Anda di halaman 1dari 21

PROFESIONALISME

KEDOKTERAN
PROFESIONALISME
Berasal dari akar kata “ PROFESI “Tindak tanduk
yang merupakan ciri suatu profesi

PROFESI
 Kelompok yang memiliki kekuasan tersendiri
dan tanggungjawab khusus
 Disatukan oleh latar belakang pendidikan yang
sama dan keahlian yang tertutup dari orang
lain
PROFESI
 Anggota diatur oleh kode etik
 Komitmen terhadap kemampuan, integritas
dan moral, altruisme, dan dukungan
kesejahteraan masyarakat
PROFESIONALISME
 Tindak tanduk yang merupakan ciri suatu
profesi
 Kontrak dasar antara bidang kedokteran dan
masyarakat
 Merupakan seperangkat nilai-nilai, perilaku,
dan hubungan dengan dasar kepercayaan
publik pada dokter
Profesionalisme sebagai Kontrak Sosial

 Profesionalisme berkaitan dengan hubungan


dokter dengan internal dan eksternal
profesinya
 Disebutkan di dalam Standar Kompetensi
Kedokteran Indonesia 2012
 Profesionalisme digambarkan sebagai
penghubung antara kelompok profesi
kedokteran dengan masyarakat

 Ditandai dengan adanya ekspektasi dari


kelompok masyarakat dan kewajiban melayani
dari kelompok profesi
 Tidak terbatas pada hubungan antara dokter
dengan pasien secara individu

 Juga hubungan dokter dengan institusinya,


kelompok profesi dokter dengan masyarakat,
dan hubungan dokter dengan pembuat
kebijakan publik
Prinsip- prinsip Profesionalisme
(Arnold dan Stern, 2006; Kanter, et al, 2013)

a. Excellence (Keunggulan)
Dokter senantiasa terus belajar untuk meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan

b. Accountability (akuntabilitas)
Dokter hendaknya dapat
mempertanggungjawabkan tindakan yang telah
dibuat, serta menerima konsekuensinya.
c. Altruism (altruisme)

Dokter hendaknya mendahulukan kepentingan


pasien di atas kepentingan pribadi

Komunikasi yang baik dengan pasien dan


menghormati kebutuhan pasien, merupakan
bagian dari aspek ini
d. Humanism (humanisme)

Humanisme merupakan rasa perikemanusiaan


yang meliputi rasa hormat (respect), rasa kasih
(compassion), empati, serta kehormatan dan
integritas (honor and integrity)
Prinsip dasar profesionalisme
(Physician Charter)

a. Principle of primary of patient welfare


Dedikasi melayani apa yang menjadi kebutuhan
pasien

b. Principle of patient autonomy


Harus menghormati otonomi pasien. Keputusan
pasien merupakan hal yang penting selama
masih tetap sesuai dengan etik dan prosedur
c. Principle of social justice
Profesi kedokteran harus memajukan keadilan
dalam pelayanan kesehatan, termasuk
persebaran sumber daya kesehatan
Tanggung jawab profesional
Physician Charter (2002)

a. Commitment to professional competence


Komitmen pada kompetensi profesional

b. Commitment to honesty with patient


Komitmen untuk jujur dengan pasien

c. Commitment to patient confidentiality


Komitmen pada kepercayaan pasien
d. Commitment to mantain apropriate relations
Komitmen untuk menjaga hubungan yang pantas

e. Commitment to improving quality of care


Komitmen untuk meningkatkan kualitas
pelayanan

f. Commitment to improving access to care


Komitmen memperbaiki akses pelayanan
g. Commitment to a just distribution of finite
resources
Komitmen pada sumber daya terbatas

h. Commitment to scientific knowledge


Komitmen kepada ilmu pengetahuan

i. Commitment to mantaining trust by managing


conflicts of interest
Komitmen untuk menjaga kepercayaan dengan
mengelola konflik kepentingan
j. Commitment to professional responsibilities
Komitmen pada tanggung jawab profesional
Profesionalisme Kedokteran di Indonesia

Kode Etik Kedokteran Indonesia (2012) pasal 8 :


“ Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik
medisnya, memberikan pelayanan secara
berkompeten dengan kebebasan teknis dan
moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas martabat
manusia”
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012,
profesionalisme dokter terdapat pada area
kompetensi satu yaitu “Profesionalitas yang
luhur”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai