Anda di halaman 1dari 16

BA’I DAN

RUKUNNYA
Oleh:

1. Fadilatul Ilma (102210047)


SLIDESMANIA

2. Jenyta Noki Nurdiana (102210067)


Pengertian BA’I
al-ba’i menurut etimologi berarti menjual atau mengganti. Kata al-ba’i

01
dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yaitu
kata al-Syira (beli). Dengan demikian, kata al-ba’iberarti jual, tetapi sekalius
juga berarti beli.
Ba’I adalah jual beli antara benda dengan benda , atau pertukaran benda
dengan uang.

● Imam Hanafi: jual beli merupakan tukar menukar harta atau barang
dengan cara tertentu atau tukar menukar barang dengan sesuatu yang
memiliki nilai dan manfaat yang setara.
● Ibnu Qudamah: jual beli didefinisikan tukar menukar barang dengan
SLIDESMANIA

tujuan untuk memberi kepemilikan dan menerima hak milik.


02
Pasal 56: Rukun BA’I
Rukun bai’ terdiri atas :
a. Pihak-pihak
b. Obyek
c. Kesepakatan

Menurut Nasrun Haroen:


Rukun jual beli hanya satu yaitu ijab dan Kabul yang mana diantara
kedua belah pihak harus menunjukkan kerelaan dan ridho untuk
SLIDESMANIA

melakukan transaksi jual beli tersebut.


Pasal 57
Pihak-pihak:

Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian jual-


beli terdiri atas penjual, pembeli, dan pihak lain
yang terlibat dalam perjanjian tersebut.
SLIDESMANIA
Pasal 58
Obyek :

Obyek jual-beli terdiri atas benda yang berwujud


maupun yang tidak berwujud, yang bergerak
maupun tidak bergerak, dan yang terdaftar
maupun yang tidak terdaftar.
SLIDESMANIA
Kesepakatan:
Pasal 59.
1. Kesepakatan dapat dilakukan dengan tulisan, lisan, dan isyarat.

2. Kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memiliki makna


hukum yang sama.

Pasal 60.
Kesepakatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
masing-masing pihak, baik kebutuhan hidup maupun pengembangan
usaha.

Pasal 61.
Ketika terjadi perubahan akad jual-beli akibat perubahan harga,
SLIDESMANIA

maka akad terakhir yang dinyatakan berlaku.


Kesepakatan Penjual dan
Pembeli :
Pasal
Penjual62dan pembeli wajib
menyepakati nilai obyek jual-beli yang
Pasal 63

diwujudkan dalam harga. 1. Penjual wajib menyerahkan obyek


jual-beli sesuai dengan harga yang
telah disepakati.

2. Pembeli wajib menyerahkan uang


atau benda yang setara nilainya
Pasal 64 dengan obyek jual-beli.
Jual-beli terjadi dan mengikat ketika
obyek jual-beli diterima pembeli,
sekalipun tidak dinyatakan secara
SLIDESMANIA

langsung.
Kesepakatan Penjual dan
Pembeli :
Pasal 65
Penjual boleh menawarkan penjualan
barang dengan harga borongan, dan
Pasal 66
Pembeli tidak boleh memilah-
persetujuan pembeli atas tawaran itu milah benda dagangan yang
mengharuskannya untuk membeli diperjualbelikan dengan cara
keseluruhan barang dengan harga yang borongan dengan maksud
disepakati. membeli sebagiannya saja.

Pasal 67
Penjual dibolehkan menawarkan beberapa
jenis barang dagangan secara terpisah
SLIDESMANIA

dengan harga yang berbeda.


03
Syarat BA’I :

a. Pasal 68
b. Pasal 69
c. Pasal 70
d. Pasal 71
e. Pasal 72
SLIDESMANIA
Tempat dan Syarat Pelaksanaan Bai’

Tempat jual-beli adalah tempat


pertemuan pihak-pihak dalam
melaksanakan akad jual beli.
Ijab menjadi batal apabila salah satu
pihak menunjukkan
ketidaksungguhan dalam
mengungkapkan ijab dan kabul, baik
Penjual dan pembeli dalam perkataan maupun perbuatan,
mempunyai hak khiyar/pilih sehingga tidak ada alasan untuk
selama berada di tempat jual melanjutkan jual-beli.
beli, sejak ijab dilakukan
SLIDESMANIA

hingga berakhirnya pertemuan


tersebut.
Tempat dan Syarat Pelaksanaan
Bai’

Ijab dianggap batal apabila penjual menarik kembali


pernyataan ijab sebelum pembeli mengucapkan pernyataan
kabul.

Perubahan ijab sebelum kabul membatalkan ijab .


SLIDESMANIA
Bai’ dengan Syarat Khusus

Pasal 73 Pasal 74
Syarat khusus yang dikaitkan dengan akad
Apabila jual-beli bersyarat hanya
jual-beli dipandang sah dan mengikat
menguntungkan salah satu pihak, maka
apabila menguntungkan pihak-pihak.
jual-beli tersebut dipandang sah,
sedangkan persyaratannya batal.
SLIDESMANIA
Syarat obyek yang diperjualbelikan :
Pasal 76
a. barang yang dijualbelikan harus sudah ada.

b. barang yang dijualbelikan harus dapat diserahkan.

c. barang yang dijualbelikan harus berupa barang yang memiliki nilai/harga tertentu.

d. barang yang dijualbelikan harus halal.

e. barang yang dijualbelikan harus diketahui oleh pembeli.

f. kekhususan barang yang dijualbelikan harus diketahui.

g. penunjukkan dianggap memenuhi syarat kekhususan barang yang dijualbelikan apabila


barang itu ada di tempat jual beli.

h. sifat barang yang dapat diketahui secara langsung oleh pembeli tidak memerlukan
SLIDESMANIA

penjelasan lebih lanjut.

i. barang yang dijual harus ditentukan secara pasti pada waktu akad.
Pasal 77 Jual-beli dapat dilakukan terhadap:

A Barang yang terukur menurut porsi, jumlah,


berat, atau panjang, baik berupa satuan atau
keseluruhan.

B Barang yang ditakar atau ditimbang sesuai jumlah


yang telah ditentukan, sekalipun kapasitas dari
takaran dan timbangan tidak diketahui.

C Satuan komponen dari barang yang sudah


SLIDESMANIA

dipisahkan dari komponen lain yang telah


terjual.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Zuhaily Wahbah, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh,juz IV,Damaskus: t.tp. 2005.


Arjuna, L. H. (2016, Desember). Kupas Tuntas Al-Ba’I. BISNIS: Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam, Vol.4 No.2, 74.
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), Bandung: Fokus Media, 2010.
SLIDESMANIA
THANK YOU !!
SLIDESMANIA

― Irene M. Pepperberg

Anda mungkin juga menyukai