REAKSI
Add your idea here
SUBSTITUSI DAN
Add your idea here
ELIMINASI
KELOMPOK 4
Kimia Organik
Vinka Maharani
(4311422062)
Add your idea here
1. Alkil5.1
halida (RX)
Rapatan pada
Nama IUPAC Nama trivial Rumus Td, °C
20°C g/mL
klorometana metil klorida CH₃Cl ₋ 24 Gas
Tabel 5.1
diklorometana metilena klorida CH₂Cl₂ 40 1,34
Sifat fisika beberapa
triklorometana kloroform CHCl₃ 61 1,49
alkana
(1°)(RCH₂X)
H₂C ─ CH₂
Tipe Alkil Alhida H₂C CH ─ Cl
CH₂
CH₃ klorosiklopentana
Alkil dua gugus alkil (siklopentil klorida)
CH₃CH₂CH ─ Br
Halida terikat pada karbon
ujung 2-bromobutana atau ─ Cl
Sekunder (sec-butil bromida)
(2°)(RCH₂X)
CH₃
Alkil tiga gugus alkil CH₃ ─ C ─ Br
Halida terikat pada karbon CH₃
Tersier ujung 2-kloro-2-metilpropana Br
(t-butil bromida) C
CH₃
1-bromo 1-metilsiklopentana
(3°)(RCH₂X)
Reaksi Substitusi
SUB – BAB dan Eliminasi
naiknya reaktivitas
Spesi yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu
Lawan nukleofil adalah elektrofil, spesi yang tertarik ke suatu pusat negatif (E+) →
asam Lewis
B. Reaksi Eliminasi
Bila suatu alkil halida diolah dengan basa kuat, dapat terjadi suatu reaksi
eliminasi.
Unsur H dan X
keluar dari dalam
alkil halida; oleh
karena itu reaksi ini
juga disebut reaksi
dehidrohalogenasi.
C. Reaksi-reaksi Bersaingan
Sebuah ion hidroksida atau aloksida (RO-) dapat bereaksi sebagai suatu nukleofil dalam suatu
reaksi eliminasi.
Karena dapat terjadi lebih dari satu reaksi antara sebuah alkil halida dan sebuah nukleofil atau
basa, maka reaksi substitusi dan eliminasi dikatakan sebagai reaksi bersaingan.
1
D. Nukleofilisitas lawan Kebasaan 2
― Nukleofilisitas ―
― Kebasaan ― Kemampuan pereaksi untuk menyebabkan
Kemampuan pereaksi untuk menerima sebuah (terjadinya) suatu reaksi substitusi
proton dalam suatu reaksi asam-basa.
Pemerian terperinci mengenai bagaimana energi potensial kedua spesi yang bertabrakan cukup tinggi,
reaksi itu berlangsung disebut mekanisme tercapai suatu titik dimana, dilihat dari segi energi,
reaksi. Agar dapat bereaksi suatu pembentukan ikatan baru dan pematahan ikatan C-X lama
Telah disebut bahwa molekul yang bertabrakan membutuhkan D. Laju REAKSI SN2
energi untuk bisa bereaksi.
― Tahap 1 ―
pematahan alkil halida menjadi sepasang ion
― Tahap 2 ―
penggabungan karbokation dengan nukleofil (H2O)
― Tahap 3 ―
lepasnya H+ dari dalam alkohol berproton dalam suatu reaksi asam - basa
Tahap 1 (ionisasi) secara khas mempunyai
Eakt tinggi, yang mana harus tersedia cukup
energi agar alkil halida tersier mematahkan
ikatan sigma C ̶ X dan menghasilkan
Karbokation (ion karbonium) adalah sebuah atom karbon yang hanya mengikat tiga gugus.
― Tahap 1 ―
pengionan menjadi suatu karbokation dan suatu ion halida
― Tahap 2 ―
H2O menyerang karbokation untuk membentuk dua alkohol berprpoton.
C. Laju suatu reaksi SN 1
Laju reaksi SN 1 dari berbagai alkil halida bergantung pada energi pengaktifan relatif yang
mengakibatkan terbentuknya karbokation yang berlainan
1
E. Stabilitas karbokation 2
― Tipe Karbokation ―
Kation metil : ionisasi metil halida
Rapatan elektron dari ikatan-ikatan sigma
Kation primer : alkil halida primer
digeser ke arah karbon positif (anak panah
Kation sekunder: alkil halida sekunder
digunakan sebagai pengganti ikatan garis).
Kation tersier: alkil halida tersier
+
CH3 CH3C+H2 (CH3)2C+H (CH3)3C+
metil primer sekunder tersier
Hal apapun yang dapat menyebarkan muatan Geseran rapatan elektron ini menciptakan
positif, maka dapat meningkatkan stabilitas muatan positif parsial (sebagian) pada atom-
atom karbon yang bermuatan positif. atom yang berdekatan.
3
Makin banyak gugus alkil terikat pada atom karbon bermuatan positif, berarti makin
banyak atom yang dapat membantu membagi muatan positif dan membantu menstabilkan
karbokation.
+
CH3 CH3C+H2 (CH3)2C+H (CH3)3C+
metil primer sekunder tersier
Faktor lain yang mungkin meningkatkan kestabilan karbonkation tersier ialah bantuan
sterik (steric assistance). Tolak-menolak antara gugus-gugus dalam suatu alkil halida
menambah energi pada molekul netral.
Metil halida, alkil halida primer dan sekunder terutama bereaksi dengan
jalur SN 2
Laju reaksi SN 2 meningkat dengan bertambahnya nukleofilisitas spesies
penyerang (-OH, -OR, -CN)
Alkil halida tersier terlalu terintangi untuk menjalani reaksi dengan jalur
SN 2, namun dapat menjalani reaksi dengan suatu jalur SN 1
Metil halida dan alkil halida primer sama sekali tidak mengalami reaksi SN
1; alkil halida sekunder bereaksi lambat dengan jalur ini
2
1
SUB – BAB 5.7 Reaksi Substitusi
Terdapat dua macam halide yang berbeda dari alkil halide
B. Reaksi SN2
dalam sifat pada reaksi SN1 dan SN2, yakni halida alilik
dan halida benzilik.
Halida Alilik dan Benzilik
A. Reaksi sn1
SUB – BAB 5.8
Reaki E1
― Tahap 2 ―
basa merebut sebuah proton
dari sebuah atom karbon yang
berdampingan dengan karbon
positif
1
SUB – BAB 5.9Reaksi E2 2
bertambahnya
CH2 = CH2 CH3CH = CH2 CH3CH = CHCH3 (CH3)2C = C(CH3)2 kestabilan
B. Campuran Alkena
Pada stereokimia reaksi E2, basa yang menyerang dan gugus yang
pergi harus diproyeksikan sejauh mungkin sehingga reaksi
eliminasi E2 seringkali di proyeksikan sebagai anti eliminasi