Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN STRATEGIK

DOSEN PENGAJAR :
DR.AGUS SUDIGDO,S.E.,M.M,PH.D

DIBUAT OLEH :
ATIKA AYU FITRIYATI, S.ST,Par
NIM : 202262076
YENI : …………
IMPLEMENTASI STRATEGI
MELALUI TUJUAN JANGKA
PENDEK, TAKTIK FUNGSIONAL,
SISTEM IMBALAN KARYAWAN
DEFINISI STRATEGI

Secara teoritis cendekiawan, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris to manage
yang berarti mengatur, mengurus, atau mengatur. Manajemen sering kali diartikan sebagai
ilmu, kiat, dan profesi.
Menurut AB Susanto, manajemen strategi merupakan proses untuk memastikan arah
dan tujuan organisasi dalam jangka panjang dan pemilihan metode untuk mencapai tujuan
tersebut melalui pengembangan formulasi strategi dan implementasi yang terencana dan
sistematis.
STRATEGI UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Suatu lembaga membutuhkan strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dengan mempertimbangkan peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi,
serta sumber daya dan kemampuan intern. Menyusun strategi untuk suatu rencana adalah
bagian tersulit dari proses perencanaan.
FUNGSI MANAJEMEN STRATEGI

• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Pelaksanaan (Actuating)
• Pengawasan (Controlling)
• Memotivasi (Motivation)
• Pemberdayaan (Empowering)
• Memfasilitasi (Facilitating)
PERUMUSAN STRATEGI JANGKA PENDEK
MENURUT ROTHWEL YANG DIKEMUKAKAN OLEH
FREEMAN RAFAEL, YANG MENCAKUP YAITU:
• Langkah 1: Entablishment of Vision, Mission, and Goals. Langkah ini mencakup penyataan umum
yang berkaitan dengan misi, maksud, dan tujuan organisasi.
• Langkah 2: Identifying Past and Present Strategies. Sebelum memutuskan suatu strategi diperlukan
atau tidak, maka seorang pimpinan yayasan harus mengidenfikasi berdasarkan strategi sebelum dan
pada saat ini.
• Langkah 3: Diagnosing past and Present performance. Langkah ini diperlukan untuk
mengevaluasi bagaimana strategi terdahulu bekerja dan menentukan perubahan apa yang
diperlukan.
• Langkah 4: Setting objectives. Sasaran adalah pernyataan tentang apa yang dituju organisasi.
TAKTIK FUNGSIONAL

Taktik Fungsional lebih spesifik yang ada dalam Strategi Bisnis adalah aktivitas-aktivitas penting dan rutin yang harus
dilakukan di setiap area fungsional yang merupakan pemikiran strategi utama yang dirancang untuk mencapai suatu
tujuan jangka pendek berupa produk dan jasa dalam bisnis tersebut, yaitu : Pemasaran Keuangan, Produksi-operasi,
Penelitian dan Pengembangan serta Manjemen SDM
KEKHUSUSAN DALAM TAKTIK FUNGSIONAL MEMBERIKAN KONTRIBURSI PADA
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI DENGAN:
• Membantu memastikan manajer fungsional mengetahui apa yang harus dilakukan dan fokus pada pencapaian hasil
• Mengklarifikasikan bagi manajer puncak bagaimana para manajerfunfsional bermaksud untuk melaksanakan strategi
bisnis sehingga meningkatkan keyakinan dan pengetahuan mereka pada kendali atas strategi tingkat bisnis
• Memfasilitasi bagi manajer puncak bagaimana para manajer fungsional bermaksud untuk melaksanakan strategi bisnis
sehingga meningkatkan keyakinan dan pengetahuan mereka pada kendali atas strategi tingkat bisnis
IMBALAN FINANSIAL DAN IMBALAN
NON-FINANSIAL
~Imbalan Finansial:
Finansial merupakan kata sifat yang diterjemahkan atau dialih bahasakan dari kosa kata
bahasa Inggris financial yang berarti “yang berhubungan dengan keuangan”. Imbalan finansial
berarti semua varian ketidakseimbangan yang berbentuk uang atau Berkaitan dengan uang.

~Imbalan Non-Finansial:
Imbalan nonfinansial juga bisa menjadi fokus kebutuhan sebagian besar orang, meskipun
dengan tingkatan yang berbeda-beda. Kebutuhan nonfinansial tersebut mencakup kewajiban,
pengakuan, tanggung jawab, pengaruh dan pengembangan diri.
IMPLIKASI KONSEP DARI MERIT SYSTEM
(IMBALAN KARYAWAN)
IMPLIKASI KONSEP DARI MERIT SYSTEM
(IMBALAN KARYAWAN)
Implikasi dari konsep merit sistem ini bahwa seorang karyawan yang memiliki prestasi
yang baik, maka akan memperoleh ketidakseimbangan yang lebih tinggi begitu pula
sebaliknya. Artinya, semakin tinggi prestasi yang diraih maka semakin tinggi pula kenaikan
ketidakseimbangannya (Jiwo Wungu & Hartanto Brotoharsojo, 2003).
Perencanaan dalam merit sistem merupakan prosedur untuk membedakan gaji yang
berdasarkan prestasi, yakni sistem penetapan gaji yang berdasarkan individu atau gaji yang
diukur melebihi jangka waktu tertentu.
SISTEM MERIT MENURUT UU ASN

Pengertian Sistem Merit


Kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja, yang
dilakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.

• Merekrut ASN yang professional dan berintegritas dan menempatkan


mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya
Tujuan • Mempertahankan ASN melalui pemberian kompensasi yang adil dan layak
system
• Pengembangan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat
Merit
• Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan
dengan prinsip merit (neptisme, primordialisme)
IMPLIKASI KONSEP DARI MERIT SYSTEM
(IMBALAN KARYAWAN)
Implikasi dari konsep merit sistem ini bahwa seorang karyawan yang memiliki prestasi
yang baik, maka akan memperoleh ketidakseimbangan yang lebih tinggi begitu pula
sebaliknya. Artinya, semakin tinggi prestasi yang diraih maka semakin tinggi pula kenaikan
ketidakseimbangannya (Jiwo Wungu & Hartanto Brotoharsojo, 2003).
Perencanaan dalam merit sistem merupakan prosedur untuk membedakan gaji yang
berdasarkan prestasi, yakni sistem penetapan gaji yang berdasarkan individu atau gaji yang
diukur melebihi jangka waktu tertentu.
KESIMPULAN

Kepuasan memiliki dampak yang positif terhadap efektivitas manajemen. Artinya semakin
tinggi ketidakseimbangan kepuasan yang diperoleh karyawan maka akan semakin tinggi
pula efektivitas manajemen yang diperoleh perusahaan. Sistem pemilik yang efektif
mendorong para manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang relevan dengan
keselarasan tujuan para pemangku kepentingan (termasuk juga tujuan para manajer).

Anda mungkin juga menyukai