NEGARA HUKUM

BERDASARKAN PANCASILA
DISUSUN OLEH :
ALI SOPIAN : 22741010020
BUSONI : 22741010021
DIENA FUKUYAMA INDAH : 22741010018
JONI OSWAN : 22741010026
DARUSALAM : 22741010031
A. Konsep Rechtssaat dan The Rule Of Law

KONSEP “RECHTSSAAT” BERASAL DARI JERMAN DAN KONSEP “THE RULE OF LAW”
BERASAL DARI INGGRIS.
KONSEP RECHTSSTAAT BERTUMPU PADA SISTEM HUKUM KONTINENTAL YANG
DISEBUT “CIVIL LAW” ATAU “MODERN ROMAN LAW”, SEDANGKAN KONSEP THE
RULE OF LAW BERTUMPU PADA SISTEM HUKUM YANG DISEBUT “COMMON LAW”
ATAU “ANGLO SAXON”.
RECHTSSTAAT DAN THE RULE OF LAW DENGAN TUMPUANNYA MASING-MASING
MENGUTAMAKAN SEGI YANG BERBEDA. KONSEP RECHTSSTAAT MENGUTAMAKAN
PRINSIP WETMATIGHEID YANG KEMUDIAN MENJADI RECHTMATIGHEID,
SEDANGKAN THE RULE OF LAW MENGUTAMAKAN EQUALITY BEFORE THE LAW.
 UNSUR-UNSUR RECHTSSTAAT

• ADANYA PERLINDUNGAN TERHADAP HAK-HAK ASASI MANUSIA (HAM).

• ADANYA PEMISAHAN DAN PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA UNTUK MENJAMIN
PERLINDUNGAN HAM.
• PEMERINTAHAN BERDASARKAN PERATURAN.
• ADANYA PERADILAN ADMINISTRASI.
 UNSUR-UNSUR THE RULE OF LAW

• ADANYA SUPREMASI ATURAN HUKUM.

• ADANYA KESAMAAN KEDUDUKAN DI DEPAN HUKUM.
• ADANYA JAMINAN PERLINDUNGAN HAM.
 PERSAMAAN KONSEP RECHTSSAAT DAN
THE RULE OF LAW

KEDUANYA SAMA-SAMA MEMILIKI INTI UPAYA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN

PADA HAK-HAK KEBEBASAN SIPIL DARI WARGA NEGARA, BERKENAAN DENGAN
PERLINDUNGAN TERHADAP HAK-HAK DASAR YANG SEKARANG LEBIH POPULER
DENGAN HAM, YANG KONSEKUENSI LOGISNYA HARUS DIADAKAN PEMISAHAN
ATAU PEMBAGIAN KEKUASAAN DI DALAM NEGARA.
 PERBEDAAN KONSEP RECHTSSAAT DAN
THE RULE OF LAW

PERBEDAAN ANTARA KONSEP RECHTSSTAAT DAN THE RULE OF LAW NAMPAK

PADA PELEMBAGAAN DUNIA PERADILANNYA, RECHTSSTAAT DAN THE RULE OF
LAW MENAWARKAN LINGKUNGAN PERADILAN YANG BERBEDA MESKIPUN PADA
INTINYA KEDUA KONSEP TERSEBUT MENGINGINKAN ADANYA PERLINDUNGAN
BAGI HAK ASASI MANUSIA MELALUI PELEMBAGAAN PERADILAN YANG
INDEPENDEN.
 NEGARA HUKUM BERDASARKAN
PANCASILA
MENURUT HADJON, ELEMEN-ELEMEN PENTING NEGARA HUKUM INDONESIA YANG BERDASARKAN
PANCASILA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

• KESERASIAN HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH DAN RAKYAT BERDASARKAN KERUKUNAN;

• HUBUNGAN FUNGSIONAL YANG PROPORSIONAL ANTARA KEKUASAAN-KEKUASAAN NEGARA;
• PRINSIP PENYELESAIAN SENGKETA SECARA MUSYAWARAH DAN PERADILAN MERUPAKAN
SARANA TERAKHIR JIKA MUSYAWARAH GAGAL
• KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN.
BERDASARKAN ELEMEN-ELEMEN TERSEBUT, HENDAKNYA UPAYA PERLINDUNGAN
HUKUM BAGI MASYARAKAT DIARAHKAN PADA:

• UPAYA MENCEGAH TERJADINYA SENGKETA ATAU MENGURANGI TERJADINYA

SENGKETA SEHINGGA SARANA PERLINDUNGAN HUKUM YANG PREVENTIF PERLU
LEBIH DIUTAMAKAN DARI PADA PERLINDUNGAN HUKUM YANG REPRESIF,
• UPAYA MENYELESAIKAN SENGKETA ANTARA PEMERINTAH DAN RAKYAT SECARA
MUSYAWARAH DAN PENUH KEKELUARGAAN
• PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI PERADILAN MERUPAKAN JALAN TERAKHIR
DAN BUKAN FORUM KONFRONTASI SEHINGGA DALAM PERADILAN TERCERMIN
SUASANA DAMAI DAN TENTERAM MELALUI HUKUM ACARANYA.