Anda di halaman 1dari 48

27 Mei 2022

2022 Summary Report


Laporan Kunjungan Virtual Dengan Tema Faktor Bahaya Lingkungan Kerja dan Higiene Industri (Fisika, Kimia,
dan Biologi) Dalam Rangka Pelatihan Higiene Perusahaan dan Kesehatan serta Keselamatan Kerja Periode
Mei 2022 di Perusahaan PT. Kubota Indonesia.
Tim
Penyusun
dr. Aldhi Iskandar Tabrani 01 dr. Melany Shoviana 06

dr. Aries Susanto dr. Ratna Santika Dewi


02 07

dr. Edy Sudarmono dr. Teofilus Abdiel


03 08

dr. Gabrina Selvi Y dr. Titi Wulandari


04 09

dr. Lucia Desthie Hapsari dr. Yehuda


05 10
01
PENDAHULUAN
Latar Belakang, Tujuan, dan Dasar Hukum
Latar Belakang
Pentingnya pemahaman Hiperkes dan K3 untuk melihat secara langsung

CONTENTS
tentang faktor-faktor bahaya di tempat kerja, resiko yang ditimbulkan, dan
bagaimana cara mencegah/mengendalikan faktor-faktor tersebut.

Tujuan
Tujuan kunjungan Peserta Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan kerja untuk
Dokter Perusahaan ke PT. Kubota Indonesia.

Dasar Hukum
Dasar Hukum identifikasi Faktor Bahaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:

merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin


keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani, maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur
dan sejahtera.

K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam


sistem ketenagakerjaan dan Sumber Daya
Manusia / SDM
Peranan K3 dalam suatu perusahaan:
• mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja
• menyusun kebijakan perusahaan
• identifikasi faktor bahaya
• intervensi medis
• pemeliharaan SDM
• dan lain sebagainya ...

Peranan K3 yang efisien dan tepat dengan


pemeliharaan/penggunaan sarana kerja secara
aman, produktif dan bermutu berbanding lurus
dengan tingkat produktivitas suatu perusahaan.
Tujuan Umum Laporan
Untuk memperoleh gambaran bagaimana proses produksi
di perusahaan bisa menimbulkan resiko bahaya kecelakaan
dan Penyakit Akibat Kerja bagi tenaga kerja
Tujuan Khusus Laporan
Mengetahui gambaran umum perusahaan, Proses
Produksi, dan Pelaksanaan K3 di PT. Kubota Indonesia.
Tujuan Khusus Laporan
Menjelaskan penerapan Program K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) di PT. Kubota Indonesia
Tujuan Khusus Laporan
Mengidentifikasi Faktor Bahaya (Faktor Bahaya Fisika,
Kimia, Biologi, dan Sanitasi) yang terdapat pada masing-
masing proses produksi dan upaya pencegahan dan
pengendalian yang dilakukan.
DASAR
HUKUM
PP RI Nomor 50 Tahun 2012
UU No. 1 Tahun 1970 UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Penerapan Sistem
tentang Keselamatan Manajemen Keselamatan dan
tentang Ketenagakerjaan
Kerja Kesehatan Kerja (SMK3)

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Peraturan Menteri Tenaga


Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor: Per Kerja dan Transmigrasi
Nomor: Per.02/MEN/1980 tentang
01/MEN/1976 tentang Kewajiban Nomor: Per 03/MEN/1982
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Pelatihan Hiperkes bagi Dokter tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja.
Perusahaan Tenaga Kerja.

Keputusan Diraktur Bina Keselamatan dan


Peraturan Menteri
Kesehatan Kerja Nomor
Ketenagakerjaan Nomor 5
5/77/HK.03.01/V/2020 terkait antisipasi
Tahun 2018 Tentang
dampak pandemik global Covid-19,
Keselamatan dan Kesehatan
terhadap proses pelaksanaan Pelatihan
Kerja Lingkungan Kerja
Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
02
HASIL LAPORAN
Gambaran Umum Perusahaan, Identifikasi Faktor Bahaya, Resiko Kecelakaan
dan Gangguan Kesehatan, Upaya Pencegahan dan Pengendalian
PT. Kubota Indonesia
PT. Kubota Indonesia merupakan pelopor perusahaan yang
memproduksi mesin diesel, yang didirikan tahun 1972,
namun baru resmi beroperasi pada 10 Juli 1973.

Memiliki model bisnis yang terdiri dari empat kelompok


usaha strategis yang saling melengkapi sebagai berikut :
Mesin Diesel Horizontal
Mesin Diesel Vertikal
Generator Set
Suku Cadang Asli serta Aplikasi Produk lainnya

Produk dan Aplikasi


Produk dan aplikasi produk dar PT.Kubota adalah Mesin Diesel
GAMBARAN UMUM Horisontal 6,5 – 14 HP, seperti: Traktor Tangan, APPO, Power

Thresher, Mesin Konstruksi, Vibration Roller, Pompa Air, Disc Mill,

Combine Harvester, dan Concrete Mixer.


Visi Misi
1. Mengerahkan segenap kemampuan demi kemajuan 1. Bekerja untuk perkembangan masyarakat dengan
masyarakat, melalui produk yang unggul dan berteknologi memanfaatkan segala kemampuan dan keahlian yang
tinggi. dimiliki dalam menghasilkan produk maupun teknologi
2. Demi kejayaan perusahaan dan kebahagiaan karyawan, yang unggul.
mari kita bangun hari ini, untuk membuka hari esok. 2. Membangun hari ini dan membuka jalan hari esok
3. Dengan ide yang orisinil dan keberanian, kita hadapi dunia untuk menuju kemajuan perusahaan dan
luar yang belum dikenal. kesejahteraan karyawan.
3. Menghadapi tantangan dengan kreatif dan keberanian.
Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Kubota Indonesia
Alamat : Taman Industri BSB Blok D.1 Kav.8 Mijen – Semarang
Phone : 62 – 24 – 7472849, 7473257
Fax : 62 – 24 – 7472865, 7474266
Email : ptki_g.layanan@kubota.com
Berdiri : Juli 1972
Beroperasi : 10 Juli 1973
Luas Tanah : 73.992 m2
Luas Bangunan : 25.181 m2
Jumlah Karyawan : 364 Orang
Cikarang Medan
Japanese SMEs Center. Kawasan Industri Delta Ruko Mega Bisnis Center No.A2, Jl.Gagak Hitam
Silicon 6, Jl. Kenari Raya, Blok G6-01 Kav.08A, (Ringroad), Medan – Sumatra Utara. Telp: +(62)-61-
Cikarang, Bekasi. Telp: +(62)-21-89913037, Fax: 80025820/800025821
+(62)-21-89913038

Makassar Mataram
Jl. Urip SumoharjoNo.36C. Makassar 90232 –
Perwakilan Cabang Jl.Sandubaya No.18-19, Kelurahan Bertais,
Indonesia. Telp: +(62)-411-455502 Fax: +(62)-411- Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Provinsi
455508 Nusa Tenggara Barat/NTB. Telp: +(62)-370-6171896.
Machining

Painting
“ Proses Produksi
Adapun Proses Produksi di PT. Kubota Indonesia, meliputi
3 bagian, yaitu:


Assembling
Machining
Painting
Assembling
Fasilitas dan Personel

Safety Sign
Sudah tersedia safety sign, marka
jalur untuk pejalan kaki

Risk Assessment
Tiap ruangan sudah dilengkapi
petunjuk jalur evakuasi

Operator
Operator Pesawat Alat Angkut sudah
Organisasi dan Personel K3
mempunyai Surat Ijin Operator
Perusahaan sudah memiliki P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan
kesehatan Kerja) yang baik sesuai dengan perundangan yang berlaku,
dengan pimpinan berasal dari presiden direktur dan Ahli K3 sebagai
Sekretaris
Fasilitas dan Personel

Warning Sign
Sudah tersedia sign tanda bahaya
listrik pada tiap-tiap bok panel

Penanggulangan Kebakaran
Sudah memiliki Buku Rencana
kebakaran sesuai dengan pasal 2 huruf
(f) Kepmenaker no.186/1999 tentang
penanggulangan kebakaran di tempat
kerja

Alarm dan Saran Evakuasi


Sudah terdapat sirene alarm, pemadam
Organisasi dan Personel K3
kebakaran, dan sarana evakuasi sesuai
dengan pasal 2 huruf (b) kepmenaker Perusahaan sudah memiliki P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan
kesehatan Kerja) yang baik sesuai dengan perundangan yang berlaku,
no.186/1999.
dengan pimpinan berasal dari presiden direktur dan Ahli K3 sebagai
Sekretaris
Fasilitas dan Personel

Unit Penanggulangan Kebakaran


Sudah memiliki unit penanggulangan
kebakaran sesuai dengan pasal 3
Kepmenaker no.186/1999

Ahli K3
Sudah memiliki Ahli K3 spesialis
penanggulangan kebakaran sesuai
dengan pasal 5 kepmenaker
no.186/1999

Organisasi dan Personel K3


Perusahaan sudah memiliki P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan
kesehatan Kerja) yang baik sesuai dengan perundangan yang berlaku,
dengan pimpinan berasal dari presiden direktur dan Ahli K3 sebagai
Sekretaris
Pelaksanaan Program K3 Perusahaan

Pertemuan P2K3 Monitoring K3


Terdapat P2K3 yang secara rutin, mengadakan Terdapat sistem pelaporan dan monitoring pelaksanaan
pertemuan, minimal sekali setiap bulan yang K3
menghasilkan rekomendasi

Aplikasi Program SOP Pengoperasian


Saran-saran P2K3 sudah dengan baik dilakukan dan Terdapat prosedur tertulis tentang pengoperasian
diperhatikan oleh perusahaan alat/mesin secara aman

Organisasi K3 Training K3
Organisasi K3 sudah terstruktur jelas tentang Terdapat training mengenaik K3 bagi karyawab
pengoperasian alat/mesin secara aman perusahaan
Pelaksanaan Program K3 Perusahaan

Apresiasi
Terdapat penghargaan kepada group/kelompok bagian
kerja untuk meningkatkan kesadaran tentang K3

APD
APD sudah disediakan di tempat

Sanksi
Terdapat sanksi bagi karyawan yang tidak mengenakan
APD
Identifikasi Faktor Bahaya

Bahaya Fisika Bahaya Kimia Bahaya Sanitasi


Kebisingan, Pencahayaan, Iklim Kerja, Getaran Paparan Kimia (Padat, Cair, Gas) Struktur Bangunan, Fasilitas Kebersihan, Ventilasi,
Mekanis, Sinar Radiasi, Tekanan Udara Tatalaksana Rumah Tangga
Identifikasi Faktor Bahaya

Bahaya Fisika Bahaya Kimia


Kebisingan, Pencahayaan, Iklim Kerja, Getaran Paparan Kimia (Padat, Cair, Gas)
Mekanis, Sinar Radiasi, Tekanan Udara

Bahaya Biologi Bahaya Sanitasi


Mikrobiologi, Airborne Virus Struktur Bangunan, Fasilitas Kebersihan, Ventilasi,
Tatalaksana Rumah Tangga
Cair Gas
PT Kubota banyak menggunakan B3 yang Senyawa Benzena yang digunakan oleh PT
mengandung VOC (Thinner, cat). Terkena cairan Kubota dapat menimbulkan kontaminasi gas
kimia yang bersifat karsinogenik, Alergi Bahan kimia terutama saat proses pengecatan.
kimia. Bahan kimia yang mudah terbakar. Toluen Bahaya benzen hebat secara akut, terutama
dapat merusak setiap bagian sel tubuh, terutama bila aparat destilasi di pabrik pecah, bergejala
sel hati, sumsum tulang dan ginjal. Gejala yang kejang-kejang, koma dan hingga meninggal
nampak ikterus, dan dapat mengakibatkan hingga dunia.
kematian.

IDENTIFIKASI FAKTOR BAHAYA

FAKTOR KIMIA
Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Kimia

No Bagian/Pekerjaan/Aktifitas Potensi Resiko Pengendalian Saran


Bahaya Bahaya
1 Painting
(Proses Produksi) Alergi
Menempatkan pekerja yang
Bahan Pemakaian APD
tidak alergi di proses painting
Bahaya kimia Kimia
Penggunaan B3
yang Terkena
mengandung cairan yang
VOC (thiner) membuat 1. SOP Proses Peninjauan penerapan APD
luka bakar 2. APD dan SOP
atau bahan
karsiogenik
1. Pemadam api 1. Menerapkan kawasan
Bahaya kimia bersifat Gas tanpa rokok
(mudah terbakar)
Kebakaran 2. Pelatihan berkala
kebakaran 2. Pelaksaanan tim code red
Kebisingan Pencahayaan Iklim Getaran Mekanis
Berdasarkan pengukuran Dari hasil pengukuran pencahayaan Dari pemaparan narasumber Berdasarkan pengukuran

kebisingan di beberapa tempat di di area tersebut secara umum, menyatakan hasil di bawah NAB kebisingan di beberapa tempat di

PT Kubota Indonesia tahun 2020, didapatkan rata –rata tingkat ISBB yaitu sebagai parameter PT Kubota Indonesia tahun 2020,

pada tempat-tempat tertentu pencahayaan umum yang melebihi tekanan panas. Hasil kesimpulan hampir keseluruhan tempat di PT

masih didapatkan kebisingan standar (NAB sebesar 300 Lux) data berdasarkan narasumber Kubota Indoesia memiliki nilai di

melebihi NAB yang ditetapkan masih dalam range normal atau bawah NAB yang ditetapkan

dibawah NAB

IDENTIFIKASI FAKTOR BAHAYA

FAKTOR FISIKA
Sinar Radiasi Tekanan Udara Odour
Berdasarkan pemaparan Berdasarkan pemaparan Odor atau bau bauan yang terdapat
narasumber menyatakan bahwa narasumber menyatakan bahwa di keseluruhan ruangan di PT
tidak terdapat bahaya radiasi yang tekanan udara setempat memiliki Kubota Indonesia dinyatakan dalam
dapat membahayakan kesehatan tekanan udara dalam batas normal batas aman oleh narasumber dan di
para pekerja (di bawah NAB) dan tidak bawah NAB baik yang terdapat
menimbulkan masalah bagi selama proses produksi maupun
kesehatan pekerja. merupakan hasil pengelolaan
limbah terpadu

IDENTIFIKASI FAKTOR BAHAYA

FAKTOR FISIKA
Hasil Uji Lingkungan (Kebisingan)
PT. Kubota Indonesia

85
Test RND 87.5
97.7

85
Service Mekanik 95.6
96.4

85
Generator Set 100.5
99

85
Washing Assembling 97
90.9

85
Test Running 94.2
100.4
75 80 85 90 95 100 105

NAB 2019 2020


Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Fisika

No Bagian/Pekerjaan/Aktifitas Potensi Resiko Pengendalian Saran


Bahaya Bahaya
1 Test Running

1. Pemasangan peredam akustik


khusus atau soundbarrier
2 Washing Assembling 2. Peletakan yg jauh dari tempat
kerja sehingga suara tidak
terganggu

3. Alat dengan potensi suara di atas


NAB diletakkan di dalam
3 Generator Set bangunan tinggi dan tebal
1. Struktur Bangunan
Khusus 4. Memilih alat dengan spesifikasi
Kebisingan Ketulian 2. Ear plug/earmuff silent atau dengan suara yang
3. MCU 6 bulan sekali lebih halus
4 Service Mekanik 5. Merekayasa beberapa alat agar
NAB dapat diturunkan

6. Pengendalian secara administratif


contohnya SPO dan sanksi
terhadap pelanggaran SPO, dan
5 Test R&D rotasi bagian bekerja sehingga
tidak terpapar dalam waktu yg
sangat lama
Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Fisika
Potensi Resiko
No Bagian/Pekerjaan/Aktifitas Pengendalian Saran
Bahaya Bahaya

Menggunakan lantai yang bisa


Gangguan Penambahan sumber
1 Area Produksi Pencahayaan memantulkan cahaya serta
penglihatan pencahayaan penambahan ventilasi
Berdasarkan pemaparan oleh narasumber maka bahaya biologis yang menjadi focus
saat pandemic ini adalah peningkatan kasus terutama saat Covid Delta, berdasarkan
pemaparan maka setiap kasus sudah dilakukan tracing terutama dengan pekerja
yang kontak langsung,kemudian pekerja yang positif melakuakan isolasi dan pada
bagian tersebut tidak diliburkan semua

IDENTIFIKASI FAKTOR BAHAYA

FAKTOR BIOLOGI
Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Biologi
Bagian/ Potensi
No Pekerjaan/ Resiko Bahaya Pengendalian Saran
Aktifitas Bahaya

tidak adanya protokol covid 19


yang ketat dan baku karena tidak
ada perubahan dalam jumlah 1.Screening kesehatan
karyawan. walaupun jumlah karyawan Penguatan tim tracing Covid-
Area karyawan terhitung sedikit 2.Dilakukan pemeriksaan 19
1 Produksi dan Cov19 sehingga kepadatan tidak terlalu berkala 2. Penguatan prokes tiap divisi
Office tinggi namun belum adanya aturan 3. Isolasi bagi suspek atau pemantauan kesehatan
yg baku dan jelas dalam konfirm pekerja secara berkala
pembatasan interaksi antar 4.Vaksinasi dikoordinir
karyawan olehPT kubota
potensi bahaya terpapar covid 19
Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Biologi
Bagian/ Potensi
No Pekerjaan/ Resiko Bahaya Pengendalian Saran
Aktifitas Bahaya

1. Pemaksimalan
penggunaan ventilasi dan
exhaust van
Area 1. Ventilasi diberbagai 2. Menjaga kebersihan udara
Produksi dan Mikroba Penyakit infeksi yang berhubungan tempat
2 dari partikel yang beredar.
Office Biologis dengan saluran pernapasan 2. Penggunaan APD
3. Pedoman pengelolaan
selama produksi
pasien dengan ISPA
sehingga tidak menularkan
ke rekan kerjanya
IDENTIFIKASI
Bangunan Tempat Kerja
• Halaman, tampak bersih, tertata rapi, rata dan tidak becek, dan
FAKTOR BAHAYA
cukup luas untuk lalu lintas orang dan bahan.
• Gedung dalam kondisi terpelihara dan bersih, struktur nya kuat dan
kokoh, dinding dan langit-langit : kering, tidak lembab, dicat, pada
lantai terdapat tanda warna, jalur evakuasi supaya tidak FAKTOR SANITASI
bertabrakan,dimana jalur hijau untuk pejalan kaki/ karyawan
berjalan kaki, sedangkan jalur merah untuk work lift/mesin
pengangkut
• Lantai terbuat dari bahan yang keras, tahan air, dan tahan dari bahan
kimia yang merusak, datar, tidak licin, mudah dibersihkan dan
dibersihkan secara teratur
IDENTIFIKASI
Fasilitas Kebersihan
• Toilet : ada beserta kelengkapannya, tersedia saluran pembuangan
FAKTOR BAHAYA
air yang mengalir dengan baik
• Pakaian kerja dan ruang ganti pakaian ; tersedia tempat menyimpan
pakaian/loker untuk setiap pekerja
• Tempat sampah dan peralatan kebersihan : ada FAKTOR SANITASI
IDENTIFIKASI
Kebutuhan udara/Ventilasi
cukup baik, dibawah NAB
FAKTOR BAHAYA

Tatalaksana Kerumahtanggaan
FAKTOR SANITASI
proses memisahkan, menata, membersihkan,
melaksanakan dan mengembangkan prosedur
kebersihan.dimana alat kerja, perkaka, dan bahan harus
ditata dan disimpan secara rapi dan tertib agar menjamin
kelancaran pekerjaan dan tidak menimbulkan bahaya
kecelakaan.
Tabel Identifikasi Resiko Bahaya Sanitasi
Potensi Resiko
No Bagian/Pekerjaan/Aktifitas Pengendalian Saran
Bahaya Bahaya
1. Jalur khusus untuk
Paparan pembuangan limbah padat
Pengelolaan Limbah
1 Sanitasi Bahaya Kimia Limbah
B3 (IPAL) 2. Pembuatan tempat
penampungan limbah B3
sesuai standar
Upaya Pencegahan dan Menajemen K3

5. APD
1. Eliminasi 3. Rekayasa Teknik

2. Substitusi
4. Administrasi
03
Penutup
Kesimpulan, Saran
KESIMPULAN
Pelaksanaan K3 di PT Kubota sudah diterapkan dan
dijalankan sesuai aturan perundang-undangan
yang berlaku. Ada bagian tertentu dalam
SARAN pelaksanaan proses produksi yang bisa menjadi
1. Kebijakan K3 harus selalu mempertimbangkan dan
potensi bencana, sehingga menimbulkan resiko
memperhatikan Faktor Fisika, Kimia, Biologi, dan
bahaya bagi para pekerja yang mengakibatkan
Sanitasi yang merupakan faktor lingkungan yang
kerugian terhadap PT Kubota. Maka dibutuhkan
menunjang kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan PT.Kubota Indonesia. manajemen K3 yang harus dievaluasi setiap saat

2. Evaluasi sistem manajemen K3 secara berkala, dan demi kebaikan pekerja pada umumnya dan PT.
menjadikan temuan yang menjadi potensi bahaya bagi Kubota pada khususnya.
pekerja dan bagi PT.Kubota Indonesia, untuk segera
mungkin dapat diatasi melalui sistem manajemen K3
yang baik.
THANK YOU

Date : 27 Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai