Anda di halaman 1dari 11

PAJAK BUMI &

BANGUNAN DAN
BPHTB
DISUSUN OLEH :
- ALFIDA DWI S. (20211076)
- AHMAD FIKI A. H. (20211088)
- MIFTAQUL SANDRINA W. (20211097)
PENGERTIAN

PBB BPHTB
Pajak Bumi dan Bangunan adalah BPHTB adalah pungutan atas
pungutan atas tanah dan bangunan perolehan hak atas tanah dan
yang muncul karena adanya atau bangunan.
keuntungan dan/ atau kedudukan Pungutan ini ditanggung oleh
sosial ekonomi bagi seseorang atau pembeli dan hampir mirip
badan yang memiliki suatu hak dengan Pajak Penghasilan ( PPh)
atasnya, atau memperoleh manfaat bagi penjual. BPHTB ini telah
dari padanya. diatur dalam UU No. 20
tahun 2000.
TUJUAN P AJAK
BUM I & BANGUNAN
• Seperti halnya pemungutan jenis pajak lainnya,
pemungutan PBB dimaksudkan untuk meningkatkan
penerimaan negara dan daerah yang sangat penting
untuk melaksanakan dan meningkatkan
pembangunan.

• Selain itu manfaat pemungutan PBB sebagai


berikut :
- Biaya belanja pegawai.
- Biaya pembangunan.
- Biaya berbagai subsidi untuk masyarakat.
- Biaya P emilihan Umum (P emilu).
- Biaya pengembangan alat transportasi umum.
OBJEK P AJAK BUM I
& BANGUNAN

Objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi


dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai,
dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi
atau badan, kecuali kawasan yang digunakan
untuk kegiatan usaha perkebunan,
perhutanan, dan pertambangan
SUBJEK
P AJAK BUM I
& BANGUNAN
Subjek Pajak adalah orang pribadi atau
badan yang secara nyata mempunyai
suatu hak atas Bumi dan/atau
memperoleh manfaat atas Bumi
dan/atau memiliki, menguasai
dan/atau memperoleh manfaat atas
Bangunan.
DASAR
P ENGENAAN
Dasar pengenaan PBB adalah “Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP)”. NJOP ditetapkan per wilayah berdasarkan
keputusan Menteri Keuangan dengan mendengar
pertimbangan Bupati/Walikota serta memperhatikan :
harga rata - rata yang diperoleh dari transaksi jual beli
yang terjadi secara wajar; perbandingan harga dengan
objek lain yang sejenis yang letaknya berdekatan dan
fungsinya sama dan telah diketahui harga jualnya; nilai
perolehan baru; penentuan Nilai Jual Objek Pajak
pengganti.
FUNGSI & PRINSIP PAJAK
BPHTB
Fungsi :
- Untuk mempermudah melakukan penagihan, jika masih ada
piutang PBB, karena biasanya pembeli tidak mau ditagih pajaknya
sebelum tahun dialihkan
- Untuk mengecek ukuran luas tanah, luas bangunan, tempat/ lokasi
tanah dan atau bangunan, dan diketahui status tanah yang akan
dialihkan.

Prinsip - prinsip BPHTB


• Dalam peraturan ini ditetapkan bahwa pemungutan BPHTB dilakukan
berdasarkan prinsip self- assessment, yakni wajib pajak membayar
sendiri pajak yang terutang.
• Self assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang
memberikan wewenang kepada wajib pajak dalam menentukan
sendiri jumlah pajak yang terutang setiap t ahunnya sesuai dengan
peraturan perundang – undangan perpajakan yang berlaku.
OBJEK
BP HTB
Objek BPHTB adalah perolehan hak atas
tanah dan atau bangunan. Perolehan hak
atas tanah dan atau bangunan tersebut
meliputi:
- Pemindahan hak
- Pemberian hak baru
SUBJEK
BP HTB Subjek BPHTB adalah Orang
pribadi atau Badan yang
memperoleh Hak atas
Tanah dan/atau Bangunan.

Menurut Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2009 Pasal
85, yang menjadi objek
BPHTB adalah perolehan
hak atas tanah dan/atau
bangunan.
D A SA R P E R H I T U N G A N &D A
SA R H U KU M B P H TB

Rumus dalam menghitung tarif BPHTB Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
adalah Tarif Pajak 5% x Dasar Bangunan diatur dalam Undang-
Pengenaan Pajak (NPOP – NPOPTKP). Undang No. 21 tahun 1997 dan telah
Besarnya NPOPTKP di masing-masing diubah dengan UU No. 20 tahun
wilayah berbeda-beda, namun 2000 (selanjutnya hanya disebut UU
berdasarkan Undang-Undang No. 28 BPHTB). Setiap perolehan hak atas
tahun 2009 pasal 87 ayat 4 ditetapkan tanah dan bangunan, warga negara
besaran paling rendah sebesar Rp 60 diwajibkan membayar BPHTB.
juta untuk setiap wajib pajak.

Anda mungkin juga menyukai