Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN JURNAL READING

Judul Tulisan Penulis

: : Simone Salzer, DSc; Christel Winkelbach, DSc; Frank Leweke, MD; Eric Leibing, DSc; Falk Leichsenring, DSc

Nama jurnal dan tahun terbit :

Long-term

Effects and

of

Short-Term

Psychodynamic Therapy in

Psychotherapy

Cognitive-Behavioural

Generalized Anxiety Disorder : 12 Month Follow-Up / The Canadian Journal of Psychiatry / 2011 Analisis PICO Patient/Problem Intervention Comparison Outcome : Pasien yang dipilih secara acak menderita GAD Cognitive-Behavioural Therapy (CBT) Short-Term Psychodynamic Psychotherapy (STPP) Efektif atau tidak

1.

JUDUL dan ABSTRAK Long-term Effects of Short-Term Psychodynamic Psychotherapy and CognitiveBehavioural Therapy in Generalized Anxiety Disorder : 12 Month Follow-Up / The Canadian Journal of Psychiatry ABSTRAK : Tujuan Metode : membandingkan efektivitas jangka panjang STPP dengan CBT . : 57 pasien GAD yang sudah dipilih secara Randomized Cintrolled Trial (RCT) akan diberi terapi CBT sebanyak 29 orang dan yang diterapi dengan STPP sebanyak 28 orang. Efek dari terapi ini dilihat 12 bulan setelah penghentian terhadap obat-obatan. Hasil : baik CBT maupun STPP menunjukkan hasil yang baik setelah 12 bulan follow up. Tidak ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Namun pada kasus kecemasan dan kekhawatiran pasien, CBT lebih unggul daripada STPP. Kesimpulan : pada penderita GAD, terapi CBT maupun STPP menunjukkan hasil yang efektif setelah follow up 12 bulan. Namun pada kasus

kecemasan dan kekhawatiran, CBT lebih unggul dibandingkan dengan STPP. KATA KUNCI : generalized anxiety disorder, short-term psychodynamic

psychotherapy, cognitive-behavioural therapy, randomized controlled trial, follow-up, long-term effect 2. INTRODUKSI A. LATAR BELAKANG GAD merupakan penyakit yang ciri-cirinya : bersifat kronis, kekhawatiran yang tidak terkontrol, dan dapat menimbulkan masalah somatis. Pada kebanyakan kasus, GAD tidak diidentifikasi dan tidak diterapi secara

adekuat. Untuk itu, terapi CBT terbukti efektif dalam pengobatan empiris pada GAD. B. TUJUAN Untuk membandingkan kefektifan antara terapi CBT dengan SPTT. Membuktikan bahwa terapi nonfarmakologi juga sangat penting dan perlu dilakukan bagi penderita GAD.

3.

BAHAN DAN CARA A. BAHAN B. SUBYEK PENELITIAN Penelitian ini menyertakan 57 pasien penderita GAD. 29 pasien secara acak diberi terapi CBT, dan 28 sisanya diberi terapi STPP (sampel ITT). 5 pasien sampel ITT dropped out selama dilakukan terapi, dan 3 pasien berikutnya juga dropped out pada 6 bulan follow-up. Pada 12 bulan follow-up, ada 8 pasien dropped out, 4 pasien berpindah haluan ( 2 ke CBT, 2 ke STPP), 3 pasien memulai dengan antidepresan, dan 1 pasien mengalami penyakit somatik (kanker prostat). Dengan demikian, ada 41 pasien yang berhasil dalam 12 bulan follow-up ini, 24 pasien terdiri dari kelompok CBT dan 17 pasien dari kelompok STPP. Untuk lebih jelasnya, berikut skemanya :

C. INTERVENSI D. OUTCOME E. BESAR SAMPEL F. METODE STATISTIK 4. HASIL

A. ALUR PENELITIAN B. OUTCOME DAN ESTIMASI 5. DISKUSI A. INTERPRETASI B. GENERALIZABILITY C. OVERALL EVIDENCE

Anda mungkin juga menyukai