Anda di halaman 1dari 49

SISTEM MUSKULER

kris bantas/sistem muskuler/s1 1


INTRODUKSI :

• Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu


untuk berkontraksi.

• Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia.


• kebanyakan otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-
tulang kerangka tubuh oleh tendon,
• walaupun sebagian kecil ada yang melekat di bawah
permukaan kulit.

• Fungsi utama dari system muskuler adalah untuk


menggerakkan rangka tubuh.

kris bantas/sistem muskuler/s1 2


• Sistem-sitem tubuh lainnya yang terlibat langsung dalam
proses pergerakan tubuh ini adalah :

• system syaraf
• system respirasi
• sitem sirkulasi
• sistem skeletal

• Sistem syaraf mentransmisikan impuls elektrokimia


yang menyebabkan sel-sel otot dapat berkontraksi.

• Sistem respirasi menukar oksigen and karbon dioksida


dari udara and darah

kris bantas/sistem muskuler/s1 3


• Sistem sirkulasi membawa oksigen ke sel-sel otot
untuk digunakan

• Sistem skeletal merupakan tempat melekatnya otot skelet


jika otot skelet berkontraksi, tulang akan ikut bergerak,
tubuh kemudian bergerak pula

TIPE JARINGAN OTOT

1. Otot Skelet /otot rangka


2. Otot Polos
3. Otot Jantung

kris bantas/sistem muskuler/s1 4


Comparison of Muscle Types
Skeletal Cardiac Smooth

Body location

Attached to bones Heart Walls visceral organs

Cell shape and


appearance

•Single cell •Branched cells •Single cell


•Cylindrical •Striated •Fusiform
•Striated •One nucleus •No striations
•Multinucleate •One nucleus
Regulation of
Voluntary Involuntary Involuntary
contraction

kris bantas/sistem muskuler/s1 5


Otot Skelet/Otot Rangka :
• selalu melekat pada tulang/kerangka
• disebut juga otot seran lintang  karena secara
mikroskopis terlihat garis-garis yang melintang
• nama lain otot volunter  dapat dikontrol oleh kehendak
 
Otot Polos :
• disebut juga otot visceral atau otot involunter
• terdapat pada dinding alat-alat visceral, pembuluh-
pembuluh darah
• gerakannya tidak dapat dikontrol
 
Otot Jantung :
• disebut juga otot seran lintang involunter
• otot ini hanya terdapat pada jantung
• bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi
otot jantung mempunyai juga masa istirahat, yaitu setiap
kali berdenyut
kris bantas/sistem muskuler/s1 6
STRUKTUR OTOT

Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka

• Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri


dari serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang 
disebut myofiber /serabut otot

• Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel


yang mempunyai banyak nukleus ditepinya

• Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh


dengan bermacam-macam organella, kebanyakan
berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril

kris bantas/sistem muskuler/s1 7


epimysium

kris bantas/sistem muskuler/s1 8


• Myofibril terlihat dengan sinar yang terpolarisasi
dibawah mikroskop menjadi :

• pita A (anisotropic)
• pita I (isotropic)

• pada myofibril yang teregang terlihat daerah yang


lebih terang ditengah pita A disebut pita H

• diantara pita I terdapat daerah yang gelap disebut


pita Z (zwischen=diantara)
• segmen dari myofbril diantara 2 pita Z disebut sarcomer
 
• Sarcomer merupakan unit kontraksi dari suatu otot

kris bantas/sistem muskuler/s1 9


Garis Z

Garis z

Pita H
Pita A
kris bantas/sistem muskuler/s1 10
Pita H

= = =
= = =
= = =
= = =

Garis Z Pita A Garis Z

sarcomer
Pita I Pita I

kris bantas/sistem muskuler/s1 11


• Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang
berbeda-beda ukurannya :
• yang kasar terdiri dari protein myosin
• yang halus terdiri dari protein aktin/actin
•Pada saat myofibril mengkerut  pita H menghilang
• Membran sel otot disebut sarcolemma
 

Struktur Mikroskopis Otot Polos

• Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun


oleh myofilamen-myofilamen
• Tidak terlihat adannya pita-pita pada myofibril

Struktur Mikroskopis Otot Jantung

• Mirip dengan otot skelet


• Terdapat juga pita A, I dan Z tapi tidak begitu berbeda
kris bantas/sistem muskuler/s1 12
STRUKTUR MAKROSKOPIS OTOT

Otot Skelet

• Bagian terluar dari suatu kesatuan muskulus dibungkus


oleh jaringan ikat yang disebut epimysium
• Setiap serabut otot/myofiber dibungkus oleh sarcolemma
• Pemisah diantara bundel-bundel serabut otot disebut
perimysium dibungkus oleh
•Jaringan ikat yang sangat halus berasal dari
perimysium memasuki bundel-bundel otot
disebut endomysium

• Secara garis besar tatanan dari serabut-serabut otot


skelet sebagai berikut :
 

kris bantas/sistem muskuler/s1 13


• actin dan myosin  myofilament -myofilament 
myofibril- myofibril  myofiber-myofiber

myofiber-myofiber

• dibungkus oleh perimysium membentuk bundel-bundel


dan bersatu dibungkus oleh fasiculus.

• kumpulan fasiculus-fasiculus yang berisi myofiber tadi


bersatu membentuk musculus yang dibungkus oleh
epimysium.
 

kris bantas/sistem muskuler/s1 14


myosin
actin

Sarcoplasmic reticulum
sarcolema
myofibril
perimysium

Myofiber (sel)

Otot skelet

fascia

kris bantas/sistem muskuler/s1 15


Otot Polos

• Jaringan otot polos tersusun sebagai lembaran-lembaran


atau bundel-bundel yang berbentuk sirkuler atau memanjang
• Membentuk dinding pembuluh darah, usus dan organ dalam
lain

Otot Jantung

• Tersusun sebagai bundel-bundel otot yang bersatu


menjadi dinding atrium dan ventrikel
• Bundel-bundel tersebut tersusun seperti spiral atau seperti
angka delapan
 

kris bantas/sistem muskuler/s1 16


LOKASI DARI OTOT

Otot Rangka / Skelet

• Selalu melekat pada tulang, menutupi rangka


• Terdapat diseluruh permukaan tubuh, disekitar mulut,
perut, dada, cavum pelvis, extremitas superior dan inferior
• Memisahkan cavum thorax dengan cavum abdominale
• Membentuk lidah dan membentuk jaringan luar mata dll
 

Otot Jantung

• Hanya terdapat pada dinding jantung saja


 

kris bantas/sistem muskuler/s1 17


Otot Polos

• Merupakan bagian dari :

• dinding pembuluh darah


• traktus gastrointestinal
• ureter
• traktus sistem reproduksi
• pembuluh limfe
• kapsula limpa
• sekitar folikel rambut
• di dalam bola mata
• dll

kris bantas/sistem muskuler/s1 18


SUPLAI DARAH PADA JARINGAN OTOT

• Semua jaringan otot mendapat suplai darah yang banyak


• Arteri berjalan dari epimysium ke perimysium

• Bercabang- cabang dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler


yang kecil

• Bersama-sama dengan endomysium masuk ke masing-


masing myofiber/serabut otot

• Kebanyakan arteriole berjalan paralel dengan serabut-


serabut muskulus kemudian baru bercabang-cabang lagi
disana

kris bantas/sistem muskuler/s1 19


Axon of motor neuron

vessels

kris bantas/sistem muskuler/s1 20


SUPLAI SYARAF PADA JARINGAN OTOT

• Semua tipe otot mendapat suplai syaraf yang membawa


pesan dari otot ke otak (afferen) sehingga otak tetap
mendapat informasi tentang tingkatan kontraksi dari otot

• Syaraf dari otot - ke otak (afferent)


• Dari otot skelet : kontraksi otot skelet disadari sebagai
informasi bagi koordinasi gerakan otot

• Dari otot polos : misal otak mendapat informasi tentang


adanya peregangan pada otot polos intestinum yang tidak
wajar (misal oleh karena menumpuknya gas disana) 
disadari oleh otak sebagai rasa sakit diperut /usus.

• Dari otot jantung : misal otak mendapat informasi


tentang adanya kekurangan oksigen pada otot jantung
 disadari oleh otak sebagai rasa sakit di jantung
kris bantas/sistem muskuler/s1 21
Syaraf dari otak - ke otot (efferent)

• Dari otak ke otot rangka :


• dibawa oleh syaraf somatik efferen
• satu syaraf mensuplai beberapa serabut otot
• otot-otot yang membutuhkan gerakan halus, 1 serabut
syaraf hanya melayani 2-6 serabut otot saja
• otot-otot yang tidak membutuhkan gerakan halus,
1 serabut syaraf dapat mensuplai 150 serabut otot
• bila ada perintah dari otak  otot berkontraksi

• Dari otak ke otot jantung :


• dibawa oleh syaraf otonom/visceral efferent seperti
halnya otot polos
• denyut jantung terjadi spontan tanpa tergantung
pesan dari otak
• pada saat-saat tertentu dimana aktivitas otot jantung
harus ditingkatkan secara temporer  dalam kondisi
ini pesan dari otak diperlukan
  kris bantas/sistem muskuler/s1 22
Dari otak ke otot polos
• dibawa oleh syaraf otonom (visceral efferent)
• otot polos alat viscera berbeda secara nyata dengan
otot rangka :

• pesan otak  otot skelet  kontraksi otot skelet


• pesan otak  otot polos dibutuhkan saat dimana
aktifitas otot polos harus disesuaikan dengan
kebutuhan : untuk meningkatkan aktivitas atau
  untuk menurunkan aktivitas

• keseluruhan pengaturan dari aktivitas otot polos


tanpa disadari  sehingga kita tidak mempunyai
kontrol terhadap otot polos  disebut involunter

kris bantas/sistem muskuler/s1 23


FISIOLOGI JARINGAN OTOT

• Kontraksi pada otot skelet  gerakan tubuh

• Kontraksi pada otot polos  menggerakkan material/


bahan-bahan yang ada di dalam rongga tubuh
atau traktus/saluran pada tubuh misal
• gerakan peristaltis pada traktus digestivus

• Kontraksi pada otot jantung yang ritmis  sebagai pompa


yang mengalirkan darah keseluruh tubuh

kris bantas/sistem muskuler/s1 24


Fisiologi Otot Skelet

• Otot skelet berkontraksi hanya bila distimulasi melalui


syaraf somatik efferent
• Impuls dari otak sampai ke otot dengan 2 cara
• dari otak menuju akhiran syaraf pada serabut otot
 neuromuscular junction  serabut otot
• dari otak  akhiran syaraf  langsung ke serabut otot

• Pada keadaan inaktif, potensial membran sel otot


disebut potensial istirahat

• Bila serabut otot skelet distimulasi dengan adanya pelepasan


Ach (acetylcholin) pada neuromuscular junction
permeabilitas pada membran sel otot terganggu
 terjadi perubahan potensial membran dari potensial
istirahat  potensial aksi
kris bantas/sistem muskuler/s1 25
• Potensial aksi mempunyai 2 komponen yaitu depolarisasi
dan repolarisasi :
• pada saat puncak potensial  depolarisasi
• pada saat potensial menurun  repolarisasi

• Potensial puncak terjadi jika ada kenaikan permeabilitas


ion Na+  ion Na + masuk dengan cepat ke dalam membran
sel membawa ion +  cukup menghasilkan muatan yang
relatif positif didalam sel dibandingkan muatan diluar sel

• Segera sesudah fase depolarisasi terjadi membran sel tidak


lagi permeabel terhadap ion Na+  kembali ke potensial
istirahat (fase repolarisasi)

• Transmitter adalah acetylcholin (Ach)

kris bantas/sistem muskuler/s1 26


kris bantas/sistem muskuler/s1 27
• Perangsangan terjadi sebagai berikut :

• Jika impuls mencapai neuromusculer junction


 Ach dilepas dari akhiran syaraf
• Ach masuk keruang antara akhiran syaraf dan membran
sel otot (sarcolemma)  menimbulkan rangsangan
pada serabut otot  kontraksi otot

• Perubahan kimiawi :

• Sumber energi :
• kontraksi otot membutuhkan energi
• energi berasal dari reaksi kimia yang
menimbulkan potensial aksi

• Potensial aksi menyebabkan ion Ca (+) dilepas


dari reticulum sarcoplasma
-      
kris bantas/sistem muskuler/s1 28
• Ion Ca (+) dengan myosin mengakibatkan ATP pecah
menjadi energi yang banyak
 mendorong myofilament actin dan myosin
saling menyelip satu sama lain
 myofibril memendek  otot memendek/kontraksi

• Sumber energi yang lain adalah creatine phosphat


terdapat didalam sel-sel otot yang lebih banyak
jumlahnya daripada ATP

• Bila ATP berlebihan dalam otot , extra energinya


digunakan untuk mensitesa Creatine Phosphat (CP)
 sehingga simpanan energinya lebih banyak

• Bila jumlah ATP berkurang (misal kontraksi) , CP


berubah menjadi ATP
CP + ADP  ATP + Creatinine
kris bantas/sistem muskuler/s1 29
• Sumber energi diatas hanya cukup untuk kontraksi otot
yang singkat

• Kontraksi otot yang lama mengambil sumber energinya


dari pemecahan glycogen/proses katabolisme

Glycogen  glucosa  energi  ATP

• Perubahan struktural :

• Jika serabut otot berkontraksi  terjadi perubahan


pada myofibril
• Myofibril pada bagian yang terletak antara 2 garis
Z (sarcomer) mengalami pemendekan

• Sarcomer terdiri dari 2 tipe myofilament :


• actin
• myosin kris bantas/sistem muskuler/s1 30
-      
• bila otot berkontraksi, myofilament tidak memendek
-      
tapi, myofilament actin menyelip diantara myofilament
myosin

• Perubahan elektris :

• Terjadi perubahan elektris pada serabut otot pada


waktu berkontraksi
• Selama fase depolarisasi /potensial puncak :
• stimulus yang diberikan tidak efektif lagi
• masa tersebut dinamakan periode refraksi absolut

• Selama fase repolarisasi :


• terjadi penurunan potensial aksi
• masa tersebut disebut periode refraksi relatif
• pada periode refraksi relatif ini dibutuhkan stimulus
yang lebih besar agar membran sel berada dalam
keadaan depolarisasi lagi
  kris bantas/sistem muskuler/s1 31
kris bantas/sistem muskuler/s1 32
kris bantas/sistem muskuler/s1 33
kris bantas/sistem muskuler/s1 34
kris bantas/sistem muskuler/s1 35
kris bantas/sistem muskuler/s1 36
Fisiologi Otot Polos

• Dibandingkan dengan otot rangka, otot polos mempunyai


variasi yang lebih banyak dalam fisisologinya :
• tergantung dimana otot polos berada
• misal otot polos pada suatu organ dapat distimulasi
oleh suatu substansi sehingga berkontraksi,
• tapi otot polos pada organ yang lain justru
mengalami relaksasi

• Secara umum ada 3 karakteristik fisiologi otot polos yang


sering terjadi pada semua otot polos pada tubuh :
• diinervasi oleh sistem syaraf otonom
• menunjukkan adanya tonus/kontraksi partial secara
terus menerus  sehingga jarang relaksasi
• berkontraksi pelan dan dapat berkontraksi dalam
jangka waktu yang lama

kris bantas/sistem muskuler/s1 37


• Klasifikasi :

• Otot polos multi-unit  iris, m. ciliaris, pembuluh darah


• Otot polos visceralis  usus dan lain-lain

• Otot polos multi-unit :


• mendapat suplai syaraf oleh saraf otonom
• aktivasi syaraf tersebut  otot mengalami stimulasi
(tidak kontraksi secara spontan)

• Otot polos visceralis :


• disebut unitary smooth muscle  mempunyai
“pace maker” tempat asal mula terjadinya
kontraksi spontan  sehingga seluruh
otot berperilaku/bertindak sebagai 1 unit
• dapat berkontraksi spontan
• terdapat banyak pada organ-organ tubuh misalnya:
uterus, arteriole, ureter. tr. digestivus, dll
kris bantas/sistem muskuler/s1 38
• Perangsangan pada otot polos :

• Diinervasi oleh syaraf otonom


• Memberikan respons terhadap stimulasi syaraf simpatik
dan syaraf parasimpatik

• Kalau diinervasi oleh ke 2 syaraf tersebut :


• sy. simpatis  kontraksi
• sy. parasimpatis  relaksasi

• Transmitter kimiawi :
• untuk sy.simpatis : nor-epinefrin
• untuk sy. parasimpatis : acetylcholin

kris bantas/sistem muskuler/s1 39


• Transmisi neuromuskuler :

• Berbeda dengan otot skelet, dimana akhiran syaraf


somatik efferent-nya pada area neuromuscular-
junction (motor end plate)  pada otot polos tidak
terdapat area tersebut

• Syaraf otonom terletak dekat sekali / langsung berhu


bungan dengan sel-sel otot polos, akhiran syaraf
otonom berisi vesikel-vesikel dan mitochondria
vesike-vesikel tersebut berisi :
• jika sy.simpatis  nor-epinefrin
• jika sy.parasimpatis  acetylcholin

• Bila syaraf otonom diaktifkan


 terjadi pelepasan neurotransmitter kimiawi
 depolarisasi lokal  rangsang potensial
 potensial aksi pada otot  otot berkontraksi
kris bantas/sistem muskuler/s1 40
• Kontraksi spontan :

• Aktifitas kontraksi spontan tidak dipengaruhi oleh syaraf


• Kontraksi ritmis berasal dari sel-sel otot polos tertentu
 terjadi fluktuasi pada potensial istirahatnya

• Potensial istirahat pada membran sel-sel otot polos relatif


lebih rendah dibandingkan dengan otot yang lain dan
sifatnya lebih labil

• Perubahan fluktuasi pada potensial istirahat


 gelombang lambat

• Sel-sel dimana gelombang lambat berasal disebut


“pace maker cells”     

kris bantas/sistem muskuler/s1 41


• “Pace maker cells” letaknya bervariasi pada otot
polos organ-organ :
• dapat tersebar random pada jaringan
• dapat terdapat pada area yang spesifik seperti
traktus gastrointestinal

• Kontraksi spontan terjadi bila ada depolarisasi lokal


 mencapai ambang potensial
 potensial aksi menyebar keseluruh jaringan

• Perubahan-perubahan struktural pada otot polos :

• Secara morfologis otot polos sangat berbeda dengan


otot skelet
• Myofilament-myofilament pada otot polos tersusun
dalam lembaran-lembaran atau bundelan-bundelan
yang mirip dengan otot skelet
kris bantas/sistem muskuler/s1 42
• Pada otot polos myifilament-myofilament tidak
disusun dalam sarcomer-sarcomer yang jelas
• Tidak terdapat filament myosin  tapi terdapat protein
yang mrip myosin
• Difikirkan  selama otot polos berkontraksi, terjadi
juga perubahan struktural yang mirip dengan otot skelet

• Perubahan -perubahan elektris pada otot polos :

• Ada 2 tipe potensial aksi yang terdapat pada otot polos


yang sedang mengalami kontraksi :
• spike potensial
• plateu
• Tipe tersebut tergantung pada fungsi dari otot polos,
contoh :
• tipe spike potensial  pada otot-otot usus
yang menunjukkan suatu kontraksi yang ritmis
• tipe plateau  kontraksi dari otot uterus
kris bantas/sistem muskuler/s1 43
• Perubahan kimiawi pada otot polos :

• Perubahan kimiawi sangat mirip dengan otot skelet


• Otot polos mempunyai substansi kimia yang sama,
enzim yang sama dengan otot skelet
• Sumber energi untuk otot polos juga sama dengan
otot rangka yaitu pemecahan ATP  ADP

• Perubahan-perubahan mekanis pada otot polos

• Otot polos berkontraksi sangat lambat, dibandingkan


dengan otot skelet

• Perbedaannya :
• otot skelet dalam hitungan milidetik
• pada otot polos dalam hitungan detik

kris bantas/sistem muskuler/s1 44


• Otot polos dapat bertahan berkontraksi menggunakan
waktu yang lama  tanpa harus menggunakan banyak
energi
• Besarnya/kuatnya kontraksi bergantung kepada panjang
awal dari otot
 
PERAN OTAK PADA KONTRAKSI OTOT

• Gerakan sekecil apapun melibatkan banyak otot


• Kontraksi otot tergantung pada kerja otak
• Impuls syaraf untuk suatu gerakan
• berasal dari lobus frontalis cerebrum disebut
area motoris
• Area motoris membangkitkan impuls elektokimia ke
syaraf motoris menuju serabut-serabut otot
• menyebabkan otot berkontraksi

kris bantas/sistem muskuler/s1 45


PARALISE /KELUMPUHAN PADA OTOT

Kelumpuhan Pada Otot Skelet/Rangka

• Otot rangka tidak dapat berkontraksi jika suplai syaraf rusak


 otot tersebut dikatakan mengalami paralisa/kelumpuhan

• Ada 2 macam kelumpuhan :


• Spastic paralysis/kelumpuhan spastik
• Flaccid paralysis / kelumpuhan flaksid

kris bantas/sistem muskuler/s1 46


• Kelumpuhan yang spastik :
• terjadi bila cortex cerebri mengalami cedera
 otot-otot akan mengalami kelumpuhan spastik
ditandai dengan :
• kelumpuhan terbatas pada satu sisi tubuh
• terlihat kekakuan pada extremitas atas dan bawah
atau keduanya

• Kelumpuhan yang flaksid :


• terjadi bila ada kerusakan pada sel body dan
neuron motoris
• kelumpuhan terjadi pada otot-otot yang disyarafi
oleh lower motor neuron
• otot-otot menjadi lemah
 contoh pada polimyelitis akut

kris bantas/sistem muskuler/s1 47


• Kelumpuhan Pada Otot Polos

• Dapat terjadi kelumpuhan pada otot polos misalnya


pada usus kecil terutama setelah operasi
 kelumpuhan disini karena rendahnya konsentrasi
ion kalsium dalam darah  disebut paralytic ileus

PERUBAHAN MEKANIKAL PADA OTOT

• Isotonik  kontraksi menyebabkan pemendekan pada otot


• Isometris  kontraksi tidak menyebabkan pemendekan pada
otot  ukuran otot tetap dalam ukuran semula

• Summasi  meningkatnya kontraksi otot yang dihasilkan


oleh 2 rangsang maksimal dalam hantaran yang cepat,
dengan catatan stimulus/rangsang yang kedua datang
setelah otot dalam fase repolarisasi
·        kris bantas/sistem muskuler/s1 48
• Tetani meningkatnya kontraksi otot yang lebih tinggi lagi,
dapat terjadi karena adanya rangkaian stimuli berkali-kali
pada suatu rangkaian cepat

• Tonus  kebanyakan otot rangka/skelet, kecuali dalam


keadaan tidur  mengalami kontraksi sebagian
 sehingga otot dalam keadaan sedikit tegang
 mempunyai tonus
 

kris bantas/sistem muskuler/s1 49

Anda mungkin juga menyukai