Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR PROPOSAL

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING


FITOKIMIA DAUN BIDARA ARAB (Ziziphus
spina-christi L)

NAMA : RADELSA S. SIREGAR


NIM: P07539020105

Dosen Pembimbing : Pratiwi Rukmana Nasution, M.Si., Apt


Dosen Penguji 1 : Zulfa Ismaniar Fauzi, SE., M.Si
Dosen Penguji 2 : Ernoviya, S.Farm., Apt

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN FARMASI
2023
Latar Belakang
BAB 1
• Tanaman Bidara arab (Ziziphus spina-christi L) merupakan tanaman yang memiliki
potensi dalam industri obat herbal. Bidara arab adalah tanaman pohon kecil yang
selalu hijau, dan penghasil buah yang tumbuh di daerah Afrika Utara dan daerah
tropis serta Asia Barat. Tumbuh dengan ketinggian sampai 500 m (Hastiana et al.,
BAB 2 2022).
• Simplisia sering digunakan sebagai bahan penelitian di dalam dunia kefarmasian.
Pada umumnyaa simplisia terdiri dari beberapa macam, salah satunya simplisia
daun. Suatu simplisia dapat dikatakan bermutu apabila sudah memenuhi
persyaratan yang sudah tertera pada monografi simplisia yang dimana persyaratan
BAB 3 mutu simplisia digunakan sebagai bahan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan
(DepKes RI,2008).
• Karakterisasi adalah suatu awal dilakukan proses untuk mengetahui mutu dari suatu
simplisia. Karakterisasi simplisia mempunyai pengertian bahwa Simplisia yang
digunakan pada proses karakterisasi sebagai bahan baku harus memenuhi semua
persyaratan (Fitri & Anita, 2019).
• Skrining fitokimia adalah salah satu bagian dari ilmu farmakognosi. Skrining
fitokimia merupakan suatu tahap awal untuk mengidentifikasi kandungan suatu
senyawa dalam simplisia atau tanaman yang akan diuji (Saragih & Arsita, 2019).
BAB 1 Rumusan Masalah

Bagaimana hasil karakterisasi simplisia dan skrining fitokimia


BAB 2 daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L) ?

BAB 3

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat


pada daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L ) yang meliputi pemeriksaan
karakterisasi simplisia dan skrining fitokimia.
Manfaat Penelitian
BAB 1

BAB 2

BAB 3
Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat
1 2 Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan dan ilmu
menambah wawasan,
pengetahuan tentang kandungan
pengetahuan, acuan, refrensi
senyawa pada penelitian mengenai
terhadap penelitian
karakterisasi simplisia dan Skrining
selanjutnya, khususnya yang
Fitokimia Daun Bidara Arab
berhubungan dengan
(Ziziphus Spina- christi L).
karakterisasi simplisia dan
skrining Fitokimia Daun Bidara
Arab (Ziziphus spina- christi L).
Tinjauan Pustaka
BAB 1

Tanaman bidara arab (Ziziphus spina-christi L) mempunyai tiga


kandungan kimia yaitu polifenol, saponin dan tanin. Senyawa-senyawa
BAB 2
kimia yang terkandung dalam tanaman bidara arab yang dapat
digunakan sebagai pengobatan yaitu : alkaloid, fenol, flavonoid, dan
terpenoid. Tanaman bidara arab (Ziziphus spina-christi L) banyak memiliki
manfaat karena tanaman bidara arab mengandung fenolat dan
BAB 3
flavonoid. Berbagai manfaat tanaman bidara arab yaitu sebagai
antiinflamasi (meredakan peradangan, serta nyeri), antimikroba (sebagai
antibiotik), mencegah timbulnya penyakit tumor, antifungi (mencegah
jamur), anti oksidan (mencegah penuaan).
Tinjauan Pustaka
BAB 1

Dalam buku Materi Medika Indonesia ditetapkan defenisi


BAB 2
simplisia yaitu bahan alamiah yang dapat digunakan sebagai
obat yang dimana belum mengalami proses pengolahan
apapun dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan (Voight, 2021) .
BAB 3
Pada pembuatan simplisia ada beberapa tahapan yaitu :
a. Pengumpulan bahan baku
b. Sortasi basah
c. Pencucian
d. Perajangan
e. Pengeringan
f. Sortasi kering
g. Pengemasan dan pengepakan
Kerangka Konsep
BAB 1

Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter

BAB 2
Uji Organoleptis
Simplisia Daun Uji
Uji Makroskopis
Bidara Arab Karakterisasi Uji Mikroskopis
(Ziziphus Simplisia dan Uji Senyawa
BAB 3 spina-christi L) Skrining Terlarut
Fitokimia Uji Fitokimia
Uji Kadar Air
Uji Kadar Abu Total
Uji Kadar Abu
Tidak Larut Asam
Susut Pengeringan
BAB 1 Metode Penelitian
Jenis Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel
BAB 2
Penelitian ini dilakukan dari Populasi pada penelitian ini adalah daun
Jenis penelitian ini bulan April sampai dengan Mei bidara arab (Ziziphus spina-christi L) yang
dilakukan dengan 2023 di Laboratorium terdapat di kota Simpang Limun Medan.
menggunakan Farmakognosi dan Fitokimia
BAB 3 metode Poltekkes Kemenkes Medan Sampel pada penelitian ini merupakan
eksperimental. Jurusan Farmasi, JL. Airlangga daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L)
no. 20 Medan. yang diambil sebanyak 500 gram.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Erlenmeyer, beaker glass, corong,
gelas ukur, tabung reaksi, pipet tetes, batang pengaduk, krus porselin bertutup,
timbangan analitik, mikroskop, oven, kertas saring, blender, lemari pengering,
rotary evaporator.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Daun bidara arab (Ziziphus
spina-christi L), Asam klorida P, etanol 96%, kloaralhidrat, asam nitrat P, asam sulfat,
asam asetat anhidrat, besi III klorida, pereaksi mayer, perekasi bouchardat,
pereaksi dragendorf, amil alkohol, serbuk magnesium, n-heksana, dan aquadest.
Pembuatan Simplisia

BAB 1
Sebanyak 3 kg daun bidara arab Ektraksi Serbuk Simplisia
segar dilakukan sortasi basah
dahulu untuk memisahkan kotoran Simplisia daun bidara arab yang sudah
dari daun tersebut, selanjutnya diserbukkan ditimbang sebanyak 200
BAB 2 dicuci dengan air mengalir yang gram lalu dimasukkan kedalam wadah
bersih, lalu ditiriskan dan kemudian maserasi. Simplisia direndam dalam
dilakukan perajangan agar proses 1500 ml etanol 96%, kemudian
pengeringan berlangsung lebih dimasukkan ke wadah botol dan
cepat. Pengeringan dilakukan tidak terlindung dari cahaya matahari.
BAB 3
secara langsung dibawah matahari. Maserasi dilakukan selama 3 hari dan
Setelah kering daun bidara arab sambil sesekali diaduk. Hasil maserasi
yang sudah kering selanjutnya kemudian disaring untuk memisahkan
dibuat menjadi serbuk untuk cairan etanolnya dengan ampas.
dilakukan penelitian (Nurazizah et Selanjutnya dilakukan remaserasi
al.,2020) selama 3 hari dan dilakukan
penyaringan kembali. Ekstrak cair
diuapkan pelarutnya menggunakan alat
rotary evaporator hingga diperoleh
ekstrak kental. Dan kemudian dihitung
hasil rendemennya (Ilmiah,2020)
Uji Kandungan Serbuk Simplisia
BAB 1

BAB 2

1. Uji Makroskopis merupakan uji 2. Uji Mikroskopis dapat dilakukan dengan


yang dilakukan untuk mengamati menggunakan mikroskop untuk melihat
BAB 3
bentuk, bau, rasa dan warna apakah ada butiran amilum isi sel dan
fragmen pengenal pada tumbuhan
Uji Kandungan Serbuk Simplisia
BAB 1 3. Penetapan Kadar Senyawa Terlarut Dalam Etanol
5 gram serbuk simplisia dimaserasi dengan menggunakan 100 ml etanol 96% selama
24 jam menggunakan erlenmeyer sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama,
lalu didiamkan selama 18 jam dan disaring. Diukur filtrat sebanyak 20 ml lalu
BAB 2 diuapkan hingga kering dengan menggunakan cawan porselen yang sudah ditara, dan
sisa filtrat dipanaskan menggunakan oven 105 sehingga diperoleh bobot tetap.

% Kadar senyawa larut etanol x x 100%


BAB 3

4. Penetapan Kadar Senyawa Larut Air


5 gram simplisia daun bidara arab dimaserasi dengan menggunakan 100 ml
air kloroform selama 24 jam pada wadah tertutup sambil sesekali dikocok
selama 6 jam pertama dan kemudian didiamkan selama 18 jam lalu disaring.
Sebanyak 20 ml filtrat diuapkan dalam cawan porselen yang sudah ditara.
Diuapkan diatas penangas air sampai kering, sisa dari filtrat dipanaskan dalam
oven dengan suhu 105C sehingga diperoleh bobot tetap.
% Kadar sari larut air x x 100%
Uji Kandungan Serbuk
5. Skrining Fitokimia
a. Pemeriksaan senyawa alkaloid
Timbang 0,5 gram serbuk simplisia kemudian dilarutkan dengan 1 ml HCl 2N dan 9 ml air
suling, lalu panaskan diatas penangas air selama 2 menit, dinginkan dan kemudian disaring.
BAB 1
Larutan yang didapat lalu dibagikan ke dalam 3 tabung reaksi yaitu:
1. Tabung pertama diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi mayer yang
menghasilkan endapan putih atau putih kekuningan.
2. Tabung kedua diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes dengan pereaksi
Dragendroff yang menghasilkan endapan merah jingga.
BAB 2 3. Tabung ketiga diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi bouchardat
menghasilkan endapan coklat sampai kehitaman. Pereaksi di atas dapat dinyatakan positif dan
mengandung alkaloid, yaitu jika terbentuknya endapan kuning.

b. Pemeriksaan senyawa Flavonoid


Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia ditambahkan dengan 50 ml air panas. Kemudian didihkan
BAB 3 selama 5 menit, disaring dalam keadaan masih panas. Filtrat yang dapat diperoleh
sebanyak 5 ml tambahkan 0,1 gram serbuk Mg, 1 ml HCl pekat dan 2 ml amil alcohol, kocok
lalu dibiarkan memisah. Serbuk tersebut dapat dikatakan mengandung flavonoid jika terjadi
perubahan warna merah, kuning, dan warna jingga pada lapisan amil alcohol.
Uji Kandungan Serbuk
c. Pemeriksaan senyawa Saponin
Sampel sebanyak 0,5 gram dicampur dengan 50 ml air panas kemudian didinginkan dan
dikocok kuat selama 10 detik hingga muncul buih. Lalu ditambahkan 2 tetes HCl 2 N, untuk
BAB 1 mengamati ketahanan buih kocok sampai 10 menit. adanya buih menunjukkan saponin

d. Pemeriksaan senyawa Tanin


Sampel sebanyak 0,5 gram dipanaskan dengan 50 ml air suling, disaring lalu filtratnya diencerkan
dengan air suling sampai tidak berwarna. 2 ml larutan ditambahkan 1 sampai 2 tetes
BAB 2 pereaksi besi (III) klorida. Jika warnanya berubah menjadi warna biru atau hijau kehitaman
maka serbuk simplisia tersebut mengandung tanin.

e.Pemeriksaan Senyawa Terpenoid/Steroid


Sebanyak 0,5 gram serbuk simplisia dimaserasi dengan 10 ml n-heksana selama 1 jam dan
BAB 3 disaring. Filtrat yang diperoleh diuapkan, dan sisa dari filtrat ditambahkan 10 tetes
pereaksi asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Amati perubahan apa yang
terjadi, jika serbuk tersebut positif mengandung steroid maka akan ditandai dengan
terbentuknya warna ungu, merah yang berubah menjadi biru hijau.

f. Uji Organoleptik
Uji organoleptik merupakan pengamatan bentuk fisik dari simplisia yang dimana bertujuan untuk
pengenalan awal yang menggunakan panca indra dengan mendeskripsikan bentuk, bau, warna, dan
rasa.
Uji Kandungan Serbuk

6.Penetapan Kadar Air


2 gram serbuk simplisia diletakkan diatas cawan porselen (yang sudah ditara) kemudian
dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 105°C selama 30 menit. Dinginkan didalam
desikator selama 15 menit, setelahdingin maka timbang bobot yang didapat hingga memperoleh
bobot tetap.
Kadar air = x 100%
BAB 1 Keterangan :
a = Berat cawan (g)
b = Berat sampel (g)
c = Berat cawan = sampel (g)

7.Penetapan Kadar Abu Total


2 gram serbuk simplisia ditimbang dan masukkan ke dalam krus silikat yang sudah dipijarkan
BAB 2
dan ditara dii suhu 600 C selama 3 jam dipijarkan perlahan hingga arang habis, lalu dinginkan
sebentar, dan ditimbang. Jika arang tidak hilang maka harus ditambahkan dengan air panas,
aduk dan disaring menggunakan kertas saring bebas abu. Pijarkan kertas saring serta sisa
penyaringan dengan krus yang sama. Masukkan filtrat ke dalam krus yang sama lalu diuapkan dan
dipijar sampai bobot tetap, dam ditimbang. Hitung kadar abu total yang diperoleh terhadap berat
bahan uji.
Kadar abu total x 100%
Dimana :
W = bobot contoh sebelum diabukan, dalam gram
BAB 3 W1 = bobot contoh + cawan sesudah diabukan, dalam gram
W2 = bobot cawan kosong, dalam gram
Uji Kandungan Serbuk

8. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam


Abu yang sudah diperoleh dari penetapan kadar abu total dididihkan dengan
menggunakan 25 ml asam klorida encerkan selama 5 menit. Kemudian saring larutan dengan
kertas saring tak berabu dan cuci dengan air suling sampai bebas klorida. Keringkan kertas
saring dalam oven, masukkan kedalam cawan porselen yang telah diketahui bobotnya dan
kemudian abukan. Dinginkan cawan didalam deksikator, hingga suhu kamar, lalu timbang.
Penimbang diulangi hingga bobot tetap.
Kadar abu tidak larut asam =
Dimana :
W1 = bobot cawan = abu, dengan gram
BAB 1 W2 = bobot cawan kosong , dalam gram
W = bobot simplisia, dalam gram.

BAB 2
9. Penetapan Susut Pengeringan
2 gram simplisia ditimbang dengan seksama dan dimasukkan ke dalam krus silikat bertutup
yang sebelumnya sudah dipanaskan dengan suhu 105 C selama 30 menit dan sudah ditara.
Simplisia diratakan di dalam krus silikat dengan cara menggoyangkan krus hingga merata.
Masukkan ke dalam oven, buka tutup krus, panaskan di temperature 100C hingga 105C, lalu
BAB 3 ditimbang dan ulangi pemanasan untuk mendapatkan berat yang konstan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai