Anda di halaman 1dari 27

KONSEP HUKUM ISLAM 1

(Syari’ah, ibadah)

Dra. Anirotul Qoriah, M.Pd


Syari’ah
Syari’ah
 Hubungan antara syari’ah dng aqidah adalah sbg
mana hub antara iman dng amal, syari’ah mrpk
manifestasi dari aqidah.
 Perbedaan antara keduanya adalah bahwa aqidah
semua Nabi dan Rasul adalah sama (21:25, 3:83-
84), sedangkan syari’ah setiap Nabi dan Rasul
berbeda (5:48, 2:286)
 Makna syari’ah scr bahasa berarti jalan (5:48)
 Makna terminologis: hukum yg mengatur hubungan
antara manusia dng Allah, manusia dng sesama
manusia, dan manusia dng alam semesta (42:13,
3;112)
HUKUM ISLAM

 Hukum yg ditetapkan oleh Allah melalui wahyunya


dalam Al-Qur’an dan dijelaskan oleh RasulNya
melalui hadits, hukum Islam mengatur hubungan
manusia dengan Allah, sesama manusia dan manusia
dengan alam semesta.
 Sifat hukum islam: bidimensional, adil,
individualistik dan kemasyarakatan.
Pengertian syari’ah dan Fiqih

 Syari’ah berarti Undang-undang, peraturan , hukum,


bahkan berarti juga agama, jalan yang lurus
 Fikih berarti memahami atau mengerti sesuatu.
 Fikih berarti pemahaman manusia yang memenuhi
syarat tentang syariat, kegiatan ijtihad dengan
menggunakan akal pikiran atau ra’yu untuk
mendapatkan hukum yang belum jelas atau tidak ada
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
Prinsip-prinsip syari’ah
 Selalu sesuai dng fitroh manusia (30:30) contohnya menikah
(30:21), menutup aurat (33:59, 24:31)
 Dapat dilaksanakan dlm sgl kondisi (2:185), contoh: shalat
 Beban yg ringan sesuai dng kemampuan manusia, tujuannya untuk
kemaslahatan manusia (7;157), contohnya apa yg diharamkan oleh
Allah jauh lbh sedikit dari pd yg dihalalkan
 Penetapan dilakukan dng bertahap, dimulai dng menanamkan
akidah pd umatnya, spt pelarangan minuman keras (2:219,4;43,
5;90) dan pengharaman riba (30:39, 4:161, 2:275 -281)
 Diberlakukan scr adil bagi siapapun (4:135) yg muslim, tidak
peduli penguasa maupun rakyat, ulama maupun awam, kaya atau
miskin.
Asas-asas Syari’ah

 Meniadakan kepicikan (kesempitan)


 Meminimalkan beban (taklif)
 Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum.
 Sesuai dengan kemaslahatan
 Mewujudkan keadilan yang merata
Fungsi syari’ah

 Pedoman hidup dalam mengatur diri dan


masyarakat.
 Alat penyeimbang.
 Mendidik manusia suci lahir dan batin.
Tujuan syari’ah

 Memelihara agama
 Memelihara jiwa
 Memelihara akal
 Memelihara keturunan
 Memelihara harta
Perbedaan Syari’ah dan fikih

 Ada dlm Alqur’an dan  Ada dlm kitab-kitab fikih


hadits  Bersifat instrumental
 Bersifat fundamental  Ruang lingkup terbatas
 Ruang lingkup lebih luas pd perbuatan hukum
dari pada fikih  Karya manusia yg bs
 Ketentuan Allah dan berubah dan diubah
Rasul, berlaku abadi  Lebih dari satu, spt
 Hanya satu mazhab
 Menunjukkan kesatuan  Menunjukkan keragman
Sumber Hukum Islam

 Rasululloh menegaskan bahwa sumber norma


dan aturan islam berdasarkan hadits muaz bin
Jabal yg diriwayatkan abu Dawud dan
tirmizi.yaitu;
 Alqur’an
 As-Sunnah
 Ro’yu (ijtihad)/ijma’ dan qiyas
Tuntutan beriman pada Al-qur’an

 Senantiasa belajar dan mengajarkan Alqur’an,


memahami dan melaksanakan ajarannya
 Mendidik diri dengan Al-Qur’an
 Tunduk dan taat pada hukum-hukumnya
 Mendakwahkannya
 Menegakkannya di muka bumi
Bahaya melupakan Al-Qur’an

 Sesat (4:60, 115)


 Dada yang sempit (6:125)
 Kehidupan yang berat (20:124)
 Buta hatinya (22:46)
 Keras hatinya (57:16)
 Zalim dan hina (3:112, 32:22)
 Bersahabat dengan setan (43:36)
 Lupa diri (54:19))
 Fasiq 2:26-37)
 Munafiq dengan meninggalkan dan meremehkannya
As-Sunnah

 Menurut bahasa adalah cara atau perjalanan atau


kebiasaan
 Menurut defininisi adalah semua yang
disandarkan kepada Rasululloh baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun pesetujuan
Rasululloh.
 Hadits adalah apa-apa yang disandarkan kpd
Rasululloh baik berupa perkataan, perbuatan,
persetujuan (sama dng Sunnah) ditambah sifat-
sifat Rasululloh baik fisik maupun akhlak
Tingkatan-tingkatan hadits

 Dari jumlah rawi (yg meriwayatkan):


 1. Hadits Mutawatir: diriwayatkan oleh orang
yg banyak yg tdk mungkin untuk berdusta.
 2. Hadits Ahad: hadits yg sanadnya tdk
mencapai jumlah mutawatir dlm setiap
tingkatan sanadnya
Hadits dilihat kwalitas rowi

 Hadits shohih
 Hadits hasan
 Hadits dho’if
 Hadits maudhu’ atau hadits palsu
Fungsi As-Sunnah
 1.Sebagai penguat Al-qur’an. Yaitu
menguatkan peraturan2 yang
tersurat dalam Al-qur’an.contohnya
menyebutkan suatu kewajiban dan
larangan, lalu Rasul menguatkan
kewajiban dan larangan tersebut.
Fungsi As-Sunnah

 2. Sebagai penjelas Qur’an.


 As-sunnah memberi penjelasan
terhadap maksud ayat Alqur’an.
 Contoh, S. Albaqoroh:238,
“Wustho” dijelaskan oleh sunnah
yaitu sholat ashar.
Fungsi As-Sunnah
 3. As-Sunnah sebagai pembuat
hukum.
 Yaitu sunnah menetapkan hukum
yang belum ditetapkan oleh Al-
qur’an.
 Contoh dalam Al-maidah ayat 3, As-
sunnah melarang makan binatang
buas yang bertaring dan burung
berkaki tajam.
IJTIHAD

 Berasal dari kata “jahada’ yang


berarti mengerahkan kemampuan.
 Upaya maksimal dalam rangka
memperoleh ketetapan hukum
berdasarkan sumber ajaran islam
Alqur’an dan as-Sunnah.
Ijtihad
 Merupakan sebuah metode
pengambilan ketetapan hukum
mengenai masalah-masalah tertentu
yang berkembang di dalam
masyarakat, yang dilakukan dengan
mengacu pada Alqur’an dan as-
Sunnah.
Metode-metode Pengambilan
Hukum Islam
1. Ijma’ dan Qiyas
2. Istihsan
3. Almaslahah al-mursalat (Istihlah)
4. Saddu al-Zari’at.
Ibadah
Makna ibadah
menurut istilah syari’ah
 Imtitsaalu awaamirihii wajtinaabu nawaahiihi artinya
mengerjakan apa yg diperintahkan oleh allah dan
meninggalkan yg dilarang-Nya.
 Al-Hubbu lillah yg bermakna kecintaan yg sepenuhnya
kpd Allah
 Hasan Al-Basri mendefinisikan dlm bait syairnya:
barang siapa yg mengenal dirinya dng benar, ia akan
mengenal Tuhannya. Barang siapa yg mengenal
Tuhannya akan bertambahlah kecintaannya, dan barang
siapa yg benar-benar mengenal dunia maka akan
bertambah kebenciannya.
 Ungkapan yg mencakup sgl apa yg dicintai dan diridhai
Allah, berupa perkataan, perbuatan yg lahir maupun
batin.
Makna Ibadah menurut bahasa

 Al-ubudiyah:yg berarti al-khudhu’(ketundukan) dan


adz-zillu (merendahkan diri).
 Al-ibadatu yg berarti At-thoatu (ketaatan),dan at-
tanassuku (ritual ibadah)
 Kedua arti tsb diatas merujuk pd suatu makna yakni
‘abada (penghambaan atau lepas dari kebebasan),
(9:24)
Keutamaan ibadah
 Mrpk bukti iman dan cinta kita kpd Allah (35:15, 3:31).
 Konsumsi ruhiyyah/spiritual/jiwa kita, sbgmana fisik apabila
tdk dipenuhi mjd lapar atau sakit
 Ibadah hanya kpd allah semata mrpk kemerdekaan abadi
92:165, 39:29)
 Ujian untuk meningkatkan derajat seorang mukmin
 Hak Allah semata atas manusia
 Sarana unt mendapatkan pahala dan menghindari siksa
 Sarana unt melatih dan mendidik kejiwaan manusia
 Sarana menghindari sifat sombong
 Sarana berjumpa dng Allah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai