23 Februari 2023
IDENTITAS
• Nama : Nn. RE
• Usia : 20 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
• MRS :19/2/23
ANAMNESIS
KU : Badan bengkak
HSMRS
Pasien merasakan badan semakin membengkak sejak 2 bulan terakhir. Bengkak terutama dirasakan ketika pagi
baru bangun tidur terutama di mata, bibir, perut, dan kaki. Badan bengkak dirasakan sudah sejak 5 bulan yang
lalu, awalnya pasien menyadari badan bengkak karena pakaian sudah tidak muat, berat badan naik dari 78kg
pada bulan Agustus 2022 menjadi 90kg pada September 2022. Keluhan lain seperti demam, nyeri sendi, dan
sesak nafas disangkal, BAK dalam sehari sekitar 6-7 kali dengan volume urin sekitar 150-200cc, nyeri berkemih
disangkal
4 Tahun SMRS 2 Tahun SMRS
Pada bulan Maret 2019 pasien mengeluhkan muncul bercak merah Tanggal 15 Oktober 2020 berat badan naik dari awalnya 60kg menjadi
keunguan pada wajah, awalnya bercak hanya sedikit kemudian 75kg, pada saat kontrol pasien dicek darah dan hasil albumin 2, pasien
menjalar hingga leher, bercak kadang terasa panas. Pasien berobat diberikan MP pulse 500mg sebanyak 2x dan 250mg 1x, namun karena
ke dokter kulit karena keluhan bercak tersebut, dari dokter kulit badan semakin bengkak MP di stop dan dimulai kemoterapi siklo-mesna.
pasien langsung dirujuk ke imunologi anak di RS Sardjito. Keluhan Pasien menggunakan kemo siklo-mesna sebulan sekali hingga April
juga disertai dengan rambut yang semakin sering rontok, nyeri pada 2021, obat rutin yang dikonsumsi adalah Sandimun dan MP. Selanjutnya
sendi tangan dan kaki, dan demam yang sering hilang timbul. Di RS kemo dilakukan setiap 3 bulan hingga Maret 2022., setelah itu menjadi
Sardjito pasien kemudian dilakukan pemeriksaan darah yang setahun sekali. Obat pasien diganti menjadi myfortix 2x180mg dan MP
menunjukkan hasil SLE. Pasien diberikan obat rutin berupa MP, 4mg/48 jam. Bulan Agustus 2022 pasien mengeluhkan badan bertambah
HCQ, ibuprofen, dan vitamin D. Selama tahun 2018 hingga 2020 bengkak, kembali dilakukan kemoterapi siklo-mesna sebulan sekali.
pasien tidak ada keluhan namun tetap mengkonsumsi obat dan Bulan September 2022 setelah kemoterapi pasien mengeluhkan muncul
kontrol rutin. bercak merah, bercak terasa panas dan nyeri.Awalnya bercak muncul di
wajah kemudian menyebar hingga ke seluruh tubuh. Bercak diduga
disebabkan oleh obat kemoterapi sehingga kemoterapi siklo-mesna
dihentikan. Obat rutin myfortix dinaikkan menjadi 2x360mg dan MP
4mg/48 jam.
Anamnesis Sistem Penyakit Komorbid
- Umum : Lemas • DM (-)
- Saraf : Tidak ada keluhan
• HT (-)
- Respiratori : Tidak ada keluhan
- Kardiovaskuler : Tidak ada keluhan • Jantung (-)
- GI Tract : Tidak ada keluhan
- Traktus Urinarius : Tidak ada keluhan Riwayat Penyakit Keluarga
- Muskuloskeletal : Tidak ada keluhan
• Riwayat DM (-)
- Integumentum : Tidak ada keluhan
• Riwayat HT (-)
• Riwayat stroke (-)
• Riwayat keganasan (+) ayah pasien meninggal
karena keganasan kelenjar getah bening
ANAMNESIS PSIKOSOSIAL
Riwayat Kebiasaan
Sebelum sakit pasien biasa makan 3 kali sehari dengan lauk yang bervariasi, pasien tidak memilih-
milih makanan dan gemar makan buah dan sayuran. Namun sejak berat badan pasien semakin naik
selama 6 bulan terakhir, pasien mulai membatasi makan, saat ini kebiasaan makan pasien hanya 1x
sehari dengan nasi satu porsi dan lauk yang bervariasi.
EKG 19/2/2023
Frekuensi: 96 x/menit
Irama: reguler
Aksis: Normoaxis
Transisi zone: V3-V4
Interval PR: 0.12 s
Interval QRS: 0.08 s
Gel P: normal
QT interval: 0.32 s
Biopsi kulit lengan bawah kiri (sun exposed) dan paha depan kanan (non-sun exposed): Secara
histopatologis lebih sesuai untuk untuk subacute cutaneus lupus erythematosus (SCLE) pada
SLE
RESUME DAN ASESMEN
Anamnesis
Pasien merasakan badan semakin membengkak sejak 2 bulan terakhir. Bengkak
terutama dirasakan ketika pagi baru bangun tidur terutama di mata, bibir, perut, dan Diagnosis:
kaki. Badan bengkak dirasakan sudah sejak 5 bulan yang lalu, awalnya pasien
menyadari badan bengkak karena pakaian sudah tidak muat, berat badan naik dari
78kg pada bulan Agustus 2022 menjadi 90kg pada September 2022. Keluhan lain 1. 1. SLE Aktivitas Berat Manifestasi Nefritis,
seperti demam, nyeri sendi, dan sesak nafas disangkal, BAK dalam sehari sekitar 6-7 Artritis, Mukokutan dengan :
kali dengan volume urin sekitar 150-200cc. - Anemia Severe Mikrositik Hipokromik ec
Anemia Defisiensi Besi dd Anemia on
Pemeriksaan Fisik Chronic Disease
KU: Compos mentis, sakit sedang, tampak ruam diskoid related SLE di seluruh tubuh
- Hipertensi Stage II ec Lupus Nefritis
TD: 170/117 mmHg
HR: 116x/menit, reguler, ekual, isi cukup
RR: 20x/menit 2. ISK Bakterial
S: 36.6 °C
SpO2: 99% room air
Pemeriksaan Penunjang
HB 6 BUN 21
Albumin 1.15 Cre 1.87
K 2.9
TERAPI PLAN
- Rawat bangsal non isolasi non intensive
- Inf NS 0.9% 20 tpm - Monitor KU, VS dan perberatan keluhan
- Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam - Monitor UOP ; target 0,5-1 cc/kgBB/jam
- Usul drip furosemid 5 mg/jam - Cukupi kebutuhan cairan sesuai UOP
- - Transfusi sd Hb 10
Usul myfortic ganti HCQ 1x200 mg
- Cek MDT, profil besi, PCR urin, C3 C4 dan Anti ds DNA di
selama ada ISK
bangsal
- Koreksi hipoalbumin dengan - Evaluasi Albumin post koreksi
transfusi albumin - Evalulasi elektrolit post koreksi
- Koreksi hipokalemia dengan - Evaluasi Bun, Cr/72 jam
premix 50meq 12 tpm - Usul biopsi ginjal di bangsal
- Usul konsul DV (tidak acc P3M untuk konsul DV di IGD
karena tidak ada kegawatan)
Melanjutkan terapi Rutin
- Usul pertimbangkan pemberian steroid dosis tinggi setelah
- Candesartan 1x16mg
infeksi teratasi dan riwayat ruam memberat saat diberikan
- MP 4mg/48 jam MP pulse
- Na Dic 2x50mg - Raber nefro menunggu acc dpjp remato
- Usul Myfortic naik dosis 2x720mg
(dosis induksi) setelah infeksi STASE TERKAIT
teratasi
Remato, Tropmed, Nefro, HOM, Psikosomatis