Anda di halaman 1dari 15

PEMECAHAN MASALAH

Kemampuan Matematika (Doing Math) :


Kemampuan matematika adalah kemampuan untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan, baik dalam
permasalahan matematika maupun permasalahan
kehidupan nyata.
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

Proses sosialisai individu siswa dengan lingkungannya yang


di dalamnya ada proses pembelajaran untuk membangun
pamahaman matematika, yang dimana siswa tidak hanya
berinteksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar,
tetapi juga berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan
terutama dalam pembelajaran matematika.
PENGERTIAN MASALAH
Masalah adalah suatu situasi di mana individu ingin melakukan sesuatu
tetapi tidak tahu cara atau tindakan yang diperlukan untuk memperoleh apa
yang ia inginkan.

Menurut Dindyal (dalam Hasrat, 2015) : masalah muncul jika terdapat


beberapa kendala pada kemampuan pemecahan masalah yang
menyebabkannya tidak dapat menentukan pemecahan masalah tersebut
secara langsung

Dapat disimpulkan pengertian masalah adalah suatu situasi yang menantang


untuk diselesaikan atau perlu dipecahkan tetapi tidak dengan segera untuk
memecahkannya atau tidak dilakukan secara rutin

Secara umum, masalah dipisahkan menjadi 3 kategori, yaitu:


1. Masalah dalam kegiatan sehari-hari (routine problem),
2. Masalah yang bukan merupakan kegiatan sehari-hari (non-routine problem),
dan
3. Open-ended problem (killen, 2007).
PENGERTIAN PROBLEM
SOLVING
Menurut Sumarmo (2000) pemecahan
masalah adalah suatu proses untuk
mengatasi kesulitan yang ditemui untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Sedangkan pemecahan masalah
matematika merupakan kegiatan
menyelesaikan soal cerita, menyelesaikan
soal yang tidak rutin, mengaplikasikan
matematika dalam kehidupan sehari-hari
atau keadaan lain.

Disimpulkan problem solving ialah usaha menemukan solusi dari suatu masalah
matematika dengan menggabungkan konsep-konsep dan aturan-aturan matematika
yang telah diperoleh sebelumnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Secara garis besar terdapat 3 macam interpretasi (problem solving) dalam
pembelajaran matematika yaitu :
1. Problem solving sebagai tujuan
Bahwa pembelajaran tentang bagaimana menyelesaikan masalah (solve problems)
merupakan “alasan utama” (primary reason) belajar matematika
2. Problem solving sebagai proses
Proses mengaplikasikan segala pengetahuan yang baru dan tidak biasa. Yang perlu
diperhatikan adalah metode, prosedur, dan strategi yang digunakan siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah
3. Problem solving sebagai keterampilan dasar
Keterampilan berhitung, keterampilan aritmatika, keterampilan logika,
keterampilan “matematika”
Polya (1973) mengembangkan model, prosedur, atau heuristik pemecahan
masalah yang dikelompokkan atas tahapan-tahapan pemecahan masalah,
yaitu:
1. memahami masalah (understanding the problem) merujuk pada identifikasi
fakta, konsep, atau informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah,
sehinnga kemampuan yang dituntut pada tahap ini dalam menyelesaikan
masalah antara lain mengidentifikasi:

2. Merencanakan pemecahan (devising a plan) membuat rencana merujuk


pada penyusunan model matematika dari masalah.

3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah (carrying out the plan)


melaksanakan rencana merujuk pada penyelesaian model matematika.

4. Memeriksa kembali kebenaran penyelesaian (looking book) menganalisis


dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil yang diperoleh
benar, atau apakah ada prosedur lain, dapatkah hasil atau cara itu digunakan
untuk masalah lain.
Alat untuk mengukur kemampuan
pemecahan masalah matematis dalam
penelitian ini dapat dilihat dari 4 indikator,
yaitu:

a. Memahami masalah (understanding the problem), yaitu


mengidentifikasi kecukupan data untuk menyelesaikan masalah
b. Merencanakan penyelesaian (devising a plan), yaitu menetapkan
langkah-langkah penyelesaian, pemilihan konsep, persamaan dan
teori yang sesuai untuk setiap langkah.
c. Menjalankan rencana (carrying out the plan), yaitu menjalankan
penyelesaian berdasarkan langkah -langkah yang telah dirancang
dengan menggunakan konsep, persamaan serta teori yang dipilih.
d. Melihat kembali apa yang telah dikerjakan (looking back), yaitu tahap
pemeriksaan, apakah langkah-langkah penyelesaian telah
terealisasikan sesuai rencana sehingga dapat memeriksa kembali
kebenaran jawaban yang pada akhirnya membuat kesimpulan akhir.
PROSES PEMECAHAN
MASALAH

MEMAHAMI
MASALAH

MENGINTERPRESTASIK
AN DAN MEMERIKSA MEMBUAT
KEMBALI RENCANA

MENUNJUKAN
KERJA
Contoh soal :
1. Bagas dan Soni berencana untuk makan di warung Pak Bimo. Mereka pergi
latihan softball bersama. Latihan softball dimulai pukul 10.00. Bagas
memerlukan waktu jam untuk menjemut Soni dan pergi ke warung Pak Bimo
dekat lokasi latihan softball. Untuk makan dan berjalan ke lokasi latihan
softball di perlukan waktu . Mereka ingin tiba di lokasi latihan 15 menit
sebelum di mulai. Pukul berapa bagas seharusnya meninggalkan rumahnya:
Penyelesaian :
 Pemahaman pada masalah (identifikasi dari tujuan )
Dik : Softball dimulai pukul 10.00
Menjemput Soni jam
Makan dan berjalan ke lokasi latihan
Ingin tiba ke lokasi 15 menit sebelum di mulai
Pukul berapa Bagas seharusnya meninggalkan rumahnya?
 Membuat rencana pemecahan masalah
Bekerja langkah mundur pemecahan masalah efektif dan efisien yaitu : mulai dari
pukul 10.00 kemudian dikurangi 15 menit dikurangi selanjutnya dikurangi jam
 Melaksanakan Rencana
Dengan memprrhatikan rencana yang telah dibuat maka dapat dihitung
yaitu :
a. Dimulai pukul 10.00. Tiba di lokasi 10.00 – 15 menit = 9.45
b. Makan dan berjalan 9.45 – 1.15 = 8.30
c. Menjemput Soni dan ke warung 8.30 – 45 menit = 7.45
d. Jadi, Bagas meninggalkan rumah pukul 7.45

 Melihat Kembali
Dengan memeriksa setelah mendapatkan hasilnya dapatlah dicek
kebenarannya dengan memulai berangkat dari pukul 7.45 kemudian di
tambah = 7.45 + 45 = 8.30 selanjutnya 8.30 dijumlahkan dengan . Hal ini
bearti bahwa benar tiba 15 menit sebelum pukul 10.00 sehinggal lebih
yakin peserta didik bahwa jawaban yang di cari benar. Kemudian periksa
apakah ada solusi atau cara yang lai.
Kisi – Kisi Soal Kemampuan Pemecahan Masalah (Problem
Solving)
SOAL
Sebuah meja berbentuk lingkaran mempunyai Jari-jari 105 cm dan luas
34.650cm2.Berapakah keliling meja tersebut?
a. Dari informasi diatas buatlah hal-hal yang diketahui dan ditanyakan dari soal!
Apakah
data yang diketahui kurang, cukup atau berlebihan untuk menghitung hal yang
ditanyakan ?
b. Bagaimana cara menghitung keliling meja tersebut?
c. Hitunglah keliling meja tersebut!
d. Menurut Ari keliling meja adalah 660 cm sedangkan menurut Ani keliling meja
adalah420 cm, manakah yang benar ? Berikan jawabanmu !
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (Problem Solving)
No Soal
No Nama Siswa Total Skor
1 2 3 4 5

1 Daniel 8 10 6 6 6 36

2 Titohn 10 6 8 6 6 36

3 Rosa 10 8 6 6 6 36

4 Edwin 18 8 6 6 6 42

5 Andam 16 10 8 6 6 46

6 Riffaldi 16 12 8 6 6 48

7 Natalia 12 10 6 6 6 40

8 Juli 8 6 6 6 6 32

9 Oktavia 6 6 6 6 6 30

10 Jusmi 10 8 6 6 6 36

11 Abim 8 11 10 8 6 43

12 Agung 12 10 6 6 6 40

13 Cristian 12 6 6 6 6 36

14 Eko 12 6 6 6 6 36

15 Aldinan 10 6 6 6 6 34

16 fresli 8 6 6 6 6 32

17 Irfan 12 6 6 6 6 36

18 Riki 12 10 6 6 6 40

19 Risfan 12 10 6 6 6 40

20 Dodi 8 10 6 6 6 36

Jumlah 220 165 130 122 120 755

Anda mungkin juga menyukai