted life).

Penyusutan dapat dipercepat


untuk meningkatkan arus kas,
karena jika penyusutannya besar 3. Bebas (arbitrary deduction): (Alan P. Murray 1971),
maka pajak yang dibayar lebih
kecil dan pengembalian atas
investasi menjadi tinggi.

Metode yang dapat


digunakan adalah
sebagai berikut.
Penyusutan Berdasarkan Peraturan Perpajakan

Saat mulainya
penyusutan fiskal
Adalah pada bulan
Harta/aset dalam
perolehan pengerjaan
Dengan pengecualian :
1. Harga / aset yang masih
dalam proses
Penyusutan dimulai pada
pengerjaan
tahun selesainya pekerjaan.
2. Harta/ aser dalam
usaha sewa guna usaha
3. WP yang mengajukan
permohanan ke Dirjen
Pajak
Penyusutan Berdasarkan Peraturan Perpajakan

Persetujuan Pengelompokan
Harta dalam
Dirjen Pajak harta berwujud
sewa guna
usaha
WP 1. Harta
mengajukan berwujud
khususnya sewa permohonan ke kelompok
guna usaha Dirjen Pajak bukan
tanpa hak opsi, apabila tidak bangunan
dimulai pada mengikuti 2. Harta
bulan harta prinsip umum berwujud
disewa. penyusutan. kelompok
bangunan
Metode dan Tarif Penyusutan Fiskal
Tarif penyusutan untuk aset tetap bukan bangunan
Kelompok 3
Pada metode garis
Kelompok 1
lurus bertarif 6,25 %
Pada metode garis sedangkan pada
lurus bertarif 25 % metode saldo
sedangkan pada menurun bertarif
metode saldo menurun 12,5%
bertarif 50%.

kelompok 4
Kelompok 2 Pada metode garis
Pada metode garis lurus bertarif 5%
lurus bertarif 12,5 % sedangkan pada
sedangkan pada metode saldo
metode garis saldo menurun bertarif
menurun 25 % 10%
Metode dan Tarif Penyusutan Fiskal

Tarif penyusutan untuk aset tetap berupa bangunan

Kelompok bangunan :
 Bangunan permanen, menggunakan metode garis lurus
bertarif 5 %
 Bangunan tidak permanen, menggunakan metode garis
lurus bertarif 10 %
Penyusutan Berdasarkan SAK
Biaya Perolehan PSAK Nomor 16 : Aset Tetap dan Aset Lain;Lain
PSAK Nomor 17 : Akuntansi Penyusutan
Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh suatu aset tetap sampai siap
digunakan. Aset yang Dapat Disusutkan
Terdiri dari harga belinya, termasuk
Kriteria:
biaya impor dan PPN masukan
(nonrefundable), dan biaya yang dapat 1. Digunakan lebih dari satu periode
di atribusikan; biaya persiapan tempat, 2. Memiliki masa manfaat yang
biaya pemasangan, biaya arsitek, dll. terbatas
3. Digunakan untuk produksi, memasok
barang dan jasa atau tujuan
Aset tetap juga dapat diperoleh dengan cara adminitrasi

Masa Manfaat
Gabungan Donasi
Adalah:
Pertukaran 1. Periode suatu asset digunakan oleh
perusahaan
2. Jumlah produksi atau unit serupa
diperoleh dari asset oleh perusahaan.
Penyusutan Berdasarkan SAK
Metode Penyusutan Persamaan Akuntansi Komersial dan Fiskal

1. Berdasarkan Waktu 1. Aset/harta tetap yang memberikan manfaat lebih dari satu
a) Metode Garis Lurus periode tidak boleh langsung dibebankan pada tahun
b) Metode Pembebanan yang menurun : (jumlah angka pengeluarannya, tetapi harus dikapitalisasi dan disusutkan
tahun dan saldo menurun ganda) sesuai dengan masa manfaatnya
2. Aset/harta yang dapat disusutkan adalah asset tetap
2. Berdasarkan Penggunaan 3. Tanah tidak dapat disusutkan kecuali memiliki manfaat
a) Metode jam jasa terbatas
b) Metode jumlah unit produksi

3. Berdasaran Kriteriria Lainnya:


a) Metode berd. jenis dan kelompok
b) Metode anuitas
c) Sistem persediaan
Perbedaan Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal
Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
Masa Manfaat Masa Manfaat
a) Masa manfaat ditentukan berdasarkan taksiran
a) Ditetapkan berd. Kep. Menteri Keuangan
umur ekonomis atau umur teknis
b) Ditelaah ulang secara periodik b) Nilai residu tidak diperhitungkan
c) Nilai residu bisa di perhitungkan

Harga Perolehan Harga Perolehan


a) Untuk pembelian menggunakan harga a) Untuk transaksi yang tidak mempunyai hub.
sesungguhnya istimewa berd. harga yang sesungguhnya
b) Untuk pertukaran aset tidak sejenis menggunakan b) Untuk transaksi yang mempunyai hubungan
harga wajar istimewa berd. harga pasar
c) Untuk pertukaran aset sejenis berd. nilai buku aset c) Untuk transaksi tukar menukar adalah berdasarkan
yang dilepas harga pasar
d) Dalam rangka likuidasi, peleburan, pemekaran,
d) Aset sumbangan berd. harga pasar pemecahan, atau penggabungan adalah harga pasar
kecuali ditentukan lain oleh Menteri Keuangan
e) Jika direvaluasi sebesar nilai setelah revaluasi
Perbedaan Akuntansi Komersial dan Akuntansi Fiskal
Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
Metode Penyusutan Metode Penyusutan
a) Garis lurus a) Untuk aset tetap bangunan adalah garis lurus
b) Untuk aset tetap bukan bangunan WP dapat
b) Jumlah angka tahun memilih garis lurus atau saldo menurun ganda asalkan
konsisten
c) Saldo menurun ganda
d) Metode jam jasa
e) Unit produksi
f) Anuitas

Sistem Penyusutan Sistem Penyusutan


a) Penyusutan Individual a) Penyusutan secara individual kecuali untuk
b) Penyusutan gabungan peralatan kecil boleh secara gabungan

Saat Dimulainya Penyusutan Saat Dimulainya Penyusutan


a) Saat perolehan a) Saat perolehan

b) Dengan izin Mentri Keuangan dapat dilakukan pada


b) Saat penyelesaian
tahun penyelesaian atau tahun mulai menghasilakan
Perencanaan Pajak Untuk Penyusutan
Besarnya Beban Penyusutan per Tahun Dihitung dengan Menggunakan Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun

Metode Penyusutan
Tahun Garis Lurus Saldo Menurun
(Rp) (Rp)
1 Rp 250.000.000 Rp 500.000.000
2 Rp 250.000.000 Rp 250.000.000
3 Rp 250.000.000 Rp 125.000.000
4 Rp 250.000.000 Rp 125.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000
Perencanaan Pajak Untuk Penyusutan
Besar Beban Penyusutan Dan Nilai Tunainya Dengan Tingkat Diskon 20%

Metode Penyusutan
Tahun Garis Lurus Saldo Menurun
(Rp) (Rp)
1 Rp 250.000.000 Rp 500.000.000
2 Rp 250.000.000 Rp 250.000.000
3 Rp 250.000.000 Rp 125.000.000
4 Rp 250.000.000 Rp 125.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000
Perencanaan Pajak Untuk Penyusutan
Besar Beban Penyusutan Dan Nilai Tunainya Dengan Tingkat Diskon 20%

Metode Penyusutan
Tahun Garis Lurus Saldo Menurun
(Rp) (Rp)
1 Rp 250.000.000 Rp 500.000.000
2 Rp 250.000.000 Rp 250.000.000
3 Rp 250.000.000 Rp 125.000.000
4 Rp 250.000.000 Rp 125.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000
Perencanaan Pajak Untuk Penyusutan
Metode Penyusutan
Garis Lurus (Rp) Saldo Menurun (Rp)
Keterangan
PV (tingkat diskon PV (tingkat diskon
Nominal PV Nominal PV
20%) 20%)
Harga perolehan Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000 Rp 500.000.000 Rp 416.666.667
Biaya Penyusutan Rp 1.000.000.000 Rp 647.183.642 Rp 1.000.000.000 Rp 722.897.377
PPh 30% Rp 300.000.000 Rp 194.155.092 Rp 300.000.000 Rp 216.869.213
Penghematan Pajak = Rp216.869.213 - Rp194.155.092 = Rp22.714.121

Diperolehnya besar penghematan pajak yang dapat dilakukan jika perusahaan memilih metode saldo
menurun ganda dalam menghitung besarnya beban penyusutan.

Tarif pajak yang digunakan adalah tariff pajak tertinggi, yaitu 30%, karena diasumsikan bahwa perusahaan
telah mencapai laba di atas Rp100.000.000. Dengan tingkat diskon 20% besar penghematan pajak sebesar
Rp216.869.212,98 - Rp194.155.092,57 = Rp22.714.120,41
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai