NEGARA HUKUM PANCASILA

DR. HJ. SRI AYU ASTUTE, SH,M.HUM

HUKUM KONSTITUSI, RABU, 9 JUNI 2021
 NEGARA HUKUM PANCASILA

NEGARA HUKUM PANCASILA; KONSEPSI NEGARA HUKUM PANCASILA

DEIBANGUN OLEH KONSEP NEGARA HUKUM DEMOKRATIK KESEJAHTERAAN;
DI DALAM TATANAN POLITIK, NEGARA HUKUM PANCASILA MEMPUNYAI
LEGITIMASI OTORITAS POLITIK BERUPA KESEJAHTERAAN RAKYAT, KEADILAN
DAN KEPASTIAAN HUKUM;
SEDANGKAN DALAM TATANAN HUKUM OTONOM YANG RESPONSIF, NEGARA
HUKUM PANCASILA MERUPAKAN SARANA PENGOLAH FILSAFAT HUKUM
NASIONAL, TEORI HUKUM, ILMU HUKUM NASIONAL AGAR INTEGRASI KE
DALAM KELOMPOK ILMU SOSIAL HUMANIORA, SARANA PENGOLAH
TERHADAP MATERI FAKTUAL, YURIDIS, SEPERTI PERUNDANGAN,
YURISPRUDENSI, TRAKTAT, DAN HUKUM ASING
 NEGARA HUKUM PANCASILA DALAM TATA HUKUM
NASIONAL
 KONSEPSI NEGARA HUKUM PANCASILA BERSIFAT FILOSOFIS, YANG BERPIJAK DARI KAJIAN
POLITIK DAN HUKUM YANG HISTORIS DAN EMPIRIS;
 DALAM PANDANGAN ARIEF SIDHARTA BAGUNAN HUKUM NASIONAL YANG DIKEHENDAKI
ADALAH BANGUNAN TATA HUKUM NASIONAL INDONESIA TERSUSUN SECARA HIERARKHIS
DAN BERINTIKAN CITA HUKUM PANCASILA, DAN YANG DIOPERASIONALKAN KE DALAM
KENYATAAN MELALUI ASAS-ASAS HUKUM NASIONAL PADA PROSES PEMBENTUKAN HUKUM
POSITIF MELALUI PERAUNDANG-UNDANGAN DAN YURISPRUDENSI;
 ASAS-ASAS HUKUM NASIONAL INI HARUS MERUPAKAN PENJABARAN DAN MENGACU PADA
CITA HUKUM PANCASILA.
“…ASAS-ASAS HUKUM NASIONAL INI TERDIRI DARI ASAS-ASAS HUKUM (YANG BERLAKU ATAU
DIAKUI SECARA) UNIVERSAL, ASAS-ASAS HUKUM YANG DIDESTILASI DARI HUKUM ADAT, ASAS-
ASAS HUKUMYANG DIDERIVASI SECARA LANGSUNG DARI PANCASILA DAN ASAS-ASAS HUKUM
NASIONAL, DALAM DINAMIKA PEMBENTUKAN HUKUM LEWAT YURISPRUDENSI (DAN PRAKTEK
HUKUM).”
 TATA HUKUM NASIONAL DENGAN CITA NEGARA
HUKUM PANCASILA
• TATA HUKUM YANG DIBANGUN DALAM NEGARA HUKUM PANCASILA ADALAH TERSUSUN
SECARA HIERARKHIS;
 SUSUNAN ITU YANG PERTAMA ADALAH MENGGAMBARKAN CITA HUKUM PANCASILA
SEBAGAI INTI TATA HUKUM INDONESIA;
 KEDUA, MENGGAMBARKAN ASAS-ASAS HUKUM NASIONAL;
 KETIGA, MENGGAMBARKAN KAIDAH HUKUM POSITIF;
 KEKEMPAT MENUNJUK PADA IMPLEMENTASI TATA HUKUM KE DALAM PRAKTEK KEHIDUPAN
SEHARI-HARI BERUPA PERILAKU HUKUM PARA SUBYEK HUKUM DI BERBAGAI KEDUDUKAN;
PHILIPUS M.HADJON MENYATAKAN BAHWA KONSEPSI NEGARA HUKUM PANCASILA YANG
SECARA KRITIS MELIHAT TERM “NEGARA HUKUM” DALAM UUD 1945; DALAM NEGARA
HUKUM PANCASILA YANG MENGAKUI ADANYA PERDLINDUNGAN HAK – HAK ASASI MANUSIA
YANG MENJADI TITIK SENTRAL “TIDAK MENEMPATKAN HAM BARAT, TETAPI NEGARA HUKUM
PANCASILA ADALAH MELETAKKAN “KESERASIAN HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH DAN
RAKYAT BERDASARKAN ASAS KERUKUKUNAN.’’
 UNTUK MELINDUNGI HAK – HAK ASASI MANUSIA, KONSEP THE RULE OF LAW
MENGEDEPANKAN PRINSIP EQUALITY BEFORE THE LAW, DAN DALAM KONSEP RECHSSTAAT
MENGEDEPANKAN PRINSIP WETMATIGHEID YANG KEMUDIA MENJADI RECHTMATIGHEID.
 NEGARA HUKUM INDONESIA MENGHENDAKI KESERASIAN HUBUNGAN ANTARA
PEMERINTAH DAN RAKYAT MENGEDEPANKAN ASAS KERUKUNAN DALAM HUBUNGAN
ANTARA PEMERINTAH DAN RAKYAT.
 ASAS TERSEBUT DALAM NEGARA HUKUM PANCASILA BERKEMBANG DENGAN ELEMEN
LAINNYA; YAITU TERJALINNYA :
(1)HUBUNGAN FUNGSIONAL YANG PROPORSIONAL ANTARA KEKUASAAN – KEKUASAAN
NEGARA;
(2)PENYELESAIAN SENGKETA SECARA MUSYAWARAH DAN PERADILAN SEBAGAI SARANA
TERAKHIR;
(3)HAK-HAK ASASI MANUSIA TIDAKLAH HANYA MENEKANKAN HAK ATAU KEWAJIBAN
TETAPI TERJALINNYA SUATU KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN.
 JIMLY ASHSHIDDIQIE MENYATAKAN DENGAN MERUMUSKAN KEMBALI ADANYA DUA BELAS
PRINSIP POKOK NEGARA HUKUM (RECHTSSTAAT) YANG BERLAKU DI ZAMAN SEKARANG
MAKA
 KEDUABELAS PRINSIP POKOK TERSEBUT MERUPAKAN PILAR-PILAR UTAMA YANG
MENYANGGA BERDIRI TEGAKNYA SATU NEGARA MODERN SEHINGGA DAPAT DISEBUT
SEBAGAI NEGARA HUKUM DALAM ARTI YANG SEBENARNYA;
 DALAM SYSTEM KONSTITUSI NEGARA HUKUM MAKA CITA NEGARA HUKUM MENJADI
BAGIAN YANG TAK TERPISAHKAN DARI PERKEMBANGAN GAGASAN KENEGARAAN
INDONESIA SEJAK KEMERDEKAAN.
 DIDALAM PASAL 1 AYAT (3) INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM; CITA NEGARA HUKUM
YANG MENGANDUNG 12 PRINSIP – PRINSIP MERUPAKAN PERSPEKTIF TEORITIK UNTUK
MEMAHAMI PASAL 1 AYAT (3) UUD NEGARA REPUBLIC INDONESIA, YAITU (1) SUPREMASI
HUKUM (2)PERSAMAAN DALAM HUKUM;(3)ASAS LEGALITAS ; (4)PEMBATASAN KEKUASAAN;
(5)ORGAN-ORGAN EKSEKUTIF INDEPENDENT; (6)PERADILAN BEBAS TIDAK MEMIHAK;
(7)PERADILAN TATA USAHA NEGARA; (8)PEADILAN TATA NEGARA; (9)PERLINDUNGAN HAK
ASASI MANUSIA; (10) BERSIFAT DEMOKRATIS ;(11) BERFUNGSI SEBAGAI SARANA
MEWUJUDKAN TUJUAN BERNEGARA; (12) TRANSPARANSI DAN CONTROL SOCIAL
 KONSEPSI NEGARA HUKUM MENGANDUNG FILSAFAT HUKUM, TEORI HUKUM, PENERAPAN
HUKUM
 KESIMPULAN
 KONSEPSI NEGARA HUKUM INDONESIA YANG DEMOKRATIS BERDASARKAN
PANCASILA PADA SYSTEM KETATANEGARAAN INDONESIA DENGAN CITA HUKUM
(RECHSIDEE) PANCASILA, TERKAIT PADA FUNGSI PENGAWASAN LEGISLASI
(PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG) DIAWASI OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI
YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGAWAL KONSTITUSI (GUARDIAN OF CONSTITUTION);
 MAKA PUTUSAN- PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI MENJADI JAMINAN
PERWUJUDAN NEGARA HUKUM INDONESIA YANG DEMOKRATIS;
 PERWUJUDAN PRINSIP-PRINSIP NEGARA HUKUM INDONESIA YANG DEMOKRATIS
MEMERLUKAN LOCUS OF KNOWLEDGE YAIT PUTUSAN PENGUJIAN UNDANG-
UNDANG OLEH MAHAKAMAH KONSTITUSI YANG MEMUAT PENGEMBANGAN
FILSAFAT ILMU HUKUM DAN PENGEMBANGAN KONSTITUSIONALISME