Anda di halaman 1dari 4

PARAMETER

BIOLOGI
1. Plankton
● Fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani)
● Plankton pada umumnya sangat peka terhadap perubahan lingkungan hidupnya
(suhu, pH, salinitas, gerakan air, cahaya matahari dll) baik untuk mempercepat
perkembangan atau yang mematikan plankton.
● Dikaitkan dengan tingkat kualitas air, maka nilai indeks keanekaragaman yang
berkisar antara 1,6 - 2,0 diklasifikasikan sebagai tercemar ringan, sedangkan nilai
antara 1,0 - 1,6 diklasifikasikan sebagai tercemar sedang.
PARAMETER
BIOLOGI
2. Bakteri
● Bakteri aerob (membutuhkan oksigen bebas dalam mengoksidasi
nutrien) dan bakteri anaerob
● Pada ekosistem perairan alami bakteri memiliki peran sebagai
reduktor/dekomposer yang mengontrol proses dekomposisi bahan
organik.
PENGARUH PARAMETER BIOLOGI
● Plankton sebagai sumber produktivitas primer dalam ekosistem perairan menyebabkan
keberadaannya diperngaruhi oleh faktor fisika, kimia, dan biologi perairan.
Sehingga kelimpahan plankton juga sangat diperlukan untuk mengetahui kesuburan suatu perairan
dan tingkat pertumbuhan ikan yang akan dipergunakan untuk kegiatan budidaya.

● Bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan dan merugikan pada akuakultur, bakteri yang
menguntungkan contohnya: Basillus spp, Nitrosomonas, Nitrobacter bakteri tersebut berperan
dalam proses dekomposisi bahan organik dasar tambak dan berperan dalam proses nitrifikasi.
Bakteri yang merugikan contohnya: bakteri coliform pada suatu lingkungan perairan menjadi
salah satu indikator pencemaran air yang menyebabkan menurunnya kualitas suatu perairan.
Referensi
Barus, T. A. (2004). Faktor-faktor lingkungan abiotik dan keanekaragaman plankton sebagai indikator kualitas perairan
danau toba (Environmental abiotic factors and the diversity of plankton as water quality indicators in lake toba, North
Sumatera, Indonesia). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 11(2), 64-72.
Anisafitri, J., Khairuddin, K., & Rasmi, D. A. C. (2020). Analisis Total Bakteri Coliform Sebagai Indikator Pencemaran Air
Pada Sungai Unus Lombok. Jurnal Pijar Mipa, 15(3), 266-272.

Anda mungkin juga menyukai