0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kaidah-kaidah hukum dan sumber-sumber hukum formal serta material. Terdapat juga penjelasan mengenai landasan yuridis, sosiologis, dan filosofis dari suatu peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kaidah-kaidah hukum dan sumber-sumber hukum formal serta material. Terdapat juga penjelasan mengenai landasan yuridis, sosiologis, dan filosofis dari suatu peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kaidah-kaidah hukum dan sumber-sumber hukum formal serta material. Terdapat juga penjelasan mengenai landasan yuridis, sosiologis, dan filosofis dari suatu peraturan perundang-undangan.
1. 1. KAIDAH PRIMER KAIDAH PERILAKU KAIDAH SEKUNDER
KAIDAHKAIDAH-KAIDAH DEFINISI HUKUM KAIDAH KEWENANGAN KAIDAH PERUBAHAN METAKAIDAH KAIDAH PENGAKUAN KAIDAH PERINTAH 2. 2. Menurut C.S.T. Kansil menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan sumber hukum ialah, segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata Menurut Achmad Ali sumber hukum adalah tempat di mana kita dapat menemukan hukum. Menurut Zevenbergen, sumber hukum adalah sumber terjadinya hukum; atau sumber yang menimbulkan hukum. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sumber hukum adalah segala sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah, dsb yang dipergunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman hidupnya pada masa tertentu.PENGERTIAN SUMBER HUKUM 3. 3. MATERIILSUMBER HUKUM UNDANG- UNDANG KEBIASAAN YURISPRUDENSI TRAKTAT FORMAL DOKTRIN 4. 4. TIGA DASAR KEKUATAN HUKUMLANDASAN LANDASAN LANDASAN YURIDIS SOSIOLOGIS FILOSOFIS 5. 5. bila kaidah hukum hanya berlaku secara yuridis, maka kemungkinan besar kaidah tersebut merupakan kaidah mati (dode regel) keharusan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatnya. keharusan mengikuti tata cara tertentu keharusan adanya kesesuaian bentuk atau jenis peraturan perundang- undangan dengan materi yang diatur. keharusan adanya kewenangan dari pembuat peraturan perundang-undangan.LANDASAN YURIDIS Dasar yuridis dalam pembuatan per-UU menunjukkan : 6. 6. jika kaidah tersebut hanya berlaku secara sosiologis (artian teori kekuasaan), maka kaidah hukum tersebut seringkali hanya menjadi aturan pemaksa (dwangmaat regel) Peraturan perundang-undangan yang diterima secara wajar akan mempunyai daya berlaku efektif dan tidak begitu banyak memerlukan pengarahan institusional untuk melaksanakannya. Kenyataan itu dapat berupa kebutuhan atau tuntutan, atau masalah- masalah yang dihadapi seperti masalah perburuhan, hubungan majikan-buruh, dan lain sebagainya.LANDASAN SOSIOLOGI 7. 7. bila hanya berlaku secara filosofis, maka kaidah hukum tersebut hanya merupakan kaidah hukum yang dicita-citakan (ius constituendum) Menyangkut pandangan mengenai inti atau hakekat sesuatu. Hukum diharapkan mencerminkan sistem nilai tersebut baik sebagai sarana yang melindungi nilai-nilai maupun sebagai sarana mewujudkan dalam tingkah laku masyarakat.LANDASAN FILOSOFIS 8. 8. TATA URUTANPERUNDANG-UNDANGAN• Undang-Undang• TAP MPR• Undang-Undang (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang (Perpu)• Peraturan Pemerintah (PP)• Peraturan Presiden (Perpres)• Peraturan Daerah (Perda) 9. 9. “EVERYBODY CAN MAKE HISTORY,BUT JUST THE GREAT PEOPLE WHO ABLE TO WRITTEN”