Anda di halaman 1dari 17

NOTASI ILMIAH

Pertemuan 11
Apa Tujuan Notasi Ilmiah?

Menulis karya tulis secara beretika!


Mengapa Etika Penulisan Ilmiah Perlu
Dilakukan?
1. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Untuk melindungi haki peneliti.
3. Untuk melindungi objek peneliti dari pemalsuan dan kerusakan.
4. Menjaga reputasi ilmuwan.
5. Menegakkan etika moral dalam berperilaku
Fungsi dari etika penulisan ilmiah antara
lain
1. Sebagai bagian sistem iptek yang menentukan kemajuan ilmu
pengetahuan.
2. Memelihara hati nurani diri peneliti dengan berpegang pada moralitas
3. Mengawal penghormatan pada nilai-nilai etika dalam penelitian.
4. Membangun iklim penelitian yang sehat, kuat dan bermartabat
Sikap yang Harus Dimiliki dalam
Menulis Karya Ilmiah
1. Jujur
2. Objektif
3. Teliti
4. Terbuka
5. Bertanggung jawab
6. Kompeten
Bentuk Pelanggaran dalam Penulisan
Karya Ilmiah
1. Fabrikasi dan Falsifikasi Data
2. Memanfaatkan Data/Informasi Bukan dari Sumber Asal
3. Publikasi ganda
Teknik Pengutipan dan Penulisan Daftar
Pustaka dalam Karya Ilmiah
Pengutipan
Pengutipan berarti hal, cara, atau proses mengutip. Mengutip merupakan pekerjaan
mengambil atau memungut kutipan.
Menurut Azahari (dalam Alam, 2005:38) “Kutipan merupakan bagian dari
pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis
lain, … terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan
materi penulisan”.
Batasan di atas tidak hanya memaparkan hakikat kutipan, tetapi juga menjelaskan
kepentingan mengutip, yakni untuk dibahas dan ditelaah. Hal ini mengandung
pengertian bahwa pengutipan memiliki tujuan tertentu, bukan sekadar menambah
jumlah paparan penelitian.
Mengapa Harus Mengutip?

Mengutip merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas penulis. Oleh


karena itu, mengutip harus dilakukan secara teliti, cermat, dan bertanggung jawab.
Hariwijaya dan Triton (2011: 151) mengatakan bahwa ketika mengutip perlu
dipelajari bagaimana teknik pengutipan sesuai dengan standar ilmiah (penambahan
kata dengan oleh penulis). Untuk itu, perlu diperhatikan hal berikut: (1) mengutip
sehemat-hematnya, (2) mengutip jika dirasa sangat perlu semata-mata, dan (3)
terlalu banyak mengutip mengganggu kelancaran bahasa.
Kaidah Pengutipan dalam Karya Tulis
Ilmiah
1. Kutipan langsung
Kutipan langsung  adalah kutipan yang kurang dari 40 kata atau kurang dari 4 baris.
Ketentuan penulisannya sebagai berikut :
(1) Ditulis dalam teks dengan mengikuti jarak spasi teks yang diikuti
(2) Diapit dengan tanda petik
(3) Sumber kutipan dapat diletakkan di awal atau dibelakang.
Peletakan
sumber kutipan di awal, nama sumber ditulis diluar tanda kurung,
sedangkan tahun terbit dan nomor halaman ditulis dalam kurung. Bila
sumber kutipan ada di belakang, nama, tahun, dan halaman sumber
diketik dalam kurung.
Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.
Jika kutipan empat baris atau kurang:
■ Dikutip apa adanya;
■ Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis;
■ Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan);
■ Dibubuhi tanda kutip (“….”);
■ Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman
sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).
■ Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif);
■ Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di kanan kata yang salah
tadi;
■ Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga buah jika
yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat;
■ Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tanda kurung, misalnya,
(penggarisbawahan oleh penulis).
Contoh kutipan langsung 4 baris atau kurang dari 4 baris:

Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30) mengatakan, “Menurut salah satu
historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung
melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota
secara simbolis berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda,”

Kutipan ditulis apa adanya sesuai dengan ayang ada dalam sumber kutipan
■ Contoh kutipan langsung lebih dari 4 baris :

Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993: 7—43) mengatakan
sebagai berikut:
Penelitian secara lebih intensif di kawasan Danau Ranau pada tahun-tahun sesudahnya masih
dilakukan, yaitu pada tahun 1993 tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kembali melakukan
penelitian berupa survei pada situs-situs di kawasan Danau Ranau, baik yang secara
adminstratif berada di Kabupaten Lampung Barat maupun Kabupaten OKU (Ogan Komering
Ulu), Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan temuan-temuan
arkeologis dari beberapa situs yang diperoleh memiliki ciri prasejarah hingga klasik.
2. Kutipan tidak langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:
■ Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa);
■ Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)

Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran


kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja
Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota
secarasibolisbereti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat,
1983: 20—21 dan 30).
Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah halaman yang dapat dibilang ialah halaman yang
wajib ketika membuat buku atau karya tulis, hampir semua karya tulis selalu
mencatumkan daftar pustaka diakhir karangannya, hal ini dibuat untuk
mempermudah pembaca yang ingin meninjau lebih jauh tentang apa yang sudah
ditulis, selain itu bisa juga sebagai acuan untuk melakukan pengecakan apakah
sudah sesuai dengan buku yang tertera dalam daftar pustaka.

Fungsi daftar pustaka di antara adalah untuk mengetahui sumber-sumber kutipan


yang digunakan, mengetahui sumber informasi yang diterapkan
Cara Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan Dafar Pustaka terdiri atas banyak gaya, di antaranya ada gaya APA (American
Psychological Association), Chicago, MLA, Harvard dll.
Lanjutan…..

Anda mungkin juga menyukai