Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN

BUDAYA ANTI
KORUPSI

1. R E T N O W I D YAWA T I (P07124321043)

2. SRI ESTI REJEKI (P07124321044)

3. I S T I T R I YA N I (P07124321045)

4. I R A W I D YA S H A R A N I N G T YA S (P07124321046)

5. D YA H AY U R E S T U WAT I ( P 0 7 1 2 4 3 2 1 0 4 7 )

6. AY U D I TA M U S T I K A S A R I (P07124321048)
Korupsi
Pengertian :

usaha untuk menggerakkan orang lain agar supaya melakukan sesuatu dan/atau
tidak melakukan sesuatu perbuatan (serta akibat yang berupa sesuatu kejadian).
Dalam perbuatan penyuapan tersebut mungkin terdapat unsur memberi janji yang
dalam perkataan lain sering disebut “dengan menjanjikan sesuatu”, seperti yang
termuat dalam Pasal 209 KUHP, yang berbunyi “diancam dengan pidana penjara
paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus juta
rupiah (=15 kali)”.
Jenis- jenis korupsi
Korupsi transaktif ( Transactive corruption)

Korupsi perkrabatan (nepotistic corruption)

Korupsi yang memeras (exfortive corruption)

Korupsi investif (investife corruption)

Korupsi depensif (defensive corruption)

Korupsi otogenik (outogenic corruption)

Korupsi suportif (supportive corruption)


Berdasarkan tujuan seseorang melakukan korupsi, Kumorotomo
sebagaimana dikutip oleh Chatrina dan Dessy, ia membedakan korupsi
menjadi dua, yaitu :

• yaitu penyelewengan kekuasaan yang mengarah ke


permainan politis, nepotisme, klientelisme (sistem
Korupsi politik yang didasarkan pada hubungan pribadi
politis daripada manfaat pribadi), penyalahgunaan
pemungutan suara, dan sebagainya.

• yaitu korupsi yang berbentuk manipulasi,


Korupsi penyuapan, penggelapan, dan sebagainya. Faktor
material pendorong korupsi jenis ini menyangkut nilai-nilai
kesejahteraan (welfare values).
Contoh tindak pidana korupsi :

1. Merugikan keuangan negara.

2. Perbuatan Memperkaya atau Menguntungkan Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi.

3. Penyuapan.

4. Penyalahgunaan Jabatan.

5. Pemerasan.

6. Kecurangan.

7. Benturan Kepentingan.

8. Gratifikasi.

9. Percobaan, Permufakatan, dan Pembantuan melakukan tindak pidana korupsi.

10. Tindak Pidana Lain yang Berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi.
Pola Tindakan korupsi
• Pola Kuitansi Fiktif
• Pola komisi
• Pola Upeti
• Pola Menjegal Order
• Pola Perusahaan Rekanan.
• Pola Penyalahgunaan Jabatan/Wewenang
• Pola Konvensional
PENYEBAB TINDAKAN KORUPSI

1. Kurangnya gaji atau pendapatan pegawai negeri dibandingkan dengan


kebutuhan yang makin hari makin meningkat.

2. Latar belakang kebudayaan atau kultur Indonesia yang merupakan


sumber atau sebab meluasnya korupsi.

3. Manajemen yang kurang baik dan kontrol yang kurang efektif dan
efisien.
Faktor eksternal & internal
Faktor eksternal :

 Lemahnya pemahaman terhadap nilai-nilai agama, moral dan etika.

 Menginginkan gaya hidup yang tinggi.

 Desakan kebutuhan ekonomis.

Faktor eksternal :

 Lingkungan yang terdapat berbagai praktek korupsi.

 Sanksi hukum yang kurang keras.

 Lemahnya sistem dan kontrol dari yang berwenang sehingga terbuka peluang untuk melakukan korupsi.

 Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Modus korupsi di Indonesia

1. Modus Penyalahgunaan anggaran 7. Modus Penyalahgunaan wewenang

2. Modus mark up 8. Modus Gratifikasi

3. Modus Suap 9. Modus pemotongan anggaran

4. Modus Korupsi Dengan Pungutan Liar 10. Modus anggaran ganda

5. Modus Penggelapan 11. Modus kegiatan atau proyek fiktif

6. Modus Laporan Fiktif 12. Modus Mark down


Matur suwun

Anda mungkin juga menyukai