ANGIOSPERMAE
MIKROSPOROGENESIS
• Alat reproduksi pada subdivisio
Angiospermae terdiri atas alat
reproduksi jantan yaitu serbuk sari
yang nantinya akan menghasilkan
gamet-gamet jantan.
• Sedangkan sel telur yang merupakan
gamet betina, terdapat di dalam bakal
biji.
a. Benang Sari
• Struktur Sel Sangat Komplex, terdiri dari sel-sel yang berlapis (≠ tiap
tumbuhan)
• Bagian terdalam Antera Lokus/Mikrosporangium (ruang sari)
Kepala Sari Berisi Serbuk Sari/Mikrospora
(Antera) • Umumnya suatu antera terdiri atas 4 mikrosporangium (4 lokulus).
• Waktu masak, dua lokulus, masing-masing sisi akan menyatukan diri
menjadi teka, sehingga ada 2 teka.
• Mikrospora berkembang membentuk bulu (androsium)
Benang Sari menghasilkan gamet Jantan
(Stamen)
• Selama perkembangan, antera menghasilkan 4 lokulus dan pada setiap lokulus berisi beberapa sel HYPODERMAL
Ukurannya lebih besar, bentuk selnya memanjang ke arah radial dan intinya jelas
Perkembangan Polen
Tiga tahap
Pembentukan Sel
perkembangan
Vegetatif & Generatif
gametofit jantan
Pembentukan Sel
Sperma
1. Perkembangan Polen
• Eksin tersusun dari sporopolenin, sedangkan intin tersusun
dari pektoselulose.
• Eksin terdiri atas ekteksin dan endeksin.
• Ekteksin tersusun oleh; 1) tektum di bagian luar, 2) bagian
dalam adalah lapisan kaki (foot layer) berbatasan dengan
endeksin, dan 3) bakulum lapisan yang terletak antara
tektum dan lapisan kaki
Meiosis I
Meiosis II
MIKROSPORA (Tetrad)
Mitosis
Inti generatif
Inti veneratif
Mitosis
Inti generatif I
Inti generatif II
Inti veneratif
• Pada pembelahan meiosis I, terbentuk dinding secara
sentrifugal (dari tengah ke tepi) yg memisahkan 2 inti
SUKSESIF sehingga menghasilkan stadium 2 sel (diad).
• Pada stadium meiosis II, dinding pemisah dibentuk dengan
cara yang sama sehingga terbentuk serbuk sari tetrad yang
2 Cara bertipe isobilateral. Misalnya pada Zea mays.
Pembentunkan DS
setelah pembelahan
Meiosis sel Induk
Mikrospora
(Sitokenesis)
• Pada genera dari famili Asclepiadaceae dan Helophila dari Hydrocharitaceae bertipe linier, sedangkan
tetrad bentuk huruf T dijumpai pada Aristolochia dan Butomopsis.
• Pada Musa, Nicolaia, dan beberapa genera lainnya, 2 atau 3
tipe tetrad mikrospora dijumpai dalam spesies yang sama.
• Pada umumnya mikrospora segera memisahkan diri satu sama lain, tetapi pada beberapa tanaman tetap dalam tetrad.
• Misalnya pada beberapa suku Ericaceae, Apocynaceae, Mimosaceae, Juncaceae, dan Orchidaceae. Pada Mimosaceae ada
unit yang besar yang terdiri atas 8—64 sel.
• Pada Orchidaceae dan Asclepiadaceae, tetrad mikrospora tetap bersatu membentuk struktur yang disebut pollinium atau
massula (Bhojwani & Bhatnagar, 1978).
Perkembangan abnormal dari polen dijumpai pada tumbuhan monokotil maupun dikotil.
Dan 4 inti tersebut hanya satu inti yang berfungsi dan melanjutkan
perkembangan.
Inti yang berfungsi tetap berada di tengah, sedangkan tiga inti lainnya
terdorong ke bagian tepi.
Inti yang berfungsi membelah menghasilkan dua sel, yaitu sel vegetatif
dan sel generatif.
Tiga inti yang tidak berfungsi mungkin membelah lagi, atau mungkin
tidak membelah, dan selanjutnva mengalami degenerasi.