PELAKSANAAN
KEGIATAN
REDISTRIBUSI TANAH
TAHUN 2023
1 Pelaksanaan Anggaran
3 Optimalisasi Anggaran
2
PENDAHULUAN
3
1
PELAKSANAAN
ANGGARAN
4
DASAR HUKUM
1 2 3 4
Surat Edaran No. 2/SE- Petunjuk Pelaksanaan Nota Dinas Inspektur Surat Sekretaris Direktorat
KU.01.02/III/2023 tanggal Kegiatan Landreform Jenderal No. 25/ND- Jenderal Penataan Agraria
2 Maret 2023 tentang Tahun 2023 900.LR.05.01/III/2023 No.
Pedoman Pelaksanaan dan tanggal 24 Maret 2023 hal 105/500.22.PR.02.01/V/2
Pertanggungjawaban Permohonan Arahan 0023 tanggal 4 Mei 2023
Realisasi Anggaran di terkait Perubahan hal Pelaksanaan Kegiatan
Lingkungan Kementerian Mekanisme Pencairan Redistribusi Tanah Tahun
Agraria dan Tata Anggaran Kegiatan 2023
Ruang/Badan Pertanahan Redistribusi Tanah Tahun
Nasional Anggaran 2023
5
PELAKSANAAN ANGGARAN
A
SURAT EDARAN SEKRETARIS JENDERAL NO. 2/SE-KU.01.02/III/2023
Tanah-tanah pada lokasi yang pernah dilaksanakan dan dibayarkan tahapan inventarisasi dan identifikasi subjek dan
1 objek pada tahun sebelumnya, dapat dilakukan inventarisasi dan identifikasi subjek dan objek kembali serta hanya
dapat dibayarkan anggarannya bila terdapat perubahan subjek dan objek di lapangan.
Tanah yang telah atau pernah ditegaskan menjadi Tanah Objek Landreform (sudah diterbitkan SK Penegasan TOL)
2 namun belum diredistribusikan, hanya dapat dibayarkan anggaran tahapan inventarisasi dan identifikasi subjek dan
objek, bila daftar objek dan subjeknya telah berubah.
6
B
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN LANDREFORM TAHUN 2023
Terhadap bidang tanah yang menjadi objek redistribusi tanah yang sebelumnya pada bidang tanah tersebut telah
dilaksanakan kegiatan PTSL dan masuk dalam kategori K3.3 atau sebelumnya sudah dilakukan pengukuran bidang
1
tanah (PBT) dan sesuai kondisi di lapangan dapat dilanjutkan dengan kegiatan redistribusi tanah, namun tahapan
pengukuran dan pemetaan tidak dapat dibayarkan.
Terhadap bidang tanah yang menjadi objek redistribusi tanah yang sebelumnya pada bidang tanah tersebut telah
dilaksanakan kegiatan PTSL dan masuk dalam kategori K3.3 atau sebelumnya sudah dilakukan pengukuran bidang
2 tanah (PBT), tetapi hasil penataan objek oleh Satgas Inventarisasi dan Identifikasi merekomendasikan dilakukan
kembali pengukuran dan pemetaan, dapat dilanjutkan dengan kegiatan redistribusi tanah dengan biaya dan
pembayaran pengukuran dan pemetaan mengikuti ketentuan Direktorat Jenderal SPPR.
7
Untuk komponen 051 penyuluhan redistribusi tanah:
Pencairan penyuluhan dilaksanakan dengan perhitungan jumlah orang dan hari sesuai surat tugas. Dalam hal diperlukan
penambahan petugas penyuluh dan penginapan karena lokasi jauh, dapat disesuaikan dengan catatan tidak melebihi total
3 anggaran yang tersedia dan harga satuan mengacu pada standar biaya yang berlaku di daerah tersebut;
Pembayaran penyuluhan dapat dilakukan setelah dilaksanakan tahapan inventarisasi dan identifikasi subjek dan objek serta
diperoleh daftar hasil inventarisasi dan identifikasi subjek dan objek yang menunjukkan dapat dilaksanakannya tahapan
redistribusi tanah berikutnya.
Untuk komponen 052 inventarisasi dan identifikasi subjek dan objek, anggaran yang dialokasikan untuk pembiayaan
4 inventarisasi dan identifikasi subjek dan objek sudah termasuk biaya petugas desa sebesar Rp10.000,00 per bidang.
8
C
NOTA DINAS INSPEKTUR JENDERAL NO. 25/ND-900.LR.05.01/III/2023
Supaya mekanisme pelaksanaan anggaran pada akun 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
dikembalikan menjadi satuan bidang dalam rangka upaya optimalisasi kegiatan lapangan untuk percepatan kegiatan
1
Redistribusi Tanah. Evidence pertanggungjawaban ditambahkan daftar nominatif dan kuitansi yang ditandatangani
oleh aparatur desa. Kuitansi tersebut berupa kuitansi untuk biaya transportasi dan penginapan.
D
SURAT SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA
NO. 105/500.22.PR.02.01/V/20023 TANGGAL 4 MEI 2023
Mekanisme pelaksanaan anggaran akun 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya pada Kegiatan
Inventarisasi dan Identifikasi Subjek dan Objek (Komponen 052) dan Kegiatan Sidang PPL (Komponen 053)
dikembalikan menjadi satuan bidang. Belanja akun 521219 berupa transport ke lokasi dan akomodasi selama di
1
lapangan, uang harian, biaya operasional dan penginapan (jika diperlukan) dengan tetap memperhatikan
akuntabilitas dan kewajaran dalam memenuhi dokumen pertanggungjawaban serta mempertimbangkan
ketersediaan petugas pelaksana, beban target, dan standar prestasi kerja.
9
Standar prestasi adalah sebagai berikut:
Pada Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Objek dan Subjek untuk 1 (satu) tim lapangan yang terdiri dari 2 (dua) orang, dalam
1 (satu) hari mampu menyelesaikan 15 (lima belas) bidang tanah. Namun, dalam rangka percepatan pencapaian target
Redistribusi Tanah, maka pelaksanaannya dapat melebihi dengan ketentuan maksimal 2 (dua) kali standar prestasi kerja sebagai
2 pertimbangan batas kewajaran.
Pada Kegiatan Sidang Panitia Pertimbangan Landreform (PPL) untuk penelitian lapang oleh 6 (enam) petugas lapang dalam 1
(satu) hari mampu menyelesaikan 100 (seratus) bidang tanah. Namun, dalam rangka percepatan pencapaian target Redistribusi
Tanah, maka pelaksanaannya dapat melebihi dengan ketentuan maksimal 2 (dua) kali standar prestasi kerja sebagai
pertimbangan batas kewajaran.
Biaya transportasi dapat dialokasikan sebagaimana RAB Redistribusi Tanah dan berdasarkan at cost. Evidence biaya
3
transportasi berupa kuitansi yang ditandatangani oleh aparatur desa.
10
Dokumen Pertanggungjawaban Akun 521219
11
Contoh Dokumen
Pertanggungjawaban Akun 521219
1 Contoh Format Kuitansi
12
Contoh Dokumen
Pertanggungjawaban Akun 521219
13
3 Contoh Kuitansi Transportasi
Ditambahkan tanda
tangan yang
memberikan
jasa/penerima uang
14
Contoh Simulasi Waktu Tempuh 3 Jam
• Petugas Dewi dan Aziz akan melaksanakan Inven Iden di Desa A dengan waktu tempuh ke lokasi dari kantor Pertanahan
adalah 3 jam. Jumlah bidang yang akan dilaksanakan invent iden sebanyak 120 bidang redistribusi tanah kategori 1.
Asumsi Penghitungan biaya sesuai dengan Template SBK (untuk 2 orang) adalah:
• Uang Saku : 1 hari 15 bidang dengan harga satuan UH per bidang adalah Rp 21.120 sehingga UH per hari adalah
maksimal Rp316.800 (Rp158.400 per org/hari)
• Transport dan Akomodasi: 1 hari 15 bidang dengan harga satuan transport per bidang adalah Rp113.520 sehingga total
biaya per hari adalah Rp1.702.800 (Rp851.400/org/hari) (untuk realisasinya disesuaikan dengan kewajaran dan harga
pasar yang berlaku)
• Jumlah sesuai harga satuan SBK untuk 120 bidang adalah Rp16.156.800
15
Contoh Simulasi Waktu Tempuh 8 Jam
• Petugas Dewi dan Aziz akan melaksanakan Inven Iden di Desa A dengan waktu tempuh ke lokasi dari kantor Pertanahan adalah 8 jam.
Jumlah bidang yang akan dilaksanakan invent iden sebanyak 120 bidang redistribusi tanah kategori 1.
Asumsi Penghitungan biaya sesuai dengan Template SBK (untuk 2 orang) adalah:
• Uang Saku : 1 hari 15 bidang dengan harga satuan UH per bidang adalah Rp 21.120 sehingga UH per hari adalah
maksimal Rp316.800 (Rp158.400 per org/hari)
• Transport dan Akomodasi: 1 hari 15 bidang dengan harga satuan transport per bidang adalah Rp113.520 sehingga total
biaya per hari adalah Rp1.702.800 (Rp851.400/org/hari) (untuk realisasinya disesuaikan dengan kewajaran dan harga
pasar yang berlaku)
• Jumlah sesuai harga satuan SBK untuk 120 bidang adalah Rp16.156.800
16
2
PELAKSANAAN
AUTOMATIC ADJUSTMENT
17
ANGGARAN AUTOMATIC ADJUSTMENT
Anggaran (Rp) Asumsi Target SK Redistribusi Tanah
Rincian Output (RO)
Target Asumsi
Blokir Non Blokir Jumlah Harga Satuan Target Awal Pasca Blokir
SK Redistribusi Tanah Kategori III 8.316.474.000 21.531.376.000 29.847.850.000 241.000 123.850 89.342
76%
18
POTENSI PEMBUKAAN AUTOMATIC ADJUSTMENT
ANGGARAN
Persentase Total
Potensi Anggaran Total target Fisik yang
Target Fisik yang
NO SATKER TARGET JUMLAH yang akan dibuka akan dikerjakan setelah
BLOKIR RM PNBP akan dikerjakan
blokir (Rupiah) buka blokir (Bidang)
(%)
1 02 JAWA BARAT 11.650 - 1.910.600.000 - 1.910.600.000 - -
2 03 JAWA TENGAH 3.080 48.708.000 456.412.000 - 505.120.000 48.708.000 3.080 100
3 05 JAWA TIMUR 6.000 250.178.000 733.822.000 - 984.000.000 - -
4 06 ACEH 10.900 663.292.000 1.945.608.000 - 2.608.900.000 207.916.000 868 8
5 07 SUMATERA UTARA 15.000 1.057.547.000 2.557.453.000 - 3.615.000.000 334.550.000 5.633 38
6 08 SUMATERA BARAT 7.000 542.880.000 1.144.120.000 - 1.687.000.000 - -
7 09 RIAU 7.000 390.023.000 1.023.977.000 - 1.414.000.000 - -
8 10 JAMBI 7.000 - 1.414.000.000 - 1.414.000.000 - -
9 11 SUMATERA SELATAN 9.924 - 1.992.918.000 - 1.992.918.000 - -
10 12 LAMPUNG 9.500 533.328.000 1.385.672.000 - 1.919.000.000 - -
11 13 KALIMANTAN BARAT 25.000 2.026.987.000 3.998.013.000 - 6.025.000.000 602.500.000 19.089 76
12 14 KALIMANTAN TENGAH 4.250 329.604.000 694.646.000 - 1.024.250.000 213.273.000 3.767 89
13 15 KALIMANTAN SELATAN 6.600 - 1.590.600.000 - 1.590.600.000 - -
14 16 KALIMANTAN TIMUR 3.200 251.325.000 515.875.000 - 767.200.000 222.087.000 3.000 94
15 17 SULAWESI UTARA 10.750 871.133.000 2.106.617.000 - 2.977.750.000 650.959.888 9.955 93
16 18 SULAWESI TENGAH 10.000 872.550.000 1.897.450.000 - 2.770.000.000 526.300.000 4.750 48
17 19 SULAWESI SELATAN 48.450 3.415.899.000 8.260.551.000 - 11.676.450.000 3.185.524.000 45.225 93
18 20 SULAWESI TENGGARA 19.500 1.558.220.000 4.599.280.000 - 6.157.500.000 105.385.000 1.500 8
19 21 MALUKU 2.000 - 628.000.000 - 628.000.000 - -
20 22 BALI 75 - 12.300.000 - 12.300.000 - -
21 23 NUSA TENGGARA BARAT 3.750 258.300.000 780.450.000 - 1.038.750.000 51.660.000 3.750 100
22 24 NUSA TENGGARA TIMUR 18.180 1.085.260.000 4.623.260.000 - 5.708.520.000 450.342.000 16.210 89
23 25 PAPUA 2.000 183.716.000 444.284.000 - 628.000.000 133.614.000 1.850 93
24 26 BENGKULU 2.000 102.715.000 301.285.000 - 404.000.000 - -
25 28 MALUKU UTARA 1.500 78.317.000 445.083.000 - 523.400.000 - -
26 29 BANTEN 2.455 83.640.000 318.980.000 - 402.620.000 83.640.000 510
27 30 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 5.000 386.243.000 998.757.000 - 1.385.000.000 230.949.000 4.585 92
28 31 GORONTALO 1.050 70.336.000 182.714.000 - 253.050.000 70.336.000 291
29 32 KEPULAUAN RIAU 3.000 457.157.000 844.243.000 - 1.301.400.000 246.125.000 1.650 55
30 33 PAPUA BARAT 3.000 234.240.000 707.760.000 - 942.000.000 942.000.000 3.000
31 34 SULAWESI BARAT 3.500 38.411.000 805.089.000 - 843.500.000 38.411.000 1.800 51
Total 262.314 15.790.009.000 49.319.819.000 - 65.109.828.000 8.344.279.888 130.513 50
19
3
OPTIMALISASI
ANGGARAN
20
STRATEGI OPTIMALISASI ANGGARAN
1 2 3 4
Revisi POK untuk Pergeseran anggaran Sisa anggaran Redistibusi Sisa anggaran Redistribusi
pergeseran anggaran antar Redistribusi Tanah antar Tanah dapat digunakan Tanah dapat digunakan
subkomponen atau satker dalam 1 provinsi untuk menambah target untuk manambah sarana
komponen dalam 1 RO melalui wewenang Kanwil fisik Akses Reforma Agraria perkantoran seperti laptop
Redistribusi Tanah melalui DJPb dengan persetujuan dengan syarat target fisik dengan syarat target fisik
wewenang KPA (Pasal 14*). Ditjen Penataan Agraria, Redistribusi Tanah Redistribusi Tanah
Ditjen SPPR, dan Ditjen terealisasi 100%. Revisi terealisasi 100%. Revisi
PHPT (Pasal 12-13*). anggaran ini melalui anggaran ini merupakan
wewenang DJA dengan pergeseran anggaran antar
persetujuan Ditjen Penataan program melalui wewenang
Agraria , Ditjen SPPR, dan DJA dengan persetujuan
Ditjen PHPT (Pasal 32*). Ditjen Penataan Agraria ,
Ditjen SPPR, dan Ditjen
PHPT (Pasal 7*)
Catatan:
*PMK No. 199/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Revisi Anggaran
21
OPTIMALISASI ANGGARAN
DAERAH
Kanwil DJPb
Permohonan Permohonan Telaah Tanggapan
Permohonan
Persetujuan Usulan Usulan Revisi Pusat terkait Pelaksanaan
Kewenangan? Usulan Revisi ke
Revisi ke SPPR, Kewenangan Usulan Kegiatan
DJA Biroren
PHPT & Pentag Kanwil DJPb Permohonan Revisi
PUSAT
Teliti Usulan YA
Disetujui ? Persetujuan Tanggapan Usulan
Permohonan
Permohonan Revisi Permohonan Revisi
Persetujuan Revisi
TIDAK
BIROREN
Permohonan YA Telaah Usulan
Usulan Revisi Disetujui ? Permohonan
Kewenangan DJA Usulan Revisi
ke Kemenkeu Kewenangan DJA
TIDAK
22
TERIMA KASIH
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA
KEMENTERIAN ATR/BPN
PEMBENTUK BIAYA AKUN 521219
KATEGORI I
24
PEMBENTUK BIAYA AKUN 521219
KATEGORI II
25
PEMBENTUK BIAYA AKUN 521219
KATEGORI III
26
PEMBENTUK BIAYA AKUN 521219
KATEGORI IV
27