TSLP, IL25, IL33 master regulator, produksi IL5 dan IL13 oleh sel imun
adaptif maupun innate
PENYEMPITAN JALAN
NAPAS
• Kontraksi otot polos
• Edema jalan napas
• Penebalan jalan napas
• Hiipersekresi mukus
Patofisiolog Hiperresponsivitas jalan napas proses
i inflamasi berulang
• Kontraksi otot polos berlebih + uncoupling
kontraksi airway
• Penebalan dinding jalan napas
• Saraf sensorik yang tersensitisasi oleh inflamasi
berulang
FENOTIF ASMA
Asma alergik pd masa anak2 & berhubungan dgn riwayat terdahulu dan atau keluarga memiliki
penyakit alergi seperti ekzema, rhinitis atau alergi obat atau makanan
Asma non-alergik asma yg tdk berhubungan dgn alergi, sputum seluler nya mungkin neutrofilik,
eosinofilik atau sedikit sel inflammatory (paucigranulositik)
Adult-onset (late-onset) :Sebagian org dewas, khususnya perempuan muncul asma pada usia dewas, dimana
pasien ini lebih mengarah ke non allergic dan sering memerlukan ICS dosis tinggiatau bahkan refrakter thdp
terapi kortikosteroid dan asma kerja hrs di keluarkan pd pasien dgn adult onset asthma
Asma dgn keterbatasan aliran udara yg persistan pasien dgn long-standing asthma akan menyebabkan
perkembangan keterbatasan aliran udara scr persisten atau reversible scr tuncomplete yg disebabkan airway
remodelling
Asma obesitas pasien obese dgn asma memiliki gejala respirasi prominentdan inflamasi saluran napas
eosinofilik
DIAGNOSIS ASMA?
Anamnesis (gejala respirasi whezzing, sesak napas, batuk dan atau dada seperti terikat).
Gejala biasanya memburuk saat malam atau pagi hari, gejala bervariasi dari waktu ke waktu,
gejala dipicu oleh infeksi virus (dingin), olahraga, allergen eksposure, perubahan cuaca,
tertawa atau bahan iritan seperti exhaust fumes, rokok atau aroma yang menyengat
Pemeriksaan Fisis (biasanya normal, yang paling sering didptkan pd auskultasi adalah
whezzing dan ronki, namun ini mgkin sj tdk ada atau tdk terdengar pd ekspirasi paksa. Pada
asma derajat berat whezzing mgkin tdk ada krn adanya aliran udara yg berkurang secara berat
(silent’s chest)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Konfirmasi hambatan aliran udara ekspirasi (FEV1/FVC < 75), plus
• Uji reversibilitas : FEV1 > 12% dan > 200 ml (tunda SABA >4 jam, LABA 15 jam, tes setelah
10-15 menit inhalasi salbutamol/equiv)
• Variasi yg berlebihan dari APE harian (2 minggu) : >10%, >20% (PDPI)
• LFT setelah 4 minggu antiinflamasi : FEV1 > 12% dan > 200 ml (PEF > 20%)
• (+) bronchial challenge test : FEV1 turun 20% (metakolin/histamin), >15% (hiperventilasi,
hipertonik, mannitol)
• (+ ) Exercise challenge test : FEV turun >10% dan 200 ml
• Variasi fungsi paru yg berlebihan diantara kunjungan : FEV1 > 12% dan > 200 ml (diluar
infeksi saluran napas)
FEV1 lebih reliable dari APE, bila pakai APE (gunakan alat yang sama)
Diagnosis Banding
Derajat asma berdasarkan gejala klinis (tanpa obat)
Derajat Gejala Gejala malam Faal paru
Persisten ringan >1x/minggu tapi <1x/hari Mingguan, >2x/bulan APE & VEP1 > 80
Serangan dapat Variabilitas 20-30%
menggangu aktivitas/tidur