Anda di halaman 1dari 37

Case Report

DENGUE HAEMORAGIC
FEVER

Perceptor:
Diah Astika Rini, Sp.A

Disusun Oleh:
o Endang Syuhada 21360100
o Tri Ayati 21360093
Introduction
Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan atau
nyeri sendi disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis
hemoragik. Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember tercatat penderita
DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641 diantaranya
meninggal dunia. Kasus kematian akibat DHF sering terjadi pada anak-anak, hal ini
disebabkan selain karena kondisi daya tahan anak-anak tidak sebagus orang dewasa,
juga karena sistem imun anak-anak belum sempurna. Penyakit DHF jika tidak
mendapatkan perawatan yang memadai dan gejala klinis yang semakin berat yang
mengarahkan pada gangguan pembuluh darah dan gangguan hati dapat mengalami
perdarahan hebat, syok dan dapat menyebabkan kematian.
02 Status Pasien
Tanggal masuk RS : 13/12/2022
Identitas Pasien Pukul
No RM
: 21.10 WIB
: 443169

Nama Pasien : An. U


Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 19/10/2018
Umur : 4 Tahun 1 Bulan
Anak- ke : 1 dari 2 bersaudara
Hubungan dengan orang tua :Anak kandung
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Purbolinggo
Nama Ayah : Tn. Z
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Nama Ibu : Ny. D
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SMA
Keluhan Utama Keluhan Tambahan
 
Demam sejak 3 hari Mual, muntah, nyeri ulu
yang lalu hati, sakit kepala, nyeri
sendi.
Riwayat Penyakit Sekarang

- Pasien anak perempuan U datang ke IGD RSUD Jend. Ahmad Yani diantar oleh kedua
orang tuanya dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS. Demam tinggi secara
mendadak dan menetap tanpa pernah mengalami penurunan meskipun pasien sudah
minum obat penurun panas, tidak ada perbedaan demam pada pagi, siang, ataupun
malam hari. Demam tanpa disertai menggigil dan kejang.
Riwayat Penyakit Sekarang
- Tiga hari SMRS penderita mulai demam suhunya tinggi terus-menerus, sakit kepala.
Kemudian penderita dibawa berobat ke Puskesmas dan diberikan obat antipiretik tetapi
keluhan belum berkurang.
- Besoknya, pasien mengeluh mual dan muntah dua kali isi apa yang dimakan dan
diminum, banyaknya ± ½ gelas. Selain itu, pasien juga mengeluhkan nyeri otot dan
tulang.
- Kemudian malam sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan nafsu makan dan
minum menurun dan anak tampak lemas. Sehari hanya minum 2 gelas. Riwayat
perdarahan gusi disangkal, dijumpai ruam kulit di tangan dan kaki, BAB hitam tidak
ada, keluhan buang air kecil juga tidak ada.
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Alergi
Dahulu Keluarga Alergi Obat (-), Alergi
Riwayat menderita makanan (-)
Riwayat menderita
penyakit yang sama penyakit yang sama di Sosial Ekonomi
sebelumnya (-). keluarga (-) Ibu pasien mengatakan
bahwasanya tetangga
mereka ada yang
terkena DBD
Riwayat Kehamilan Prenatal dan Post natal

A. Riwayat Kehamilan Ibu dan Prenatal

● Pemeriksaan di : Bidan

● Frekuensi : Trimester I : 1x

Trimester II :
2x

Trimesteri III :
2x

● Keluhan selama kehamilan : Tidak ada keluhan

● Obat yang dikonsumsi : Vitamin dari bidan

● Kesan : Selama kehamilan, ibu tidak memiliki riwayat


penyakit apapun dan rutin melakukan kontrol kehamilan.
Riwayat Kehamilan Prenatal dan Post natal

A. Riwayat Persalinan

●Lahir di : RS. Yadika

●Cukup bulan atau tidak : Cukup Bulan (usia kehamilan 37-


38minggu)

●Berat badan : 2.900 gram

●Panjang badan : Ibu tidak ingat

●Cacat : Tidak ada

●Lilitan Tali Pusat : Ada

●Anak ke : 1 dari 2 saudara

●Kesan : Persalinan sectio caesarea , Cukup Bulan


(neonates aterm) dengan lilitan tali pusat
Riwayat Imunisasi
Riwayat Pemberian makan
12-48 Bulan

ASI+MP-ASI
(makanan lunak)

0-12 Bulan >48 Bulan


ASI MPASI (makanan
lunak dan kasar)

Kesan : makan anak sesuai usia


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis (E4M6V5) GCS 15

Tanda Vital : TD : 96/83 mmHg HR : 72 x/menit

RR: 25 x/menit Suhu: 36,4 oC

SpO2 : 97%

Berat badan : 12 kg Panjang badan : 98 cm

Status Gizi

a. BB/U : -3 SD -2 (BB Kurang)

b. TB/U : 2 SD -2 (TB Normal)

c. BB/TB : -3 SD -2 (Gizi kurang)

Kesan : Status gizi pasien BB Kurang, TB normal, Gizi kurang.


Status Generalis
Kepala Mulut : Sianosis (-), pucat (-), bibir kering
Wajah : Wajah simetris bilateral, pucat (-), (+), bibir sumbing (-), pembesaran tonsil
oedem (-), sianosis (-)
(-), Gusi berdarah(-).
Rambut :Warna hitam, tidak mudah
Kesan : Bibir kering karena kurangnya asupan
rontok, lesi (-)
makan dan minuman
Ubun besar : Tidak cekung, tidak menonjol
Leher
Mata : Simetris bilateral, sklera ikterik
Bentuk : Simetris
(-/-), konjungtiva anemis (-/-),
sekret (-/-)
Trakhea : Berada di tengah, deviasi (-)
Telinga : Simetris bilateral, Normotia,
KGB: Tidak terdapat pembesaran
massa (-/-), sekret (-/-), lesi (-/-)

Kesan : Dalam batas normal


Hidung : Simetris, sekret (-), lesi (-),
hiperemis (-), Perdarahan (-)
Thorax Auskultasi: Bunyi jantung I-II regular, murmur (-),

Pulmo gallop (-)

Bentuk : Normochest, simetris, tidak cekung. Kesan : Dalam batas normal

Inspeksi : Kanan dan kiri simetris, retraksi (-) Abdomen

Palpasi : Nyeri tekan (-) Inspeksi : Perut tempak datar, distensi (-),
hiperemis (-)
Perkusi : Sonor(+/+)
Auskultasi: Bising usus normal
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Palpasi : Massa (-), nyeri tekan ulu hati (+),
Kesan : Dalam batas normal
organomegali (-)

Cor
Perkusi : Timpani

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat


Kesan : bising usus normal, Nyeri tekan ulu

Palpasi : Ictus cordis teraba hati (+)

Perkusi : Batas jantung normal


Genetalia Eksterna

Jenis kelamin : Perempuan

Lubang Anus : Ada

Kesan : Genitalia dalam batas normal

Ekstremitas

Atas : CTR > 2 detik, tidak cacat, tidak sianosis, tidak oedem,
akral hangat (+) , ruam (+)

Bawah : CTR > 2 detik, tidak cacat, tidak sianosis, tidak


oedem, akral hangat (+) Pergerakan: Normal ,
ruam(+)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Nilai Satuan Tanggal
Laboratorium normal 14/12/22 15/12/22 16/12/22 16/12/22

Leukosit 5-10 103/ µL 7,23 10,0 5,20 9,45


Eritrosit 3,08-5,05 103/ µL 4,44 4,44 3,77 3,95
Hemoglobin 12-16 g/dL 13,8 11,1 12,5 13,5
Hematokrit 37-48 % 37,1 29,9 28,9 31,4
MCV 80-92 fL 83,7 83,4 79,4 79,4
MCH 27-31 pg 31.1 30,9 27,7 27,8
MCHC 32-36 g/dL 37,2 37,1 34,8 34,9
Trombosit 150-450 103/ µL 26 27 46 72
RDW 12,4-14,4 % 9,4 9,4 9,6 12,4
MPV 7,3-9 Fl 11.59 10,00 16,23 12.20
IgG Dengue (+)
IgM Dengue (-)
Kesan :Trombositopenia, Penurunan hematokrit, penurunan RDW, peningkatan MPV, IgG dengue (+)
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja

Demam Berdarah Dengue


Demam Dengue Demam Berdarah Dengue
Demam Thypoid
Tatalaksana
Prognosis
Pada saat pasien dirawat diruang merpati II

RSUD Jend. Ahmad Yani , Pasien diberikan


Quo ad Vitam : dubia ad bonam
terapi sebagai berikut:
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
- IVFD RL 42cc /jam (Infus Pump)

- Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam


Omeprazol 1x 1 vial

- Paracetamol bila demam


Resume

- Pasien anak perempuan datang ke IGD RSUD AY diantar oleh keluarganya. Pasien datang
dengan keluhan demam tinggi mendadak terus menerus sejak 3 hari SMRS. Awalnya
penderita mulai demam (+) suhunya tinggi terus-menerus, sakit kepala (+), batuk (-), pilek
(-). BAB dan BAK bisa, mimisan (-), gusi berdarah (-), nyeri belakang bola mata (-), nyeri
sendi (-), nyeri ulu hati (-). Kemudian penderita dibawa berobat ke Puskesmas dan
diberikan obat antipiretik tetapi keluhan belum berkurang. Pada hari berikutnya, demam
turun, nyeri perut (+), muntah (+) 2 kali menyemprot (-), isi apa yang dimakan dan
diminum, banyaknya ± ½ gelas, sakit kepala (+).
Resume

Tepat 1 hari SMRS penderita tampak semakin lemah, demam (-), muntah (-), nyeri perut (+),
sakit kepala (+),nafsu makan dan minum menurun, dan anak tampak lemas. Sehari hanya
minum 2 gelas. BAB hitam (-) mual (+) muntah (+) isi apa yang dimakan. Anak tampak
gelisah, kaki dan tangan dingin, Lalu Anak dibawa ke IGD RSUD Ahmad Yani. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, dengan kesadaran
kompos mentis, suhu 36,4 C, frekuensi nafas 25x/menit, frekuensi nadi 72 x/menit, dengan
berat badan 12 kg.
Resume

Pada status generalis didapatkan kulit pucat (-), dengan turgor baik. Kepala didapatkan
normochepal. Pada pemeriksaan leher dalam batas normal, pada pemeriksaan dada
didapatkan hasil normal, pada pemeriksaan abdominal didapatkan nyeri tekan epigastrium,
pemeriksaan ekstremitas di dapatkan akral hangat, sianosis (-). Pemeriksaan laboratorium
didapatkan MCH meningkat, MCHC meninkat, anti dengue Ig G positif , Hematokrit
menurun, Trombosit menurun, RDW menurun, MPV meningkat, Ig M negatif, Pasien ini
di diagnosis DHF. Pasien diberikan terapi IVFD RL 5cc/kgbb/jam infus pump, omeprazole
1x 40mg intravena, paracetamol bila demam.
Thanks
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik.
BAB III. Tinjauan Pustaka
Definisi DBD
Demam dengue (DF) dan demam berdarah dengue
(DBD) dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis
demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,
ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.
Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai
dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau
penumpukan cairan di rongga tubuh (WHO, 2011).
Epidemiologi DBD
Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia Tenggara,
Pasifik barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis
dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di
Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk (1989 hingga
1995) dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35
per 100.000 penduduk pada tahun 1998.
Pada tahun 2017 jumlah kasus DBD yang dilaporkan sebanyak
68.407 kasus dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 493 orang
dan IR 26,12 per 100.000 penduduk dibandingkan tahun 2016 dengan
kasus terbanyak 204. 171 serta IR 78,85 per 100.000 penduduk terjadi
penurunan kasus pada tahun 2017 ( Depkes, 2014).
Etiologi DBD
● Demam dengue dan demam berdarah dengue
disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus
Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Terdapat 4 serotipe virus
yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. DEN-3 merupakan
serotype terbanyak. Penelitian pada artropoda
menunjukkan virus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk
genus Aedes (Stegomyia) dan Toxorhynchites. (Suhendro et
al, 2014).
Manifestasi Klinis DBD
Diagnosis DBD
Kriteria diagnosis menurut WHO tahun 1997 terbagi menjadi
kriteria klinis dan kriteria laboratoris (Widoyono, 2011):
● Kriteria klinis 
○ Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan
berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari.
○ Terdapat manifestasi perdarahan.
○ Pembesaran hati.
○ Syok.
● Kriteria laboratoris
○ Trombositopenia (<100.000/mm3).
○ Hemokonsentrasi (Ht meningkat >20%).
Seorang pasien dinyatakan menderita penyakit DBD bila
terdapat minimal 2 gejala klinis yang positif dan 1 hasil
laboratorium yang positif. Bila gejala dan tanda tersebut kurang
dari ketentuan di atas maka pasien tidak dinyatakan menderita
demam dengue.
Cara Penularan Penyakit DBD
Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Ada beberapa
spesies: Aedes Aegypti, Aedes Albopticus, Aedes Polynesiensis dan Aedes Scutelarris
yang dapat berlaku sebagai vektor. Nyamuk Aedes dapat menularkan virus dengue
kepada manusia, baik secara langsung (setelah menggigit orang yang sedang dalam
fase viremia), maupun secara tidak langsung, setelah melewati masa inkubasi dalam
tubuhnya selama 8-10 hari (extrinsic incubation period). Masa inkubasi didalam
tubuh manusia (intrinsic incubation period) antara 4-6 hari.
Faktor Resiko DBD
Pencegahan DBD
Penatalaksanaan DBD
Pengobatan DBD bersifat simptomatik dan supportif
(mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat
peningkatan permeabilitas kapiler dan sebagai akibat
pendarahan).
Cairan pengganti (rekomendasi WHO) :
● Cairan Ringer Laktat
● Cairan Glukosa 5% dalam 0,9% NaCl
● Cairan Glukosa 5% dalam 0,45% NaCl
● Cairan Glukosa 5% dalam Ringer Laktat
● Cairan Glukosa 5% dalam 0,3% NaCl
Kriteria Pemulangan Pasien DBD

Pasien dapat dipulangkan, apabila memenuhi


semua keadaan dibawah ini:
● Tampak perbaikan secara klinis
● Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
● Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan
oleh efusi pleura atau asidosis)
● Hematokrit stabil
● Jumlah trombosit >50.000/μl dan menunjukan
kecenderungan meningkat
● Tiga hari setelah syok teratasi (hemodinamik
stabil)
● Nafsu makan membaik

Anda mungkin juga menyukai