Anda di halaman 1dari 13

SEROSIS HEPATIS

Kelompok 2
Pengertian
Sirosis hepatis adalah penyakit kronis pada hati dengan inflamasi dan
fibrosis yang mengakibatkan distorsi struktur dan hilangnya sebagian
besar hepar. Perubahan besar yang terjadi karena sirosis adalah
kematian sel-sel hepar, terbentuknya sel-sel fibrotik (sel mast), regenerasi
sel dan jaringan parut yang menggantikan sel-sel normal. (Baradero,
2008). Sirosis Hepatis merupakan penyakit hati menahun ditandai adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan
proses peradangan, nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan
ikat dan usaha regenerasi nodul, sehingga menimbulkan perubahan
sirkulasi mikro dan makro sel hepar tidak teratur (Nugroho, 2011).
Penyebab
Menurut Black & Hawks, 2009 ada beberapa faktor yang
menyebabkan sirosis hepatis yaitu

1. Sirosis Pascanekrosis (Makronodular)


Merupakan bentuk paling umum di seluruh dunia.Kehilangan masif
sel hati, dengan pola regenerasi sel tidak teratur. Faktor yang
menyebabkan sirosis ini pasca- akut hepatitis virus (tipe B dan C).
2. Sirosis Billier
Merupakan turunnya aliran empedu bersamaan dengan kerusakan
sel hepatosit disekitar duktus empedu seperti dengan kolestasis
atau obstruksi duktus empedu.
3. Sirosis Kardiak
Merupakan penyakit hati kronis terkait dengan gagal jantung sisi
kanan jangka panjang, seperti atrioventrikular perikarditis konstriktif
lama.
4. Sirosis Alkoholik (mikronodular Laenec)
Merupakan bentuk nodul kecil akibat beberapa agen yang melukai
terus-menerus, terkait dengan penyalahgunaan alcohol.
Tanda Dan Gejala

Tanda gejala sirosis hati mirip dengan hepatitis,


karena terjadi sama-sama diliver yang mulai
rusak fungsinya, yaitu: kelelahan, hilang nafsu
makan, mual-mual, badan lemah, kehilangan
berat badan, nyeri lambung dan munculnya
jaringan darah mirip laba-laba di kulit (spider
angiomas).
Pemeriksaan Penunjang

Ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk sirosis hepatis meliputi yaitu


pemeriksaan lab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lainnya seperti
radiologi, dan lain-lain
1. Pada sirosis hepatis bisa di jumpai Hb rendah, anemia normokrom
normositer, hipokom mikositer.
2. Kenaikan kadar enzim transminase/ SGOT, SGPT, tidak merupakan
petunjuk tentang berat dan luasnya kerusakan jaringan parenkim hepar.
3. Albumin Kadar albumin yang menurun merupakan gambaran
kemampuan sel hati
yang berkurang.
4. Pemeriksaan CHE (kolinesterase) penting dalam menilai
kemampuan sel hati. Bila terjadi kerusakan sel hati, kadar CHE akan
turun. Pada perbaikanAsuhan Keperawatan .
5. Pemeriksaan kadar elektrolit penting dalam penggunaan diuretik
dan pembatasan garam dalam diet.
6. USG (Ultrasonografi).
7. Pemeriksaan radiologi.
8. Tomografi komputerisasi.
9. Magnetic resonance imaging.
10. Biopsi hati untuk mengkonfirmasikan diagnosis.
Penatalaksanaan Keperawatan

Menurut Black & Hawks (2009), penatalaksaan keperawatan sebagai


berikut:

1.Mencegah dan memantau perdarahan.


2.Meningkatkan status nutrisi
3.Meningkatkan pola pernapasan efektif
4.Menjaga keseimbangan volume cairan
5.Menjaga integritas kulit
6.Mencegah Infeksi
Asuhan Keperawatan

Proses keperawatan adalah penerapan pemecahan


masalah keperawatan secara ilmiah yang digunakan
untuk mengidentifikasi masalah- masalah pasien,
merencanakan secara sistematis
1.Pengkajian
- . Identitas klien dan keluarga
-.Keluhan Utama
-.Riwayat Kesehatan Sekarang
-.Riwayat Kesehatan Dahulu
-.Riwayat Kesehatan Keluarga
-.Pola aktivitas sehari-hari
1.Nutrisi
2.Eliminasi
3.Personal Hygiene.
4.Pola Istirahat dan tidur.
5.Pola aktivitas
-. Pemeriksaan Fisik
-.Pemeriksaan Diagnostik
2. Kemungkinan diagnosa yang muncul

1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan Peningkatan


tekanan pada diaframa.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan
tekanan osmotik koloid.
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan
Kurang pengetahuan dengan faktor pemberat
4. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
5. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi hati
Thank you

Anda mungkin juga menyukai