Anda di halaman 1dari 38

,

Meida Laely R., 2019


Containt of the slide and you have to know:

 Anatomi Fisiologi sistem Pernafasan

 Definisi, etiologi, Patofisiologi ARDS

 Farmakologi & Terapi diet pada ARDS

 Penatalaksanaan ARDS

 Asuhan Keperawatan Kritis ARDS

,
ANATOMI SISTEM PERNAFASAN
Organs of the Respiratory System

Nasal cavity plus


Paranasal Sin~ Oral cavity
Nostril Pharynx

Left main
(primary)
bronchus

Carina of--.--------;';-';-;.._;_--+•
trachea
Right main
(primary) -----:.-Left lun g
bronchus
Right lung--=----

Parietal .._.....,....v
Pleura (and Viscera
lung surfaces the

~ \ ''\\
-----Nasa cavity l
---- Oxygen-poor
Pha~nx--------":-,.,~~~ blood
(Esophagus)-----;...-::11~-it

Right--------~
lung

(Heart)

Garnbar : Sistem respirasi pada manusia (kiri) dan struktur alveolus (kanan). (Surnber : Campbell cl al.
1999).

'''\ \ \
FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

.......... a .,,. • ....,..._ .....,.'""'


c;.,..r I~ ........ _...,..__

-- e-•.-•

..
DEFINISI
• ARDS sindrom klinis komplex (bukan
proses penyakit tunggal)
• Sebelum ARDS --> ALI (Acute Lung
Injury)
Faktor Resiko
J
J J
Cidera Paru Cedera Paru
Tidak Langsung
Langsung
• syok dg berbagai • Infeksi paru
etiologi • Inhalasi toksik
• sepsis • Aspirasi
• hipotermia (cairan lambung,
• hipertermia hampir
• overdosis obat tenggelam)
• koagulasi intravas • Pneumonitis
kuler diseminata
• transfusi multiple
• bypass jantung-paru
• eklamsia
• Luka bukar
• Pankreatitis
• Trauma non toraks
,
Patofisiologi
Tanda utama: Perubahan patologis pada jaringan
vaskuler paru, peningkatan edema paru dan gangguan
pertukaran gas.

Perubahan paru patologis pd ARDS scr langsung b.d


kaskade kejadian yg disebabkan oleh pelepasan mediator
sel dan biokimia

Aktifasi, interaksi dari kerja multisistem sgt kompleks.

,
Syndrome Respons Inflamasi Sistemik
(Sistemyc Infammatory Response Syndrome/SIRS)

 SIRS Menjelaskan respons


inflamasi yg tjd di slrh tubuh
akibat beberapa gangguan
sistemik.
 kebanyakan pasien ARDS Tjd gangguan pertukaran gas
menunjukkan gejala yg kerusakan endotel dan hipoksia
menggambarkan SIRS, dan jaringan inflamasi terus tjd
sistem pernapasan dpt mjd dan kaskade SIRS .
sistem organ yg paling awal ARDS + MO DS SIRS
dan paling sering terlibat
dlm proses sistemik
 Sering kali pasien SIRS
mengalami disfungsi organ
multisistem (multysistem
organ dysfunction, MODS),
terutama pd hati dan ginjal.
 suhu > 38o C atau < 36o C
 HR > 90 x/mnt
 RR > 20 x/mnt atau tekanan CO2
Kriteria arteri (PaCO2) < 32 mmHg
SIRS  leukosit > 12.000 sel/mm3 atau <
4.000 sel/mm3 atau > 10% bentuk
imiatur (pita)
Perubahan Patologis pd ARDS
• gambaran ARDS scr keseluruhan adl
salah satu gangguan difusi oksigen dan
elimisi karbondioksida ke dalam darah
kapiler pulmonal. ventilasi terganggu krn
tjd penurunan gangguan komplians paru
dan peningkatan tahanan jalan napas
• gambaran patologis lihat di msword

gambaran
patologis
ARDS

,
TAHAP SINDROM GAWAT
NAPAS AKUT
Tanda Klinis dan Perubahan Patologis
selama ARDS
Perubahan Radiografik Tanda Klinis Perubahan Patologis
Tahap 1 (12 jam dispnea, takipnea Sekuestrasi neutrofil,
pertama): tidak ada tanda kusakan
Sinar-x dada sel
normal
Tahap 2 (24 jam): Dispnea, takipnea, infiltrasi neutrofil,
Bercak infiltrat sianosis, takikardia, kongesti vaskuler,
alveolar, terutama pd krekels kasar aian fibrin,
unt area paru yg dependen, ingkatan edema
pen ukuran jantung normal. erstitial dan
Tahap 3 (2-10 hari): Parameter hemodinamik, int
Pralveolar.
infiltrat alveolar hiperdinamik, tanda II, oliferasi sel tipe
difus, kemungkinan SIRS empembentukan
bronkgram udara, ekmikro boli,
penurunan volume paru, peningkatan sudat
alv ukuran jantung normal. inflamasi
eolar dan
interstisial
Lanjutan ...
Perubahan Radiografik Tanda Klinis Perubahan Patologis
Tahap 4 (>10 hari): Gangguan organ Hiperplasia sel tipe
II, infiltrat persisten, multipel, kesulitan penebalan dinding
infiltrat pneumonik baru, mempertahankan interstisial dgn fibrosis,
pneumotoraks berulang oksigenasi yg adekuat, makrofag, fibroblas,
sepsis, pneumonia remodeling arteriol
Riwayat Oksigenasi & Ventilasi
Pemeriksaan Fisik Terapi Farmakologis
Pemeriksaan Dukungan Nutrisi
Diagnostik

Dx.
Pengkaji Kepera Penatalak Pencegahan perawatan
an watan sanaan Kompikasi kolaboratif

' SSIRI
MMOOD
'
DS S
VVAA
RLSLSIi

,
pengkajian

Riwayat

,
Pemeriksaan Fisik
Hipotensi, takikardia,
Vital hipertermia/ hipotermia.
Sign pernapasan: bervariasi stlh
ventilator digunakan
takipnea, dispnea,
hipoksia, otot bantu
nafas (+), produksi Breath
sekret , penyempitan
jln napas, krekels, ng
SaO2

B
r
a
Takikardia, hipoksia,
disritmia, nyeri dada
i
n

,
Pemeriksaan Fisik

Bowel penurunan bising usus,

penurunan fungsi Bl d
ginjal,
a d
e
r

B
o
n
e
,
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Analisa Gas Darah


J
Pemeriksaan Radiografik
J
Pengukuran Pirau Pulmonal
J
omplians Paru, Tahanan Jalan Napas, &
Tekanan
,
Analisa Gas Darah

Terjadi perburukan gas darah arteri

Awal--> hipoksemia (tekanan oksigen arteri (PaO2 < 60mmHg) dpt


membaik dgn oksigen tambahan, akan tetapi hipoksemia refraktori
(tidak ada perbaikan PaO2 dg O2 tambahan) dan SaO2 yg rendah
scr persisten

Hiperkapnia tjd saat pertukaran gas dan ventilasi mjd semakin


terganggu

Pengukuran pH arteri pd ARDS biasanya lebih rendah krn tjd gagal


napas dan gagal ventilasi serta hipoksia jaringan, metabolisme
anaerob, dan asidosis metabolik

,
Rontgen dada: bercak infiltrat alveolar
bilateral --> infiltrat difus, konsolidasi,
dan bronkogram udara.

Pemeriksaan
Radiografik
Radiografik
I
CT scan dada: infiltrat dan konsolidasi
jaringan paru

sinar X dada setiap hari penting dilakukan utk mengeval uasi scr kontinu
perkembangan dan utk pengkajian kontinu komplikasi p otensial,
pneumotoraks terutama
,
Pengukuran Pirau Pulmonal

 Pirau intrapulmonal adl tipe ketidakseimbangan


ventilasi-perfusi.
 Pirau didefinisikan sbg persentase curah jantung yg
tidak dioksigenasi krn darah pulmonal mengalir
melewati alveoli yg kolaps atau berisi cairan dan
nonventilasi (pirau fisiologis), tidak ada aliran darah
ke alveoli yg diventilasi (ruang hampa alveolar), atau
kombinasi kedua kondisi ini.
 Pirau pulmonal pd semua individu normal 3%-5%, tp
pada ARDS dan gagal napas: 15% atau lbh -->
ventilasi mekanis

,
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan Pertukaran gas b.d hipoksemia refraktori dan kebocoran
alveolar/ interstisial pulmonal yg ditemukan pd status cedera kapiler
alveolar

2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b,d peningkatan produksi


secret dan penurunan gerakan silia

3. Ketidakefektifan Pola Napas b.d pertukaran gas g tidak adekuat,


y peningkatan secret, kemampuan oksigenasi tidakdekuat, ketakutan,
a atau keletihan

4. Ansietas b.d sakit kritis, kematian, perubahan peran, disabilitas


permanen

5. Resiko Infeksi b.d. alat pemantauan infasif dan s lang endotrakeal


PENATALAKSANAAN

Pengiriman
Oksigen

Pengaturan Ventilasi
Posisi Mekanis

OKSIGENASI
DAN
VENTILASI

Ventilasi
Cairan Parsial

,
Pengiriman Oksigen

dl jumlah O2 yg diantarkan ke jaringan


an organ setiap menit dan bergabung
ada aliran darah yg teroksigenasi mll
asar jaringan. Ini ditentukan oleh
emoglobin, oksigenasi arteri, dan curah
jantung.

,
Ventilasi mekanis

Tujuan: memperbaiki oksigenasi


jaringan dan ventilasi.

metode utk memberikan kadar


oksigen yg tepat dan memungkinkan
pengeluaran CO2 meliputi berbagai
tipe ventilasi mekanis dan pengaturan
posisi.

,
Teknologi Bantuan Paru Ekstrakorporeal

Teknik ini mencakup penggunaan kanula besar utk


mengeluarkan darah di pasien. Alat pompa sirkuit
mengedarkan darah, dan satu atau dua “paru buatan”
mengeluarkan CO2 dan mengoksigenasi darah.
Oksigenasi membran ekstrakorporeal dan pengeluaran
ekstrakorporeal
CO2 dpt scr efektif utk penatalaksanaan ARDS.

Penggunaan masih kontroversial. Teknologi sgt beresiko


tinggi dan invasif memungkinkan paru untuk beristirahat krn
ventilasi yg hampir apnea atau ventilasi dgn volume tidal yg
kecil dan frekuensi pernapasan yg lambat sgt mengurangi
tekanan jalan napas ketika pertukaran gas tjd dlm membran
artifisial
Ventilasi cairan parsial

Percobaan klinis fase 2 dilakukan dgn menggunakan


perfluorokarbon dlm mencegah cedera paru dan infeksi
pd pasien yg mengalami ALI dan ARDS.

Pernapasan cairan dg perfluorokarbon digunakan ketika


medium utk pertukaran gas dianggap memberikan
penurunan tegangan permukaan, membantu distensi
alveoli yg kolaps, dan mengangkat debris inflamasi.
Pengaturan Posisi

_,
Perubahan posisi scr sering dilakukan dgn baik sbg
carautk mencegah dan mengurangi atelektasis serta
memfasilitasi pengeluaran sekret dari jalan napas.

meminta pasien utk duduk tegak, dan menggunakan


posisi Trendelenberg utk drainase postural mrpk
intervensi yg diperlukan utk mencegah perburukan
gagal napas akbt atelektasis dan pneumonia.

Rotasi lateral kontinu dgn menggunakan tpat tidur


terapi kinetik mengubah posisi scr perlahan 60 derajat
ke tiap sisi selama 11 mnt dan bermanfaat utk
meningkatkan pengeluaran secret

_, Posisi prone, di tpat tdr pasien atau menggunakan

kerangka stryker, memperbaiki pertukaran gas pulmonal,


memfasilitasi drainase pulmonal di regio peru dorsal dan
membantu resolusi alveoli dependen yg terkonsolidasi. ,
TERAPI FARMAKOLOGIS

Surfaktan, kortikosteroid (yg digunakan pd ARDS tahap akhir ,


dan ketokonazol (yg digunakan utk pencegahan dan tahap sgt
awal)

Terapi antibiotik tepat digunakan jk mikroorganismenya telah di


ketahui

Bronkodilator dan mukolitik utk membantu mempertahankan


kepatenan jalan napas dan mengurangi reaksi inflamasi serta
akumulasi sekret pd jalan napas.

Penggunaan kortikosteroid utk mengurangi respon inflamasi


tahap akhir ARDS

,
• Sedasi
– Meningkatkan kenyamanan dan
mengurangi upaya pernapasan, shg
mengurangi kebutuhan oksigen
DUKUNGAN NUTRISI
• . Pemberian makan scr enteral
fungsi: menstimulasi pelepasan enzim proteolitik yg
menstimulasi katabolisme protein dr otot skeletal

Asupan kalori, protein, karbohidrat, dan lemak yg seimbang


dihitung berdasarkan pd kebutuhan metabolik, dg perhatian
khusus pd asupan asam aminospesifik, lipid dan karbohidrat.
memerlukan 35-45 kkal /kg/hari. Larutan tinggi karbohidrat
dihindari utk mencegah kelebihan produksi CO2
Pencegahan Komplikasi

I
Perkembangan MODS akbt hipoksemia, hipoksia, dan respon inflamasi
persisten.

{Kompilkasi: J (_ _ _.
Pen ce

ventilasi mekanis dgn PEEP level


tinggi, volume tidal tinggi, dan mode

J
pemasang
gahan: an slang dada yg tepat
jika ada pn eumotoraks.
kontrol-volume menyebabkan Mempertahankan tekanan jln
volutrauma dan barotrauma napas serendah mungkin, PEEP,
(pneumotoraks, dan volumetidal dpt dicapai mll
pneumomediastinum, atau penggunaa n mode ventilasi
emfisema subkutan atau mekanis yg di batasi tekanan
interstisial)-

,
Pencegahan:
(..K_o_m_p_ J
ilkasi:
mobilisasi akbt tirah baring, sedasi,  Perubahan posisi yg sering dan
atau paralisis farmakologis memp. pengaturan posisi telungkup yg
efek multisistem: pneumonia disertai fisioterapi dada
nosokomial akbt akumulasi sekret, membantu mengurangi stasis
atelektasis sekunder akbt sekret dan memfasilitasi
imobilisasi, dgn akses bakteri mll pengeluaran sekret.
selang endotrakheal  ET suctioning pengisapan hny jk
diindikasikan utk menghindari
induksi penurunan SaO2

Trombosis vena profunda dan Heparin dosis rendah, stoking


embolus paru elastis yg berlapis,alat kompresi
pneumatik eksternal, mobilisasi
sering dan ambulasi
PERAWATAN KOLABORATIF
Masalah Kriteria hasil
Oksigenasi/ Ventilasi  Jalan napas paten akan dipertahankan.
 strategi ventilasi protekstif paru akan digunakan.
pertahankan volume tidal yg rendah(<6ml/kg), tek
plateu ≤ 30 cm H20, kadar PEEP dititrasi sampai
kurva vol. tekanan.
 resiko atelektasis, pnumonia akibat ventilator, dan
barotrauma akan menurun d an oksigenasi akan
membaik
 oksigenasi an dimaksimalka n (paO2 55-99 mmHg
atau SaO2 sampai 95%)
Sirkulasi/perfusi  TD, curah jantung, tekanan ena sentral, dan tek
v arteri pulmonalis tetap yg b.d. ventilasi
stabil mekanis
 T, frekuensi jantung dan parameter hemodinamik
dioptimalkan utk tujuan terapiutik)
 Laktat serum dbn
masalah kriteria hasil
Cairan/elektrolit pasien euvolemia
haluaran urine lebih dr 30 ml/jam atau >o,5 ml/kg/BB
tidak ada tanda ketidakseimbangan elektrolit atau
disfungsi ginjal
Nutrisi Asupan kalori dan zat gizi akan memenuhi
kebutuhan metabolik per kalkulasi (misal
pengeluaran energi basal)
Kenyamanan/ kontrol pasien akan senyaman mung kin yg ditunjukkan dgn
nyeri TV stabil
Integritas Kulit Kulit akan tetap utuh
Mobilitas/ keamanan tdk ada tanda komplikasi yg b.d tirah baring dan
mobilitas
perubahan fisiologis dideteksi an diatasi tanpa
d penundaan
tdk ada tanda infeksi; sel dara h putih dbn.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai