Nixal Kurniawan
(2020086016353)
Pembimbing :
Journal
dr. Chaeril Anwar, Sp.KK., M.Kes
Reading
PENDAHULUAN
□ Dermatitis kontak iritan/ Irritant Contact Dermatitis (ICD) adalah kondisi inflamasi kulit yang
disebabkan oleh gangguan barier kulit, dalam kombinasi dengan aktivasi respon imun bawaan
□ ICD/DKI hasil dari kerusakan barier kulit dari agen eksternal atau faktor lingkungan
□ ICD lebih umum dari pada dermatitis kontak alergi (ACD) dan merupakan presentasi paling
umum dari penyakit kulit akibat kerja (Occupational Skin Disease/OSD).
□ Di klinik dermatologi Australia, ICD didiagnosis pada 71% pasien dengan OSD
□ Pekerjaan berisiko tinggi untuk ICD termasuk pekerja kesehatan, pekerja layanan makanan,
pekerja logam, penata rambut, dan pekerja konstruksi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya ICD
Eksogen Endogen
Iritasi terjadi dengan merusak sel-sel epidermis atau Kerusakan pada barrier
epidermis
KLASIFIKASI
DERMATITIS KONTAK IRITAN AKUT
□ DKI akut terjadi ketika kulit sering terkena iritan kuat dalam satu paparan,
seperti asam pekat, alkali kuat, dan pelarut seperti akrilonitril.
□ Dalam kasus yang parah, ini dapat muncul sebagai luka bakar, misalnya pada
semen basah
□ Reaksi iritan dengan cepat mencapai puncaknya dan kemudian mulai sembuh
“fenomena decrescendo”
□ Gejala : rasa terbakar, menyengat, dan nyeri pada kulit yang terkena
□ Gejala klinis ACD/DKA mirip dengan ICD akut dimana kulit menjadi sensitif
terhadap sentuhan dan air
REAKSI IRITASI
□ Reaksi iritan adalah jenis ICD subklinis yang biasanya mempengaruhi individu
yang terpapar pekerjaan basah
□ Sering dimulai pada jari bagian bawah dikarenakan perhiasan yang bersifat oklusif
seperti cincin dan menyebar ke tangan dan lengan bawah
□ Dapat sembuh spontan atau juga dapat berkembang menjadi DKI kronis
IRITASI SUBYEKTIF/SENSORIAL
□ Iritasi subjektif atau sensorik ditandai dengan ketidaknyamanan sensorik berupa
rasa perih, terbakar, atau rasa gatal, tanpa adanya bukti klinis atau histologis
iritasi kulit.
□ Prognosis bervariasi
Pemeriksaan
penunjang (uji
Pemeriksaan tempel)
klinis
Anamnesis
PENCEGAHAN
• Mengubah cara pekerjaan dilakukan
• Kontrol administratif
• Penggunaan alat pelindung diri (APD)
• Menggunakan krim/lotion
PROGNOSIS
PENATALAKSANAAN Prognosis dapat membaik dengan deteksi dini,
uji tempel untuk memperjelas diagnosis, dan
mengecualikan ACD dan meningkatkan
• Menghindari bahan yang iritan pengetahuan tentang ICD pada individu yang
• Perlindungan kulit terkena
• Penggunaan terapi topikal
• kortikosteroid sistemik (fase akut DKI yang
parah)
• Imunomodulator oral (pengobatan DKI
kronis)
• Fototerapi
KESIMPULAN
ICD merupakan penyakit kompleks yang dipengaruhi oleh faktor endogen dan
eksogen. ICD tetap merupakan diagnosis eksklusi, dan saat ini, tidak ada tes
diagnostik yang tersedia. Bagi banyak dokter, diagnosis mungkin sulit, terutama jika
uji tempel tidak tersedia. Keterlambatan dalam mendiagnosis ICD dikaitkan dengan
prognosis yang lebih buruk. Kemajuan dalam RCM sebagai pendekatan diagnostik
tampaknya menjanjikan. Pengobatan andalan pada ICD tetap menghindari iritasi
kulit dan penggunaan APD, dengan pelembab untuk menjaga fungsi sawar kulit.
Dalam kasus ICD yang didapat dari pekerjaan, peran promosi kesehatan dan strategi
pencegahan telah terbukti bermanfaat, tetapi seringkali kurang diterapkan di tempat
kerja. Studi lebih lanjut diperlukan untuk lebih mengevaluasi faktor predisposisi.
TERIMA KASIH