Anda di halaman 1dari 39

KONSP PENYAKIT DAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA TN.A DENGAN

ERITRODERMA +
HIPOALBUMIN
Ruang Mawar RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru Provinsi Riau
Preseptor Akademik : Ns. Sandra, M.Kep., Sp.Kep.M.B
Preseptor Klinik : Ns. Nurlinasari, S.Kep
KELOMPOK 7

01 02
RICE PERTIWI
TIARA AMELIA FITRI
19031033 19031036

03
INDAH MAIKA
04
T. AULYA
YUANDRI AZZAHARA
19031038 19031039
Informasi Umum Pasien
Tanggal Pengkajian : 11 Januari 2023 Suku Bangsa : Nias
Nama Lengkap : Tn. Atulo Hulu Agama : Kristen Protestan
Umur : 46 tahun Tanggal Masuk : 19 Desember 2022
Tanggal Lahir : 05 Agustus 1976 Hari Rawat Ke : 24
Jenis Kelamin : Laki-laki Dari/Rujukan : Instalasi Gawat Darurat (IGD)
No. RM : 01114974
Diagnosa Medis : Eritroderma + Hipoalbumin
RIWAYAT PENYAKIT YANG DIDERITA
Alasan Masuk Rumah Sakit SAAT INI Rasional
Pasien dirawat diruang Mawar pada 19 Secara teori, keluhan kering pada kulit
Desember 2022 dengan keluhan demam, (pengelupasan) yang dialami pasien berhubungan
tubuh menggiggil, gatal-gatal diseluruh dengan hipoalbumin.
tubuh, skuama yang kering, kemerahan Eritroderma dapat disebabkan oleh hipersensitivitas
pada kulit, dan kulit terkelupas. Pada saat terhadap obat , ditandai dengan kemerahan pada
dilakukan pemeriksaan laboraturium tanggal kulit. Berdasarkan anamnesis, pasien mengeluh
19 Desember 2022 pukul 19.46 WIB, gatal-gatal pada seluruh tubuh, dan pasien mengeluh
didapatkan hasil albumin pasien yaitu 2.0 menggiggil karena pada kasus eritroderma dapat
g/dL dimana kurang dari nilai normalnya terjadi epidermal water loss, terjadinya pergantian
(hipoalbumin). kulit yang cepat sehingga beberapa zat tidak
dimetabolisme dan diserap secara normal pada
stratum korneum sehingga ditemukan skuama dan
pengelupasan pada kulit. Hipoalbumin dapat terjadi
akibat kehilangan protein secara signifikan oleh
karena pembentukan skuama yang meningkat
hingga 20-30%, yang ditandai dengan kulit kering
dan eritema (kemerahan) pada kulit.
Riwayat Kesehatan Sebelumnya Rasional

 Pasien memiliki riwayat permasalahan Alergi obat, termasuk penisilin dan turunannya
pada bagian usus halus pasien dan merupakan reaksi alergi yang paling banyak
pasien telah melakukan operasi pada terjadi. Alergi obat terjadi karna tubuh manusia
tanggal 9 Desember 2022 di RSUD sangat sensitif sehingga bereaksi berlebihan
Kerinci terhadap obat yang digunakan. Tubuh berusaha
 Setelah operasi kurang lebih 2 bulan menolak obat tersebut, namun penolakan
yang lalu, pasien mengkonsumsi obat- tersebut sangat berlebihan sehingga merugikan
obatan yaitu penisilin kemudian muncul tubuh itu sendiri. Reaksi tersebut dapat disertai
efek samping seperti gatal-gatal dengan gatal, sesak napas, tekanan darah
diseluruh tubuh pasien, sehingga rendah, reaksi kulit (kering, gatal, kemerahan,
menyebabkan kemerahan dan kulit dan mengelupas).
terkelupas.
 Pasien merasa mengiggil
 Tidak ada riwayat penyakit kulit
sebelumnya
Keluhan Saat Ini (10 Januari 2023)
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengeluhkan nyeri pada bagian luka tirah baring (luka
dekubitus) yang berada pada daerah punggung, siku dan kaki pasien. Pasien mengatakan tubuhnya
masih terasa gatal, dan tampak bercak merah pada kulit pasien, kulit tampak bersisik dan terkelupas.
Nyeri yang dirasakan pada luka pasien yaitu perih dan nyeri saat suatu atau gesekan benda yang
mengenai luka terdapat luka dibagian bokong, siku dan kaki (mata kaki) sebelah kanan pasien.

Rasional
 Eritroderma ditandai dengan gatal-gatal, pengelupasan pada kulit, dapat menyebabkan pasien
lemah dan tidak mampu melakukan pergerakan
 Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi karena adanya penekanan jaringan lunak yang
mengakibatkan terjadinya sumbatan pembuluh darah di bawah kulit. Gaya gesek dan peregangan
kulit juga bisa membuat luka dengan menarik pembuluh darah yang memberikan suplai darah ke
kulit, sehingga kulit tidak mendapat nutrisi cukup. Gesekan berlebih juga dapat merusak lapisan
terluar kulit. Kondisi kulit yang lembab akibat keringat di bagian tertentu juga dapat memperparah
luka dengan membuat kulit lebih rentan serta merusak jaringan kulit.
 Keluhan nyeri pada luka akibat terjadinya sentuhan atau gesekan yang terkena luka tersebut,
dimana pada saat luka terkena gesekan.
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-Tanda Vital dan Kepala dan Leher
Antropometri Kondisi rambut pasien yaitu tipis dan
Pada 11 Januari 2023 (Pukul : berwarna hitam kecoklatan distribusi
15.40 WIB) rambut jarang-jarang kulit kepala pasien
• TD : 100/80 mmHg kering dan terkelupas serta terasa panas
• N : 75 x/menit dan gatal namun tidak terdapat nodul atau
• RR : 20 x/menit massa ataupun benjolan pada kulit kepala
• S : 37,3 ˚C pasien bentuk kepala simetris tidak. ada
• BB : 50 kg keabnormalan pada kepala dan wajah
• TB : 154 cm pasien simetris
• IMT : 21,03 kg
• LILA : 19 cm
Mulut Leher
Mulut pasien simetris bibir pasien Otot leher pasien normal pasien merasa nyeri
tampak pucat dan kering pada dan kesulitan untuk menggerakkan badannya
bagian mulut pasien terdapat gigi tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid maupun
berlubang mukosa dan rongga kaku Kuduk pada bagian eksternal leher tidak
mulut pasien tidak terdapat Lesi terdapat pembengkakan maupun masa pada
namun terdapat bibir yang kering permukaan kulit pasien tidak terpasang
dan pengelupasan akibat penyakit trakeostomi.
pasien tidak terjadi pembengkakan
pada tonsil atau gak refleks tidak
ada.
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Tangan
Bentuk
Bentuk tangan
tangan pasien
pasien simetris,
simetris, ukuran
ukuran tangan
tangan
sesuai
sesuai dengan
dengan proporsi
proporsi tubuh,
tubuh, CRT
CRT>2 >2 detik,
detik,
wara
wara kulit
kulit kecoklatan,
kecoklatan, turgor
turgor kulit
kulit normal
normal (<2
(<2
detik),
detik), kulit
kulit kering,
kering, terdapat
terdapat luka
luka dan
dan
pengelupasan,
pengelupasan, terasaterasa gatal,
gatal, pada
pada bagian
bagian siku
siku
terdapat
terdapat luka
luka tekan
tekan (dekubitus),
(dekubitus), kekuatan
kekuatan otot
otot
pasien
pasien didi skala
skala 33 yaitu
yaitu mampu
mampu melakukan
melakukan
gerakan
gerakan mengangkat
mengangkat badan/ekstremitas
badan/ekstremitas tetapi
tetapi
tidak
tidak bisa
bisa melawan
melawan tahanan
tahanan sedang,
sedang, kulit
kulit
kemerahan,
kemerahan, pasien
pasien terpasang
terpasang infus
infus (2
(2A),
A), dan
dan
terpasang
terpasang syring
syring pump,
pump, nyeri
nyeri pada
pada bagian
bagian luka
luka
dengan
dengan skala
skala 6.6.
Abdomen
Bentuk tangan pasien simetris, ukuran tangan
sesuai dengan proporsi tubuh, CRT >2 detik,
warna kulit kecoklatan, turgor kulit normal (<2
detik), kulit kering, terdapat luka dan
pengelupasan, terasa gatal, pada bagian siku
terdapat luka tekan (dekubitus) grade III,
kekuatan otot pasien di skala 3 yaitu mampu
melakukan gerakan mengangkat
badan/ekstremitas tetapi tidak bisa melawan
tahanan sedang, kulit kemerahan, pasien
terpasang infus (2 A), dan terpasang syring
pump, nyeri pada bagian luka dengan skala 6
(NRS)
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Kaki Punggung
Kaki pasien simetris, ukuran kaki normal Turgor kulit punggung normal, tekstur
sesuai dengan proporsi tubuh, warna kulit kering, pergerakan punggung dibantu agar
kaki kecoklatan, tekstur kulit kering, akral dapat berpindah, terdapat nyeri, terdapat
teraba hangat, kekuatan otot pasien 5 yaitu luka dekubitus, terpasang kassa dan
mampu melakukan gerakan mengangakat sufratul agar pasien tidak mengalami
ekstremitas/badan, tidak bisa melawan kelainan tulang belakang.
tekanan sedang, kulit kaki tampak merah
dan mengelupas, terdapat luka dengan Luka Dekubitus Derajat III
dekubitus dengan hilangnya
nyeri skala 6 (NRS) semua lapisan kulit dan
kerusakan tau nekrosis
jaringan subkutan, yang dapat
meluas hingga ke fasia di
bawahnya.
PENGKAJIAN
1. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan tidur pasien terganggu karena nyeri luka dekubitus dan
terasa gatal. Nyeri yang paling terasa pada bagian punggung, nyeri
menyebabkan ketidaknyamanan pasien saat ingin tidur, frekuensi tidur pasien
kurang lebih 1 jam dan sangat sulit untuk melanjutkan tidur lagi.

2. Pola Aktivitas (ADL)


Pasien dibantu jika ingin melakukan pergerakan, baik itu miring kanan dan
miring kiri. Pasien mengatakan jika melakukan pergerakan akan memicu nyeri
akibat luka, dan menyebabkan pasien enggan untuk melakukan pergerakan
yang banyak dan sering.

3. Psiko-Sosial-Spiritual
Pasien mengatakan penyakit yang dialaminya sudah menjadi takdir yang terbaik
dari Tuhan. Pasien mengatakan ikhlas dan menrima penyakit yang dialaminya.
HASIL PEMERIKSAAN LABORATURIUM DAN
DIAGNOSTIK
HASIL PEMERIKSAAN LABORATURIUM
DAN DIAGNOSTIK
OBAT- OBATAN YANG DIBERIKAN SAAT
No. Nama Obat Dosis INI Indikasi Implikasi Keperawatan

1. Injeksi Omeprazole 2 x 1 gr Pada keadaan Diberikan


Definisi : IV tukak lambung dengan suntikan IM, IV
obat antisekresi yang dan pada atau infus IV oleh dokter
berfungsi untuk berbagai kondisi atau petugas medis
meredahkan sekresi medis yang dibawah
lambung (Dermawan, berhubungan pengawasan dokter.
2015) dengan
peningkatan
asam lambung
2. Injeksi Gentamicin 2 x 80 mg Septikemia, Gentamicin memiliki
Definisi : Antibiotik golongan IV meningitis, infeksi absorpsi yang kurang
aminoglikosida yang banyak SSP, infeksi billiar, baik jika diberikan per
dipilih secara luas untuk dan prostatitis akut, oral. Ekskresi
pengobatan infeksi yang diberikan untuk utamanya via urine
disebabkan kuman dan infeksi bakteri gram dalam bentuk yang
bakteri. positif dan negatif, tidak berubah.
infeksi mata otitis
eksterna, ISK dan
infeksi kulit
3. Cetirizine 2x1 Gejala reaksi alergi, Obat cetirizine memiliki
Definisi :Salah satu obat Oral rhinitis menahun, farmakokinetik berupa
dalam bentuk sedian tablet rhinitis alergi absorpsi
yang merupakan obat seasonal gastrointestinal yang
antihismin. konjungtivitis, baik, menjalani siklus
pruritus, urtikaria enterohepatik, dan
idiopatik kronis diekskresikan
sebagian besar ke
urine.
4. Inbumin 3x2 Memelihara daya Diminum 3x2 sehari
Definisi :Obat herbal berbahan Oral tahan tubuh, sesudah makan
dasar ekstrak ikan gabus,yang mencukupi
tentu memiliki kandungan kebutuhan albumin
protein albumin yang terdapat di dalam tubuh,
di dalam ikan gabus mempercepat
penyembuhan luka
dan meningkatkan
massa otot

5. Cendeyster. 2x1 Hipersensitif Konsentrasi puncak


Oral terhadap candesartan dalam
cendesartan dan plasma tercapai sekitar
komponennya dan 3– 4 jam setelah
pasien gangguan konsumsi peroral dan
hati berat waktu paruh plasma
terhitung sekitar 9 jam
pada individu yang sehat.
Pada individu dengan
hipertensi, waktu paruh
dilaporkan lebih lama
6. Nystatin Drop 4x1 Pengobatan infeksi Jangan menggunakan
Definisi :Obat anti jamur yang jamur seperti nystatin jika Anda
bekerja dengan cara merusak kandida Aziz usus memiliki riwayat alergi
membran sel jamu dan kandidiasis oral dengan obat Beri tahu
(rongga mulut) dokter riwayat alergi yang
Anda miliki.Beri tahu
dokter jika Anda pernah
atau sedang menderita
penyakit hati, diabetes,
penyakit ginjal, atau
penyakit yang dapat
melemahkan sistem imun,
seperti HIV/AIDS
7. Laxadyn Syrup 2x10 mg Pelicin jalannya Laxadine tersedia dalam
Definisi :Obat pencahar yang Oral feses (kotoran) kemasan syrup dan dapat
menginduksi gerakan peristatis penambahan dibeli di apotek tanpa
usus dan melunakkan feses volume feses resep dokter
sehingga membantu (kotoran) secara
melancarkan proses buang air sistematis sehingga
besar (BAB) serta menghambat mudah dikeluarkan
penyerapan aiar berlebihan dari atau mengatasi
feses sembelit
8. Metyl Prednison 16 – 10 – 8 Supresi inflamasi methylprednisolone yang
Definisi :Obat untuk meredakan mg Oral dan gangguan alergi diberikan dokter bisa
peradangan pada berbagai cerebral berbeda- beda,
kondisi,termasuk radang usus. dihubungkan tergantung kondisi yang
dengan keganasan ditangani, derajat
mengatasi radang keparahan penyakit, dan
menekan reaksi respons pasien terhadap
alergi dan obat. Pada anak-anak,
mengatasi masalah dosis methylprednisolone
imunitas disesuaikan dengan BB
anak
9. Laparamide 3x1 Pengobatan Ikuti anjuran dokter dan
Definisi :Obat yang digunakan Oral simptomatik diare baca
untuk mengurangi frekuensi akut Sebagai petunjukpenggunaan
diare tambahan terapi yang tertera pada
rehidrasi pada diare kemasan sebelum
akut dan diare mengonsumsi
kronik loperamide. Jangan
menambah dosis tanpa
anjuran dokter, karena
hal ini bisa berakibat
fatal.
ANÁLISA DATA
Data Subjektif : Gangguan
• Pasien mengatakan kulitnya seperti bersisik dan terkelupa Integritas Kulit
• Pasien mengatakan masih merasa gatal pada seluruh tubuh
• Pasien mengatakan pada bagian bokong dan sekitar punggung
bawah terdapat luka

Data Objektif :
• Kulit seluruh tubuh tampak berwarna merah dan terkelupas
• Pasien tampak meringis menahan nyeri
• Luka tampak berwarna merah dan disertai pus
• Luka pada bagian siku kaki tangan dan punggung kaki kanan
• Tampak ada luka di bokong +/- 7 cm dengan kedalaman +/- 3 cm
berwarna merah dan terdapat Pus
ANÁLISIA DATA
Data Subjektif : Nyeri Akut
• Pasienmengatakannyeri pada bagian luka yang berada di bokong siku
dan punggung kaki sebelah kanan
• Nyeriyangdirasakan seperti perih dan menyebar
• Pasienmengatakannyeri 5 (NRS)

Data Objektif :
• Pasien tampak meringis
• PengkajianPQRST:
‣ P (Provokes) : akibat luka pada siku, kaki, dan luka decubitus
‣ Q (Quality) : Nyeri terkadang seperti terasa terbakar dan tertusuk tusuk
‣ R (Radites) : Nyeri
‣ S (Severity) :Skala Nyeri 5(sedang)
‣ T (Time) : Nyerimuncul terkadang dan hilang timbul, nyeri makin terasa
saat luka terkena sentuhan atau gesekan.
ANÁLISA DATA
Data Subjektif : Hambatan
• Pasien mengatakan tidak mampu bergerak sendiri dan harus Mobilitas Fisik
dibantu
• Pasien mengatakan semenjak mengalami masalah kulit hanya
bisa terbaring

Data Objektif :
• Tampak nyeri saat bergerak
• Kekuatan otot 3
• Kekakuan sendi
• Rentang gerakmenurun
• Gerakan terbatas
• Kelemahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. GANGGUAN INTEGRITAS KULIT
Gangguan Integritas kulit/jaringan berhubungan dengan perubahan pigmentasiditandai dengan
kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit, kemerahan pada luka

2. NYERI AKUT
Nyeri Akut berhubungan dengan agen injury fisiologis, adanya luka decubitus danpengelupasan pada
kulit

3. HAMBATAN MOBILISASI FISIK


Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan otot
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
MK. Gangguan Integritas
Kulit
SLKI SIKI
SLKI : Integritas Kulit dan Jaringan [L. 14125] Perawatan luka sebagai intervensi utama
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka dan Perawatan Integritsas Kulit sebagai
Integritas Kulit & Jaringan meningkat dengan kriteria hasil : intervensi pendukung. Perawatan luka yaitu
a) Perfusi jaringan dipertahankan pada cukup menurun (2) ditingkatkan ke mengidentifikasi dan meningkatkan
cukup meningkat (4) penyembuhan luka seta mencegah
b) Kerusakan integritas jaringan dipertahankan pada cukup meningkat (4) terjadinya komplikasi luka. Perawatan
ditingkatkan ke menurun (5) Integritas Kulit bertujuan untuk
c) Kerusakan lapisan kulit dipertahankan pada cukup meningkat (4) mengidentifikasi dan merawat kulit untuk
ditingkatkan ke menurun (5) menjaga keutuhan, kelembaban dan
d) Nyeri dipertahankan pada cukup meningkat (4) ditingkatkan ke mencege. perkembangan mikroorganisme,.
menurun (5) Intervensi pendukung penatalaksanaan
e) Kemerahan dipertahankan pada cukup meningkat (4) ditingkatkan ke EBNP yaitu Menggunakan Dressing Madu,
menurun (5) karena anti bakteri madu telah dipercaya
f) Pigmentasi abnormaldipertahankan pada cukup meningkat (4) bisa digunakan dalam proses penyembuhan
ditingkatkan ke menurun (5) luka. Kandungan gula yang tinggi pada
g) Tekstur kulit dipertahankan pada cukup memburuk (2) diitngkatkan ke madu mampu untuk menghambat
cukup membaik (4) pertumbuhan mikroba.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
MK. Nyeri Akut

SLKI SIKI
SLKI : Kontrol Nyeri [L. 08063] Manajemen Nyeri sebagai intervensi utama
Setelah dilakukan perawatan selama 1x24 jam diharapkan Kontrol Nyeri dan Dukungan Nyeri Akut (pemberian
dapat teratasi dengan Kriteria Hasil : analgesik) sebagai intervensi pendukung.
1) Melaporkan nyeri terkontrol dipertahankan pada cukup menurun (2) Manajemen nyeri yaitu mengidentifikasi dan
diitngkatkan ke meningkat (5) mengelola pengalaman sensorik atau
2) Kemampuan mengenali onset nyeri dipertahankan pada cukup menurun emosional yang berkaitan dengan
(2) diitngkatkan ke meningkat (5) kerusakan jaringan atau fungsional dengan
3) Kemampuan mengenalipenyebab nyeri dipertahankan pada cukup berintensitas ringan hingga berat. Dukungan
menurun (2) diitngkatkan ke meningkat (5) nyeri akut (pemberian analgesik) yaitu
4) Kemampuan menggunakan teknik non- farmakologis dipertahankan pada memberikan agen farmakologis untuk
cukup menurun (2) diitngkatkan ke meningkat (5) mengurangi atau menghilangkan rasa sakit.
5) Keluhan nyeri dipertahankan pada cukup meningkat (2) ditingkatkan ke
menurun (5)
RENCANAMK.
ASUHAN KEPERAWATAN
Hambatan Mobilitas
Fisik
SLKI SIKI
SLKI : Mobilitas Fisik [L.05042] Dukungan Mobilitas (I.05173) sebagai
Setelah dilakukan perawatan selama 1x24 jam diharapkan Kontrol Nyeri intervensi utama dan Pengaturan Posisi
dapat teratasi dengan Kriteria Hasil : (I.01019) sebagai intervensi pendukung.
1) Pergerakan ekstremitasdipertahankan pada menurun (1) ditingkatkan ke Dukungan mobilitas yaitu memfasilitasi
cukup meningkat (4) pasien meningkatkan aktivitas pergerakan
2) Kekuatan otot dipertahankan pada cukup menurun (2) ditingkatkan ke fisik. Pengaturan Posisi yaitu membantu
cukup meningkat (4) menemukan posisi ternyaman pasien.
3) Rentang gerak (ROM)dipertahankan pada cukup menurun (2)
ditingkatkan ke cukup meningkat (4)
4) Nyeri dapat dipertahankan pada cukup meningkat (2) diitngkatkan ke
cukup menurun (4)
5) Kaku sendi dipertahankan pada cukup meningkat (2) diitngkatkan ke
cukup menurun (4)
6) Gerakan terbatas dapat dipertahankan pada skala 3 sedang ditingkatkan
ke skala4 cukup menurun.
7) Kelemahan Fisik dipertahankan pada cukup meningkat (2) diitngkatkan
kecukup menurun (4)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATANEvaluasi
Hari/Tanggal
Selasa, 10 Januari 2023 11.00 WIB

Diagnosa Keperawatan S: Pasien mengatakan terasa nyeri


Gangguan Integritas Kulit pada bagian luka dekubitus dan terasa
berhubungan dengan terjadinya
eksfoliasi dan respon peradangan gatal pada kulit yang mengelupas
[D.0129] O: Kulit tampak mengelupas, kering,

Implementasi Keperawatan kemerahan dan luka dekubitus terdapat


(08.30) Melakukan kompres menggunakan kassa pus dan jaringan nekrotik
dan Nacl 0.9 % pada kulit yang mengalami
pengelupasan (di diamkan selama 1 jam) A: Masalah belum teratasi: Gangguan
(09.30) Perawatan luka pada luka decubitus dan Integritas Kulit
memasang dressing menggunakan sufratulle dan
kassa pada luka dekubitus P: Intervensi dilanjutkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATANEvaluasi
Hari/Tanggal
20.00 WIB
Rabu, 11 Januari 2023
S: Pasien mengeluhkan nyeri pada
Diagnosa Keperawatan bagian luka dekubitus di bokong saat
Nyeri Akut berhubungan dengan
agen cedera fisiologis (D.0077) baring dan semakin terasa jika

Implementasi Keperawatan tersentuh oleh benda lain dan saat


(16.00) Memberikan obat IV ketorolax 30 mg bergerak
(16. 30) Melakuknpengukuran TTV
O: Skala nyeri 5, nyeri pada luka
(18.30) Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, dan intensitas nyeri dekubitus, TD 100/80 mmHg, N 75
(18.45) Memberikan teknik relaksasi tarik napas
x/menit, RR 22 x/menit, T 36,3°C
dalam untuk mengurangi rasa nyeri
A: Masalah belum teratasi: nyeri kronis
P: Intervensi dilanjutkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATANEvaluasi
Hari/Tanggal
11.00 WIB
Kamis, 12 Januari 2023
S: Pasien mengatakan terasa nyeri
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan pada bagian luka dekubitus dan terasa
terjadinya eksfoliasi dan respon peradangan gatal pada kulit yang mengelupas
[D.0129]
O: Kulit tampak mengelupas, kering,
Implementasi Keperawatan
(08. 30) Melakukan kompres menggunakan kassa kemerahan berkurang dan pus pada
dan Nacl 0.9 % pada kulit yang mengalami luka dekubitus berkurang dan jaringan
pengelupasan (di diamkan selama 1 jam)
(09. 30) Perawatan luka pada luka decubitus dan nekrotik berkurang
memasang dressing madu dan kassa, pada A: Masalah teratasi sebagian:
beberapa lupa di siku dan kakidiberikan dressing
menggunakan sufratulle dan kassa. Gangguan Integritas Kulit
(10.00) Mengidentifikasitoleransi fisik atau P: Intervensi dilanjutkan
keterbatasan saat melakukan pergerakan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATANEvaluasi
Hari/Tanggal
14.00 WIB
Jumat, 13 Januari 2023
S: Pasien mengatakan terasa kaku dan
Diagnosa Keperawatan
tidak mampu melakukan pergerakan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
kelemahan otot (D.0054) atau perubahan posisi
O: Kekuatan otot 3, tampak lemah,
Implementasi Keperawatan
(10.00) Mengidentifikasitoleransi fisik atau pergerakan dibantu dan massa otot
keterbatasan saat melakukan pergerakan menurun
(10. 20)Menganjurkan keluarga untuk melakukan
mobilisasi pada pasien (baring kiri/kanan) serta A: Masalah belum sebagian: Gangguan
mobilisasi sederhana agar tidak menimbulkan Mobilitas Fisik
penekanan pada tonjolan tulang
(12. 30)Membantu pasien mengubah posisi dan P: Intervensi dilanjutkan
duduk ditempat tidur
DOKUMENTASI
Bersama
Bersama Preseptor
PreseptorAkademik
Akademik
Ibu
Ibu Ns. Sandra, M.Kep., Sp.Kep.M.B
Ns. Sandra, M.Kep., Sp.Kep.M.B
DOKUMENTASI
Bersama Preseptor Klinik
Ibu Ns. Nurlinasari, S.Kep
DOKUMENTASI
Anggota Kelompok 7
DOKUMENTASI
Pemeriksaan Fisik Tn.A
DOKUMENTASI
Pemeriksaan Fisik Tn.A
DOKUMENTASI
Pemeriksaan Fisik Tn.A
DOKUMENTASI
Pemeriksaan Fisik Tn.A
DAFTAR PUSTAKA
Amirsyah M, Amirsyah M, Ikhlas M, Putra A. Tinjauan pustaka. J.Kes Cehadum. 2020 2(3):1–8.
Kemenkes RI (2019).Mengenal Hipoalbumin
Maharani, S., & Setyaningrum, T. (2017). Profil Pasien Eritroderma. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin–Periodical of Dermatology and Venereology [internet]. 2017April.[cited 2018 June 13], 29(1),
44-51.
Oktarlina RZ, Putri D, Suryani A, Farmasi B, Kedokteran F, Lampung U. Eritroderma et causa Alergi
Obat Erythroderma caused by Drug Allergies. 2017;6:98–102.
Palimbong F, Kandou RT. Sindrom Hipersensitivitas Dapson Pada Pasien Morbus Hansen Multi-
Basiler: Laporan Kasus. J Biomedik. 2019;11(3):150–5.
Palupi, et.al, 2022. Buku Ajar Farmakologi, CV. Feniks Muda Sejahtera
PPNI, Tim Pokja SDKI. (2018)., Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, DPP PPM, Jakarta Selatan
PPNI, Tim Pokja SIKI. (2018)., Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, DPP PPM, Jakarta Selatan
PPNI, Tim Pokja SLKI. (2018)., Standar Luaran Keperawatan Indonesia, DPP PPM, Jakarta Selatan
TERIMAKAS
IH 

Anda mungkin juga menyukai