Anda di halaman 1dari 33

Laporan Kasus Seorang Pasien Perempuan Usia

56 Tahun Dengan DERMATITIS KONTAK


ALERGI Sub Akut

dr.KEVIN CHANIAGO TANUDIRJO

Disusun Untu Memenuhi Sebagian Syarat Program Internship


Dokter Di Puskesmas BLUD Lubuk Baja Kota Batam Tahun
2023
Ilustrasi Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Usia : 75 tahun
Alamat : Cibeber
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal masuk PKM : 29 Juli 2013
Tanggal periksa : 29 Juli 2013 Pukul 10.30
Dokter yang memeriksa : dr. Kevin Chaniago Tanudirjo
Anamnesa
Keluhan Utama :
Kulit mengelupas disertai rasa gatal pada punggung kaki kanan dan kiri
sejak 2 bulan yang lalu.

Keluhan Tambahan :
Adanya rasa perih
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poliklinik kulit RSUD Cilegon dengan keluhan kulit


yang mengelupas disertai rasa gatal dan perih pada punggung kaki
kanan dan kiri yang dirasa memburuk sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
mengaku penyakit yang dirasakan berawal karena kaki pasien sering
tergenang air dan lama-kelamaan menjadi berwarna keputihan
disertai gatal dan kemudian digaruk, tapi pasien merasa penyakitnya
semakin memburuk.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan yang serupa hilang timbul sejak 4
tahun yang lalu
Riwayat Atopy
Riwayat asma disangkal
Riwayat rhinitis disangkal
Riwayat dermatitis disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Di keluarga pasien, tidak ada yang memiliki keluhan yang serupa
dengan pasien.
Riwayat Atopy keluarga
Riwayat asma disangkal
Riwayat rhinitis disangkal
Riwayat dermatitis disangkal
Riwayat pengobatan
Pasien sudah berobat ke klinik umum dan puskesmas, keluhan dirasa
membaik bila mengkonsumsi obat namun bila obat habis keluhan kembali
dirasa.
Pemeriksaan Fisik

Dilakukan pada 29 Juli 2013 pukul 10.30


Status Generalis :
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37 ° C
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephali
Mata :ConjuntivaAnemis -/-.
Leher : Tidak teraba pembesaran KBG
THT : Tidak ada kelainan
Cor : BJ I-II regulerG(-),M(-)
Pulmo : Vesikuler, Rh -/-, Wh-/-
Abdomen : BU (+) normal, supel (+)
Ekstremitas: Akral hangat
Status Dermatologis
Lokasi
Dorsum Pedis sinstra et dextra

Efloresensi
Makula eritem dengan plaque disertai squama berbatas tegas
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak iritan
Liken simpleks kronik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
tidak dilakukan

Saran :
Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa uji tempel
Dilakukan Pemeriksaan darah IgE dan IgM
Diagnosa
erja
DERMATITIS KONTAK ALERGI SUB
AKUT
Penatalaksanaan
Non-medikamentosa :
Pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen
penyebab.
Mencegah Kaki dari keadaan kotor dan lembab
Medikamentosa :
-kortikosteroidcream
Betametason 0,1 % 5gr 2 DD 1 Ftu ue
-antihistamin  tab loratadin 1 x 1
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad Functionam : ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad Bonam
Tinjauan
Pustaka
DERMATITIS
KONTAK ALERGI
Definisi

Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang terjadi akibat pajanan


dengan bahan alergen di luar tubuh.(FKUI,2019)
Epidemiologi
Biasanya DKA banyak terjadi pada remaja muda dan pada usia lebih dari 70
tahun.(FKUI,2019)
Etiologi
Penyebab munculnya adalah bahan kimia sederhana
dengan berat molekul yang umumnya rendah,
merupakan alergen yang belum diproses disebut
hapten, bersifat lipofilik, dan dapat menembus stratum
korneum sehingga mencapai sel epidermis di bawahnya.
(FKUI,2019) .
Patogenesis
Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada DKA adalah mengikuti respon
imun yang diperantarai oleh sel atau reaksi imunologi tipe IV yaitu
suatu reaksi hipersensitivitas tipe lambat. Reaksi ini terjadi melalui dua
fase yaitu fase sensitisasi dan fase elisitasi. Hanya individu yang telah
mengalami sensitisasi dapat mengalami DKA. .(FKUI,2019)
Manifestasi klinik
Riwayat terpajan dengan alergen
Terjadi reaksi beruba dermatitis, setelah pajanan ulang dengan alergen tersangka
yang sama
Bila pajanan dihentikan, lesi membaik, sedangkan bila pajanan berulang maka lesi
memberat.
Gejala subyektif berupa gatal
Terdapat tanda dermatitis ( akut, subakut,kronis)
Lesi bersifat lokalisata, batas tegas, bentuk sesuai penyebab.(PPK,2017)
Type
akut  eritem dan edema pada, dapat berupa papul, dalam beberapa reaksi
dapat berupa bula, erosi, dan krusta
subakut  plaque dengan eritem
kronik  plaque dengan likenifikasi, ekskoriasi, eritem, pigmentasi
SUMBER :
FITZPATRICK,2009
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis numularis ( bila bentuk bulat atau lonjong )
Dermatitis seboroik ( di kepala )
Dishidrosis ( bila mengenai telapak tangan dan kaki )
Pemeriksaan penunjang
Test kulit ( tes tempel ) untuk mencari penyebab
Pada DKA kosmetik, apabila test tempel negatif dapat dilanjutkan dengan test
pakai (use test), test pakai berulang (repeated open application test – ROAT)
Penatalaksanaan
Non-medikamentosa
Hentikan pajanan alergen tersangka
Penilaian identifikasi alergen (test tempel lanjut dengan bahan yang lebih
spesifik)
Anjuran penggunaan alat pelindung diri yang sesuai. (PPK,2017)
Prognosis
prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan kontaknya dapat
disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila
terjadi bersamaan dengan dermatitis oleh faktor , endogen
(dermatitis atopik, dermatitis numularis), atau terpajan oleh
alergen yang tidak mungkin dihindar misalnya berhubungan
dengan pekerjaan terentu atau terdapat pada lingkungan
penderita. (FKUI,2019)
Daftar Pustaka
Djuanda Adhi,dkk.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Edisi
ketujuh.Jakarta : FKUI,2019.
Wolff Klaus, AJ Richard.Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of
Clinical Dermatology.sixth edition.United States : The McGraw-Hill
companies,2009.
Lestari Titi,dkk.Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin.Jakarta : PPK PERDOSKI Departemen Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin, 2017.
Terima Kasih Atas
Perhatiannya…

WASSALAMU’ALAIKUM..

Anda mungkin juga menyukai