Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN MESIN KAPAL FERRY

DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA ABK KAPAL FERRY


HUNIMUA –WAIPIRIT KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2022

Glory B Y Pupella
2018-83-099

Pembimbing 1 : dr. Rodrigo Limmon, Sp. THT-KL, MARS


Pembimbing 2 : Eka Astuty S.Si, M.Si
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
WHO (2019),
• Sekitar 446 juta orang di dunia mengalami gangguan pendengaran akibat terpapar bising lingkungan,
bertambahnya usia dan riwayat penyakit telinga.
• Sebanyak 360 juta atau sekitar 5,3% penduduk dunia mengalami ketulian.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 terdapat rata-rata 2,6% penduduk Indonesia
mengalami gangguan pendengaran

Gamgguan
Kebisingan Tuli
Pendengaran

Menurut Komnas PGPKT pada tahun 2014 ganggunan pendengaran akibat bising di Indonesia termasuk yang
tertinggi di Asia Tenggara yaitu sekitar 36 juta orang atau 16,8% dari total populasi.
Jumlah pengguna boat pancung yang terpapar kebisingan melebihi
Irawati I dkk NAB >85 dB, 44 orang (80.0%), yang merasakan sangat
(2017) mengganggu pendengaran yaitu 40 orang (72.7%)

Kusman A dkk 29 orang yang terpapar kebisingan >85 dB dengan 20 orang


(2016) diantaranya mengalami gangguan pendengaran.

Pekerja yang bekerja di daerah dengan kebisingan ≥ 75 dB sebanyak


Djaali dkk 27 orang (60%) mengalami gangguan, pekerja yang terpapar
kebisingan <75 dB sebanyak 18 orang (40%)
Rumusan Masalah

“Apakah terdapat hubungan intensitas kebisingan


mesin dengan gangguan pendengaran pada ABK kapal
ferry ?”
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum
• Mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan mesin dengan
gangguan pendengaran pada ABK kapal Ferry Hunimua –Waipirit
Maluku tengah tahun 2022.
TUJUAN KHUSUS
Mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia, lama jam kerja,
penggunaan alat pelindung telinga pada ABK kapal Ferry

Mengetahui distribusi intensitas kebisingan yang di dengar ABK kapal Ferry

Mengetahui distribusi tingkat gangguan pendengaran ABK kapal Ferry

Mengetahui hubungan intensitas kebisingan mesin dengan gangguan


pendengaran pada ABK kapal Ferry.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Praktis
Sebagai bahan informxasi dan evaluasi kepada ABK
kapal ferry yangberada pada ruang mesin, serta para
penumpang yang sering menggunakan jasa kapal ferry
sebagai media transportasi tentang tingkat kebisingan
yang sering menimbulkan gangguan pendengaran.

Manfaat Bagi DinasKesehatan


Manfaat Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan dasar dalam peninjauan
Sebagai data dasar untuk meneliti lebih lanjut dan maupun penyuluhan pencegahan dan
dijadikan sebagai referensi bahan bacaan yang pengobatan terkait gangguan pendengaran
dapa berguna bagi yang membaca karya tulis yang di alami ABK akibat dari sering
ilmiah yang di buat. terpaparnya kebisingan;

Manfaat
Penelitian
Manfaat Bagi Ilmu Kedokteran
Dapat memberikan sumbangsih pengetahuan,
Manfaat Bagi Peneliti referensi bahan bacaan dan data dasar
Sebagai informasi dan peningkatan pengetahuan pengembangan proses pembelajaran pada Fakultas
kepada penulis tentang hubungan intensitas Kedokteran Universitas Pattimura terkait hubungan
kebisingan dengan gangguan pendengaran pada intensitas kebisingan dan gangguan pendengaran
ABK kapal ferry; pada ABK kapal Ferry;

Manfaat Bagi Dinas Perhubungan


Sebagai bahan peninjauan dan evaluasi kepada dinas
perhubungan terkait kelayakan kapal ferry sebagai
media transportasi laut yang aman digunakan
sehingga meminimalisir kecelakaan kerja;
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KERANGKA TEORI
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian Ini merupakan penelitian analitik observasional yang menggunakan data
primer dengan pendekatan cross-sectional study
Desain Penelitian

Waktu dan Lokasi • Waktu Penelitian : September – Februari tahun 2023..


Penelitian • Lokasi Penelitian : Desa Hunimua-Waipirit Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi
Maluku.

• ABK Kapal Fery di Desa Hunimua-Waipirit Kabupaten Maluku Tengah yang


Populasi dan Sampel memenuhi kriteria penelitian.

Teknik Pengambilan
Total sampling
Sampel
KRITERIA SUBJEK PENELITIAN

KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI

Mengonsumsi obat ototoksik golongan antibiotik;

ABK Kapal Fery yang bersedia menjadi responden

Usia di atas 60 tahun yang dapat dicurigai penurunan fungsi


pendengaran akibat usia lanjut (presbikusis);

Lama kerja lebih dari 8 jam perhari

Infeksi telinga
KERANGKA KONSEP
DEFENISI OPERASIONAL
Skala
Pengukuran
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur

1 Intensitas Bunyi yang tidak Sound 1. ≥ 85 db Ordinal


Kebisingan dinginkan dari usaha Level
atau kegiatan dalam Meter
tingkat dan waktu
tertentu yang dapat
menimbulkan 2. < 85 db
gangguan kesehatan
manusia dan
kenyamanan
lingkungan
2 Gangguan Perubahan pada Audiometri 1. Normal Ordinal
Pendengaran tingkat pendengaran
yang berakibat 2. Tuli
kesuitan dalam
memahami Ringan26
pembicaraan
3. Tuli

Sedang

4. TuliBerat
5. Tuli
Sangat
Berat
3 Lama Kerja Durasi waktu sesorang Anamnesis/ 1. > 8jam Ordinal
bekerja dalam sehari kuisioner
2. ≤ 8jam
4 Usia Lama waktu hidup Anamnesis/ 1. 25-
sejak dilahirkan kuisioner 40tahun
sampai waktu
penelitian atau 2. 41-
sekarang 55tahun
5 Alat Tindakan pekerja Anamnesis/ 1. Selalu Ordinal
Pelindung untuk menggunakan kuisioner
Telinga alat pelindung telinga 2. Kadang
dari kebisingan di
tempat 3. Tidak
kerja
Pernah
Instrumen Penelitian

Sound level meter Audiometri


ALUR PENELITIAN Persiapan penelitian

Identifikasi populasi penelitian

Pemilihan subjek yang memenuhi


kriteria inklusi

Kriteria eksklusi

Sampel peneliti yang diperoleh

Pengumpulan data dengan menggunakan sound level


meter dan audiometri

Pengolahan Data

Analisis Data

Pengolahan Data
JADWAL PENELITIAN
2022-2023
Jadwal Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb

Penyusunan

Proposal Penelitian

Seminar Proposal

Penelitian

Perbaikan Proposal

Penelitian

Pengumpulan Data

Analisis Data

Ujian Skripsi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai