CONTENTS
tentang faktor-faktor bahaya di tempat kerja, resiko yang ditimbulkan, dan
bagaimana cara mencegah/mengendalikan faktor-faktor tersebut.
Tujuan
Tujuan kunjungan Peserta Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan kerja untuk
Dokter Perusahaan ke PT. Kubota Indonesia.
Dasar Hukum
Dasar Hukum identifikasi Faktor Bahaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
Makassar Mataram
Jl. Urip SumoharjoNo.36C. Makassar 90232 –
Perwakilan Cabang Jl.Sandubaya No.18-19, Kelurahan Bertais,
Indonesia. Telp: +(62)-411-455502 Fax: +(62)-411- Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Provinsi
455508 Nusa Tenggara Barat/NTB. Telp: +(62)-370-6171896.
Machining
Painting
“ Proses Produksi
Adapun Proses Produksi di PT. Kubota Indonesia, meliputi
3 bagian, yaitu:
”
Assembling
Machining
Painting
Assembling
Fasilitas dan Personel
Safety Sign
Sudah tersedia safety sign, marka
jalur untuk pejalan kaki
Risk Assessment
Tiap ruangan sudah dilengkapi
petunjuk jalur evakuasi
Operator
Operator Pesawat Alat Angkut sudah
Organisasi dan Personel K3
mempunyai Surat Ijin Operator
Perusahaan sudah memiliki P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan
kesehatan Kerja) yang baik sesuai dengan perundangan yang berlaku,
dengan pimpinan berasal dari presiden direktur dan Ahli K3 sebagai
Sekretaris
Fasilitas dan Personel
Warning Sign
Sudah tersedia sign tanda bahaya
listrik pada tiap-tiap bok panel
Penanggulangan Kebakaran
Sudah memiliki Buku Rencana
kebakaran sesuai dengan pasal 2 huruf
(f) Kepmenaker no.186/1999 tentang
penanggulangan kebakaran di tempat
kerja
Ahli K3
Sudah memiliki Ahli K3 spesialis
penanggulangan kebakaran sesuai
dengan pasal 5 kepmenaker
no.186/1999
Organisasi K3 Training K3
Organisasi K3 sudah terstruktur jelas tentang Terdapat training mengenaik K3 bagi karyawab
pengoperasian alat/mesin secara aman perusahaan
Pelaksanaan Program K3 Perusahaan
Apresiasi
Terdapat penghargaan kepada group/kelompok bagian
kerja untuk meningkatkan kesadaran tentang K3
APD
APD sudah disediakan di tempat
Sanksi
Terdapat sanksi bagi karyawan yang tidak mengenakan
APD
Identifikasi Faktor Bahaya
FAKTOR KIMIA
Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Kimia
kebisingan di beberapa tempat di di area tersebut secara umum, menyatakan hasil di bawah NAB kebisingan di beberapa tempat di
PT Kubota Indonesia tahun 2020, didapatkan rata –rata tingkat ISBB yaitu sebagai parameter PT Kubota Indonesia tahun 2020,
pada tempat-tempat tertentu pencahayaan umum yang melebihi tekanan panas. Hasil kesimpulan hampir keseluruhan tempat di PT
masih didapatkan kebisingan standar (NAB sebesar 300 Lux) data berdasarkan narasumber Kubota Indoesia memiliki nilai di
melebihi NAB yang ditetapkan masih dalam range normal atau bawah NAB yang ditetapkan
dibawah NAB
FAKTOR FISIKA
Sinar Radiasi Tekanan Udara Odour
Berdasarkan pemaparan Berdasarkan pemaparan Odor atau bau bauan yang terdapat
narasumber menyatakan bahwa narasumber menyatakan bahwa di keseluruhan ruangan di PT
tidak terdapat bahaya radiasi yang tekanan udara setempat memiliki Kubota Indonesia dinyatakan dalam
dapat membahayakan kesehatan tekanan udara dalam batas normal batas aman oleh narasumber dan di
para pekerja (di bawah NAB) dan tidak bawah NAB baik yang terdapat
menimbulkan masalah bagi selama proses produksi maupun
kesehatan pekerja. merupakan hasil pengelolaan
limbah terpadu
FAKTOR FISIKA
Hasil Uji Lingkungan (Kebisingan)
PT. Kubota Indonesia
85
Test RND 87.5
97.7
85
Service Mekanik 95.6
96.4
85
Generator Set 100.5
99
85
Washing Assembling 97
90.9
85
Test Running 94.2
100.4
75 80 85 90 95 100 105
FAKTOR BIOLOGI
Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Biologi
Bagian/ Potensi
No Pekerjaan/ Resiko Bahaya Pengendalian Saran
Aktifitas Bahaya
1. Pemaksimalan
penggunaan ventilasi dan
exhaust van
Area 1. Ventilasi diberbagai 2. Menjaga kebersihan udara
Produksi dan Mikroba Penyakit infeksi yang berhubungan tempat
2 dari partikel yang beredar.
Office Biologis dengan saluran pernapasan 2. Penggunaan APD
3. Pedoman pengelolaan
selama produksi
pasien dengan ISPA
sehingga tidak menularkan
ke rekan kerjanya
IDENTIFIKASI
Bangunan Tempat Kerja
• Halaman, tampak bersih, tertata rapi, rata dan tidak becek, dan
FAKTOR BAHAYA
cukup luas untuk lalu lintas orang dan bahan.
• Gedung dalam kondisi terpelihara dan bersih, struktur nya kuat dan
kokoh, dinding dan langit-langit : kering, tidak lembab, dicat, pada
lantai terdapat tanda warna, jalur evakuasi supaya tidak FAKTOR SANITASI
bertabrakan,dimana jalur hijau untuk pejalan kaki/ karyawan
berjalan kaki, sedangkan jalur merah untuk work lift/mesin
pengangkut
• Lantai terbuat dari bahan yang keras, tahan air, dan tahan dari bahan
kimia yang merusak, datar, tidak licin, mudah dibersihkan dan
dibersihkan secara teratur
IDENTIFIKASI
Fasilitas Kebersihan
• Toilet : ada beserta kelengkapannya, tersedia saluran pembuangan
FAKTOR BAHAYA
air yang mengalir dengan baik
• Pakaian kerja dan ruang ganti pakaian ; tersedia tempat menyimpan
pakaian/loker untuk setiap pekerja
• Tempat sampah dan peralatan kebersihan : ada FAKTOR SANITASI
IDENTIFIKASI
Kebutuhan udara/Ventilasi
cukup baik, dibawah NAB
FAKTOR BAHAYA
Tatalaksana Kerumahtanggaan
FAKTOR SANITASI
proses memisahkan, menata, membersihkan,
melaksanakan dan mengembangkan prosedur
kebersihan.dimana alat kerja, perkaka, dan bahan harus
ditata dan disimpan secara rapi dan tertib agar menjamin
kelancaran pekerjaan dan tidak menimbulkan bahaya
kecelakaan.
Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Sanitasi
Potensi Resiko
No Bagian/Pekerjaan/Aktifitas Pengendalian Saran
Bahaya Bahaya
1. Jalur khusus untuk
Paparan pembuangan limbah padat
Pengelolaan Limbah
1 Sanitasi Bahaya Kimia Limbah
B3 (IPAL) 2. Pembuatan tempat
penampungan limbah B3
sesuai standar
Upaya Pencegahan dan Menajemen K3
5. APD
1. Eliminasi 3. Rekayasa Teknik
2. Substitusi
4. Administrasi
03
Penutup
Kesimpulan, Saran
KESIMPULAN
Pelaksanaan K3 di PT Kubota sudah diterapkan dan
dijalankan sesuai aturan perundang-undangan
yang berlaku. Ada bagian tertentu dalam
SARAN pelaksanaan proses produksi yang bisa menjadi
1. Kebijakan K3 harus selalu mempertimbangkan dan
potensi bencana, sehingga menimbulkan resiko
memperhatikan Faktor Fisika, Kimia, Biologi, dan
bahaya bagi para pekerja yang mengakibatkan
Sanitasi yang merupakan faktor lingkungan yang
kerugian terhadap PT Kubota. Maka dibutuhkan
menunjang kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan PT.Kubota Indonesia. manajemen K3 yang harus dievaluasi setiap saat
2. Evaluasi sistem manajemen K3 secara berkala, dan demi kebaikan pekerja pada umumnya dan PT.
menjadikan temuan yang menjadi potensi bahaya bagi Kubota pada khususnya.
pekerja dan bagi PT.Kubota Indonesia, untuk segera
mungkin dapat diatasi melalui sistem manajemen K3
yang baik.
THANK YOU