Anda di halaman 1dari 36

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

COACHING
Disampaikan:
Dr. Bahrodin, M.M.Pd.

KOMPETENSI COACHING UNTUK PENGAWAS SEKOLAH


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa itu
Coaching
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sejarah Oxford University


Orang yang membimbing
Human Development
Digunakan dalam
Coaching siswa untuk lulus gerakan Human
Development

1830 1960

1500 1860 1995

Kereta kuda dari Dunia Olah Raga ICF lahir


desa Kocs
(Hungaria) Menjadi manager Definisi
klub olah raga coaching sesuai
Menginovasi kereta ICF lahir
dengan keahlian
pandai besi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Coaching &
Pendekatan
Lain
Kapan dan bagaimana kita
menggunakan masing-masing
pendekatan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Coaching vs Pendekatan Lain


Coaching Mentoring Fasilitasi Training Konseling
Tujuan • Memaksimalkan • Transfer • Mendapatkan • Mengajari • Memecahkan
Potensi pengetahuan & kejelasan pengetahuan masalah
• Menimbulkan keterampilan emosi/psikologis
Kesadaran Baru

Sifat • Dua arah • Biasanya satu arah • Dua arah • Satu arah • Dua arah
Komunikasi
Individu atau • Individu • Individu • Kelompok besar • Kelompok • Individu
Kelompok • Kelompok kecil • Kelompok kecil
Penentu Topik • Coachee • Mentor • Peserta • Trainer • Konselee

Keahlian • Tidak perlu • Harus • Tidak Perlu • Harus • Harus


terkait topik
Frekuensi • Rutin, lebih dari 1 • Rutin, lebih dari 1 • Satu kali • Satu kali • Rutin, lebih dari 1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Fasilitasi
• Gunakan untuk
memetakan/memahami suatu situasi
• Fasilitator memastikan proses sesuai
tujuan fasilitasi berjalan dengan
benar (misalnya mengambil
keputusan, menyelesaikan konflik,
membuat rencana tindakan
• Dilakukan untuk grup (lebih dari 10
orang)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mentoring
● Gunakan untuk mengajarkan
keterampilan tertentu
● Gunakan untuk mengajarkan
pemahaman yang benar tentang
sesuatu
● Dilakukan secara one on one
● Berlangsung dalam periode tertentu
(tidak 1 kali)
● Mentor harus ahli di bidangnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Konseling
• Digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang terkait
emosi/psikologis
• Seringkali perlu mundur ke masa
lalu dalam percakapannya
• Melibatkan terapi atau tindakan
remedial
• Biasanya untuk individu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Coaching
Gunakan untuk :
• membuat orang mengembangkan
potensinya
• membuat strategi ke masa depan
• mengeksplorasi situasi yang sama
sekali baru atau rumit
• mendorong perubahan mindset
dan/atau perilaku
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kasus 1
“Saya sangat ingin mengembangkan kompetensi diri untuk bisa terus berkontribusi
dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Suatu hari saya membaca adanya kegiatan
bimtek untuk Pengawas Sekolah Penggerak . Wah kesempatan ini. Dan hari ini saya
duduk di kelas ini sebagai peserta bimtek.”
Kasus 2
“Saya sudah selesai bimtek Pengawas sekolah penggerak. Sekarang waktunya bekerja menjadi
pengawas sekolah penggerak. Namun saya masih merasa belum terampil melakukan percakapan
coaching. Saya kemudian menghubungi instruktur saya saat bimtek dan memintanya untuk
membantu saya agar menjadi lebih terampil dalam melakukan percakapan coaching. Saya
bertemu beberapa kali dengan instruktur ini secara daring, dan saya diajari, dibimbing, dan dilatih
sehingga saya lebih terampil dalam melakukan percakapan coaching.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kasus 3
“Sebagai Pengawas Sekolah, saya menerima daftar nama komite pembelajaran yang harus saya
dampingi, ada nama yang langsung membuat dada saya sesak dan saya berkeringat dingin. Saya
teringat suatu kejadian di masa kecil yang sangat membekas hingga kini. Saya kemudian menemui
seseorang untuk membicarakan hal ini. Orang ini bertanya tentang kejadian masa kecil itu, apa yang
saya rasakan. Dia juga memberi teknik untuk bisa mengatasi sesak napas dan berkeringat dingin yang
saya alami.”

Kasus 4
“Sebagai Pengawas Sekolah, saya melihat bahwa kelima orang kepala sekolah yang saya
dampingi memiliki pengalaman-pengalaman yang saya rasa jika dibagikan akan membuat satu
sama lain belajar. Saya kemudian menggagas suatu pertemuan untuk berbagi. Saya meminta
masing-masing untuk bercerita tentang pengalamannya, dan menanyakan apa pendapat yang
lain dan pembelajaran apa yang didapat.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kasus 5
“Saya sudah selesai mengikuti pelatihan Pengawas Sekolah untuk Sekolah Penggerak. Sekarang
saatnya kembali mendampingi Kepala Sekolah dan Komite Pembelajaran. Namun saya masih
merasa belum efektif dalam berkomunikasi. Saya kemudian menghubungi salah satu instruktur
saya saat bimtek dan memintanya untuk membantu saya agar menjadi lebih efektif dalam
berkomunikasi. Saya bertemu beberapa kali dengan instruktur ini secara daring. Di awal
pertemuan, ia menanyakan apa tujuan yang ingin saya capai. Dalam pertemuan-pertemuan kami,
ia selalu mengajukan pertanyaan dan saya menjawab.”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi
Coaching
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Definisi Coaching

Kemitraan dengan individu dalam


suatu proses kreatif, dengan tujuan
memaksimalkan potensi pribadi dan
profesionalnya

Definisi International Coaching Federation


www.coachingfederation.org
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Coaching

Proses menghantarkan
seseorang dari tempat dia
berada saat ini ke tempat lain
yang menjadi tujuannya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Makna Definisi Coaching

Bermitra Proses Kreatif Memaksimalkan


Potensi

• Proses kreatif dilakukan


• Seorang coach harus melalui percakapan yang • Percakapan coaching harus
membangun rasa setara memicu berpikir coachee diakhiri dengan suatu
• Kemitraan ditunjukkan • Percakapan dilakukan untuk rencana tindak lanjut yang
dengan mengedepankan memetakan situasinya, dan diputuskan oleh coachee,
tujuan coachee nantinya menghasilkan yang paling mungkin
pemikiran atau ide-ide baru dilakukan dan paling besar
• Percakapan dilakukan dua kemungkinan berhasilnya
arah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Paradigma
Berpikir
Coaching
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Paradigma FOKUS PADA

Berpikir
"PEMBELAJAR"

Coaching MAMPU
MELIHAT MEMILIKI
PELUANG KESADARAN
BARU & DIRI YANG
BERPIKIR KE KUAT
DEPAN

BERSIKAP TERBUKA DAN


INGIN TAHU
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Fokus Pada Pembelajar


• Coach memusatkan perhatian pada orang yang
dicoachingnya, bukan pada "topik" yang
dibawanya dalam percakapan.

• Fokus diletakkan pada bagaimana topik apa pun


yang dibawa oleh coachee, dapat membawa
kemajuan pada coachee, sesuai keinginan
coachee.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bersikap Terbuka
• Coach memiliki pikiran yang terbuka terhadap
pemikiran-pemikiran coachee

• Ditandai dengan minimnya pelabelan atau


analisa tentang baik/buruk atau benar/salahnya
pemikiran tersebut

• Ditandai juga dengan kemampuan menerima


pemikiran dengan tenang, dan tidak menjadi
emosional
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bersikap Ingin Tahu


Lebih Banyak

• Seorang coach memelihara rasa ingin tahu


(curiosity) yang besar terhadap apa yang
membuat coacheenya memiliki
pemikiran/pendapat/perasaan tertentu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Memiliki Kesadaran
Diri yang Kuat
• Kesadaran diri yang kuat membantu coach untuk
bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi
selama pembicaraan

• Juga mampu menangkap adanya emosi/energi


yang timbul dan mempengaruhi percakapan, baik
dari dalam diri maupun dari coachee
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mampu Melihat
Peluang Baru
& Masa Depan
• Coach harus mampu melihat peluang
perkembangan yang ada dan juga bisa
membawa coachee melihat masa depan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kompetensi
Coaching
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

PRESENCE
● Kemampuan untuk hadir utuh bagi coachee
kita.
● Badan - pikiran - hati selaras saat sedang
melakukan percakapan dengan coachee
● Ini bagian dari Kesadaran Diri
● Ini membantu munculnya mindset dan
kompetensi yang lain
● Bersikap terbuka
● Bersikap sabar
● Bersikap ingin tahu lebih banyak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

MENDENGARKAN AKTIF

adalah kemampuan untuk fokus pada apa yang


dikatakan oleh lawan bicara dan memahami
keseluruhan makna yang tidak terucapkan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

MENDENGARKAN AKTIF
3 ALASAN TIDAK BISA MENDENGARKAN

• Asumsi - sudah mempunyai anggapan


tertentu tentang suatu situasi
• Judgment/Melabel -memberi label pada
seseorang dalam situasi tertentu
• Asosiasi - mengaitkan dengan pengalaman
pribadi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT

• Pertanyaan lahir dari mendengarkan


• Berbentuk pertanyaan terbuka
• Membuat coachee merenung, menggali,
mengingat, mengaitkan
• Diajukan pada saat yang tepat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT
• Bentuk pertanyaan terbuka: menggunakan kata
APA - BAGAIMANA - SEBERAPA.
• Tidak menggunakan kata KENAPA atau
MENGAPA
• Bukan pertanyaan TERTUTUP: Apakah,
Sudahkah, Apa sudah, pertanyaan yang dijawab
dengan Ya atau Tidak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

MENDENGARKAN &
BERTANYA DENGAN
RASA R
R - receive A A
A - acknowledge
S - summarize
A - ask
S
Model mendengarkan yang dikembangkan oleh Julian Treasure
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

RECEIVE
Mendengarkan kata kunci - kata-kata yang
diucapkan klien

CIRI-CIRI KATA KUNCI:


• diucapkan berulang-ulang
• diucapkan dengan intonasi tertentu
• berupa kata yang aneh/metafora/analogi
• tertangkap ada emosi saat diucapkan
• menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran dia
saat itu
• diucapkan setelah "tapi" atau "namun".
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ACKNOWLEDGE
• Memberi tanda/sinyal bahwa kita
mendengarkan
• Dengan anggukan, dengan kontak mata
• Jika percakapan dilakukan secara daring, bisa
dengan mengatakan "O..", "Ya..".
• Memberikan perhatian penuh pada coachee.
• Tidak sibuk mencatat
• Tidak terganggu dengan situasi lain
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

SUMMARIZE
• Saat coachee selesai bercerita, rangkum
untuk memastikan pemahaman kita sama
• Gunakan kata kunci
• Digunakan juga untuk merangkum potongan-
potongan informasi yang telah didapatkan
sebelum ini.
• Mintakan konfirmasi dari coachee apakah
rangkuman kita betul
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

LATIHAN
MENDENGARKAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

ASK
• Berdasarkan yang kita dengar dan hasil
merangkum (summarizing), ajukan
pertanyaan yang membuat pemahaman
coachee lebih dalam tentang situasinya
• Pertanyaan harus merupakan hasil
mendengarkan - mengandung penggalian
atas kata kunci atau emosi yang sudah
dikonfirmasi
• Dalam format pertanyaan terbuka:
menggunakan apa, bagaimana, seberapa,
kapan, siapa atau di mana. Jangan gunakan
‘mengapa’ atau ‘apakah’ atau ‘sudahkah’.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

LATIHAN
MENDENGARKAN
& BERTANYA
dengan
RASA

Anda mungkin juga menyukai