Anda di halaman 1dari 23

TITRASI

ARGENTOMETRI
Dosen Pengampu : Siska SyahfitrI,S.farm.,M. Si
Di susun oleh :
Hederika Tebay Jeklin Aghata Gobay
I Gusti Ayu Gayatri Jelince Hipijau
Ifana Natalia Wona John Merry Gobay
Indi Nurustan Irika Maria Daundi
Pokok bahasan
Pengertian

Kesimpulan Metode

Faktor yang
mempengar
uhi
Hasil
kelarutan
titrasi
argento

Metode Reaksi
kerja kimia
Titrasi Argentometri
• Titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai
titran dimana akan terbentuk garam perak yang
sukar larut
• Titrasi yang melibatkan pembentukan endapan
dari garam yang tidak mudah larut antara titrant
dan analit.
• Melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida
(Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+.
Metode Argentometri
Mohr Volhard Fajans

Penetapan kadar Cl- dan Br- Cl- , Br- dan I- Cl- dan Br-

pH 7-10,5 0,2-0,9 7-10

Cara titrasi langsung Tidak langsung langsung

Indikator K2CrO4 Fe3+ Fluorscein

TAT End. Putih End. Putih End. Putih

End. Merah bata Larutan. Merah Intensif Suspensi Merah


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan Dalam
Titrasi Pengendapan

a.       Temperatur
b.       Sifat pelarut
c.       Efek ion sejenis
d.       Efek ion-ion lain
e.       Pengaruh pH
f.       Pengaruh hidrolisis
g.       Pengaruh kompleks
Reaksi metode mohr

• Ag+(aq)  + Cl-(aq) → AgCl(s) (endapan putih)

• Ag+(aq)  +  CrO42-(aq) → Ag2CrO4(s) (coklat kemerahan)


Reaksi metode volhard
Cl- + AgNO3 AgCl + NO3-
berlebih Endapan putih Larut

disaring

AgNO3 + CNS- AgCNS + NO3-


kelebihan (N) Endapan Larut
(filtrat) putih

CNS- + Fe3+ FeCNS2-


(larutan merah intensif)
Reaksi metode fajans
Na Cl + AgNO3 AgCl + NaNO3
Endapan putih Larut

AgCl Ag+ + NO3- + Fluoroscein -


AgCl +Fluoroscein + AgNO3
(Suspensi putih) (Suspensi hijau) (Suspensi merah)
Metode kerja morh
Pembakuan AgNO3

• membuat larutan AgNO3 dengan normalitas “x”


1

• membuat larutan NaCl dengan normalitas “y”


2

• dimasukkan ke dalam larutan AgNO3 buret


3

• Dipipet 10 ml larutan K2CrO4


4

• Titrasi hingga membentuk endapan merah


5
Metode kerja morh
Pe
n et
Dimasukkan larutan ap
an
AgNO3 yang sudah ka
distandarisasi da
kedalam buret r
sa
mp
el
Dipipet lalu masukkan ke
dalam erlenmeyer 10 ml
sampel dan ditambahkan
indikator K2CrO4

Titrasi ad endapan
merah
Metode kerja volhard
Pembakuan AgNO3

• membuat larutan KCl dengan normalitas “x”


1

• membuat larutan AgNO3 dengan normalitas “y”


2

• dimasukkan ke dalam larutan AgNO3 buret


3

• Dipipet 10 ml larutan NaCl dan ditambahkan indikator Fe3+


4

• Titrasi hingga membentuk endapan merah


5
Metode kerja volhard
Pembakuan AgNO3

• Membuat larutan KCl


6

• membuat larutan AgNO3 dimasukkan ke dalam buret


7

• Dipipet 10 ml larutan KCl dan ditambahkan indikator


8 K2CrO4 yang telah dimasukkan kedalam erlenmeyer

• Titrasi dengan larutan AgNO3 ad warna merah bata


9 samar
Metode kerja volhard

• Membuat larutan KCNS


10

• Dipipet larutan AgNO3 yang telah distandarisasi lalu


ditaruh dalam erlenmeyer dan ditambahkan HNO3,
11 ditambahkan indikator Ferri Ammonium sufat

• Titrasi dengan KCNS ad warna merah keruh


12
Metode kerja volhard
Pe
ne
Dimasukkan larutan KCNS yang ta
sudah distandarisasi kedalam pa
buret n
ka
da
r
sa
Dipipet lalu masukkan ke
dalam erlenmeyer 10 ml sampel
mp
dan larutan AgNO3 el

Disaring endapan

Diambil filtrat, ditambah


HNO3 dan indikator Ferri
Ammonium sufat

Titrasi ad
endapan merah
dan keruh
Metode kerja fajans
Pembakuan AgNO3

• membuat larutan AgNO3 dengan normalitas “x”


1

• membuat larutan NaCl dengan normalitas “y”


2

• dimasukkan ke dalam larutan AgNO3 buret


3

• Dipipet 10 ml larutan NaCl dan ditambahkan indikator Fluorscein


4

• Titrasi hingga membentuk endapan merah


5
Metode kerja fajans
Pe
n et
Dimasukkan larutan ap
an
AgNO3 yang sudah ka
distandarisasi da
kedalam buret r
sa
mp
el
Dipipet lalu masukkan ke
dalam erlenmeyer 10 ml
sampel dan ditambahkan
indikator Fluorscein

Titrasi ad endapan
merah
Hasil
Standarisasi AgNO3

v1 N1 V2 N2 N NaCl = gram x 1000


Mr v
10 ml 0,069 7 ml 0,099 = 0,58 x 1000
10 ml 0,074 7,5 ml 0,099 58,5 100

10 ml 0,064 6,5 ml 0,099

V1. N1 = V2. N2 Normalitas rata – rata AgNO3


10. N1 = 7. 0,099 = 0,069 + 0,074 + 0,064
N1 = 0,693/10 3
N1 = 0,069 N = 0,069 N
Hasil
Penetapan kadar tetrasiklin HCl

Titrasi Volume
Kadar Cl
1 6 ml = Vt. Nt. Fp. Bst x 100%
mg sampel
2 5,8 ml
=5,9 . 0.069. 10 . 35.5 x 100%
3 6 ml 250 mg
Rata – rata 5,9 ml = 57,80 %

Kadar HCl
= Vt. Nt. Fp. Bst x 100%
mg sampel
=5,9 . 0.069. 10 . 36,5 x 100%
250 mg
= 59,49%
Hasil
Penetapan kadar NaCl dalam sediaan infus

Titrasi Volume Kadar Cl


= Vt. Nt. Fp. Bst x 100%
1 12 ml mg sampel
2 13 ml =12,5. 0.069. 1 . 35.5 x 100%
3 12,5 ml 21,600 mg
= 0,14%
Rata - rata 12,5 ml

Kadar NaCl
= Vt. Nt. Fp. Bst x 100%
mg sampel
=12,5. 0.069. 1 . 58,5 x 100%
21,600 mg
= 0,23%
Penerapan dalam bidang farmasi
• Titrasi argentometri salah satunya bermanfaat dalam bidang
obat-obatan. Yaitu Membantu dalam pembuatan obat-obatan.
Obat yang berbahan alami tidak bisa bertahan lama seperti
obat yang sudah tercampur bahan kimia. Oleh karena itu
banyak pembuatan obat menggunakan cara atau metode ini.
Membantu dalam pembuatan obat-obatan yang baru untuk
dapat mengobati suatu penyakit, caranya dengan melakukan
kajian, percobaan serta penelitian.
Lanjutan
• Cara volhard, cara ini digunakan untuk mendapatkan serta
menentukan takaran dari bromida dan klorida.
• Cara mohr, cara ini digunakan untuk menentukan takaran dari
klorida dan bromida dalam kondisi yang netral.
• Cara yang terakhir ialah cara fajans, cara fajans merupakan
cara yang sulit untuk dilakukan.
Kesimpulan
1. Titrasi pengendapan atau Argentometri adalah penetapan
kadar zat yang didasarkan atas reaksi pembentukan
endapan dari komponen zat uji dengan titran larutan titer
perak nitrat.
2. Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan
kadar zat dalam suatu larutan  yang dilakukan dengan titrasi
berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi titrasi pengendapan
adalah : suhu, sifat pelarut, ion sejenis, aktivitas ion, pH,
hidrolisis, hidroksida logam, dan pembentukan senyawa
kompleks.

Anda mungkin juga menyukai