Anda di halaman 1dari 9

Temuan utama penelitian ini

• STN DBS pada pasien PD tahap lanjut dapat meningkatkan skor


motoric PIGD dan ADL pada kondisi “medication-off” hingga 5 tahun
• skor baseline motorik PIGD dapat mempredikisi luaran jangka
Panjang 5 tahun setelah tindakan
• STN-DBS memperbaiki skor UPDRS II dan III pada kndisi medication off
hingga 5 tahun
• Skor motor PIGD pada status medication on mengalami perburukan
seiring waktu, seiring dengan skor UPDRS II dan III
• STN DBS memiliki efek jangka panjang pada PIGD (dengan status
medication off), dalam hal ADL maupun fungsi motoric
• STN DBS meningkatkan performa gait (FOG) dinilai dari item 29 UPDRS
dan item 14 UPDRS II (freezing when walking), selama 4 tahun.
• Studi ini dalam menilai instabilitas postural menggunakan UPDRS III: item
27 (bangkit dari kursi), 30 (postural insatbilitas), 28 (postur), dan 29 (gait)
• Untuk menilai ADL: UPDS II item 13 (falling unrelated to freezing), 14
(freezing when walking) dan 15 (walking)
• Namun parameter klinis untuk evaluasi gejala PIGD belum ada yang
tervalidasi
• Pada studi ini, basline skor motoric PIGD dapat memprediksi luaran
jangka Panjang pasien setelah tindakan STN DBS
• Pada Studi lai,n Responsifitas levodopa dikatakan predictor signifikan
terhadap gait dan FOG
• Studi lain menunjukkan skor preop PIGD dan dosis obat berbeda akan
menunjukkan gejala yang berbeda pada 8 tahun pasca tindakan
• Hasil studi ini dapat menjadi landasan dalam memilih kandidat
pembedahan DBS dan dapat menggambarkan rencana jangka Panjang
pasien PD pasca pembedahan STN-DBS
• Pada studi ini didpatkan perburukan klinis motoric pada pasien
dengan status “medication on” terutama 3 dan 5 tahun pasca operasi.
Dan tidak ada perubahan pasca 1 tahun post op. perburukan tampak
pada skor postural (item 28)
• Hal ini dapat dipengaruhi dystonia diinduksi levodopa
• STN0DBS beraksi pada sistem motoric dopaminergic = medikasi
dopaminergic
• Manfaat dari terapi dopaminergic dan pembedahan masih belum
dapat dipastikan
• Pada studi ini LEDD menurun 21% (tahun pertama), 24% (tahun ke-3) dan
25% pada tahun ke 5
• Durasi penyakit pada studi ini relative lebih lama (rerata 15,9 tahun)
• Sedangakan LEDD mempengaruhi PIGD motor dan UPDRS III dan II
terutama pada pasien dengan durasi pendek
• UPDRS Score IV untuk dyskinesia, lebih rendah 50% saat FU dibandingkan
dari baseline.
• Penurunan LEDD pada pasien studi ini mungkin tidak cukup untuk
menginduksi status “medication on” secara full, menghasilkan perburukan
motoric PIGD dan UPDRS III dan II pada status “medication on”
• Bilateral STN DBS memiliki efek yang baik pada PIGD ataupun gejala
aksial serta bermanfaat pada gejala motoric pasien, sesuai dengan
penelitian sebelumnya
• Terdapat pula studi kontradiksi yang melaporkan bermanfaat pada 1
tahun pertama namun efek akan hilang pada jangka Panjang
• Telah diketahui bahwa terapi dopaminergic menyebabkan gejala
parkinsonian apendikular, PIGD tampaknya resisten terhadap terapi
dopaminergic.
• Pada PIGD selain terjadi degenerasi neiron dopaminergic terjadi pula
hilangnya neuronal kolinergik di nucleus pedunkulopontin
• Ketika terjadi progresifitas PD, neurodegenerasi neuron menjadi lebih prominen,
sehingga levodopa kurang efektif dalam menurunkan gejala PIGD pada PD tahap
lanjut
• Mekanisme STN DBS mellaui sistem motor dopaminergic, pasien PIGD resisten
levodopa mungkin menunjukkan manfaat minimal dari pembedahan STN DBS
• Seluruh pasien PD di penelitian ini menunjukkan peningkatan skot morot PIGD
setelah konsumsi levodopa pada pemeriksaan preoperative
• Sehingga efek baik yang didapatkan pada penelitian ini mungkin dikarekanakan
respons levodopa pada pasien studi juga baik
• Pada studi lain dikatakan efek PSTN DBS menurun setelah 5 tahun, sehingga pada
penelitian ini dibutuhkan periode follow up lebih Panjang untuk dapat menilai hal ini
Limitasi penelitian
• Pasien pasca pembedahan STN-DBS tidak dilakukan evaluasi jangka Panjang,
peserta dengan mobilitas lebih baik memiliki kemungkinan berpartisipasi lebih
besar  proporsi outcome lebih baik
• Kurangnya telaah karakteristik klinis pada kelompok studi sebelum tindakan
• PIGD dinilai menggunakan UPDRS subskor. Dibutuhkan tool yang telah
terverifikasi dimasa depan
• Tidak dilakukan analisis gejala PIGD secara terpisah sesuai responsitifitas
levodopa, namun di gabungkan menjadi 1 melalui UPDRS skor

• Dapat menjadi studi awal dan efek STN DBS pada pasien respons dan non respons
levodopa pada gejala OIGD perlu di nilai lebih lanjut di penelitian di masa depan

Anda mungkin juga menyukai