Anda di halaman 1dari 16

Apakah ini keluhan Anda?

Kulit iritasi? Kulit kering?


01 Kemerahan, sensasi 02 Teraba kasar, terkelupas,
panas/terbakar, gatal-gatal pecah-pecah

Penyembuhannya
lambat?
03 Sudah berobat, tapi dirasa
kurang efektif
Dermatitis Kontak
Akibat Kerja
Dermatitis kontak iritan (DKI)
DKI merupakan efek sitotoksik pada
kulit berupa reaksi peradangan non
imunologik melalui jalur eksogen
ataupun endogen yang berkontak
langsung dengan tubuh
Penyebab
DKI terjadi akibat paparan zat-zat kimia dengan gejala berupa:
• Iritasi
• Gatal- gatal
• Kulit kering
• Pecah-pecah
• Kemerah- merahan
• Koreng yang sulit sembuh

Penyakit dermatitis sering terjadi pada pekerja informal yang umumnya


kurang memperhatikan sanitasi dan perlindungan bagi kesehatan dirinya
Faktor Risiko
Paparan iritan langsung: Iritan lemah di antaranya:
bahan kimia dan pelarut • Solvent
• Detergen
Biasanya disebabkan oleh iritan yang kuat: • Sabun
• Asam kuat • Zat asam/basa lemah
• Basa kuat
• Garam
• Logam berat
• Aldehid
• Bahan pelarut
• Senyawa aromatic
• Polisiklik
Faktor Risiko
Paparan tidak langsung:
• Umur
• Ras
• Jenis kelamin
• Kebersihan diri
• Alat pelindung diri
• Pengetahuan
Patogenesis

kontak denaturasi kulit


bahan iritan keratin menjadi
• radang
• bengkak
• kemerahan
• menjadi
kerusakan merusak
vesikel atau
sel kulit papul
membran • mengeluarkan
lapisan lemak cairan bila
tanduk terkelupas.
keratinosit
Gejala Klinis
DKI AKUT

 Kontak iritan kuat (asam sulfat dan asam hidroklorid atau basa kuat)
 Keluhan : kulit pedih, panas, rasa terbakar
 Objektif : kulit eritem, vesikel, bula
kelainan sesuai daerah yang terkena,
berbatas tegas
DKI AKUT

 DKI Akut: 8 – 24 jam setelah kontak


● Podofilin
● Antralin
● Bulu serangga
DKI KRONIS

 Dermatitis iritan kumulatif


 Kontak berulang dengan iritan lemah
● Faktor fisik
- gesekan - kelembaban
- trauma - panas / dingin
● Berbagai bahan
- sabun - pelarut
- tanah - air
DKI KRONIS

● Keluhan : kulit kering, kulit bersisik, gatal


● Objektif : eritema skuama  likenifikasi
hiperkeratosis  fisura
kelainan  tidak berbatas tegas
Pekerjaan Beresiko DKI
• Mencuci (detergen)
• Pekerja bangunan (asam, kaca brous, beton, pelarut)
• Pekerja bengkel (solar, bensin, oli)
• Juru masak ( Pekerjaan yang sering
• Berkebun (pestisida) terpapar bahan kimia
• Tenaga Kesehatan (alcohol, etilen oksida, obat-obatan)
• Pelukis (cat, pelarut, tiner)
Pengobatan
Penting: menghindari pajanan bahan iritan

• Lesi basah: kompres dengan NaCl 0,9% • Lesi kering: kortikosteroid topikal,
misalnya hidrokortison

• Pemakaian alat pelindung diri


• Pemberian pelembab untuk memperbaiki sebagai salah satu upaya pencegahan
sawar kulit.
Prognosis
• Dermatitis kontak ringan: bergantung pada kemampuan menghindari
bahan iritan penyebab.
• Dermatitis kontak yang berat: keluhan dapat bertahan hingga 2 tahun
walaupun sudah berganti pekerjaan
• Bila bahan iritan yang menjadi penyebab dermatitis tersebut tidak dapat
disingkirkan dengan sempurna, maka prognosisnya kurang baik.
• Keadaan ini sering terjadi pada DKI kronis dengan penyebab multi faktor
dan juga pada pasien atopik.
Terima Kasih!!
Any question?

Anda mungkin juga menyukai