Anda di halaman 1dari 8

Nita Cornelia Erlinda

Nuryadin
H1A019052
Nita Cornelia
H1A019052

2. Jelaskan faktor resiko kanker payudara

Riwayat
Usia Menarche Umur pertama
keluarga kanker Faktor usia
dini kali melahirkan
payudara

Penggunaan
Riwayat
Faktor obesitas kontrasepsi
pemberian asi
hormonal

Haryono, I. A., Palimbo, A., & Al Kautsar, D. O. (2019, July). Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Payudara Di Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin. In Proceeding Of Sari Mulia University
Midwifery National Seminars (Vol. 1, No. 1, pp. 99-110).
Suryani, R., Subandriyo, H. D., & Yanti, D. E. (2016). Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan, 7(1),
Nita Cornelia
H1A019052

2. Jelaskan faktor resiko kanker payudara


• riwayat keluarga dengan kanker payudara
Seseorang yang mempunyai riwayat keluarga dengan kanker mempunyai risiko sebesar 10,214 kali mengalami kanker payudara bila dibandingkan
dengan responden yang tidak mempunyai riwayat keluarga dengan kanker payudara
Faktor usia
kasus terbanyak terdapat pada rentang usia 40-50 tahun yaitu sebesar 34.3%
esponden berusia > 50 tahun mempunyai risiko sebesar 13,600 kali mengalami kanker payudara bila dibandingkan dengan responden yang berusia ≤ 50
tahun. . Depkes (2007) menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker payudara adalah usia di
atas 40 tahun
Hal ini terjadi karena semakin bertambahnya umur, maka jumlah kumulatif eksposur yang diterima sepanjang umur tersebut semakin tinggi pula, selain
itu secara fisiologi terjadi penurunan fungsi-fungsi organ dan menurunnya daya tahan tubuh.
usia menarche dini
kuramng dari 11 tahun mempunyai resio sebesar 4713 kali mengalami kanker payudara bila dibandingkan dengan seseorang yang beruusia menarche
dinii lebih dari 11 tahun
Berdasarkan hasil penelitian Gao et al. (2000) wanita yang usia menstruasi pertama ≤12 tahun berhubungan dengan risiko kanker payudara, sedangkan
wanita yang usia menstruasi pertamanya ≥17 tahun menurunkan risiko terhadap kanker payudara sebesar 30%.
Pada saat seorang wanita mengalami haid pertama, maka dimulailah fungsi siklus ovarium yang menghasilkan estrogen. Jumlah eksposur estrogen dan
progesteron pada seorang wanita selama masa hidupnya merupakan faktor risiko. Lebih lama seorang wanita terpapar, maka risiko untuk terkena
kanker payudara lebih tinggi pula. Umur menstruasi yang lebih awal dengan lamanya paparan hormon estrogen dan progesteron pada wanita juga
berpengaruh terhadap proses proliferasi dan atrofi jaringan termasuk jaringan payudara.
Haryono, I. A., Palimbo, A., & Al Kautsar, D. O. (2019, July). Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Payudara Di Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin. In Proceeding Of Sari Mulia University
Midwifery National Seminars (Vol. 1, No. 1, pp. 99-110).
Suryani, R., Subandriyo, H. D., & Yanti, D. E. (2016). Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan, 7(1),
Nita Cornelia
H1A019052

2. Jelaskan faktor resiko kanker payudara

• Umur pertama kali melahirkan


ibu yang mengalami umur pertama kali melahirkan pada umur ≥ 30 tahun memiliki resiko 1,658 kali
dibandingkan dengan ibu yang mengalami umur pertama kali melahirkan pada umur kurang dari 30 tahun.
Penelitian lain juga menyebutkan Menurut Stephen S et al (2002) Wanita yang melahirkan anak pertama pada
usia diatas 30 tahun memiliki risiko 3 kali lebih besar dibandingkan wanita yang melahirkan anak pertama pada
usia dibawah 30 tahun. Hal ini Diperkirakankarena periode diantara usia menarche dan usia kehamilan
pertama terjadi ketidak seimbangan hormone dan jaringan payudara yang merupakan permulaan dari
perkembangan kanker payudara. Menurut Wohlfahrt dan Melbye, risiko akan meningkat kelahiran pertama,
kedua, ketiga dan keempat masing-masing 9%, 7%, 5% dan 4%.
Faktor obesitas
Penelitian menyebutkan obesitas mempunyai risiko sebesar 3,081 kali mengalami kanker payudara bila
dibandingkan dengan responden yang tidak obesitas. resiko pada kegemukan akan meningkat karena
meningkatnya sintesis estrogen pada timbunan lemak. Tingginya kadar estrogen akan berhubungan terhadap
proliferasi jaringan payudara. Proliferasi yang berlebiha dan tidak adanya batas kematian sel akan
menyebabkan sel membelah secara terus menerus. Melalui proses progresi maka terjadilah kanker payudara
Nita Cornelia
H1A019052

2. Jelaskan faktor resiko kanker payudara

Riwayat pemberian asi


Terdapat hubungan antara lamanya menyusui dengan efek pencegahan terjadinya
kanker payudara. Dengan bertambah lamanya menyusui anak maka paparan estrogen
terhadap payudara berkurang dan menjadi faktor protektif terhadap risiko kanker
payudara
Penggunaan kontrasepsi hormonal
penggunaan kotrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara dan didalam hasil
penelitian juga dinyatakan bahwa ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal ≥ 10
tahun memiliki resiko 0,76 kali dibandingkan dengan ibu yang menggunakan
kontrasepsi hormonal < 10 tahun.
kandungan estrogen dan progesteron pada kontrasepsi akan memberikan efek
proliferasi berlebih pada kelenjar payudara
Nita Cornelia
H1A019052

8. Jelaskan prognosis dan kommplikasi pada pemicu

prognosis kanker payudara ditentukan oleh :


1. Staging tumor, nodus, metastasis, Semakin dini semakin baik prognosisnya.
2. Jenis histopatologi keganasan Karsinoma insitu mempunyai prognosis yang baik di bandingkan dengan
karsinoma yang sudah invasive.

• Walaupun PABC sering ditemukan pada stadium lanjut tapi prognosisnya sama dengan wanita yang tidak
hamil,
• Nugent dan O’Connell pada tahun 1995, dalam penelitiannya melaporkan bahwa 5 year survival rate (5 YSR)
untuk penderita PABC adalah 57% sedang untuk wanita yang tidak hamil 56%. Petrek dkk. pada tahun 1994,
yang melaporkan 5 YSR sebesar 82%, sama pada wanita hamil maupun yang tidak hamil (N negatif).
• Namun PABC memiliki risiko terjadi metastasis 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan non-PABC. Ini diduga
karena PABC umumnya ditemukan pada stadium lanjut yang bisa disebabkan karena diagnosis yang terlambat
ditegakkan atau karena sifat biologis kanker payudara pada wanita hamil lebih agresif. Pada penderita PABC,
pernah dilaporkan terjadi metastasis ke plasenta namun sangat jarang, Rekurensi paling sering terjadi pada 2
tahun pertama setelah terapi selesai oleh karena itu penderita harus dianjurkan untuk menunda kehamilan
berikutnya setelah 2 tahun

Sampepajung, D. (2007). Penatalaksanaan Kanker Payudara Pada Kehamilan. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 35(2), 38-42.
Laksono, S. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny E Dengan Karsinoma Mamae Di Ruang Bougenvile Rsud Kota Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Nita Cornelia
H1A019052

8. Jelaskan prognosis dan kommplikasi pada pemicu

Komplikasi
Karsinoma payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh. Karsinoma payudara bermetastase dengan
penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Tempat yang
paling sering untuk metastase yang jauh atau sistemik adalah paru paru, pleura, tulang (terutama tengkorak,
vertebra dan panggul), adrenal dan hati.

Tindakan pengobatan juga bisa menyebabkan efek samping atau komplikasi yang merugikan, termasuk:
• Infeksi luka pasca operasi.
• Pasien mastektomi yang otot-otot dinding di dadanya diangkat mungkin akan mengalami keterbatasan gerak
pada lengan mereka
• Radioterapi bisa menyebabkan kemerahan dan rasa sakit di kulit, rasa tidak nyaman dan pembengkakan pada
payudara, atau kelelahan. Gejala-gejala ini bisa berlangsung selama beberapa minggu pasca radioterapi.
• Selama tindakan kemoterapi, pasien lebih rentan terhadap infeksi bakteri karena adanya pelemahan pada
sistem kekebalan tubuh. Tindakan pengobatan ini juga akan menyebabkan kerontokan rambut, muntah dan
kelelahan, dll. dalam jangka waktu yang singkat.

Sampepajung, D. (2007). Penatalaksanaan Kanker Payudara Pada Kehamilan. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 35(2), 38-42.
Laksono, S. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny E Dengan Karsinoma Mamae Di Ruang Bougenvile Rsud Kota Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Nita Cornelia
H1A019052

8. Jelaskan prognosis dan kommplikasi pada pemicu

Komplikasi
Karsinoma payudara bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh. Karsinoma payudara bermetastase dengan
penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Tempat yang
paling sering untuk metastase yang jauh atau sistemik adalah paru paru, pleura, tulang (terutama tengkorak,
vertebra dan panggul), adrenal dan hati.

Tindakan pengobatan juga bisa menyebabkan efek samping atau komplikasi yang merugikan, termasuk:
• Infeksi luka pasca operasi.
• Pasien mastektomi yang otot-otot dinding di dadanya diangkat mungkin akan mengalami keterbatasan gerak
pada lengan mereka
• Radioterapi bisa menyebabkan kemerahan dan rasa sakit di kulit, rasa tidak nyaman dan pembengkakan pada
payudara, atau kelelahan. Gejala-gejala ini bisa berlangsung selama beberapa minggu pasca radioterapi.
• Selama tindakan kemoterapi, pasien lebih rentan terhadap infeksi bakteri karena adanya pelemahan pada
sistem kekebalan tubuh. Tindakan pengobatan ini juga akan menyebabkan kerontokan rambut, muntah dan
kelelahan, dll. dalam jangka waktu yang singkat.

Sampepajung, D. (2007). Penatalaksanaan Kanker Payudara Pada Kehamilan. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 35(2), 38-42.
Laksono, S. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny E Dengan Karsinoma Mamae Di Ruang Bougenvile Rsud Kota Yogyakarta (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Anda mungkin juga menyukai