Anda di halaman 1dari 5

Analisis Daerah Berdasarkan Kerangka

Etnografi : Masyarakat Pasa Baru

Disusun oleh :
Fachri Shani
2110822016

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Erwin, M.Si

Jurusan Antropologi Sosial


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Andalas
2022
1. Latar Belakang

Pasa Baru adalah suatu tempat di Kota Padang, yang mana Pasa Baru sendiri masuk ke dalam
kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat. Membutuhkan waktu dari
20 menit – 30 menit bagi saya untuk mencapai lokasi ini. Dan di sepanjang jalan dari Pasa Baru
menuju gerbang utama Kampus Unand banyak pedagang yang berjualan dan hal ini membuat
kawasan ini menjadi sangat ramai oleh masyarakat ataupun mahasiswa rantau.

Saya tertarik untuk melakukan penelitian di kawasan ini karena bagi saya, daerah Pasa Baru
merupakan daerah yang cukup familiar bagi saya karena saya pernah bersekolah di SMAN 9
Padang yang jaraknya dekat. Penelitian ini saya buat dibantu dengan seorang teman bernama
Fardisal yang juga menetap serta mempunyai toko kelontong di daerah yang akan saya teliti.

Masyarakat Pasa Baru merupakan masyarakat yang heterogen atau beragam, karena yang
menetap tidak hanya masyarakat asli saja. Namun, banyak pendatang dari luar yang membuat
keberagaman.
Banyak mahasiswa perantau yang ikut menjadi bagian dari masyarakat Pasa Baru.

( Gambar sebagai ilustrasi )

Hal inilah yang mendasari saya untuk membuat kerangka Etnografi mengenai aktivitas
masyarakat sepanjang jalan Pasa Baru. Apabila kerangka Etnografi yang saya buat masih kurang
sempurna, mohon dimaafkan karna kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dan saya harap
pembaca dapat menambah wawasan melalui tulisan yang saya buat.
2. Kerangka Etnografi

1. Demografi

Pasa Baru dalam bahasa Indonesia sendiri mempunyai arti pasar yang baru. Namun,
daerah ini pada awalnya dinamai dengan Pasar Biduak. Seperti fungsi pasar pada
umumnya, pedagang di Pasar Baru datang dari arah Bandar Padang dan menggunakan
biduak atau perahu kecil untuk membawa barang-barang. Banyak biduak yang berjejer di
tepi sungai dan hal itu disebut dengan orang Pasa Biduak. Pasa Baru sendiri digunakan
saat Belanda masuk ke daerah tersebut. Limau Manih pada awalnya daerah ini
dinamakan karena masyarakat setempat yang lazim dengan Balimo Nan Manih, yang
merupakan sebutan dari kelima nenek moyang orang Pauh.

Saya menempuh jarak 4,6 km untuk mencapai Pasa Baru yang beralamat di Jl. Ps. Baru,
Cupak Tangah, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Sedangkan, untuk ke Gerbang
Utama Kampus Unand saya menempuh jarak 2,6 km dengan waktu 5 menit. Karena
dekat dengan kampus Unand menyebabkan penyebaran masyarakat setempat tidak hanya
dari yang asli Padang saja namun juga diramaikan dengan mahasiswa rantau yang sedang
menempuh pendidikan di Universitas Andalas. Masyarakat yang ramai menyebabkan
kondisi di kawasan ini saat menjelang sore menjadi sedikit macet diikuti dengan
pedagang yang mendirikan stand atau tempat jualannya di tepi jalan.

Namun, menurut saya hal inilah yang menjadi daya tarik mengapa Pasa Baru ramai
dikunjungi terlepas dari macet saat sore. Cuaca di Pasa Baru dapat dikatakan panas saat
siang, dapat saya perkirakan sekitar 27 – 30 derajat C. Namun, sejuk saat sore.

2. Bahasa

Disebabkan banyaknya mahasiswa rantau yang menetap di Pasa Baru menyebabkan


keberagaman dalam menggunakan bahasa. Namun, sebagian besar masyarakat Pasa Baru
menggunakan bahasa Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari. Saya sendiri
menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan teman yang bukan berasal
dari wilayah Minangkabau. Namun, karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru,
banyak mahasiswa rantau yang belajar bahasa Minangkabau guna mempermudah dalam
berkomunikasi saat membeli jajanan yang ada di Pasa Baru. Hal ini juga disebutkan oleh
teman saya yang bercerita bahwa banyak pembeli dari tokonya yang menggunakan
bahasa Minangkabau tetapi dialek yang bukan Minangkabau.
3. Sistem Teknologi

Dalam hal ini, teknologi yang dipakai di Pasa Baru sudah termasuk ke dalam teknologi
modern. Karena yang dapat kita temui tidak hanya toko kelontong atau pasar tradisional
saja. Namun, banyak berdiri coffe shop yang memang target marketnya adalah
mahasiswa-mahasiswa. Ditambah juga coffe shop yang dilengkapi dengan fasilitas seperti
wifi atau sejenisnya menambah kenyamanan untuk mahasiswa yang ingin bersantai atau
healing sehabis kuliah. Dan juga tempat berjualan yang terdapat di sekitar kawasan Pasa
Baru dapat dipesan secara online lewat aplikasi membuktikan bahwa Pasa Baru tidak
terlepas dari perkembangan teknologi yang kian hari bertambah maju.
Hal ini dapat kita simpulkan bahwa, perkembangan teknologi komunikasi tidak hanya
mempengaruhi coffe shop dan tempat jualan saja. Pelanggannya juga mendapat pengaruh
seperti pelayanan yang memuaskan.

( Gambar sebagai ilustrasi )

4. Sistem Mata Pencaharian

Dalam sistem ini, Pasa Baru sangatlah beragam. Kita dapat menemui banyaknya toko
kelontong atau toko sembako yang menjual keperluan sehari-hari. Namun, jika ingin
yang cepat atau instan maka kita dapat menemui banyaknya penjual yang berdagang di
sepanjang Pasa Baru. Atau kita dapat ke coffe shop untuk mendapatkan pelayanan yang
lebih, tentu juga harganya juga lebih mahal. Para pedagang dan coffe shop mempunyai
caranya tersendiri dalam mempromosikan produk mereka, seperti melalui aplikasi
Instagram yang dengan mudah memperlihatkan atau memamerkan produk mereka secara
online sehingga orang mau untuk mengeluarkan uang demi produk tersebut. Ditambah
dengan suasana Ramadhan saat ini membuat masyarakat keluar rumah untuk mencari
takjil sembari ngabuburit atau menghabiskan waktu menjelang buka puasa. Di Pasa Baru
kita dapat menemui aneka macam makanan, takjil, dan minuman yang unik. Takjil
sendiri hanya tersedia saat bulan Ramadhan saja.
( Gambar sebagai ilustrasi )

5. Sistem Religi

Dalam sistem religi ini, Fardisal sendiri beragama islam berpendapat bahwa banyaknya
perantau dari seluruh Indonesia membuat keberagaman dalam masyarakat Pasa Baru.
Tapi, untuk masyarakat aslinya menganut agama islam. Untuk mahasiswa rantau sendiri
Fardisal beranggapan bahwa semua mahasiswa rantau tidak hanya menganut agama
islam. Namun juga agama lainnya. Topik ini menjadi hal yang sensitif bagi sebagian
orang untuk ditanyakan.

Anda mungkin juga menyukai