Anda di halaman 1dari 27

Ilmu Radiologi Kedokteran

Gigi

PROPOSAL
PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF

drg.Bayu Indra Sukmana., M.Kes (NIDN: 0005048503)


dr H.Huldani,M.M, M.imun (NIDN : 0015047103)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF

Judul Penelitian : Perbandingan Akar dan Mahkota gigi pada Suku Banjar dan
Suku Jawa di Rsgm Gusti Hasan Aman Banjarmasin
Nama Rumpun Ilmu : Ilmu Radiologi Kedokteran gigi

Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : drg.Bayu Indra Sukmana., M.Kes
b. NIDN : 0005048503
c. Jabatan Fungsional :Lektor
d. Program Studi :Pendidikan Dokter Gigi
e. Nomer HP : 08115031101
f. Alamat Surel : drg_bayuindra@yahoo.co.id
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : dr H.Huldani,M.M, M.imun
b. NIDN : 0015047103
c. Perguruan Tinggi :Universitas Lambung Mangkurat

Mengetahui Banjarmasin, 2019


Dekan Ketua Peneliti

(Dr.drg.H. Rosihan Adhani. MS) (drg. Bayu Indra Sukmana., M.Kes )


NIP 19570708 198203 1 014 NIP 19850420 200912 1005
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul : Pengaruh Perbandingan Akar dan Mahkota Gigi pada


penelitian Suku Banjar dan Suku Jawa Di RSGM Gusti Hasan
Aman Banjarmasin
2. Tim Peneliti
No Nama Jabatan Bidang Instansi Asal Alokasi
Keahlian Waktu
(jam/minggu)
1. drg.Bayu Indra Ketua Ilmu FKG 4 jam/
Radiologi
Sukmana., M.Kes Universitas minggu
Kedokteran
Gigi Lambung
Mangkurat
2. dr H.Huldani,M.M, Anggota Fisiologi FK 4 jam/
M.imun Universitas minggu
Lambung
Mangkurat

3. Objek penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian)
Melihat gambaran perbedaan perbandingan akar dan mahkota gigi pada suku
banjar dan suku jawa yang berkunjung ke RSGM Gusti Hasan Aman Banjarmasin
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan Juli Tahun : 2019
Berakhir : bulan Juni Tahun : 2020
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang
Tahun ke-1 : Rp. 15.000.000
6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan) : Lokasi penelitian di RSGM Gusti Hasan
Aman
7. Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori atau
antisipasi yang kontribusikan pada bidang ilmu) penelitian ini akan melihat
adanya perbedaan perbadingan tinggi akar dan mahkota gigi pada suku jawa dan
banjar.
8. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung
pengembangan iptek) : Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai informasi tentang
pengaruh suku yang ada di Indonesia terhadap perbandingan mahkota dan akar,
sehingga dapat menjadi pertimbangan para dokter gigi untuk memilih rencana
perawatan prostodontik dan ortodontik yang sesuai sehingga didapatkan
prognosis yang baik.
9. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah
internasional bereputasi, nasional terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi
dan tahun rencana publikasi) : Scopus Journal
10. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan,
tahun rencana perolehan atau penyelesaian : -
RINGKASAN
Latar Belakang: Perbandingan mahkota dan akar memiliki peran yang penting
dalam penentuan perencanaan perawatan dalam bidang ortodontik dan prostodontik.
Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang beragam.
berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 terdapat 1.300 kategori suku. Populasi
beragam suku tersebut terdistribusi di berbagai pulau di Indonesia termasuk
Kalimantan. Suku bangsa Jawa termasuk dalam sub ras Deutromalayid yang
merupakan hasil percampuran dari sub ras Protomalayid dengan ras Mongoloid. Suku
Banjar merupakan suku yang berasal dari ras Protomalayid dan menurut teori radam,
Suku Banjar berasal dari dataran rendah di suatu muara sungai di tepi laut. Peneliti
ingin meneliti perbandingan mahkota dan akar pada Suku Jawa dan Suku Banjar
karena Suku Jawa dan Suku Banjar berasal dari asal ras yang berbeda, dan
perbandingan mahkota dan akar sangat mempengaruhi akan rencana perawatan serta
prognosis dari perawatan dental. Tujuan: Untuk menganalisis perbedaan
perbadingan panjang akar dan mahkota gigi pada Suku Jawa dan Suku Banjar
Metode dan bahan : Peneliti memeriksa semua rekam medik pasien di bagian Ilmu
Penyakit Mulut dari 2018-2019, selanjutnya memilih kartu status dari pasien yang
berasal dari suku jawa dan suku banjar. Tahap selanjutnya hasil rontgen radiografi
periapikal yang didapat akan diukur perbandingan mahkota dan akar pada masing-
masing suku. Pengolahan, Analisa, dan Penyajian Data : Data dilakukan uji
normalitas dan homogenitas kemudian data akan diuji dengan uji parametrik t-test
independent

Kata kunci : Perbandingan mahkota dengan akar, suku Banjar, suku Jawa.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perbandingan panjang mahkota dan akar memiliki peran yang penting dalam

penentuan perencanaan perawatan dalam bidang ortodontik dan prostodontik. Pasien

yang memiliki panjang akar yang lebih pendek daripada umumnya akan

meningkatkan resiko terjadinya resopsi akar pada perawatan ortodontik. Pada pasien

yang melakukan perawatan gigi tiruan cekat akar yang pendek juga mempengaruhi

prognosis dari suatu perawatan. Penelitian ini menggunakan perbandingan mahkota

dan akar pada insisivus sental. Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian oleh Wang

dkk 2019 menyatakan bahwa gigi insisivus sental merupakan gigi dengan

perbandingan mahkota dan akar yang paling kecil dibandingkan gigi lainnya Variasi

perbandingan mahkota dan akar yang terjadi pada sangat dipengaruhi oleh suku, ras,

dan jenis kelamin (Wang J dkk, 2019; Deepak dkk, 2015; Orozco V dkk, 2015).

Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang

beragam. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 terdapat 1.300 kategori suku

yang ada di Indonesia. Berbagai ragam suku Indonesia tersebut terdistribusi di

berbagai pulau di Indonesia termasuk Kalimantan (Destiarini dkk,2017). Suku Jawa

merupakan suku terbesar yang ada di Indonesia dengan jumlah populasi sekitar 64%

dari seluruh penduduk Indonesia. Orang Jawa banyak tersebar di daerah-daerah lain

di Indonesia dan dunia namun konsentrasi terbesar berada di pulau Jawa. Suku

bangsa Jawa termasuk dalam sub ras Deutromalayid yang merupakan hasil
percampuran dari sub ras Protomalayid dengan ras Mongoloid (Artaria, 2010). Pulau

Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia yang terdiri dari 5 provinsi . Suku

Banjar merupakan penduduk asli Provinsi Kalimantan Selatan yang berasal dari tiga

kelompok suku berbeda dan hidup menjadi satu kelompok. (Salystina dkk, 2018 ).

Menurut Teori Radam cikal bakal suku Banjar berasal dari dataran rendah di suatu

muara sungai di tepi laut (Saraswati dkk, 2006). Suku banjar merupakan suatu suku

yang termasuk kedalam ras Protomalayid (Ishak, 2013).

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin meneliti perbandingan

mahkota dan akar pada suku jawa dan suku banjar karena suku jawa dan suku banjar

berasal dari asal ras yang berbeda, dan perbandingan mahkota dan akar sangat

mempengaruhi akan rencana perawatan serta prognosis dari perawatan dental.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaaan perbandingan tinggi akar dan mahkota gigi pada

suku banjar dan suku jawa Di RSGM Gusti Hasan Aman?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaaan perbandingan tinggi akar dan mahkota gigi pada suku

banjar dan suku jawa di RSGM Gusti Hasan Aman.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui perbadingan tinggi akar gigi dan mahkota pada suku banjar di
RSGM Gusti Hasan Aman.

b. Mengetahui perbadingan tinggi akar gigi dan mahkota pada suku jawa di

RSGM Gusti Hasan Aman.

c. Mengetahui perbandingan tinggi akar dan mahkota pada suku banjar dan suku

jawa di RSGM Gusti Hasan Aman.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

perbandingan tinggi akar dan mahkota pada suku banjar dan suku jawa di RSGM

Gusti Hasan Aman,.dan dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai informasi tentang pengaruh suku

yang ada di Indonesia terhadap perbandingan mahkota dan akar, sehingga dapat

menjadi pertimbangan para dokter gigi untuk memilih rencana perawatan

prostodontik dan ortodontik yang sesuai sehingga didapatkan prognosis yang baik.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perbandingan Mahkota dan Akar Gigi.

Gambar 2.1. Hasil rontgen radiografi periapikal gigi insisivus sentral (White dan
Phroah, 2013
Perbandingan ukuran mahkota dan akar gigi sangat penting untuk suatu rencana

perawatan dan prognosis dari bidang kedokteran gigi. Pasien dengan akar yang lebih

pendek daripada umumnya akan meningkatkan resiko terjadinya resopsi akar pada

perawatan ortodontik. Pada pasien yang melakukan perawatan gigi tiruan cekat akar

yang pendek juga mempengaruhi prognosis dari suatu perawatan (Wang J dkk, 2019).

Mahkota gigi merupakan bagian dari anatomi gigi yang ditutupi oleh enamel,

sedangkan akar gigi merupakan bagian dari anatomi gigi yang ditutupi oleh

sementum. Secara klinis akar gigi ditutupi oleh gingiva. Perbatasan antara akar dan

mahkota gigi akan dilihat lewat suatu garis yang disebut dengan cemento-enamel

junction (Fidya, 2018).

Rasio akar-mahkota gigi didefinisikan sebagai "hubungan fisik antara posisi gigi

di dalam tulang alveolar dibandingkan dengan bagian gigi yang tidak berada di dalam

tulang alveolar, yang ditentukan secara radiografis". Rasio akar-mahkota gigi secara

anatomis diukur berdasarkan panjang akar gigi (dari garis servikal ke ujung akar gigi
terpanjang) dan panjang mahkota gigi (dari garis servikal ke ujung kusp terpanjang

atau bagian tertinggi dari tepi insisal). Sebagai contoh, rerata panjang akar gigi

insisivus sentral maksila 13,0 mm, dan panjang mahkota gigi 10,5 mm, Rasio ini

mendekati angka satu, mengindikasikan bahwa akar gigi tidak lebih panjang

dibandingkan mahkota gigi (Othman dkk, 2011; Nelson, 2010).

Gigi insisivus maxilla sental merupakan gigi insisivus yang terbesar dari semua

gigi insisivus di rongga mulut dan memiliki fungsi untuk memotong makanan.

Memiliki struktur mahkota gigi yang lebih besar dari pada akarnya. Bagian

mesiodistal dari gigi insisivus berukuran lebih besar dibandingkan bagian fasio-

lingual. Memiliki cingulum pada bagian palatal nya dan juga terdapat marginal ridge

pada bagian palatal. Gigi insisif memiliki akar satu yang berbentuk kerucut. Rata-rata

gigi insisif memiliki panjang 23,5 mm, dengan panjang mahkota 10,5 mm dan

panjang akar 13 mm (Darby, 2012; Nelson, 2010 ).

2.2.Faktor yang Mempengaruhi Perbandingan Mahkota dan Akar

A. Genetik

Faktor genetik sangat mempengaruhi akan anatomi dan bentuk dari gigi. Faktor

genetik disini merupakan faktor yang dipengaruhi oleh keturunan. Hal tersebut

dikarenakan gen yang berasal dari keturunan sangat berperan dalam proses

odontogenesis. Pengaruh akan faktor genetik memiliki peran sekitar 90%, selain

genetik peran lingkungan juga berperan penting terhadap pembentukan anatomi dan

morfologi gigi. Hal ini dikarenakan peran lingkungan juga sangat berpengaruh akan
perubahan suatu genetik (Susilowati dan Sulastry, 2007; Twonsend dkk, 2012).

B. Jenis Kelamin.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wang dkk 2019 menyatakan bahwa

jenis kelamin sangat mempengaruhi perbandingan mahkota dan akar. Pada penelitian

ini juga menyatakan bahwa perbandingan mahkota dan akar gigi yang terendah

terdapat pada gigi insisivus sentral maxilla dan perbandingan mahkota dan akar gigi

terbesar terdapat pada gigi premolar dua mandibular. Berdasarkan penelitian ini juga

menyatakan bahwa perbandingan mahkota dan akar lebih besar pada laki-laki

dibandingkan perempuan (Wang dkk, 2019).

C. Suku

Variasi akan anatomi gigi juga dipengaruhi oleh keberagaman suku yang ada di

Indonesia. Hal ini dikarenakan suku yang berbeda juga berasal dari genetik yang

berbeda, selain dipengaruhi genetik suku yang berbeda juga memiliki kebiasaan yang

berbeda yang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi (Scoot dkk, 2018). Hal

tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soraya dkk 2013

yang menyatakan bahwa panjang rata rata gigi pada suku Batak dan suku Aceh

berbeda. Pada suku Batak rata-rata panjang gigi insisivus sentral adalah 24,9 dan

pada suku Aceh rata-rata panjang gigi insisivus sentral adalah 25,8 (Soraya dkk,

2013).
2.3.Suku Jawa dan Suku Banjar
Manusia memiliki karakteristik yang beragam pada setiap individu.

Keberagaman karakteristik atau variasi tersebut dipengaruhi oleh evolusi sebagai

sumber dari variasi yang terjadi pada manusia. Evolusi terjadi melalui proses

transformasi dan perubahan genetik sebagai akibat dari hubungan sinergis antara

faktor genetis dan faktor lingkungan pada populasi dalam waktu yang sangat lama

(Koesbardiati, 2008).

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki populasi penduduk dengan

beragam suku bangsa. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 terdapat 1.300

kategori suku dengan rincian sub-suku (Destiarini dkk,2017). Suku bangsa Jawa

merupakan suku bangsa terbesar yang ada di Indonesia dengan jumlah populasi

sekitar 64% dari seluruh penduduk Indonesia. Orang Jawa mendiami sebagian besar

daerah di pulau Jawa terutama Jawa timur dan Jawa tengah. Orang Jawa juga banyak

tersebar di daerah- daerah lain di Indonesia dan dunia namun konsentrasi terbesar

berada di pulau Jawa. Suku bangsa Jawa termasuk dalam sub ras Deutromalayid yang

merupakan hasil percampuran dari sub ras Protomalayid dengan ras Mongoloid

(Artaria, 2010). Ciri khas fisik pada ras detro melayu adalah kulit sawo matang

kekuningan, tubuh tidak terlalu tinggi, dan memiliki rambut lurus (Sardesai,2013).

Pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia Berdasarkan data sensus

2010 jumlah penduduk Kalimantan Selatan adalah 3.626.119 juta, dan didominasi

oleh suku Banjar. Suku Banjar merupakan penduduk asli Provinsi Kalimantan

Selatan yang berasal dari tiga kelompok suku berbeda dan hidup menjadi satu
kelompok. Tiga kelompok suku tersebut adalah : kelompok Banjar Muara yang

didominasi oleh suku Dayak Ngaju, kelompok Banjar Hulu yang didominasi oleh

suku Dayak Bukit,dan kelompok Banjar Batang Banyu yang didominasi oleh suku

Dayak Maanyan (Salystina dkk, 2018). MenurutTeori Radam, nenek moyang Orang

Bukit (DayakBukit) berasal dari dataran rendah di suatu muara sungai di tepi laut dan

menjadi cikal bakal Orang banjar (Saraswati dkk, 2006).

2.4.Kerangka Teori
Perbandingan mahkota dan
akar gigi

Suku Jenis
Genetik
kelamin

Suku jawa Suku Banjar

Keterangan

: Variabel yang diteliti


: Variabel yang tidak diteliti
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan

pendekatan cross sectional yaitu analisa dan pengumpulan suatu data dilakukan

sekaligus pada suatu saat.

3.2 Sampel
Penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu semua rontgen radiografi

periapikal pada Suku Jawa dan Suku Banjar di RSGM Gusti Hasan Aman dengan

menggunakan kriteria inklusi sebagai berikut :

A. Usia 18-35 tahun

B. Tidak memiliki penyakit sistemik

C. Gigi yang diukur gigi insisiv sentral

D. Berasal dari suku Jawa dan suku Banjar.

3.3. Klasifikasi Variabel


1. Variabel bebas (Independent) :

Hasil rontgen radiografi periapikal gigi insisif sentral pada suku Jawa dan

suku Banjar.

2. Variabel tergantung (Dependent) :

Perbandingan panjang mahkota dan akar gigi insisif sentral.


3.4 .Definisi Operasional
Nama Variabel Definisi Cara Mengukur Satuan Skala
Operasional dan Alat Ukur
1. Variabel
bebas

Hasil rontgen Asal suku pada - - Nominal


radiografi pasien yang
periapikal gigi melakukan rontgen
insisif sentral pada radiografi
suku Jawa dan suku periapikal akan
Banjar. dilihat dari rekam
medic pasien

Variabel terikat :

Perbandingan Panjang mahkota Panjang mahkota mm Rasio


panjang mahkota akan diukur dari dan akar gigi akan
dan akar gigi insisif garis servikal ke diukur dengan
sentral. ujung kusp atau menggunakan
bagian tertinggi penggaris
dari tepi insisal.
Panjang akar akan
diukur dari garis
servikal ke ujung
akar gigi. Data
yang telah didapat
akan dianalisa dan
dimasukkan
kedalam suatu
rumus

3.5. Bahan dan Alat Penelitian

a. Pensil
b. Penggaris
c. Kamera
3.6. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : RSGM Gusti Hasan Aman

Waktu : Juni 2019-Juli 2020

3.7.Prosedur Penelitian

3.7.1. Pemeriksaan Rekam Medik

Peneliti memeriksa semua rekam medik pasien di bagian Ilmu Penyakit Mulut

dari 2018-2019, selanjutnya peneliti akan memilih semua pasien yang berasal dari

suku Jawa dan suku Banjar dan memiliki rontgen radiografi periapikal pada insisivus

sentral maxilla.

3.7.2. Pengukuran Panjang mahkota dan akar gigi

Rontgen radiografi periapikal gigi insisivus sentral maxilla yang telah didapat

akan dilakukan pengukuran panjang mahkota dan akar dengan menggunakan

penggaris. Data yang telah didapat akan dimasukkan kedalam suatu rumus sebagai

berikut :

𝑃𝑀𝑆 𝑋 𝑃𝐺𝑅
PGS=
𝑃𝑀𝑅

Keterangan=
PGS = Panjang Gigi Sebenarnya
PMS = Panjang Mahkota Sebenarnya
PMR = Panjang mahkota radiografi
PGR = Panjang Gigi radiografi
3.7.3. Analisis Data

Data diuji normalitasnya dengan uji Shapiro-Wilk dan uji homogenitas

varians Levene’s Test. Data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen

(p>0,05), sehingga dianalisis dengan analisis parametrik t-test independent dengan

tingkat kepercayaan 95%.

3.8. Alur Penelitian

Analisa pada Rekam medic


Pasien

Suku banjar Suku jawa

Rontgen Radiografi Rontgen Radiografi


Periapikal pada Periapikal
insisivus sentral pada insisivus sentral

Pengukuran panjang Pengukuran panjang


mahkota dan akar gigi mahkota dan akar gigi
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya

Harga
No Jenis Pengeluaran Volume Satuan Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)

1. Analisis data 1 Paket 250.000 250.000

Biaya rontgen radiografi


2. - Paket - 7.500.000
periapikal
2. Transportasi 2 Buah 1.000.000 2.000.000
3. Fotokopi dan penjilitan 1 Paket 250.000 250.000
4. Submit journal 1 Paket 5.000.000 5.000.000
Total 15.000.000

4.2 Jadwal Penelitian


Kegiatan 2019-2020
penelitian 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Pengumpulan
data rontgen
radiografi
periapikal
Hasil, analisis
data, laporan
Publikasi
DAFTAR PUSTAKA

1. Artaria, M.D., 2010. The Dental Traits of Indonesian Javanese. Dental


Anthropology, 20, pp.74–78.
2. Darby M.L. BOPOD - Mosby’s Comprehensive Review of Dental Hygiene.
Elsevier:Amerika;2012.p.157.
3. Deepak V,Goryawala S.N,Yashwanth R,Chhabra R.J,Nandaprasad,Shah N.K.
Assessment of Ethnicity in Indian Population using Tooth Crown Metric
Dental Traits. Journal of International Oral Health 2015; 7(9):1-5
4. Destiarini S.R.D, Dwipura I, Aflanie I. Perbandingan Karakteristik Shovel
Shape Gigi Insisivus Pertama Rahang Atas Pada Suku Di Kalimantan.
Dentino (Jur. Ked. Gigi). 2017; 2( 2) : 194 – 199.
5. Fidya. Anatomi Gigi dan Mulut. UB Press : Malang; 2018. p. 23.

6. Koesbardiati, T., 2008. Evolusi dan Persebaran: Sumber Variasi Manusia


Modern. In
7. Nelson S.J. Wheeler's Dental Anatomy, Physiology and Occlusion. Elsevier:
Las Vegas; 2010. p. 13.
8. Orosco V, Arroyo G, Fuentes M. Biometric Analysis of the Clinical Crown
and the Width/ Length Ratio in the Maxillary Anterior Region. The Journal
Prosthetic Dentistry. 2015;6(2);1-6.
9. Othman N,Taib H,Mokthar N. Root-crown ratios of permanent teeth in Malay
patients attending HUSM Dental Clinic. Arch Orofac Sci.2011;6(1):21-26.

10. Salystina M.A, Aflanie I, Panghiyangan R. Korelasi Panjang Lengan Bawah


Dengan Tinggi Badan Pada Wanita Dewasa Suku Dayak Bukit, Dayak Ngaju,
Dan Banjar Hulu. Jurnal homeostasis. 2018. 3(1); 799-808

11. Saraswati LG, Basari T, Adian D.G. Boangmanalu SB, Wijayanto E,


Haryatmoko, Arivia G, dkk. Hak Asasi Manusia Teori, Hukum, Kasus.
Depok; filsafat UI press. 2006. p. 170-171
12. Sardesai D.R. Southeast Asia. Westview press: USA; 2013. p. 24.
13. Scott R, Christy G. Turner, Grant C, Townsend, Torres M.M. The
Anthropology of Modern Human Teeth. Elsevier: London; 2018. p.123
14. Soraya C, Hayati K, Ren A.S. Panjang Rata-Rata Gigi Insisivus Sentralis
Permanen Maksila Pada Mahasiswa Suku Aceh. Cakradonya Dent J
2013;5(2):542-618.
15. Susilowati dan Sulastry. Korelasi antara Lebar Mesiodistal Gigi dengan
Kecembungan Profil Jaringan Lunak Wajah Orang Bugis-Makassar, Jurnal
Dentofacial.2007;2(6):73-78.
16. Twonsend G, Bockmann M, Hughes T, Brook A. Genetic, environmental and
epigenetic influences on variation in human tooth number, size and shape.
Journal Odontology . 2012; 100(2012):1–9
17. Wang J, Rousso C, Christensen BI, Li P, Kau CH, MacDougall M, Lamani E.
Ethnic differences in the root to crown ratios of the permanent dentition.
Journal of Orthod Craniofac Res. 2019;22(2):99-104.
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Biaya
1. Honor
Pelaksana Honor/ja Waktu Minggu Biaya per tahun
m (Rp) (jam/ming) (Rp)
Biaya rontgen 7.500.000
radiografi periapikal
Analisis Data 250.000
Subtotal (Rp) 7.750.000

2. Perjalanan
Perjalanan Justifikasi biaya Kuantitas Harga Biaya per tahun
satuan (Rp) (Rp)
Banjarmasin 2 1. 000.000 2.000.000
Subtotal (Rp) 2.000.000

3. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Biaya per tahun
satuan (Rp) (Rp)
Pembuatan Fotokopi dan 5 buku 50.000 250.000
laporan penjilitan
Publikasi Submit journal 5.000.000 5.000.000
Subtotal (Rp) 5.250.000

Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana


No Nama alat Tempat Kondisi
1. Alat Rontgen Radiografi Periapikal RSGM Gusti Hasan Baik
Aman

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian Tugas


No Nama/ NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi/ Uraian
Waktu Tugas
(jam/minggu
)
1. drg.Bayu Indra FKG Unlam Radiologi Pengambilan
Sukmana., M.Kes/ Kedokteran dan
0005048503 Gigi pengumpulan
data sampel
poto rontgen.
2. dr H.Huldani,M.M, FK Unlam Imunologi Analisis Data
M.imun /
0015047103
Lampiran 4. Format Biodata Pelaksana
Format Biodata Ketua
A. Identitas Ketua Peneliti
1 Nama Lengkap (dengan gelar) drg.Bayu Indra Sukmana., M.Kes

2 Jenis Kelamin Laki-laki


3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198503312008122003
5 NIDN 0005048503
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 E-mail drg_bayuindra@yahoo.co.id
8 Nomor Telepon/HP 08115031101
9 Alamat Kantor Jl. Veteran No. 21 B Banjarmasin
1 Nomor Telepon/Faks (0511) 3255444
0
1 Lulusan yang Telah Dihasilkan 24 orang
1
1 Mata Kuliah yang Diampu 1. Radiologi Kedokteran Gigi
2 2. Bedah Mulut

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu Pendidikan Dokter Gigi
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah (Juta Rp)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Jumlah (Juta Rp)
1. 2013 -

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahu
n
1.
2.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

I. Pengalaman merumuskan kebijakan publik/rekayasa sosial laninnya dalam


5 tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Respon
Sosial Lainnya Yang Telah Penerapan Masyarakat
Diterapkan

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Kompetitif.
Banjarmasin,
Pengusul,

drg. Bayu Indra Sukmana, M.kes


A. Identitas Diri Anggota Tim Peneliti
1 Nama Lengkap (dengan gelar) dr H.Huldani,M.M, M.imun
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
5 NIDN 0015047103
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tabonio, 15 April 1971
7 E-mail
8 Nomor Telepon/HP 08125007582
9 Alamat Kantor Jl. Veteran No. 128 Banjarmasin
1 Nomor Telepon/Faks
0
1 Lulusan yang Telah Dihasilkan
1
1 Mata Kuliah yang Diampu Fisiologi
2

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas STIE Banjarmasin
Lambung dan UNAIR
Mangkurat
Bidang Ilmu Pendidikan Dokter Magister
Manajemen
konsetrasi Rumah
Sakit, dan Magister
Imunologi
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah
(Juta Rp)
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Jumlah (Juta Rp)
1
2 -
3. -

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahu
n
1. Perbedaan VO2 max Antara Siswa Cermin Vol. 35 No. 7,
Yang Latihan Sepak Bola Dunia Kedokteran. November –Desember
Dengan Yang Tidak Di Pondok 2008
Pesantren Darul Hijrah.
2. Status Gizi Mempengaruhi Konsumsi Cermin Vol. 39 No. 3, Maret
Oksigen Maksimal (VO2maks) Dunia Kedokteran 2012, hal 194-195
Siswa Pondok Pesantren Darul
Hijrah..
3. Kebisingan Mempengaruhi Tekanan Cermin Dunia Vol.39 No. 11,
Darah Pekerja PT PLN (Persero) Kedokteran Nopember 2012, hal
Sektor Barito PLTD Trisakti, 813-816
Banjarmasin.
4. Perbandingan VO2 maksimal Pada Berkala Kedokteran Volume 9
Siswa dan Siswi Kelas V Sekolah No 1 th 2013
Dasar Di Desa Tabanio Kecamatan
Takisung Kabupaten Tanah Laut
Kalimantan Selatan
5. Perbandingan Nilai VO2 Maks Antara Berkala Kedokteran Volume 9
Siswa Terlatih Dengan Siswa No 1 th 2013
Tidak Terlatih di SMAN 1 Martapura
6. Hipertensi Mempengaruhi Waktu Healthy Volume 3 No 1 th
Reaksi Pada Pekerja PT. Basirih 2014
Industrial Banjarmasin
7. Perbedaan Tekanan Darah Sesudah Tes Berkala Kedokteran Volume 10 No 1 th
Ergocycle Pada Mahasiswi 2014
Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin
Yang Menstruasi Dan Tidak
Menstruasi
8. Imunitas Seluler – Netrofil Berkala Kedokteran Volume 10 No.2
2014
9. Perbedaan Waktu Reaksi Sesudah Tes Berkala kedokteran Volume 10 No. 2 th
Ergocycle Pada Mahasiswi 2014
Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin
Yang Menstruasi Dan Tidak
Menstruasi
10. Pengaruh Lama Paparan Kebisingan Berkala kedokteran Volume 10 No. 2 th
Menurut Masa Kerja Terhadap 2014
Nilai Ambang Dengar Pekerja : Studi
Observasional Di PT PLN
(Persero) Sektor Barito PLTD
Trisakti Banjarmasin
11. Gambaran Hasil Uji Fungsi Paru Pada Healthy Volume 4 No 1 th
Pekerja Bagian Produksi di 2015
Tinjau Dari Jenis Kelamin
12 Perbedaan Hasil Uji Fungsi Paru pada Healthy Volume 4 No 1 2015
Pekerja Bagian Produksi dan
Non Produksi (Studi pada PT Wijaya
Triutama Plywood Industry
Banjarmasin)
13 Pengaruh Latihan Aerobik Ringan dan Berkala kedokteran Volume 12 No. 1
Sedang Terhadap Kadar Pebruari 2016
Interleukin 8 dan Jumlah Netrofil
Pada Remaja
14 Pengaruh Pemberian Multivitamin Healthy Volume 1 No. 2
Fatigon Spirit® Terhadap VO2 Maks Februari, 2018
Pada Mahasiswa JPOK (The effect
Multivitamins Fatigon Spirit® of VO2
max on student of JPOK)

15 Hubungan Ketidaksesuaian Tinggi Healthy volume 2 No. August


Kursi Kerja Terhadap Keluhan 2, 2018
Back Pain Pada Penjahit Pakaian Di
Pasar Bauntung Martapura.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

I. Pengalaman merumuskan kebijakan publik/rekayasa sosial laninnya dalam 5


tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Respon


Sosial Lainnya Yang Telah Penerapan Masyarakat
Diterapkan

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Kompetitif.

Banjarmasin,
Pengusul,

dr H.Huldani,M.M, M.imun

Anda mungkin juga menyukai