Anda di halaman 1dari 7

Glomerulonefritis Akut

OLEH:

Shelly Indri Yagi S.A 21360207

Yeyen Satriyani 21360234

Tri Ayati 21360094


 

PRECEPTOR:

dr.Firdinand Nurdin, Sp. A.,MARS,M.Kes


LATAR BELAKANG

Glomerulonefritis adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk menjelaskan berbagai macam penyakit ginjal yang

mengalami proliferasi dan inflamasi di glomerulus akibat suatu proses imunologis. Glomerulonefritis akut yang paling

sering terjadi pada anak di negara berkembang adalah setelah infeksi bakteri streptokokus beta hemolitikus grup A, yaitu

Glomerulonefritis Akut Pasca infeksi Streptokokus (GNAPS). Manifestasi klinis yang paling sering dari GNAPS berupa

sindrom nefritik akut, manifestasi klinis lainnya dapat berupa sindrom nefrotik, atau glomerulonefritis progresif cepat.

Sindrom nefritis akut merupakan kumpulan gejala klinis akibat penurunan secara tiba-tiba dari laju filtrasi glomerulus

dengan disertai retensi air dan garam, pada analisis urin ditemukan eritrosit, cast eritrosit dan albumin.
ANATOMI GINJAL
.    DEFINISI

Glomerulonefritis akut (GNA): suatu istilah yang lebih bersifat umum


dan lebih menggambarkan suatu proses histopatologi berupa proliferasi
& inflamasi sel glomeruli akibat proses imunologik. GNAPS adalah
suatu bentuk peradangan glomerulus yang secara histopatologi
menunjukkan proliferasi & Inflamasi glomeruli yang didahului oleh
infeksi group A β-hemolytic streptococci (GABHS) dan ditandai dengan
gejala nefritik seperti hematuria, edema, hipertensi, oliguria yang
terjadi secara akut.
ETIOLOGI

Penyebab GNA adalah bakteri, virus, dan proses imunologis lainnya, tetapi pada anak penyebab paling sering adalah pasca infeksi

streptococcus β haemolyticus, sehingga seringkali di dalam pembicaraan GNA pada anak yang dimaksud adalah GNA pasca streptokokus

atau GNAPS. Streptokokus dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kemampuan menghancurkan sel darah merah, yaitu:

1. Streptococcus β haemolyticus jika kuman dapat melakukan hemolisis lengkap

2. Streptococcus α haemolyticus jika melakukan hemolisis parsial

3. Streptococcus Ɣ haemolyticus jika tidak menyebabkan hemolisis.

Streptococcus β haemolyticus dapat dibagi menjadi 20 grup serologis yaitu grup A hingga T. Glomerulonefritis akut pasca streptokokus

(GNAPS) pada umumnya didahului infeksi saluran nafas bagian atas atau infeksi kulit oleh kuman Streptococcus β haemolyticus grup A.
PATOFISIOLOGI
Pada GNAPS terjadi reaksi radang pada glomerulus yang menyebabkan filtrasi glomeruli berkurang, sedangkan aliran darah ke

ginjal biasanya normal. Hal tersebut akan menyebabkan filtrasi fraksi berkurang sampai di bawah 1%. Keadaan ini akan

menyebabkan reabsorbsi di tubulus proksimalis berkurang yang akan mengakibatkan tubulus distalis meningkatkan proses

reabsorbsinya, termasuk Na, sehingga akan menyebabkan retensi Na dan air. Penelitian-penelitian lebih lanjut memperlihatkan

bahwa retensi Na dan air didukung oleh keadaan berikut ini:

1. Faktor-faktor endothelial dan mesangial yang dilepaskan oleh proses radang di glomerulus.

2. Overexpression dari epithelial sodium channel.

3. Sel-sel radang interstitial yang meningkatkan aktivitas angiotensin intrarenal.


Faktor-faktor inilah yang secara keseluruhan menyebabkan retensi Na
dan air, sehingga dapat menyebabkan edema dan hipertensi. Efek
proteinuria yang terjadi pada GNAPS tidak sampai menyebabkan edema
lebih berat, karena hormon-hormon yang mengatur ekpansi cairan
ekstraselular seperti renin angiotensin, aldosteron dan anti diuretik
hormon (ADH) tidak meningkat. Edema yang berat dapat terjadi pada
GNAPS bila ketiga hormon tersebut meningkat

Anda mungkin juga menyukai