Anda di halaman 1dari 13

Making Higher

Education Open
All

Tinjauan & Konsep Dasar


Manajemen Kinerja

Inisiasi Tutorial Ke-1


Mata Kuliah Manajemen Kinerja Penulis: Chusminah SM
Program Studi Manajemen Email: chusminah@hotmail.com
Fakultas Ekonomi Penelaah: Faridah Iriani, SE., MM
Email: faridah-iriani@ecampus.ut.ac.id
Tinjauan Mata Kuliah
Mata kuliah Manajemen Kinerja dipelajari oleh mahasiswa yang sudah
memperoleh mata kuliah:
1. Manajemen Keuangan (EKMA42213)
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (EKMA 4214)
3. Manajemen Operasi (EKMA4215)
4. Manajemen Pemasaran (EKMA4216).

Mata kuliah ini berisi 9 modul yang terdiri dari:


5. Modul 1, menjelaskan manajemen kinerja sebagai suatu sistem dan
faktor-faktor yang mempengaruhi sistem manajemen kinerja
6. Modul 2, menjelaskan dasar perancangan sistem manajemen kinerja dan
tahap perancangan sistem manajemen kinerja
7. Modul 3, menjelaskan mekanisme perancangan sistem manajemen
kinerja, visi, misi, dan strategi organisasi/perusahaan
Tinjauan Mata Kuliah Lanjutan
4. Modul 4, menjelaskan pengembangan kerangka si sistem manajemen kinerja,
pemilihan variabel, kinerja dalam sistem manajemen kinerja, dan metode
pengumpulan data
5. Modul 5, menjelaskan variabel kinerja finansial dan variabel kinerja
nonfinansial
6. Modul 6, menjelaskan sumber daya manusia, sumber daya teknologi, dan
sumber daya organisasi
7. Modul 7, menjelaskan sistem manajemen kinerja yang memfokuskan pada
individu sebagai manusia dan input-nya, penilaian pada proses, dan penilaian
pada output
8. Modul 8, menjelaskan evaluasi manajemen kinerja dan umpan balik
manajemen kinerja
9. Modul 9, menjelaskan bagaimana mengimplementasikan manajemen kinerja,
komunikasi berkelanjutan antara atasan dengan bawahan, monitoring sistem
manajemen kinerja, dan pengaruh manajemen kinerja terhadap hubungan
atasan dan bawahan
Gambar Sistem
Sistem menerima input dan melalui serangkaian proses, mengubah input tersebut menjadi
output. Output dapat berupa hasil atau produk atau jasa atau informasi. Sistem secara umum
dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1.
Sistem Meliputi Input, Proses, Output

Mengapa konsep ― sistem ini penting? Kita telah bicara tentang konsekuensi sistem
manajemen kinerja yang buruk, potensi kerusakan yang ditimbulkan, waku dan sumber daya
yang terbuang bila manajemen kinerja dilaksanakan secara buruk. Bahwa salah satu alasan
utama mengapa banyak manajemen kinerja gagal adalah karena upaya tersebut sama sekali
tidak dihubungkan dengan kesuksesan kerja, peningkatan kinerja, pengembangan diri
karyawan, sasaran organisasi ataupun bagian penting lainnya dari organisasi.
Keterbatasan (Tantangan) Sistem Manajemen Kinerja

Mengapa banyak orang menghindari melaksanakan sistem manajemen kinerja? Berikut ini
minimal ada 7 (tujuh) alasan yang sering dikemukakan para manajer.

1. Formulir dan prosedur yang digunakan perusahaan tidak masuk akal- hanya sekedar
tumpukan pekerjaan administrasi yang tidak ada tujuannya.

2. Saya tidak punya waktu.

3. Saya tidak suka bertengkar (beroposisi).

4. Saya tidak mau bermasalah dengan karyawan.

5. Saya tidak nyaman dengan karyawan.

6. Susah bagi saya untuk memberikan umpan balik kepada karyawan.

7. Saya tidak mungkin mengawasi karyawan setiap waktu.


Sedangkan 7 (tujuh) alasan yang sering dikemukakan para karyawan terkait
sistem manajemen kinerja adalah:

1. Karyawan mempunyai pengalaman buruk dengan sistem manajemen kinerja.


2. Karyawan mempunyai pengalaman buruk dengan manajernya.
3. Manusia tidak suka diawasi.
4. Manusia tidak suka dikritik.
5. Manajer tidak memberikan umpan balik.
6. Karyawan tidak tahu apa yang diharapkan.
7. Karyawan tidak tahu untuk apa sistem manajemen kinerja dilaksanakan.
Pokok pikiran keperluan akan disain manajemen kinerja bagi organisasi baru
dapat digambarkan seperti di bawah ini (Wibisono, 2006):

Gambar 1.2.
Kebutuhan akan Sistem Manajemen Kinerja Baru
Tabel 1.1. Kontribusi dari Para Stakeholder
Pihak yang Berkepentingan Kontribusi (Contribution)
(Stakeholder)
Investor Pertumbuhan modal (capital growth), besarnya resiko (greater risk taking),
dukungan jangka panjang (long term support)
Pelanggan (Customer) Keuntungan (profitability), pembelian utang (retention), loyalitas (loyality),
umpan balik (feedback)
Pihak Perantara Perencanaan di masa depan (planning forecast), informasi kebutuhan di masa
(Intermediaries) depan (forward demand visibility)
Karyawan (Employees) Fleksibilitas (flexibility), keterampilan ganda (multiskilling), sumbang saran
(suggestion)
Pemasok (Suppliers) Subpemasok yang lebih tua (more outsourcing), pedagang yang lebih sedikit
(fewer vendors), solusi yang menyeluruh (total solutions), integrasi
(integration)
Pemerintah (Regulation) Konsistensi yang adil (cross border consistency), saran-saran nonformal
(informal advices), keterlibatan lebih awal (early involvement)
Masyarakat (Communities) Ketersediaan tenaga kerja terampil (skill employement pool), hibah-hibah
(grants), dukungan (support)
Kelompok Pesaing (Pressure Kerja sama yang lebih erat (closer cooperation), berbagi penelitian (shared
Groups) research)
Mitra (Alliance Patners) Saling menjual dan membeli (cross selling), pengembangan yang saling
mendukung (codevelopment), berbagi ongkos (cost sharing)
Kegiatan Belajar 2
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Manajemen
Kinerja
Faktor- faktor yang mempengaruhi sistem manajemen kinerja menurut Amstrong
(1984) adalah:

1. Munculnya manajemen sumber daya manusia sebagai suatu pendekatan yang


strategis dan terpadu terhadap pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia yang bertanggung jawab atas manajemen lini,
2. Perlunya menemukan suatu pendekatan yang strategis, namun fleksibel dalam
mengelola suatu organisasi perusahaan,
3. Kesadaran akan kenyataan bahwa kinerja hanya dapat diukur dan dinilai atas
dasar suatu model input-proses-output-outcome, dan konsentrasi pada salah
satu aspek kinerja dapat mengurangi efek keseluruhan sistemnya,
4. Perhatian yang diberikan kepada konsep perbaikan dan pengembangan yang
berkelanjutan, dan learning organization,
5. Kesadaran bahwa proses mengelola kinerja adalah suatu yang harus
dilaksanakan oleh para manajer lini di sepanjang tahun, bukannya suatu
peristiwa tahunan yang diatur oleh departemen personalia.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem
Manajemen Kinerja lanjutan

Faktor- faktor yang mempengaruhi sistem manajemen kinerja menurut


Amstrong (1984) adalah:

6. Meningkatnya kesadaran tentang pentingnya budaya organisasi dan


kebutuhan untuk memberikan daya dongkrak yang membantu
mengubah budaya dan proses suatu nilai-nilai dasar,
7. Meningkatnya penekanan terhadap komitmen dengan mengintegrasikan
tujuan individu dengan tujuan organisasi,
8. Pengembangan konsep kompetensi dan teknik untuk menganalisis
kompetensi, dan menggunakan analisis tersebut sebagai dasar
penentuan dan pengukuran standar kinerja dalam perilaku,
9. Kesadaran bahwa mengelola kinerja adalah urusan dari setiap orang di
dalam organisasi, bukan hanya para manajer, dan
10.Ketidakpuasan terhadap hasil yang diperoleh dari cara pembayaran
gaji/upah berdasarkan kinerja dan berkembangnya keyakinan bahwa akar
permasalahannya sering disebabkan oleh tidak adanya proses yang
memadai untuk mengukur kinerja.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Manajemen
Kinerja

1. Perubahan lingkungan persaingan usaha,


2. Aturan-aturan pemerinta
3. Kontrol pengendalian yang diperlukan terhadap perilaku manusia
bervariasi
4. Pengkajian ulang manajemen strategik
5. Budaya perusahaan
6. Komitmen pemimpin perusahaan
7. Sarana dan prasarana perusahaan
8. Kerja sama semua pihak yang terlibat
9. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi
10. Sistem ganjaran dan hukuman (reward and punishment).
Lingkungan Persaingan Usaha

Gambar 1.5 Gambar 1.6.


Lingkungan yang Terkendali Lingkungan Persaingan Turbulen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai