LTM PEMICU 3 - Yang Dibaca y
LTM PEMICU 3 - Yang Dibaca y
Nuryadin
H1A019052
Nita Cornelia
H1A019052
Riwayat
Usia Menarche Umur pertama
keluarga kanker Faktor usia
dini kali melahirkan
payudara
Penggunaan
Riwayat
Faktor obesitas kontrasepsi
pemberian asi
hormonal
Haryono, I. A., Palimbo, A., & Al Kautsar, D. O. (2019, July). Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Payudara Di Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin. In Proceeding Of Sari Mulia University
Midwifery National Seminars (Vol. 1, No. 1, pp. 99-110).
Suryani, R., Subandriyo, H. D., & Yanti, D. E. (2016). Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan, 7(1),
Nita Cornelia
H1A019052
• Walaupun PABC sering ditemukan pada stadium lanjut tapi prognosisnya sama dengan wanita yang tidak
hamil,
• Nugent dan O’Connell pada tahun 1995, dalam penelitiannya melaporkan bahwa 5 year survival rate (5 YSR)
untuk penderita PABC adalah 57% sedang untuk wanita yang tidak hamil 56%. Petrek dkk. pada tahun 1994,
yang melaporkan 5 YSR sebesar 82%, sama pada wanita hamil maupun yang tidak hamil (N negatif).
• Namun PABC memiliki risiko terjadi metastasis 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan non-PABC. Ini diduga
karena PABC umumnya ditemukan pada stadium lanjut yang bisa disebabkan karena diagnosis yang terlambat
ditegakkan atau karena sifat biologis kanker payudara pada wanita hamil lebih agresif. Pada penderita PABC,
pernah dilaporkan terjadi metastasis ke plasenta namun sangat jarang, Rekurensi paling sering terjadi pada 2
tahun pertama setelah terapi selesai oleh karena itu penderita harus dianjurkan untuk menunda kehamilan
berikutnya setelah 2 tahun
Sampepajung, D. (2007). Penatalaksanaan Kanker Payudara Pada Kehamilan. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 35(2), 38-42.
Laksono, S. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny E Dengan Karsinoma Mamae Di Ruang Bougenvile Rsud Kota Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Nita Cornelia
H1A019052
Komplikasi
Karsinoma payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh. Karsinoma payudara bermetastase dengan
penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Tempat yang
paling sering untuk metastase yang jauh atau sistemik adalah paru paru, pleura, tulang (terutama tengkorak,
vertebra dan panggul), adrenal dan hati.
Tindakan pengobatan juga bisa menyebabkan efek samping atau komplikasi yang merugikan, termasuk:
• Infeksi luka pasca operasi.
• Pasien mastektomi yang otot-otot dinding di dadanya diangkat mungkin akan mengalami keterbatasan gerak
pada lengan mereka
• Radioterapi bisa menyebabkan kemerahan dan rasa sakit di kulit, rasa tidak nyaman dan pembengkakan pada
payudara, atau kelelahan. Gejala-gejala ini bisa berlangsung selama beberapa minggu pasca radioterapi.
• Selama tindakan kemoterapi, pasien lebih rentan terhadap infeksi bakteri karena adanya pelemahan pada
sistem kekebalan tubuh. Tindakan pengobatan ini juga akan menyebabkan kerontokan rambut, muntah dan
kelelahan, dll. dalam jangka waktu yang singkat.
Sampepajung, D. (2007). Penatalaksanaan Kanker Payudara Pada Kehamilan. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 35(2), 38-42.
Laksono, S. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny E Dengan Karsinoma Mamae Di Ruang Bougenvile Rsud Kota Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Nita Cornelia
H1A019052
Komplikasi
Karsinoma payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh. Karsinoma payudara bermetastase dengan
penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Tempat yang
paling sering untuk metastase yang jauh atau sistemik adalah paru paru, pleura, tulang (terutama tengkorak,
vertebra dan panggul), adrenal dan hati.
Tindakan pengobatan juga bisa menyebabkan efek samping atau komplikasi yang merugikan, termasuk:
• Infeksi luka pasca operasi.
• Pasien mastektomi yang otot-otot dinding di dadanya diangkat mungkin akan mengalami keterbatasan gerak
pada lengan mereka
• Radioterapi bisa menyebabkan kemerahan dan rasa sakit di kulit, rasa tidak nyaman dan pembengkakan pada
payudara, atau kelelahan. Gejala-gejala ini bisa berlangsung selama beberapa minggu pasca radioterapi.
• Selama tindakan kemoterapi, pasien lebih rentan terhadap infeksi bakteri karena adanya pelemahan pada
sistem kekebalan tubuh. Tindakan pengobatan ini juga akan menyebabkan kerontokan rambut, muntah dan
kelelahan, dll. dalam jangka waktu yang singkat.
Sampepajung, D. (2007). Penatalaksanaan Kanker Payudara Pada Kehamilan. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 35(2), 38-42.
Laksono, S. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny E Dengan Karsinoma Mamae Di Ruang Bougenvile Rsud Kota Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).