Anda di halaman 1dari 16

TEORI FUNGSIONAL

STRUKTURAL
(Fungsionalism)
Mind map teori Fungsional struktural

Aliran Pemikiran:
1. Paradigma Fakta sosial
2. Mileu intelektual antropologi awal
3. Konsep Hieraki kebutuhan (bronislaw
Malinowski)

Teori Fungsional struktural Parson

Teori Fungsional Merton


Konsep pemikiran Paradigma Fakta sosial
(Durkheim)

1. Dalam paradigma fakta sosial, subyek matter dalam melihat


realitas sosial adalah dengan sesuatu yg berasal dari luar
manusia yakni dengan pendekatan lembaga sosial dan
pranata sosial.

2. Dan juga konsep tentang Devision of Labour in society


(orientasi fungsional) dimana perkembangan masyarakat
itu secara gradual sehingga tercipta adanya pembagian
kerja yg lebih kompleks.
Model Kausal Durkheim tentang Pembagian Kerja
“yang paling cocok”
tetap bertahan dalam
tugas yang ada

Kemajuan
Peningkatan Pemba
tekhnologi/pem Kepadatan Perjuanga Solidarit
Solidaritas hubungan intra
bangunan suatu Penduduk sosial
n akan gian as sosial
mekanik daerah eksistensi kerja organik

“yang tidak cocok”


menciptakan
1. Migrasi spesialisasi baru
2. Pertumbuhan
populasi

“kebutuhan” akan
= telelogi tersirat dasar solidaritas
baru
Konsep Pemikiran Mileu Antropologi ;

evolusionisme Difusionisme Historisisme

Pemikiran A.R. Radcliffe Brown

Bahwa melihat masyarakat itu dengan menggunakan konsep


analisis struktur kekerabatan untuk dapat melihat pola-pola
nyata dalam hubungan diantara individu-individu.
Konsep Hieraki Instrumen Kebutuhan
Malinowski
1. Peranti budaya dan barang konsumsi 2. Perilaku manusia terkait dengan
harus diproduksi, digunakan, peraturan tekhnis, adat istiadat, hukum
dipertahankan dan digantikan oleh atau moralnya harus diatur agar bisa
produksi yang baru (Ekonomi) berjalan dan ditetapkan sangsinya
(Kontrol sosial

3. Sumber daya manusia yang 4. Otoritas dalam masing-masing


mempertahankan lembaga harus lembaga harus ditetapkan, dilengkapi
diperbarui , dibentuk, dilatih dan dengan kekuasaan dan diberi alat yang
dilengkapi dengan pengetahuan penuh kuat untuk melaksanakan peraturan-
tentang tradisi suku (Pendidikan) peraturannya. (organisasi politik)
Konsep Pemikiran Parsons

Dalam teori ini fokusnya pada bagaimana struktur sosial


mengontrol individu, dengan menggunakan konsep sistem
sosial. Pendekatan sistem digunakan teori ini dalam
menganalisa tindakan sosial dan perubahan sosial.

Kontrol masyarakat terhadap individu melalui sistem sosial, dimana di


dalamnya terdapat sistem ekonomi, politik, hukum, dan pendidikan
yang memiliki fungsi masing-masing, namun saling berkaitan.
Menitikberatkan kepada bagaimana cara sistem mengontrol aktor,
bukan mempelajari bagaimana cara aktor menciptakan dan
memelihara sistem (teori sistem umum).
Inti Pemikiran Parson
Pemikiran Parson mengenai empat fungsi, yang disingkat AGIL : (A) Adaptation, (G) , Goal
Perubahan
Attainment, (I) , Integration, dan (L) Latensi sosial, dimana
diakibatnya bekerjanya fungsi adaptation dalam
menyerap tuntutan perubahan ekternal. Empat
fungsi ini dipakai untuk menggambarkan Tindakan
sosial dan bekerjanya sistem masyarakat.

Rincian fungsi AGIL;


1. Adaptation (adaptasi) sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yg gawat
sehingga sistem harus dapat berfungsi untuk menyesuaikan dg lingkungannya.
2. Goal attainment (pencapaian tujuan): sebuah sistem yang berfungsi untuk mendefinisikan
dan mencapai tujuan utamanya
3. Integration (integrasi): sebuah sistem yang berfungsi untuk mengatur antar hubungan bagian
—bagian yg menjadi komponennya termasuk juga harus mengatur antar hubungan fungsi
lain (A,G,L).
4. Latency (pemeliharaan pola):sistem berfungsi untuk melengkapi, memelihara &
memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola—pola kultural yg menciptakan dan
menopang motivasi.
Fokus kajian Parson pada dua hal, yaitu:
1. Pendekatan sistem dalam membentuk tindakan sosial.

eksternal
Lembaga Sosial
L PRANATA I

Internal
ORGANISME PERILAKU SISTEM KEPRIBADIAN
A G
(Tindakan sosial) (Fungsi/status sosial)

Organisme perilaku : sistem tindakan untuk memenuhi kebutuhan yg


bersifat penyesuaian. Sistem kepribadian melaksanakan fungsi
pencapaian tujuan dg menetapkan tujuan sistem & memobilisasi
sumberdaya yg ada utk mencapainya . Lembaga sosial merupakan
lembaga lokal yang menjalankan fungsi integrasi dng mengendalikan
bagian bagian yg menjadi komponennya (AGL). Pranata melaksanakan
fungsi pemeliharaan pola dg menyediakan aktor seperangkat norma dan
aturan yg memotivasi mereka utk bertindak.
2. Pendekatan sistem dalam perubahan sosial
Masyarakat merupakan suatu sistem sosial, yg didalamnya terdapat sub-sub sistem yg
saling berhubungan dan mempengaruhi. Masyarakat terbagi menjadi 4 sub sistem dan
msg2 sub sistem menjalankan fungsi masing2 yaitu:

Masyarakat dan sub sistem fungsionalnya


L
(General system) I
SISTEM FIDUCIARI Hukum
(Pendidikan)
SISTEM EKONOMI SISTEM PEMERINTAHAN
A (Politik) G

*Ekonomi --- Penyesuaian realitas eksternal -- Dinamika pengadaan barang-jasa


*Pemerintahan -------- upgrading tujuan kolektif -- pengaturan Sumberdaya
*Hukum -------------- Integrasi “determinis kultural” dng upgrading norms
*Fiduciari -------------- Sosialisasi nilai baru ----------> Internalisasi nilai
(sekolah/keluarga /agama/non formal)
Model Fungsionalism (dlm gambar)

kebutuhan untuk mempertahankan integra


si sosial dan kelangsungan sistem memberi
kan tekanan-tekanan untuk menciptakan dan
berubah

Struktur Menciptakan atau


Berbagai macam melahirkan hasil mempertahankan
Sebab apapun yang
sosial hasil yang berfungsi
integrasi sosial
Melahirkan untuk dan kelangsungan
hidup
Pemikiran fungsionalism Merton
Menambahkan pemikiran Parson pd fungsi sosial, dimana fungsi
adalah konsekwensi teramati yang menimbulkan adaptasi atau
penyesuaian dari sistem tertentu.
Dalam konteks ini, Marton menawarkan konsep disfungsi dan
nonfunctions pada system sosial.
Aspek Disfungsi merupakan pikiran dasar bahwa fungsi sosial dapat
mempunyai dampak negatif terhadap fungsi sosial yg lain, tidak
berfungsi positif (+) tapi negatif (-) bagi yg lainnya. Sedangkan
nonfungsi terjadi jika lembaga dan pranata tidak berjalan
sebagaimana fungsinya dalam masyarakat.
Kemudian Merton mengusulkan konsep “keseimbangan bersih” (net
balancing) untuk melihat perimbangan fungsi (+) dan fungsi (-)
Adanya dua konsep di atas, mendorong perlu adanya analisis fungsi
sosial, dengan melakukan analisis “keseimbangan bersih” (net
balancing) untuk melihat perimbangan fungsi sosial + dan fungsi
sosial (-) dalam system sosial, sehingga mengetahui unanticipated
consequences (akibat yg tak diharapkan

Analisis
Fungsi
sosial

Fungsi
Fungsi
Melihat tersemb
Nyata
unyi
Perubahan karena adanya anomie

Status sosial --- Seperangkat nilai normatif yg terorganisir yg


menentukan perilaku bersama anggota
masyarakat
Stratifikasi sosial --- Seperangkat hubungan sosial yang teratur yg
terbagi dlm differensiasi status & kekuasaan
Anomie --- Terjadi bila ada keterputusan hubungan antara
norma kultural & tujuan dg kapasitas sosial-
struktural anggota kelompok untuk bertindak
sesuai dng nilai kultur

Status sosial Stratifikasi


sosial

anomie
Ringkasan Analisis Fungsional Mekanisme
Keseimbangan (dlm gambar)

penyimpangan dari keadaan akan


menggerakkan

Keadaan
seimbang
dari
kesatuan
Struktur khusus mekanisme umum sosial
Adalah suatu yang mencari atau mem-
Jenis pertahankan
Maturnuwon

dan

‘TETAP SEMANGAT TANPA MRENGUT’

Anda mungkin juga menyukai