Anda di halaman 1dari 68

3.

SEKTOR
PERTAMBANGAN MINERBA

Heru Supriyanto
1. Bagaimana Cara Menentukan Suatu Hutan
Sebagai Objek Pertambangan P3?

Heru Supriyanto
PMK 186/PMK.03/2019
Kawasan Perhutanan Pasal 7

2) areal sebagaimana tercantum dalam Izin


IUP, IUPK, IPR, Kontrak Karya, PKP2B

Areal diluar izin yang merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk
kegiatan usaha pertambangan dan secara fisik tidak terpisahkan.

Satu atau titik koordina Disebut secara fisik tidak terpisahkan


yang sama dengan areal
perkebuna
apabila:
1. Memiliki 1 atau lebih titik koordinat
yang sama dengan areal perkebunan
atau
Terhubung dengan sungai, 2. Tehubung dengan sungai, jaringan
jembatan, jalan dan parit pipa, konveyor, jalan, atau jembatan.
Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dikutip Kamis (06/01/2022), pada 2022
disebutkan bahwa jumlah izin pertambangan, termasuk pemegang
perjanjian/kontrak mineral dan batu bara Indonesia tercatat mencapai 7.851, di
mana pemegang IUP saja mencapai 5.285.
DAFTAR IUP PERUSAHAAN BATUBARA PEMEGANG IUP DAN PKP2B

Pengumuman CnC dimana IUP telah memenuhi syarat antara lain:


 Wilayahnya tidak tumpang tindi
 Dokumen SK IUP sesuai ketentuan yang berlaku
Tidak Termasuk areal Objek PBB Pertambangan Minerba

Objek yang berada dalam kawasan perkebunan yang tidak dikenakan PBB Perhutanan,
meliputi (Pasal 7 PMK 186/PMK.03/2019) :
1. Dipergunakan untuk semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang
ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan; kuburan, peninggalan purbakala,
hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani
suatu hak; dll (pasal 3 UU PBB)
2. Areal yang yang tidak dipunyai haknya dan tidak diperoleh manfaatnya oleh
Subjek Pajak atau Wajib Pajak
2. Bagaimana cara mengenakan PBB atas
Bumi yang berada di dalam kawasan
pertambangan mineral atau batubara ?
Diterbitkan sebanyak 3 SPPT atas Objek Pajak
Pertambangan Mineral

PERMUKAAN BUMI
Areal Permukaan Bumi

Garis Pantai
PERMUKAAN BUMI SPPT 1 : Permukaan Bumi Onshore
Areal Perairan Lepas
Pantai (offshore)

SPPT 2 : Permukaan Bumi Offshore

SPPT 3 : Tubuh Bumi

Tubuh Bumi
Diperhitungkan sebagai areal Onshore apabila …

 Areal permukaan bumi “di dalam Kawasan” telah dimiliki oleh Subjek
Pajak atau Wajib Pajak dengan suatu hak atas tanah

 Atau……… Areal permukaan bumi “di dalam Kawasan” telah diperoleh


manfaatnya oleh Subjek Pajak atau Wajib Pajak dan digunakan untuk
kegiatan usaha pertambangan mineral atau batubara termasuk fasilitas dan
penunjangnya.

Diperhitungkan sebagai areal Offshore apabila…


 Areal perairan lepas pantai “di dalam Kawasan”

Diperhitungkan sebagai areal Tubuh Bumi apabila…


 Meliputi wilayah sebagaimana tercantum dalam dokumen Izin IUP/IUPK/
IUPR/Kontrak Karya/PKP2B
3. Bagaimana cara menghitung pajak yang
terhutang atas SPPT onshore?
a. Terdapat berapa jenis area pada SPPT
Onshore Pertambangan Minerba ? Pasal 21

Pertambangan emas Pertambangan nikel Pertambangan batubara

Pertambangan timah Pertambangan kaolin Pertambangan manggan


Bumi Objek PBB Pertambangan Minerba atas
SPPT Onshore
Bumi sebagai objek PBB Pertambagan Minerba atas SPPT onshore, meliputi:

Nilai Bumi pertambangan MINERBA


Garis pantai PERMUKAAN BUMI
Areal Daratan SPPT 1 : Permukaan Bumi Onshore
(onshore)

Areal produktif
tidak dihitung
sebagai AREAL BELUM AREAL AREAL
permukaan bumi
DIMANFAATKAN/ CADANGAN AREAL AREAL EMPLASEMEN
offshore (1) PRODUKSI TIDAK PENGAMAN
(5)
(2) PRODUKTIF
(4)
(3)
AREA SUDAH DIMANFAATKAN UNTUK
PERTAMBANGAN (AREA PRODUKTIF)
Tidak dihitung sebagai area onshore

AREA SUDAH DIMANFAATKAN UNTUK


PERTAMBANGAN (AREA PRODUKTIF)
Tidak dihitung sebagai area onshore
Bumi sebagai objek PBB Pertambagan Minerba atas SPPT onshore, meliputi:
1. areal yang belum dimanfaatkan untuk kegiatan penambangan mineral atau batubara
atau yang sedang dilakukan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi dan/ atau studi
kelayakan

Survey geologi Sumur paritan Survey Geofisika

Pemboran uji Desain Pemboran Studi Kelayakan


Bumi sebagai objek PBB Hutan Alam, meliputi:

2. Areal cadangan produksi yaitu areal yang belum dilakukan pengambilan


mineral atau batubara  … namun sudah diketahui volume cadanganya;

Belum dilakukan pengambilan mineral atau Telah selesai


batabara …. Namun sudah diketahui cadaganya diusahakan

Tidak dapat
diusahakan
Areal Tidak Produktif

Telah selesai
diusahakan
Bumi sebagai objek PBB Hutan Alam, meliputi:
3. Areal Tidak Produktif yaitu
 areal yang tidak dapat diusahakan penambangan mineral atau batubara,
 atau yang telah selesai diusahakan penambangan mineral atau batubara;

Areal Tidak Produktif


Bumi sebagai objek PBB Hutan Alam, meliputi:

4. Areal Pengaman yaitu areal yang dimanfaatkan sebagai pendukung dan


pengaman penambangan mineral atau batubara;

ROM stockpile tambang batubara Jalan angkutan batubara


Bumi sebagai objek PBB Hutan Alam, meliputi:

5. Areal Emplasemen, yaitu areal yang di atasnya dimanfaatkan untuk


bangunan serta fasilitas penunjangnya.
Bumi Objek PBB Hutan Alam
Bumi sebagai objek PBB Hutan Alam, meliputi:

3. Areal tidak produktif perhutanan yaitu areal dengan izin yang belum tercapai keseimbangan ekosistem dan
belum ada pemanfaatan hasil hutan bukan kayu
Bumi Objek PBB Hutan Alam
Bumi sebagai objek PBB Hutan Alam, meliputi:
4. Areal pengaman perhutanan yaitu areal yang telah melalui proses rekayasa dan dimanfaatkan
sebagai pendukung dan pengaman kegiatan usaha perhutanan meliputi areal log ponds atau log
yards, tempat pengumpulan hasil panen, jalan, kanal, parit, dan tanggul
Bumi Objek PBB Hutan Alam
Bumi sebagai objek PBB Hutan Alam, meliputi:
5. Areal emplasemen perhutanan yaitu areal yang di atasnya dimanfaatkan untuk bangunan serta fasilitas
penunjangnya

Bumi Objek PBB Hutan Alam


Bumi sebagai objek PBB Hutan Alam, meliputi:
6. Areal perlindungan dan konservasi perhutanan meliputi
a. areal yang berfungsi sebagai perlindungan dan konservasi seperti sungai, perlindungan kawasan
dibawahnya, perlindungan setempat, suaka alam, cagar budaya, zona penyangga (buffer zonw)
b. areal hutan yang ditetapkan sebagai hutan bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value Forest).
b. Bagaimana cara menentukan NJOP pada setiap
area on shore atas SPPT Onshore
Pertambangan Minerba ? ?
Penjelasan berikut Contoh Perhutanganya !
Jenis Areal Luas Areal (M2)
Areal belum dimanfaatkan 100.000
Areal cadangan 200.000
Areal Tidak Produktif 15.000
Areal Pengaman 5.000
Areal Emplasemen 5.000
Jumlah

Heru Supriyanto
Mengitung NJOP pada setiap area on shore atas
SPPT Onshore Pertambangan Minerba
Pasal 15 PMK 186/PMK.03/2019

NILAI TANAH Areal Belum Areal Cadangan Areal Tidak Areal Areal
Dimanfaatkan Produksi Produktif Pengaman Emplasemen

1.Perbandingan Harga v v
Dengan Objek Sejenis

2. Penyesuaian thd NJOP v v v


bumi/m2 areaL belum
dimanfaakan
NJOP HUTAN
ALAM lainya yang
berdekatan

Areal be
lum
Produkti ABP
f KEPDIRJEN Pajak

ATP EMP

Are NILAI
al P
rod PENGGANTI
Em u ksif
p lase
me
n
Areal Pengam
an
Penyesuaian thd NJOP bum
i/m2
area produktif

Heru Supriyanto
Tanah belukar (belum diolah)
ATAU tegalan (tanah kosong
/ditanami singkong)
Areal be
lum
Produkti KEPDIRJEN Pajak
f
ATP

Are Tanah Pada Pemukiman


al P
rod Penduduk yang padat
uks Areal Pengam
Em i a n
plas
em Penyesuaian thd NJOP bum
en areal belum produktif
i/m2

NJOP TANAH MILIK DI


LUAR HUTAN ALAM
Heru Supriyanto pada objek berdekatan
b.1. Menghitung NJOP Areal Belum Dimanfaatkan
NJOP bumi untuk Areal Belum Dimanfaatkan Pertambangan Mineral atau Batubara ditentukan
berdasarkan Perbandingan Harga dengan Objek Lain Yang Sejenis
Heru Supriyanto
Kayu Kruing

Kayu Ulin

Kayu Jati

Kayu Meranti
Gaharu - pohon Aquilaria Gondorukem - Menyadap
Madu – sarang lebah pohon pinus
malaccensis

Minyak Astiri Kertas – bubur kayu/pulp Bambu


8,5 x

75%

Heru Supriyanto
Contoh:
Luas areal tebangan 50.000 M2.
- Hasil tebangan kayu hutan alam sebanyak 5.000 M3
- Harga pasar kayu tersebut sebesar Rp2.000.000 per M3.
- Rasio biaya 75%
- Angka kapitaisasi 8,5
Nilai tanah dapat dihitung sbb:
b. Mengitung NJOP Keseluruhan Area
Pasal 15 PMK 186/PMK.03/2019
NILAI TANAH Areal Produktif Areal Belum Areal Tidak Areal Areal
Produktif Produktif Pengaman Emplasemen

1, Berdasarkan Nilai Berdasarkan


Pengganti nilai pengganti
(Pendekatan
pendapatan)

2, Perbanding harga objek V V


sejenis

3. Penyesuaian thd NJOP V


bumi/m2 areaL belum
produktif

4. Kepdirjen Pajak V

5. Kepdirjen Pajak Areal Perlindungan dan Koversi


NJOP HUTAN
ALAM lainya yang
berdekatan

Areal be
lum
Produkti ABP
f KEPDIRJEN Pajak

ATP EMP

Are NILAI
al P
rod PENGGANTI
Em u ksif
p lase
me
n
Areal Pengam
an
Penyesuaian thd NJOP bum
i/m2
area produktif

Heru Supriyanto
Tanah belukar (belum diolah)
ATAU tegalan (tanah kosong
/ditanami singkong)
Areal be
lum
Produkti KEPDIRJEN Pajak
f
ATP

Are Tanah Pada Pemukiman


al P
rod Penduduk yang padat
uks Areal Pengam
Em i a n
plas
em Penyesuaian thd NJOP bum
en areal belum produktif
i/m2

NJOP TANAH MILIK DI


LUAR HUTAN ALAM
Heru Supriyanto pada objek berdekatan
b.1. Menghitung NJOP Areal Belum Produktif
Penentuan nilai tanah dilakukan berdasarkan penilaian dengan pendekatan data pasar

Perbandingan harga objek sejenis

Contoh:
Terdapat areal belum produktif hutan alam seluas 500.000M2. Berdasarkan hasil penilaian
diperoleh nilai tanah per meter persegi sebesar Rp8.000,00
Maka Nilai tanah areal belum produktif dapat dihitung sbb:
Nilai areal belum produktif = 500.000 x Rp 8.000
= Rp4.000.000.000,00
b.2. Menghitung NJOP Areal Tidak Produktif
Areal tidak produktif hutan alam terdiri dari tanah yang tidak boleh
ditebang karena belum tercapai keseimbangan ekosistem atau tidak
ada pemanfaatan hasil hutan bukan kayu

Ditetapkan Berdasarkan KEPDIRJEN PAJAK

Contoh :
Dalam kawasan izin hutan alam terdapat areal tidak produktif seluas 30.000M2
Besarnya NJOP per M2 ditetapkan sebesar Rp803,00
NJOP areal tidak produktif hutan alam dapat dihitung sbb:

Nilai areal tidak produktif : 30.000 x 803


: Rp24.090.000,00
b.3. Menghitung NJOP Areal Pengaman
Besarnya Nilai tanah areal pengaman Hutan Alam ditentukan berdasarkan hasil penilaian tanah yang
dilakukan dengan penyesuaian terhadap NJOP bumi per meter persegi untuk Areal Belum Produkatif
Contoh:
Areal pengaman Hutan Alam yang terdapat dalam kawasan izin meliputi:
1. Logs yards luas : 20.000M2
2. Jalan luas : 5.000M2 Penyesuaian terhadap NJOP bumi per meter
3. Kanal luas : 500M2 persegi untuk Areal Belum Produktif
4. Parit luas : 300M2
5. Tanggul luas : 200M2
Nilai tanah hasil penilaian sebesar Rp1.500/M2

Maka NJOP areal pengaman dapat dihitung sbb:

XY
Y
X
Rp
Rp

Rp
b.4. Menghitung NJOP Areal Emplasemen

 Luas Tanah emplasemen 15.000 m2


 NJOP Tanah per m2 = Rp 8.000/m2
 NJOP Tanah emplasemen = Rp 8.000/m2 x 15.000 m2
= Rp 120.000.000
NJOP Bangunan dihitung berdasarkan Luas Bangunan x Nilai bangunan (Rp/M2)

NJOP bangunan dapat dhitung sbb:

XY
X

Rp
Rp
Rp

Mengapa tidak terdapat kategori bangunan berupa “jalan” pada perhitungan


NJOP bangunan?
 “Jalan” dihitung sebagai “fasilitas” sutau bangunan
 Perhitungan nilai jalan akan melekat pada perhitungan NJOP suatu
bangunan
b.5. Menghitung NJOP Areal Perlindungan dan Konversi

Areal perlindungan dan konservasi terdiri dari tanah, meliputi : sungai, kawasan hutan
suaka, zona penyangga dll
Nilai tanah per meter persegi areal perlindungan dan konservasi

Ditetapkan Berdasarkan KEPDIRJEN PAJAK

Contoh:
Areal perlindungan dan konservasi terdiri dari
1. Sungai luas : 300M2
2. Kawasan hutan suaka luas : 20.000M2
3. Zona penyangga luas : 1.500M2

Berdasarkan Kep Dirjen Pajak Nilai per M2 ditetapkan sebesar Rp58,00

XY
X

Y
Rp
Rp

Rp
4. Bagaimana cara menghitung Total NJOP?

Heru Supriyanto
Perhitungan Bumi Pada SPPT
1. Menghitung Total Luas Bumi dan Total Perhitungan NJOP Bumi

Luas Bumi NJOP Bumi/m2


- Areal Produktif = 50.000 M2 = Nilai Pengganti (Pendekatan Pendapatan)
- Areal Belum Produktif = 500.000 M2 = Rp 8.000
- Areal Tidak Produktif = 30.300 M2 = Rp 803 (Kepdirjen Pajak)
- Areal Pengamaman = 26.000 M2 = Rp 1.500
- Areal Emplasemen = 15.000 M2 = Rp 15.000
- Areal Konservasi = 21.800 M2 = Rp 58 (Kepdirjen Pajak)
Total Luas Bumi = 642.800 M2 NJOP/M2 setiap areal

NJOP Bumi
- Areal Produktif = Rp 25.000.000.000,- 2. Menghitung NJOP/M2
(Nilai tanah + BIT)
- Areal Belum Produktif = Rp 4.000.000.000,- Total Luas Bumi = 642.800 m2
- Areal Tidak Produktif Total NJOP Bumi = Rp 29.184.354.000
= Rp 24.090.000,-
Nilai NJOP Bumi/m2 = Rp 45.402/m2
- Areal Pengamaman = Rp 39.000.000,-
- Areal Emplasemen = Rp 120.000.000,-
- Areal Kosnsevasi- = Rp 1.264.400,-

Total NJOP Bumi = Rp 29.184.354.000


Perhitungan Bangunan Pada SPPT

Total Luas Bangunan = 4.650 m2


Total NJOP Bangunan = Rp 6.425.000.000
Nilai NJOP Bangunan/m2 = Rp 1.381. 720/m2
Cth. SPPT PBB sektor hutan alam
Nilai NJOP Bangunan/m2 = Rp 1.381.720/m2

Nilai NJOP Bumi/m2 = Rp 45.402/m2 Klasifikasi Nilai


Klasifikasi Nilai
HUTAN TANAMAN Pasal 15

Heru Supriyanto
1. Terdapat berapa jenis area pada suatu objek
hutan tanaman ? Pasal 15

Heru Supriyanto
Bumi Objek PBB Hutan Tanaman
Bumi sebagai objek PBB Hutan Tanaman meliputi:
1. Areal produktif hutan tanaman yaitu areal yang telah ditanami pada Hutan Tanaman
atau penugasan dari pemerintah kepada Perum Perhutani, meliputi tanah dan
pengembangan tanah berupa tanaman
Bumi Objek PBB Hutan Tanaman
Bumi sebagai objek PBB Hutan Tanaman, meliputi:

2. Areal belum produktif hutan tanaman yaitu areal yang belum ditanami baik areal yang belum diolah
dan/atau areal yang sudah diolah pada Hutan Tanaman atau penugasan dari pemerintah kepada
Perum Perhutani
Bumi Objek PBB Hutan Tanaman
Bumi sebagai objek PBB Hutan Tanaman, meliputi:
3. Areal tidak produktif hutan tanaman yaitu areal yang tidak dapat diusahakan untuk kegiatan usaha
perhutanan, yang meliputi areal tidak layak kelola, areal pengelolaan sosial dan tanaman kehidupan,
areal yang dimanfaatkan oleh selain Subjek Pajak atau Wajib Pajak secara tidak sah, serta areal yang
dimanfaatkan tidak sepenuhnya oleh selain Subjek Pajak atau Wajib Pajak secara sah

4. Areal pengaman perhutanan yaitu areal yang telah melalui proses rekayasa dan
dimanfaatkan sebagai pendukung dan pengaman kegiatan usaha perhutanan meliputi areal
log ponds atau log yards, tempat pengumpulan hasil panen, jalan, kanal, parit, dan tanggul

5. Areal emplasemen perhutanan yaitu areal yang di atasnya dimanfaatkan untuk bangunan
serta fasilitas penunjangnya

6. Areal perlindungan dan konservasi perhutanan meliputi


a. areal yang berfungsi sebagai perlindungan dan konservasi seperti sungai, perlindungan kawasan
dibawahnya, perlindungan setempat, suaka alam, cagar budaya, zona penyangga (buffer zone)
b. areal hutan yang ditetapkan sebagai hutan bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value
Forest).
2. Bagaimana cara menentukan NJOP pada
setiap area pada objek hutan tanaman ?
Penjelasan berikut Contoh Perhutanganya !

Heru Supriyanto
Heru Supriyanto
a. Mengitung NJOP Areal Produktif
Menghitung NJOP Hutan Tanaman Areal Produktif
Berdasarkan Hasil Penilaian dengan pendekatan data pasar dan pengembangan tanah

Areal produktif Hutan Tanaman terdiri dari:


1. Tanah, ditentukan Nilainya berdasarkan hasil penilaian dengan pendekatan data pasar
2. Pengembangan Tanah, ditentukan nilainya berdasarkan hasil penilaian dengan pendekatan biaya, yaitu dengan
menghitung Biaya Investasi Tanaman (BIT). Besarnya BIT ditetapkan dg KepDirjen Pajak

Contoh:
Areal produktif Hutan Tanaman terdiri dari tanaman jati, Hasil penilaian areal produktif Hutan Tanaman
Luas dan umur sbb: diperoleh nilai tanah Rp15.000/M2.
Penghitungan NJOP dapat dilakukan sbb:

Y1
Y2

XY
X
Rp
Rp
Rp

Rp
Hutan Pulp
b. Mengitung NJOP Keseluruhan Area
Pasal 15 PMK 186/PMK.03/2019
NILAI TANAH Areal Produktif Areal Belum Areal Tidak Areal Areal
Produktif Produktif Pengaman Emplasemen

1, Perbandingan harga V
objek Sejenis + Nilai (+ BIT)
Pengembangan tanah
(dihitung berdasar BIT)

2, Perbanding harga objek V V


sejenis

3. Penyesuaian thd NJOP V


bumi/m2 areaL belum
produktif

4. Kepdirjen Pajak V

5. Kepdirjen Pajak AREAL PERLINDUNGAN DAN KOVERSI

Heru Supriyanto
NJOP HUTAN
TANAMAN lainya
yang berdekatan

Areal be
lum
Produkti ABP
f KEPDIRJEN Pajak
AP
ATP EMP

Are
al P
rod
Em u ksif
p lase
me
n
Areal Pengam
an
Penyesuaian thd NJOP bum
i/m2
area produktif

Heru Supriyanto
Tanah belukar (belum diolah)
ATAU tegalan (tanah kosong
/ditanami singkong)
Areal be
lum
Produkti KEPDIRJEN Pajak Tanah yang sudah ditanami pepohonan
f berupa kebun baik sudah
ATP menghasilkan/belum

Are Tanah Pada Pemukiman


al P
rod Penduduk yang padat
uks Areal Pengam
Em i a n
plas
em Penyesuaian thd NJOP bum
en areal belum produktif
i/m2

Harga Pasar TANAH MILIK


DI LUAR HUTAN TANAMAN
pada objek berdekatan
b.1. Menghitung NJOP Areal Belum Produktif
Areal belum produktif hutan tanaman terdiri dari tanah, meliputi:
1. Areal belum diolah
2. Areal sudah diolah tetapi belum ditanami

Penentuan nilai tanah dilakukan berdasarkan hasil penilaian dengan pendekatan


data pasar
Dalam kawasan hutan tanaman terdapat areal belum diolah seluas 600.000M2 dan areal
sudah diolah tetapi belum ditanami seluas 50.000M2

Hasil penilaian tanah diperoleh nilai sebesar Rp5.000 untuk areal belum diolah dan
Rp12.000 untuk areal telah diolah.
NJOP dapat dihitung sbb:

XY
X

Y
Rp
Rp

Rp
b.2. Menghitung NJOP Areal Tidak Produktif
Areal tidak produktif hutan tanaman terdiri dari tanah, meliputi:
1. areal tidak layak kelola
2. areal pengelolaan sosial dan tanaman kehidupan
3. areal yang dimanfaatkan pihak lain

Besarnya NJOP per M2 tanah areal tidak produktif hutan tanaman ditetapkan
berdasarkan KerDirjen Pajak (Rp 357/M2)
NJOP dapat dihitung sbb:

XY
X
X

Rp
Rp

Rp
b.3. Menghitung NJOP Areal Pengaman
Areal pengaman hutan tamanan terdiri dari tanah yang dipergunakan untuk log yards, tempat
pengumpulan hasil panen, jalan, kanal, parit, dan tanggul.

Penentuan NJOP tanah areal pengaman dilakukan berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan
dengan pendekatan data pasar dengan areal belum produktif sebagai objek acuan

NJOP dapat dihitung sbb:

X
X

YX
Rp
Rp

Rp
b.4. Menghitung NJOP Areal Emplasemen

 Luas Tanah emplasemen 20.000 m2


 NJOP Tanah per m2 = Rp 12.000/m2
 NJOP Tanah emplasemen = Rp 12.000/m2 x 20.000 m2
= Rp 240.000.000
NJOP Bangunan dihitung berdasarkan Luas Bangunan x Nilai bangunan (Rp/M2)

NJOP bangunan dapat dhitung sbb:

XY
Y
X
Rp
Rp

Rp
Mengapa tidak terdapat kategori bangunan berupa “jalan” pada perhitungan
NJOP bangunan?
 “Jalan” dihitung sebagai “fasilitas” sutau bangunan
 Perhitungan nilai jalan akan melekat pada perhitungan NJOP suatu
bangunan
b.5. Menghitung NJOP Areal Perlindungan dan Konversi

Areal perlindungan dan konservasi terdiri dari tanah, meliputi : sungai, kawasan hutan
suaka, zona penyangga dll
Nilai tanah per meter persegi areal perlindungan dan konservasi
ditetapkan berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak (Rp 58/M2)

Y
X

XY
Rp
Rp

Rp
4. Bagaimana cara menghitung Total NJOP?

Heru Supriyanto
Perhitungan Bumi Pada SPPT

1. Menghitung Total Luas Bumi dan Total Perhitungan NJOP Bumi

2. Menghitung NJOP Bumi/ M2

Total Luas Bumi = 870.790 m2


Total NJOP Bumi = Rp 5.381.299.000
Nilai NJOP Bumi/m2 = Rp 6.180/m2
Perhitungan Bangunan Pada SPPT

1. Menghitung Total Luas Bangunan dan Total Perhitungan NJOP Bangunan

2. Menghitung NJOP Bangunan / M2

Total Luas Bangunan = 6.350 m2


Total NJOP Bangunan = Rp 9.120.000.000
Nilai NJOP Bangunan/m2 = Rp 1.436.220/m2
Cth. SPPT PBB sektor hutan Tanaman
Nilai NJOP Bangunan/m2 = Rp 1.436.220/m2

Nilai NJOP Bumi/m2 = Rp 6.180/m2 Klasifikasi Nilai


Klasifikasi Nilai
Terimaksih

Anda mungkin juga menyukai