Anda di halaman 1dari 19

Rekapan Teori CSL

Batch I 2022

@judo2_daily
Untuk kalangan sendiri. Tidak unutuk disebarluaskan
Seluruh isi merupakan catatan pribadi. Kesalahan dan misinterpretasi diluar dari kekuasaan penulis
Hemato-Infeksi
KU : demam < 7hari
Kliinis / Malaria Typoid Fever DBD
DD
Anamnesis a. Demam, menggigil, berkeringat dan Demamnya saat kapan? Cenderung di malam Demam tinggi terus menerus
dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, hari selama 2-7 hari (tidak turun
diare dan nyeri otot atau pegal-pegal. sekalipun diberikan antipiretik)
b. Riwayat sakit malaria dan riwayat minum Riwayat makan terakhir (adanya kontaminan) Mulai kapan demam? Kapan
obat malaria. demam?( intesitas, Frekuensi)
c. Riwayat berkunjung ke daerah endemis Keluhan lain : sakit perut (diare/obstipasi) Lingkungan
malaria. mual, muntah, sakit kepala. tempat tinggal? Apakah ada
d. Riwayat tinggal di daerah endemis pendarahan?( mimisan, gusi / bibir
malaria. berdarah ), Apakah ada
e. Riwayat minum obat malaria satu bulan yang mengalami hal yang
terakhir sama?disertai keluhan sakit kepala,
f. Riwayat mendapat tranfusi darah nyeri tulang, nyeri ulu hati, sering
g. Gejala klinis pada anak dapat tidak khas muntah
Pemerikaan 1. Deman Typhoid / Whhite coated toungue (tepi lidah Demam/ riwayat demam akut, antara
Fisik 2. Pucat pada kojugtiva palpebra atau ujungnya merah ) 2 – 7 hari biasa bifasik
telapak tangan (anemia ringan) Nyeri peritonitis Uji bendung (+), Ptekie,
3. Pembesaran limpa (splenomegali). Bradikardi relatif, roseola Pendarahan mukosa ( bibir, gusi),
4. Pembesaraan hati (hepatomegali). Hemetemesis/ melena)
Penunjang 1. Apusan darah (tebal-tipis) leukopenia, limpositosis relatif, eosinofilia, uji Penurunan jumlah trombosit,
2. Ada tidaknya parasit widal positif bermakna ( titer O = 1/320 , H : peninggian HB dan HCT, tes serologi
3. Eritrosit, HB turrun, leukosit meningkat, 1/640 ), biakan empedu positif inhibisi hematuglinasi, IgM atau IgG
trombositopenia SGOT ↑ (N < 35 ) SGPT ↑ ( N < 35 ) anti dengue (+)
Kultur darah ( ditemukan salmonella )
Hemato-Infeksi
KU : demam < 7hari
Kliinis / Malaria Typoid Fever DBD
DD
Tatalaksana Berdasarkan etiologi R/ Kloramfenikol tab 500 mg no XXV (Jika trombosit < 100.000 dan atau peningkatan HT >20%)
S4 dd tab 1 Beri cairan Kristaloid Rumus : 1500 + ( 20x ( BB dalam
R/ Timfenikol tab 500 mg no XX kg ‐ 20 ) )
S4 dd tab 1 R/ Paracetamol tab 500 mg no XV
R/ Paracetamol tab 500 mg no XV S3 dd tab 1
S3 dd tab 1
Edukasi Tirah baring Makan bubur saring, rawat tirah baring, Tirah baring, cukup gizi, kuras tempat mandi, jangan
jangan makan sembarangan biarkan air hujan pada tempat yang tenang yang
menggenang, sampah dikubur
Bedah-Digestivus
KU: Perut kembung/nyeri perut
Kliinis Ileus Obstruktif

Anamnesis Nyeri kram pada perut, disertai kembung. Obs proksimal timbul gejala muntah
yang banyak, yang jarang menjadi muntah fekal walaupun obstruksi
berlangsung lama. Bila dijumpai tanda-tanda strangulasi berupa nyeri iskemik
dimana nyeri bisa berat dan menetap. Semakin distal sumbatan, maka muntah
yang dihasilkan semakin fekulen.
Rasa tidak lampias BAB, perubahan pola BAB dari diare BAB kotoran
kambing
Pemerikaan Tanda vital normal diawal, berlanjut dengan dehidrasi akibat kehilangan cairan dan
Fisik elektrolit. Suhu tubuh normal sampai demam.
Distensi abdomen minimal atau tidak ada pada obstruksi proksimal, dan semakin jelas
pada sumbatan di daerah distal. Nyeri tekan +
Bising usus yang meningkat dan “metallic sound” dapat didengar sesuai dengan
timbulnya nyeri pada obstruksi di daerah distal.
Rectal Touche ditemukan tumor bila obs. di distal
Penunjang Nilai laboratorium pada awalnya normal, kemudian akan terjadi
hemokonsentrasi,leukositosis, dan gangguan elektrolit.
Pemeriksaan radiologis, dengan posisi tegak,terlentang dan lateral dekubitus menunjukkan
gambaran anak tangga dari usus kecil yang mengalami dilatasi (herring bone) dengan
air fluid level. Pemberian kontras akan menunjukkan adanya obstruksi mekanis dan
letaknya..
Bedah-Digestivus
KU: Perut kembung/nyeri perut
Kliinis Ileus Obstruktif

Tatalaksana Non Farmakologi : Pasang NGT dekompresi bagian yang mengalami obstruksiuntuk mencegah perforasi.
Farmakologi : Premedikasi operasi (profilaksis antibiotik, antiemesis.
Operasi :Laparatomi eksplorasi
Neuro-Muskular
KU : tangan kebas/kram
Kliinis / DD CTS

Anamnesis a. Nyeri dan paraesthesia terjadi dalam distribusi nervus medianus.


b. Setiap malam pasien terbangun dengan nyeri terbakar, tingling, dan numbness.
c. Tangan di atas tempat tidur, atau menggoyangkan tangan dapat mengurangi nyeri (flick sign)
d. Pada kasus lanjut terdapat clumsiness dan weakness, biasanya jika melakukan pekerjaan yang
memerlukan ketepatan (mengetik, menjahit,mencuci)
Pemerikaan Fisik 1. Tinel Sign (positif pasien mengeluhkan kesentrum atau sensasi tingling yang menjalar ke ibu jari, telunjuk, jari tengah, atau
kelingking.)
2. Phallen Manauver/Test (dilakukan dengan siku dalam posisi ekstensi sementara pergelangan tangan pasif fleksi. Waktu
yang diperlukan untuk menimbulkan simtom onset (60 detik) dianggap mendukung diagnostic
3. Wrist Compression Test
4. Tourniquit Test
5. Two-point discrimination test
Penunjang 1. USG (soft tissue swelling)
2. Nerve conduction velocity (NCV) dan electromyelography(EMG) membantu melokalisir nerve compression pada
pergelangan tangan
3. Laboratorium
Laju endap darah, gula darah, nilai tiroid, dan rheumatoid factor
Tatalaksana Splint yang mempertahankan pergelangan tangan dalam posisi netral ketika tidur.
Modifikasi aktivitas yang menyebabkan nyeri juga membantu dalam mengurangi nyeri. Pemberian NSAID dan injeksi
steroid. Injeksi steroid mengalami transient relief 80% setelah injeksi, 22% gejala hilang setelah 12 bulan dan 40% bebas
gejala < 1 tahun.
Open insicion
Endo-Metabolisme
KU :
Kliinis / DD KAD

Anamnesis a. Gambaran klinis klasik termasuk riwayat poliuria, polidipsia, dan polifagia,
b. Penurunan berat badan, muntah, sakit perut, dehidrasi, lemah, clouding of
sensoria, dan akhirnya komas
Pemerikaan Fisik 1. Pemeriksaan klinis termasuk turgor kulit yang menurun, respirasi Kussmaul,
takikardia, hipotensi, perubahan status mental, syok, dan koma.
2. Lebih dari 25% pasien KAD menjadi muntah-muntah yang tampak seperti
kopi.
3. Perhatian lebih harus diberikan untuk pasien dengan hipotermia karena
menunjukkan prognosis yang lebih buruk.
4. Abdominal pain , karena gejala ini dapat merupakan akibat atau sebuah
indikasi dari pencetusnya, khususnya pada pasien muda. Evaluasi lebih lanjut
diperlukan jika gejala ini tidak membaik dengan koreksi dehidrasi dan
asidosis metabolik.
Penunjang Gula darah >300 (biasanya 500mg/dL)
Keton +
pH rendah

Tatalaksana Pemasangan Infus


Terapi insulin hanya efektif jika cairan diberikan pada tahap awal terapi dan hanya
dengan terapi cairan saja akan membuat kadar gula darah menjadi lebih rendah
Rekapan Teori CSL
Batch I 2022

@judo2_daily
Untuk kalangan sendiri. Tidak unutuk disebarluaskan
Seluruh isi merupakan catatan pribadi. Kesalahan dan misinterpretasi diluar dari kekuasaan penulis
Teori CSL Cardio
KU : Nyeri Dada
KLINIS / DD Angina Pectoris Sindrom Koroner Akut
Nyeri dada yang muncul sebagia manifestasi dari adanya kealainan di Penyakit kegawatdaruratan pada jantungakibat fase akut dari
jantung/cavum thoracis MI
Stabil Non-stabil STEMI NSTEMI

Faktor Resiko Dislipidemia, DM, hipertensi, obesitas, Penyakit Jnatung Koroner Adanya atherosclerosisi, dyslipidemia, hipertensi tak terkontrol, perokok
kurangnya latihan
Gejala Nyeri hanya dirasakan saat aktivitas dan Serangan angina pada waktu istirahat Sama dengan non-stable angina Lebih berart daripada non-stable
segera berkurang saat istirahat. Nyeri > 20menit dan berat angina
Nyeri yang pertama timbul biasanya terasa Angina masih baru dalam 2 bulan,
beberapa menit sampai < 20 menit cukup berat dan frekwensi cukup
Nyeri dihilangkan dengan nitrat sering, lebih dari 3 kali perhari
sublingual dalam hitungan detik sampai Makin lama makin bertambah berat,
menit. sebelumnya angina stabil, lalu serangan
Nyeri tidak terus menerus, tapi hilang angina timbul lebih sering, dan lebih
timbul dengan intensitas makin bertambah berat nyeri dadanya, sedangkan faktor
atau berkurang presipitasi semakin ringan
Anamnesis Apakah nyeri berhubungan dengan aktivitas dan aktivitas seperti apa yang dapat mencetus nyeri,
Berapa lama durasi nyerinya?
Dalam satu hari berapa kali mengalami serangan?
Apakah nyerinya hilang timbul?
Skala nyerinya ? (1 sampai 10)
Apakah nyeri menjalar ke leher, bahu, pundak atau lengan,
Apakah terdapat keluhan atau gejala lain yang berhubungan seperti sesak, berkeringat, palpitasi atau mual,
Apakah nyeri itu pernah menyebabkan pasien terbangun di malam hari,
Apa yang pasien lakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri seperti beristirahat atau mengonsumsi obat tertentu ?
Pemfis Tidak ada yang spesifik dalam pemeriksaan jantung
KU : Nyeri Dada
KLINIS / DD Angina Pectoris Stabil Angina Pectoris Non-stabil STEMI NSTEMI
PP EKG : tidak terlalu spesifik, belum adanya ganguan pada gelommbang EKG (T EKG: gambaran ST elevasi, T EKG : (-) ST elevasi, (-) T iverted, Q
inverted pada saat iskemik) iverted, Q wave pathologis, wave pathelogis bias ada bias tidak
Lasb: darah rutin (tidak spesifik), darah kimia (ada kolesterol,DM), biomarker jantung Lab : kenaikan penanda enzim Lab : kerusakan miokardium dapat
(belum ditemukan kerusakan) jantung (troponin, CK-MB). diperiksa (troponin, CK-MB)
Tatalaksana N : Nitrat Bed rest dengan monitoring EKG SKA : MONA Bed rest dengan monitoring EKG secra
R/ isosorbitdinitrat tab 5 mg No V secra terus menerus untuk mendeteksi M : morfin terus menerus untuk mendeteksi ST
SUC ST defiasi dan aritmia R/ Morfin tab 2mg no III defiasi dan aritmia
Catatan : apabila masih sakit dapat diulang SUC
3x tiap 5 menit Catatan : untuk sakit yang tak
R/ Simvastatin tab 20 mg no X ( untuk tertahankan/ iritable
turunin kolesterol ) O : Oksigen
S1 dd tab 1 N : Nitrat
R/ Propranolol tab 80 mg no X ( anti R/ isosorbitdinitrat tab 5 mg No
hipertensi βbloker) V
S2 dd tab 1 SUC
Catatan : apabila masih sakit
dapat diulang 3x tiap 5 menit
A : Aspirin
R/ aspirin tab 162 mg no III
S1 dd tab 1
Co : Clopidogrel
Tatalaksana Hipertensi (ABCD)
Tatalaksana DM
Edukasi Jangan olahraga terlalu berat, jika serangan istirahat, istirahat yang cukup, diet rendah kolesterol, rendah garam, tinggi protein, tinggi serat
KU : Sesak Napas
KLINIS/DD Gagal Jantung
Berkurangnya fungsi jantung akibat meningkatnya kinerja jantung akibat gagal mengkompensasi dalam memompadarah dan merupakan kondisi kronis
Gagal Jnatung Kanan Gagal Jantung Kiri
Ssisi jantung kanan tidak mampu mengosingkan volume darah dengan adekuat Ventrikel kiri tidak mampu memompa darah dari paru sehingga terjadi peningkatan
sehingga tidak dapat mengakomodasi darah secara normal kembali dari sirkulasi vena tekanan sirkulasi paru mengakibatkan caitan terdorong ke jarngan paru
Etiologi Aritmia (misalnya fibrilasi atrium), Iskemi dan infark miokard, Infeksi, (misalnya pneumonia, ISK) – Anemia, Penyakit tiroid, Emboli paru

Faktor Resiko Laki-laki lebih beresiko, Hipertensi tidak terkontrol, DM, Hiperkolestreolmia, Ada Gagal Jantung Kanan terlebih dahulu, overweight
Peroko, Alkoholisme
Gejala Umumnya sesak napas tidak berhubungan dengan mengi
Pada gagal jantung ringan sesak hanya terjadi saat aktivitas (exertional dyspnea)
Edema tungkai (pitting edema) Dyspne D’effort
Ascites Ortopnea  Paroksismal Nocturnal Dyspnea
Hepatomegali Batuk
Clubbing finger Takikardia
Distensi vena jugular Rhonki halus di basal paru
Anorekis dan mual Bunyinjantung S3 (gallop)
Lemah Pernapasan chyene-stokes
Mokturia
Anamnesis Sesak dari kapan? Mengi?, Berulang/tidak dalam sehari? Ada /tidak yang memicu sesak? Sesak saat aktivitas atau saat istirahat?, Tidur dengan bantal berapa?, Memberast
saat kapan? Menghilang saat kapan? (hilang sendiri atau dengan obat?. Ada batuk? Gangguan batuk pada malam hari ? sering BAK pada malam hari ? , pembengkakan pada
kaki ada atau tidak?
Pemfis Kadang ditemukan abnormalitas pada batas-batas jantung

PP Foto X-Ray : Pemebesaran atrium kanan Foto X-Ray Pembearan Vnetrikel Kiri
Lab : gangguan fungssi hepar + SGPT/SGOT meningkat lebih dari 2 kali Lab : BGA  alkalosis respiratori ringan (dini), hipoksemia dengan peningkatan
pCO2 (akhir)
EKG : Normal pada 10 % kasus, Q wave pathologis, Abnormalitas ST_T, Hipertrofi ventrikel kiri, Bundle Branch Block, Fibrilasi Atrium
KU : Sesak Napas
KLINIS/DD Gagal Jantung
Berkurangnya fungsi jantung akibat meningkatnya kinerja jantung akibat gagal mengkompensasi dalam memompadarah dan merupakan kondisi kronis
Gagal Jnatung Kanan Gagal Jantung Kiri
Ssisi jantung kanan tidak mampu mengosingkan volume darah dengan adekuat Ventrikel kiri tidak mampu memompa darah dari paru sehingga terjadi peningkatan
sehingga tidak dapat mengakomodasi darah secara normal kembali dari sirkulasi vena tekanan sirkulasi paru mengakibatkan caitan terdorong ke jarngan paru
Tatalaksana Restriksi Cairan 9000-1.200 mL
Diet rendah garam, rendah kolesterol, tinggi protein
Kontrol Hipertensi dengan memperhatikann klinis
(ACE-I, ARB, B-blocker, Ca-Channel Bloker, Diuretik)
Kontrol DM/Sindroma metabolik
Rekapan Teori CSL
Batch I 2022

@judo2_daily
Untuk kalangan sendiri. Tidak unutuk disebarluaskan
Seluruh isi merupakan catatan pribadi. Kesalahan dan misinterpretasi diluar dari kekuasaan penulis
TEORI CSL RESPI
KU : SESAK NAPAS
KLIINIS/DD ASTHMA PPOK PNEUMOTORAKS

Defenisi penyakit gangguan pernapasan akibat obstruksi saluran penyakit penurunan pernapasan yang tidak dapat adanya udara aatau ggas dalam rongga pleura yaitu di
pernapasan yang reversible sembuh sempurna dengan emfisema, ruang potensisal antara pleura visseral dan parietal
bronchitis kronik, dan penurunan jalur udara ( asthma paru-paru
)
Fak. Resiko - Anggota keluarga yang menderita asthma Perokok aktif / pasif Terjadi akibat adanya trauma
- Lingkungan : Berdebu/tidak bersih/polusi Infeksi Pernapasan Flail chest?
- Perokok Kerjaan ( sering kena debu ) Semakin lama penaganan paru bisa collaps
Riwayat asthma
Gejala Bunyi wheezing saat ekspirasi Ekspiratory Wheezing Sesak napas
Sesak napas periodic dan tergantung alergen Batuk > 3 bulan setahun/ minimal 2 tahun ( setiap hari Nyeri dada yang tajam (tertusuk/tertekan)
Dada terasa penuh + dahak ) Mudah lelah
Biasa pada malam hari jam 4 – 6 pagi Dyspnue stlh aktivitas Batuk
Barrel Chest ( Enfisema ) Sianosis
Anamnesis Sesak dari kapan? Mengi?, Berulang/tidak dalam sehari? Ada Ada sesak napas? Sejak kapan? Intensitas? Ada Sesaknya akibat apa? Berapa alam? Ada nyeri?
/tidak yang memicu sesak? Sesak saat aktivitas atau saat wheezing? ada demam? Riwayat PS: biasanya pasien kesulitan berbicaraatau bernapas
istirahat?, Memberast saat kapan? Menghilang saat kapan? merokok? Pekerjaan? akibat penekanan parenkim paru
(hilang sendiri atau dengan obat?. Ada batuk? Gangguan batuk
pada malam hari ?
Pemfis Pemeriksaan Paru ( ada suara tambahan wheezing, Pemeriksaan Respirasi ( hipersonor ) , sianosis di Takipnea, takikardia, perskusi paru hipersonor, suara
takipnue, takikardi, tanda bibir dan kuku, kurus bila napas menghilang, deviasi trakea
gejala berat (penggunaan otot napas tambahan, pulsus kronik, Peranjakan hati mengecil, ekspirasi
parodoksus, deforesis ), memanjang
ada retraksi sela iga ( kronik )
PP Lab : Eusinofil 5‐15% dari leukosit total Lab : Ht↑( karena eritrosit 􀆟nggi karena napas Lab: enderung normal
Prick test ( + ) dengan allergen spesifik turun ) X-ray Thorax : deep sulcus sign pada hemithoraks,
Spirometri : FEV 1 > 12% pasca pemberian bronkodilator Radiologi : Bronkitis : bayangan garis yang parallel heiperlusen avaskuler, shif trake dan mediastinum
FEV < 12% pasca pemberian histamine keliar dari hilus menuju apex (Tubular shadow) kearah kontralateral
Throrax X-Ray : cenderung normal Emfisema : Hiperlucent pada paru , diafragma datar
dan rendah
KU : BATUK dan atau DEMAM
KLIINIS/DD BRONKHITIS BRONKIEKTASIS BRONKOPNEMONIA TBC
Defenisi Radang pada bronkus disebabkan Dialatasi bronkus yang berlangsung kronis dan Pnemonia adalah inflamasi parenkim paru Adalah penyakit infeksi pada
oleh infeksi saluran napas bersifat patologis yang disebabkan oleh microorganisme paru yang disebabkan oleh
bakteri M. Tb
Faktor Resiko - Ada bahan iritan? Batuk lebih dari 2 minggu? Batuk lama? ada anggota keluarga yang
- Reaksi alergi? Ada yang menderi hal yang sama? menderita TB
- Faktor Usia? Ada yang melakukan
- Menurunnya daya tahan tubuh pengobatan TB?
(pulmonary/sistemik)? HIV?
Gejala Batuk yang lam (>3 minggu?) Batuk dengan sputum mukopurulen, Batuk non/produktif ( bisa mukoid, purulent , Batuk > 4 minggu
Sesak disertai dada teras berat hemoptysis, sesak napas, nyeridada, demam, bercak darah) berdahak,ada darah, nyeri
Hipersekresi bronkus wheezing, mudah lelah penuruanan BB Sesak napas (ada/tidak) dada, dan sesak napas , demam,
Wheezing ? Demam dengan takikardi keringat malam, malaise, nafsu
Demam Pernah mengigil dan berkeringat makan menurun, BB↓
Anamnesis Batuk dari kapan? (<2 Batuk dari kapan? (<2 minggu/>minggus), Sesek napas? Sejak kapan? Ada demam? Sejak kapan mulai batuk?
minggu/>minggus), Dahak Dahak ada/tidak? Kadang disertai darah?, Apakah ada yang mengalami hal yang sama? (biasanya lebih dari 4 miinggu)
ada/tidak?, saat malam hari?, Sesak napas ada? Nyeri dada? Sering lelah? Merokok/terpapar asap rokok?, Apaka ada dahak? Warnanya?
memeberat saat kapan? Ringan saat Dan kurang nafsu makan?
kapan? Disertai nyeri dada? Disertai
sesak?
Pemriksaan Fisik Inspeksi : Flushing, mukosa Kurang giizi, dispnu, sianosis dan jari tabuh Pemeriksaan Toraks ( tergantung ada tidaknya TTV : Suhu naik
hioperemis\ Ronki basah konsolidasi biasa Perkusi Redup, Thoraks: Freamitus mengeras,
Palpasi : Normal/menurun Freminitus normal/menurun Fremitus ↑ : bila konsolidasi ↓ : jika efusi pleural friction rub
Perkusi : Normal/Redup Ada Redup? pleura ), RR naik, Otot Pernapasan (
Auskultasi : Rhonki kering/basah penggunaan otot penapasan tambahan ),
(alskultasi : ronki, Bronkeal breath
sound, Friction Rub)
Pemeriksaan Lab : Leukosit normal/meningkat Sputum dahak : Dahak 3 lapis (buih, Lab: leukosit venderung meningkat Kultur sputum BTA ( + )
penunjang Sputum Dahak : Gram dan kultur saliva/endapan jernih, pus/endapan) Foto Toraks ( infiltrate pada basal ), Foto toraks ( di apex terdapat
Thorax X-ray: Lab: Anmeia, Leukositosis perselubungan inhomogen dan air proses spesifik )
TATALAKSANA TB
KU : HILANG BAU
KLIINIS/DD COVID - 19
Defenisi Infeksi virus dengan untaian tunggal, positive-sense RNA genome sekitar 26-32 kb dan merupakan genom terbesar untuk virus RNA

Faktor Resiko - Penularan lewat kontak transmukosal/air borne


- Sirkulasi dan ventilasi yang tidak baik
- Padat/mobilitas tinggi
- Kontak erat
Gejala Anosmia/hiiposmia, hypogeusia, isertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit
kepala. Kadang mual dan muntah

Anamnesis Hlang bau dari berapa lama? Hilang rasa juga? Ada batuk/pilek/demam?
tiga gejala utama: demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit bernapas atau sesak.
Ada sakit kepala? Mual dan muntah?
Pemriksaan Fisik a) Tingkat kesadaran: kompos mentis atau penurunan kesadaran b) Tanda vital: frekuensi nadi meningkat, frekuensi napas meningkat, tekanan darah normal atau
menurun, suhu tubuh meningkat. Saturasi oksigen dapat normal atau turun.
c) Dapat disertai retraksi otot pernapasan
paru didapatkan inspeksi dapat tidak simetris statis dan dinamis, fremitus raba mengeras, redup pada daerah konsolidasi, suara napas bronkovesikuler
atau bronkial dan ronki kasar.
Pemeriksaan penunjang Swab PCR
Lab : Leukosit dapat ditemukan normal atau menurun; hitung jenis limfosit menurun. Pada kebanyakan pasien LED dan CRP meningkat
X-Ray: tampilan ground glass opacity (GGO). Pada kasus berat, dapat ditemukan konsolidasi paru bahkan “white-lung” dan efusi pleura (jarang)

Tatalaksana Azitromisin 500 mg/24 jam (untuk 5 hari) atau levofloxacin 750 mg/24 jam/intravena (5 hari)
Antivirus : Oseltamivir 75 mg/12 jam oral ATAU Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari
ke 2-5).Remdesivir dan Famotidine yang sejauh ini menunjukkan efek terapi yang baik
Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drips Intravena (IV) selama perawatan

Anda mungkin juga menyukai