Anda di halaman 1dari 11

Sublasi Surfaktan dari Larutan Detergen dan Larutan

Detergen Sisa Cucian serta Penggunaannya Kembali


sebagai Detergen

Analisis Bahan Pangan dan Industri

Dosen Pengampu : Siska Ela Kartika, S.Pd., M.Si

Program Studi Kimia


Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang
DEFINISI DETERGEN

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan


untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan
minyak bumi. Deterjen terbuat merupakan garam alkali dari sulfonat dan
sulfat.
Sifat-sifat Detergen

1. Dapat melarutkan lemak


2. Tak dipengaruhi kesadahan air
3. Detergen adalah garam alkali alkil sulfat atau sulfoniat.
4. Molekul detergen harganya lebih murah dan sukar terdegradasi oleh
bakteri pengurai.
5. Molekul detergen tidak bereaksi dengan ion Ca2+ dan ion Mg2+
6. Deterjen adalah campuran zat kimia dari sintetik ataupun alam yang
memiliki sifat yang dapat menarik zat pengotor dari media.
7. Deterjen digunakan sebagai sabun cuci pakaian
Bahan-bahan yang Terkandung dalam Detergen

2. Bahan 3. Bahan
1. Surfaktan
Pembangun Pengisi

BAB
1V

BAB 6. Bahan
v 4.Pelarut 5. pH Aktif

BAB
vi
SurfaktanAdd Your Title Here
Earth is the third planet from
Surfakta Surfakta
Surfaktan adalah suatu senyawa kimia
yang the Sun and
digunakan dalam the
n
only astronomical
produk
n
pembersih, bersifat ampipilik dimana anionik kationik
object known
sifat hidrofilik to harbor life. About
dan hidrofobik ada dalam
29%adalah of Earth's surface
satu molekul surfaktan. Salah satu sifat
spesifik dari surfaktan detergensi.
Detergensi merupakanis land consisting
zat aktif
permukaan yang berfusi untuk Surfakta Surfakta
of continents and islands.
BAB membersihkan suatu permukaan dari
v
n n
kotoran. nonionik amfoter
BAB
vi
Metode Pengujian

Add Your Title Here


Penelitian dilakukan dua tahap yaitu tahap sublasi dan tahap dtergensi. Untuk mengetahui
senyawa hasil sublasi dilakukan analisis dengan FTIR.
5

4.5

3.5
Bahan dan Alat
3
Alat: Bahan :
- satu set2.5alat sublasi - Detergen - NaCl - NaHCO3
- Spektofotometer
2 UV-Vis - Metilen bir - Na3PO4.1H2O - Kain katun (10x10cm)
- Spektofotometer
1.5 FTIR - H2SO4 pekat - Indikator pp - Kaolin
- Peralatan1 gelas. - NaOH - Etil Asetat teknis - Feriklorida
- Karbon Hitam - Bensin Mobil - Lemak Sapi
0.5
- Aseton - Klorofom Teknis
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
BAB
vi
Series 1 Series 2 Series 3
Tahap Sublasi

• larutan detergen 1000 mL diambil secara perlahan ke dalam tabung


sublator.
• Ditambahkan garam NaCl dan NaHCO3 sebanyak 4 gram.
• Sebanyak 20 mL etil asetat dialirkan secara perlahan melalui
dinding sublator hingga terbentuk lapisan di atas larutan surfaktan.
• Gas N2 dialirkan ke dalam 100 mL larutan etil asetat yang berada
pada tabung lain.
• Sublasi dilakukan selama 10 menit.
• setelah itu etil asetat yang berada di atas larutan dipisahkan dari
fasa aquades dengan corong pisah.
• Dilakukan sublasi tiga kali dengan penambahan 50 mL etil asetat
yang baru.
• Hasil sublasi diuapkan hingga tinggal residu. Selanjutnya residu
dilarutkan dan dilakukan analisis MBAS.
Analisis MBAS

Larutan detergen sebelum sublasi diambil sebanyak


100 mL. Larutan ini kemudian dipindah ke corong
pisah dan dinetralkan (ditandai dengan penambahan
2-3 tetes indikator pp, kemudian ditambah NaOH 1 N
sehingga larutan berwarna merah muda dan
kemudian dihilangkan dengan beberapa tetes H2SO4
1 N). Sebanyak 25 mL larutan metilen biru dan 10
mL kloroform ditambahkan ke dalam corong pisah
dan dikocok selama 30 detik. Larutan kloroform
dipisahkan dari fasa air dan fasa air diekstrak
kembali dengan 10 mL kloroform baru sebanyak 2
kali. Semua ekstrak kloroform dicampur dan dicuci
dengan 20 mL larutan pencuci fosfat sebanyak 3 kali.
Ekstrak kloroform kemudian diukur absorbansinya
dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 652 nm. Dilakukan perlakuan
yang sama untuk larutan detergen sesudah sublasi
Analisis FTIR

FTIR adalah sebuah teknik untuk memperoleh spektrum inframerah dari


penyerapan atau emisi zat padat, cair, atau gas. Secara sederhananya, prinsip
kerja FTIR adalah untuk mengidentifikasi senyawa, mendeteksi gugus fungsi,
dan menganalisis campuran dan sampel yang dianalisis.

Analisis kualitatif surfaktan hasil sublasi larutan produk detergen


dilakukan menggunakan spektrofotometer FTIR. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang terdapat dalam
surfaktan hasil sublasi. Kemudian spektra surfaktan hasil sublasi
dibandingkan dengan spektra LAS standar.
Terima Kasih

Anggota Kelompok 4 :

• Alfianti Maf’ulah 200603110048


• Syima Hamdiyah 200603110050
• Siti Qurotul Aeni 200603110051

Anda mungkin juga menyukai