Anda di halaman 1dari 10

GEOMETRI MAT6303

1 PENDAHULUAN
- GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF AKSIOMATIS
- OBJEK DASAR GEOMETRI
PENGANTAR

• Geometri berasal dari kata Latin “Geometria”, Geo yang berarti tanah dan
metria berarti pengukuran.

• Geometri tumbuh pada zaman sebelum Masehi karena keperluan


pengukuran tanah setiap kali sesudah sungai Nil di Mesir banjir.

• Geometri mempelajari titik, garis, bidang dan benda-benda ruang serta


sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungannya satu sama lain. Jadi
geometri dapat dipandang sebagai suatu studi tentang ruang fisik.
OBJEK DASAR MATEMATIKA
• Geometri merupakan salah satu cabang matematika.

• Objek dasar matematika yang menjadi bahan kajian dasar meliputi fakta, konsep, relasi-operasi, dan prinsip.

• Fakta adalah suatu konvensi yang merupakan suatu cara khas untuk menyajikan ide-ide matematika dalam bentuk kata atau
simbol. Fakta dalam matematika adalah segala sesuatu yang telah disepakati, dapat berupa simbol atau lambang dan dapat
pula berupa kata-kata. Sebagai contoh, simbol dari bilangan tiga adalah “3”.

• Konsep adalah ide abstrak tentang klasifikasi objek atau kejadian. Konsep dalam matematika merupakan suatu ide abstrak
yang digunakan untuk melakukan klasifikasi atau penggolongan atau pengelompokan terhadap objek. Pada umumnya
konsep dalam matematika disusun dari konsep-konsep terdahulu atau fakta. Contoh konsep : segitiga, segiempat, fungsi,
vektor, kubus.

• Relasi merupakan suatu aturan untuk mengawankan anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan lain. Operasi
adalah aturan untuk mendapatkan elemen tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui.

• Prinsip merupakan hubungan antara 2 atau lebih objek matematika. Contoh : jumlah dua bilangan gasal adalah bilangan
genap.
SISTEM DEDUKTIF AKSIOMATIS
• Bangun-bangun atau benda-benda atau relasi (misal segaris dan antara) perlu didefinisikan dan
untuk mendefinisikan sesuatu diperlukan pengertian-pengertian sebelumnya. Harus pula ada
relasi yang tidak didefinisikan.Jadi tidak mungkin semuanya didefinisikan.
• perlu ada pengertian-pengertian pangkal atau unsur-unsur yang tidak didefinisikan (undefined
terms). Pengertian pangkal ini tidak perlu didefinisikan, karena dianggap sudah jelas dan dipahami
bersama.
• Unsur-unsur dan relasi-relasi yang tidak didefinisikan ini disebut pengertian pangkal ( primitive
concept).
• Geometri dapat dipandang sebagai suatu sistem deduktif, harus ada pengertian-pengertian
pangkal, yaitu unsur-unsur dan relasi-relasi yang tidak didefinisikan. Selain itu, diperlukan juga
definisi-definisi dari unsur-unsur lain dengan menggunakan pengertian-pengertian pangkal
tersebut. Selain unsur-unsur pangkal, harus ada juga relasi-relasi maupun pernyataan-pernyataan
yang dapat diterima tanpa bukti yang disebut sebagai asumsi atau aksioma atau postulat.
• Proses untuk mendapatkan atau menurunkan suatu dalil dari himpunan
pengertian pangkal, definisi, dan postulat dinamakan suatu deduksi.
• Suatu sistem deduktif mempunyai sejumlah pengertian pangkal,
definisi, postulat, dan dalil-dalil. Himpunan postulat ini dipandang
sebagai “aturan permainan”, dan dalil-dalil ini tidak boleh saling
bertentangan.
• Metode aksiomatis adalah suatu metode membuktikan suatu hasil
adalah benar. Metode aksiomatis adalah suatu prosedur untuk
membuktikan bahwa suatu hasil (dapat berupa teorema atau yang lain)
yang didapat dari suatu percobaan, observasi, coba-coba, atau
pengamatan intuitif itu hal yang benar. Dalam sistem aksiomatis, bukti
suatu hasil berupa serangkaian pernyataan sederhana yang dapat
diikuti secara logis dari satu pernyataan yang sudah diketahui benar ke
pernyataan berikutnya.
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM
DEDUKTIF
DEFINISI, AKSIOMA, TEOREMA
• Definisi suatu konsep ialah “ungkapan yang dapat digunakan untuk membatasi suatu konsep”.
Ungkapan pada definisi tersebut membatasi konsep.
• Contoh segitiga merupakan konsep
• Contoh definisi: “segitiga adalah gabungan tiga ruas garis yang tertentu oleh tiga titik yang tidak segaris
yang sepasang-sepasang saling dihubungkan dan hanya bertemu di tiga titik tersebut”.
• Definisi: tidak terjadi lingkaran definisi, reversible,
• Aksioma adalah pernyataan yang kebenarannya sudah jelas dan bisa diterima dengan mudah sehingga
tidak perlu dibuktikan.
• Syarat sistem aksioma: konsisten (taat azaz), independent (bebas), lengkap, ekonomis.
• Teorema/dalil adalah pernyataan yang kebenarannya perlu dibuktikan. Biasanya berupa implikasi atau
biimplikasi.
• Suatu teorema biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu: Latar belakang, Hipotesis/anteseden, Konklusi /
konsekuen.
OBJEK DASAR GEOMETRI

Unsur-unsur pangkal dalam Geometri adalah :

a. Titik

b. Garis

c. Bidang
RELASI ANTAR UNSUR PANGKAL DI BIDANG
1. Relasi dua titik
a. Dua titik berimpit (merupakan dua titik yang sama)
b. Dua titik berlainan
2. Relasi titik dan garis
c. Titik terletak pada garis
d. Titik di luar (tidak terletak) garis
3. Relasi dua garis
e. Dua garis berimpit (dikatakan dua garis yang sama). Dua garis berimpit memiliki tak haingga banyak
titik persekutuan. Setiap titik yang terletak pada satu garis juga terletak pada garis lainnya.
f. Dua garis sejajar. Dua garis sejajar tidak memiliki titik persekutuan.
g. Dua garis berpotongan. Dua garis berpotongan memiliki satu titik persekutuan yang sering dinamakan
sebagai titik potong.
RELASI ANTAR UNSUR PANGKAL DI RUANG
1. Relasi dua titik
a. Dua titik berimpit (merupakan dua titik yang sama)
b. Dua titik berlainan
2. Relasi titik dan garis
c. Titik terletak pada garis
d. Titik di luar (tidak terletak) garis
3. Relasi titik dan bidang
e. Titik terletak pada bidang
f. Titik di luar (tidak terletak) bidang
4. Relasi garis dan bidang
g. Garis menembus bidang. Garis dan bidang memiliki tepat 1 titik persekutuan, yang dinamakan titik tembus.
h. Garis sejajar bidang. Garis dan bidang tidak memiliki titik persekutuan.
i. Garis terletak pada bidang. Setiap titik pada garis juga terletak pada bidang.
5. Relasi dua garis
j. Dua garis sebidang. Relasi dua garis yang sebidang sama dengan relasi dua garis di bidang. Relasi dua garis sebidang
adalah Berimpit, Sejajar, dan Berpotongan
k. Dua garis tidak sebidang. Dua garis yang tidak sebidang tidak memiliki titik persekutuan dan tidak terletak pada
bidang yang sama.
6. Relasi dua bidang
l. Dua bidang berimpit. Dua bidang yang berimpit merupakan dua bidang yang sama. Setiap titik pada salah satu
bidang juga terletak pada bidang kedua.
m. Dua bidang sejajar. Dua bidang yang sejajar tidak memiliki titik persekutuan.
n. Dua bidang berpotongan. Dua bidang yang berpotongan memiliki takhingga banyak titik persekutuan. Semua titik
persekutuan tersebut terletak pada sebuah garis yang dinamakan garis potong.

Anda mungkin juga menyukai