Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 15

HUKUM-HUKUM LANJUTAN
KONSENTRASI HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA

ANGGOTA KELOMPOK :

1) Mutiara Shabila Sandy 195010107111197


2) Ramadhan Santoso 195010107111204
3) Faris Ibrahim Tuhepaly 195010107111223
4) Hafhid Riffa'I 195010109111001
5) Muhammad Arif Indiawan 195010109111002

2
HUKUM-HUKUM LANJUTAN
KONSENTRASI HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA
MELIPUTI :

 Hukum Kepegawaian

 Hukum Keimigrasian

 Hukum dan Kebijakan Publik

3
Kepegawaian
Definisi Pegawai Negeri ditetapkan dalam Pasal 1 huruf a UndangUndang
Nomor 8 Tahun1974 dengan perumusan sebagai berikut:

“Pegawai negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat


yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan Negeri atau diserahi tugas lainnya yang ditetapkan berdasarkan
sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku”.

Definisi ini dapat diperinci dalam empat pokok sebagai berikut:

a.Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan


b.Diangkat oleh pejabat yang berwenang
c.Diserahi tugas dalam sesuatu jabatan Negeri, dan
d.Digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4
Jenis Pegawai Negeri
Sipil
Mengenai jenis pegawai negeri didasarkan pada pasal 2 ayat (1) UU No. 43 Tahun 1999 Pegawai
Negeri dibagi menjadi:

1. Pegawai Negeri Sipil,


2. Anggota Tentara Nasional Indonesia, dan
3. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Sedangkan menurut UU No.43 Tahun 1999 Pasal 2 ayat (2) Pegawai negeri sipil dibagi menjadi:

 Pegawai Negeri Sipil Pusat

Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada APBN dan bekerja pada Depertemen, Lembaga
Pemerintah Nondepertemen, Kesekretariatan Lembaga Negara, Instansi Vertikal di Daerah Provinsi
Kabupaten/Kota, Kepaniteraan Pengadilan, atau dipekerjakan untuk menyelenggarakan tugas
negara lain.

 Pegawai Negeri Sipil Daerah


adalah Pegawai Negeri Sipil daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang gajinya dibebankan pada APBD
dan bekerja pada pemerintah daerah, atau dipekerjakan diluar instansi induknya.

5
Keimigrasian

Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau
keluar Wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka
menjaga tegaknya kedaulatan menurut Pasal 1 Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Hukum Keimigrasian merupakan bagian dari sistem hukum yang


berlaku di Indonesia, bahkan merupakan subsistem dari Hukum
Administrasi Negara dan bagian dari Hukum Tata Negara yang
didalamnya memuat asas Kedaulatan Negara.

6
Lanjutan
 Pemberlakuan prinsip timbal-balik (resiprositas) pada pemberian
bebas visa terhadap orang asing merupakan perwujudan dari
asas kedaulatan Negara.

 Pergeseran kebijakan selektif (selective policy) menjadi kebijakan


selektif yang menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia secara
factual telah meningkatkan arus lalu lintas orang, barang dan
jasa ke wilayah Indonesia serta mendorong memacu
pertumbuhan ekonomi, proses modernisasi masyarakat dan
meningkatkan penerimaan devisa

7
Keputusan Keimigrasian
Pemerintah dalam memberikan Pelayanan Hukum di bidang Keimigrasian kepada
masyarakat telah meletakkan dasar – dasar yang baik

Dalam melaksanakan fungsi pemerintahan, aparatur imigrasi selaku public service


mempunyai kewenangan, kewenangan – kewenangan harus dipergunakan dalam
kerangka Negara hukum, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi orang atau
badan hukum perdata

Dokumen dan izin yang diterbitkan oleh Pejabat Imigrasi adalah wujud nyata dari
kedaulatan negara Indonesia, hal ini mengakibatkan semua dokumen maupun izin
yang diterbitkan oleh Imigrasi dapat dibatalkan, ditarik, dicabut dalam kerangka
pelaksanaan kedaulatan negara yang dilaksanakan juga oleh Pejabat Imigrasi dan
bersifat mutlak

8
Pengawasan Keimigrasian
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan

Pelayanan publik yang profesional, artinya pelayanan publik yang dicirikan oleh
adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan (aparatur
pemerintah). Dengan ciri sebagai berikut :

1 .Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan
sasaran
2 .Sederhana, yaitu pelayanan diselenggarakan secara mudah, cepat, tepat,
3. Kejelasan dan kepastian (transparan)
4. Keterbukaan, mengandung arti pelayanan wajib diinformasikan
secaraterbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat,baik
diminta maupun tidak diminta
5. Ketepatan waktu , dapat menyelesaikan dalam waktu yg ditentukan
6. Responsif, lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat

9
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan publik adalah keputusan yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga
pemerintahan untuk mengatasi permasalahan tertentu, untuk melakukan kegiatan
tertentu atau untuk mencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengan kepentingan
dan manfaat orang banyak.

Konsep kebijakan publik dalam Permenpan tersebut mengandung unsur:

1.Pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu.


2. Melakukan sesuatu itu adalah mengatasi permasalahan tertentu yang berkenaan
dengan kepentingan orang banyak

10
BENTUK – BENTUK KEBIJAKAN
PUBLIK
1.Kebijakan publik yang terkodifikasi adalah segenap peraturan
perundangundangan di tingkat pusat dan daerah.

2.Pernyataan pejabat publik adalah pernyataan-pernyataan dari


pejabat publik di depan publik, baik dalam bentuk pidato tertulis,
pidato lisan, termasuk pernyataan kepada media massa

Bentuk Kebijakan publik yang terkodifikasi (yang berupa peraturan


perundangundangan) merupakan bentuk kebijakan publik yang positif
atau dalam kategori kebijakan publik menurut Andersen adalah
keputusan-keputusan kebijakan (policy decicions)

11
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
1.Formulasi kebijakan adalah suatu kegiatan yang bertujuan
merumuskan dan menetapkan suatu kebijakan publik tertentu.

2.Implementasi kebijakan adalah suatu kegiatan atau proses


pelaksanaan atau penerapan kebijakan publik yang telah ditetapkan.

3.Evaluasi kinerja kebijakan adalah suatu kegiatan atau proses yang


mencakup penilaian suatu kebijakan publik yang telah berjalan
dalam kurun waktu tertentu

4.Revisi kebijakan publik adalah suatu kegiatan atau proses


perbaikan suatu kebijakan publik tertentu

12
JENIS – JENIS KEBIJAKAN
PUBLIK
Menurut Andersen terdapat beberapa kategorisasi kebijakan publik (dalam Irfan
Islamy 1992) terbagi dalam :

1) Kebijakan substansif dan prosedural


2) Kebijakan distributif dan kebijakan regulatif
3) Kebijakan redistributif dan self-regulatory
4) Kebijakan material dan kebijakan simbolik
5) Kebijakan collective goods dan private goods
6) Kebijakan Liberal dan conservative

13
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai