M. HABIBUNNAJAR (14.401.17.060) NUR LAILA M (14.401.17.067) OGHI FEBRIANTO (14.401.17.068) PUPUT AYU PUSPITA S (14.401.17.070) RIKE TRIA NOORIDA (14.401.17.0674) RIZSA AYU ARTENEVIA (14.401.17.075) DEFINISI
Leukemia adalah golongan penyakit yang ditandai dengan
penimbunan sel darah putih abnormal dalam sumsum tulang. Sel abnormal ini dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang, hitung sel darah putih sirkulasi meninggi dan menginfiltrasi organ lain. ETIOLOGI Penyebab leukemia masih belum diketahui secara pasti hingga kini, orang dengan faktor risiko tertentu lebih meningkatkan risiko timbulnya penyakit leukemia antara lain: • Host Umur, jenis kelamin, ras Faktor Genetik • Agent Virus Sinar Radioaktif Zat Kimia Merokok • Lingkungan (Pekerjaan) PATOFISIOLOGI
Pada keadaan normal sel darah putih berfungsi
sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi, Leukemia terjadi jika proses pematangan dari sitem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan. GAMBAR DARAH MANIFESTASI KLINIS • Pucat,lesu • Demam dan anorexia • Bb menurun • Ptechia, memar tanpa sebab
• Pemeriksaan Sumsum Tulang ASUHAN KEPERAWATAN Biodata Identitas anak Riwayat kesehatan sekarang Gejala awal biasanya terjadi secara mendadak panas dan perdarahan Riwayat kesehatan sebelumnya Riwayat kehamilan/persalinan Riwayat Imunisasi imunisasi yang di dapatkan oleh klien yaitu BCG, DPT (I, II, III), Polio (I, II ,III), Campak, Hepatitis. PEMERIKSAAN FISIK • Sistem neurologis Fungsi cerebral Status mental Tingkat kesadaran Kemampuan berbicara Fungsi kranial Nervus I (Olfaktorius) : Suruh anak menutup mata dan menutup salah satu lubang hidung, mengidentifikasi dengan benar bau yang berbeda Nervus II (Optikus) : Periksa ketajaman penglihatan anak, Persepsi terhadap cahaya dan warna, periksa diskus optikus, penglihatan perifer. Nervus III (Okulomotorius) : Periksa ukuran dan reaksi pupil, periksa kelopak mata terhadap posisi jika terbuka, suruh anak mengikuti cahaya. Nervus IV (Troklearis) : Suruh anak menggerakkan mata kearah bawah dan kearah dalam. Nervus V (trigemenus) : Lakukan palpasi pada pelipis dan rahang ketika anak merapatkan giginya dengan kuat, kaji terhadap kesimetrisan dan kekuatan, tentukan apakah anak dapat merasakan sentuhan di ats pipi Nervus VI (Abdusen) : kaji kemampuan anak untuk menggerakkan mata secara lateral. Nervus VIII (Fasialis) : Uji kemampuan anak untuk mengidentifikasiLarutan manis (gula), Asam (jus lemon), atau hambar (kuinin) pada lidah anterior Nervus VIII (akustikus) : Uji pendengaran anak Nervus IX (glosofharingeus) : Uji kemampuan anak untuk mengidentifikasi rasa larutan pada lidah posterior. Nervus X (vagus) : Kaji anak terhadap suara parau dan kemampuan menelan Nervus XI (aksesorius) : Suruh anak memutar kepala kesamping dengan melawan tahanan, minta anak untuk mengangkat bahu ketika bahunya ditekan kebawah. Nervus XII (hipoglosus) : Minta anak untuk mengeluarkan lidahnya Pemeriksaan diagnostic • Hitung darah lengkap Hemoglobin Retikulosit Jumlah trombosit – PT/PTT – LDH – Asam urat serum/urine – Muramidase serum (lisozim) – Foto dada dan biopsy nodus limfe – DLL Diagnosa Keperawatan • a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh • b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia • c. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit • d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah • e. Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi INTERVENSI • Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh • Tujuan: Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi Pantau suhu dengan teliti R/untuk mendeteksi kemungkinan infeksi Anjurkan semua pengunjung dan staf rumah sakit untuk menggunakan teknik mencuci tangan dengan baik R/untuk meminimalkan pajanan pada organism infektif Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasive R/duntuk mencegah kontaminasi silang atau menurunkan resiko infeksi Evaluasi keadaan anak terhadap tempat tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi R/untuk intervensi dini penanganan infeksi Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik R/rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organism Berikan antibiotik sesuai ketentuan R/diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus EVALUASI • 1) Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi • 2) Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya laporan peningkatan toleransi aktifitas. • 3) Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan. • 4) Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah • 5) Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman TERIMA KASIH
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis