2. Muhammad Zahran Jamil ( 2110822028 ) 3. Rahmadila Julia Rusdianto ( 2110821024 ) Tanah Komunal Tanah komunal atau tanah ulayat adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat yang dikelola dan dirawat secara ersama-sama oleh anggota masyarakat hukum adat. Tanah komunal di Minangkabau telah diakui dalam hukum Indonesia dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Pokok DasarDasar Agraria (UUPA). Minangkabau adalah salah contoh suku di Sumatera Barat yang memiliki sistem kekerabatan Matrilineal. Pola kepemilikan tanah di Minangkabau tidak bersifat perseorangan. Namun, bersifat komunal atau milik suku, kaum, dan nagari. Tanah ulayat merupakan pusaka yang diwariskan secara turun-temurun, dan haknya terletak pada perempuan tetapi mamak kepala waris sebagai pemegang ha katas tanah ulayat. Penguasaan serta pengelolaan tanah dimaksudkan agar melindungi dan mempertahankan kehidupan serta keberadaan masyarakat. Hak Komunal adalah hak tertinggi di Minangkabau yang perpegang dalam tangan penghulu, nagari, suku, kaum, ataupun beberapa nagari. Dan diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang ke generasi berikutnya dalam keadaan utuh, tidak terbagi-bagi. Seperti yang dijelaskan oleh fatwa adat bahwa birik-birik tabang ka sawah, dari sawah tabang ka halaman, basuo ditanah bato, dari niniak turun kamamak, dari mamak turun kakamanakan, patah tumbuah hilang baganti, pusako baitu juo. Tujuan utama tanah komunal atau ulayat adalah meningkatkan kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat adat. Pemanfaatannya dilakukan dengan prinsip saling menguntungkan dan berbagi resiko dengan kaedah “adat diisi limbago dituang” melalui musyawarah mufakat. Tanah ulayat di Minangkabau disebut dengan harta pusaka, dan sistem kepemilikan atas harta tersebut yaitu pusako, tambilang basi atau memperoleh harta dengn usaha sendiri, seperti manaruko. Manaruko merupakan membuka lahan yang belum ada pemiliknya Sistem Penguasaan Bergiliran Dan Ganggam Bauntuak Bergiliran Pewarisan harta dapat dilakukan dengan proses peralihan atau bergiliran. Tatacara peralihan tersebut didasarkan kepada asas-asas kewarisan Minangkabau. Dalam hukum adat Minangkabau sendiri, suami tidak memiliki kedudukan apapun terhadap istrinya dan juga terhadap anaknya, kecuali setelah menetap dan tinggal di rumah istrinya. Dapat dikatakan bahwa suami hanya sebagai orang yang menumpang dan mempunyai kewajiban untuk membantu istri dalam kehidupan dan menyelamatkan kediaman istri. Suami tidak mempunyai tanggung jawab apapun terhadap harta dari istrinya, namun suami mempunyai tanggung jawab terhadap harta pusaka milik saudara perempuannya. Dalam hal ini, harta atau tanah seluruhnya ada dalam pengurusan ibu. Apabila ibu mati, maka peran dan penguasaan atas harta tersebut diberikan kepada anak perempuan tertua. Dan menjadi kepala keluarga, dalam pengolahan tanah itu sendiri, dibantu oleh saudara laki-laki yang telah mewarisi peranan dari mamaknya. Namun, bila anak perempuan tersebut mati juga, peranannya dilanjutkan dengan saudara perempuan yang lebih muda. Ganggam Bauntuak Ganggam Bauntuak adalah salah satu cara pembagian tanah milik kaum kepada anggota kaum. Pemilik hak ganggam bauntuak tidak hanya berstatus pemakai, namun juga sebagai pemilik dalam kepemilikan bersama oleh anggota kaum. Pendaftaran tanah ganggam bauntuak menghasilkan sertifikat hak milik, dengan mendaftarkan tanah ganggam bauntuak akan memperjelas status kepemilikannya sebagai tanah milik adat yang komunal asalkan didaftarkan atas nama kaum, namun pelaksanaan tanah ganggam bauntuak lebih sering didaftarkan atas nama perseorangan. Pendaftaran tanah komunal kaum menurut tanah ganggam bauntuak diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2008 pada Pasal 8 huruf (c) yang mengatakan bahwa “ terhadap tanah ulayat kaum dapat didaftarkan sebagai subjek pemegang hak adalah anggota kaum dan mamak kepala waris dengan status milik”. Ganggam Bauntuak didaftarkan sebagai hak milik dikarenakan keberadaan isi hak tersebut adalah hak milik adat yang komunal. Pemegang hak ganggam bauntuak tidak hanya sebagai pemakai namun juga sebagai pemilik langsung dimana tanah tersebut berada. FÉLICITATIO NS POUR VOTRE TRAVAIL Continuez comme ça ! C'ÉTAIT DIFFICILE MAIS VOUS L'AVEZ FAIT ! Très bon travail !! PROFITEZ DE CE LIVRE J'espère qu'il vous plaira et qu'il vous inspirera SUPER ! Félicitations pour le résultat de votre travail VOUS ÊTES LE MEILLEUR CAMARADE Merci pour votre aide PRIX POUR LE MEILLEUR DESSIN DE LA SEMAINE Félicitations pour votre dessin PRIX DU PETIT- DÉJEUNER LE PLUS SAIN Les fruits et légumes sont cool