Anda di halaman 1dari 13

KASUS TUMOR TESTIS PADA ANJING

Poli 2
Bagian 1
Signalmen dan Anamnesa
• Signalement • Anamnesa
Jenis hewan : Anjing - belum memiliki riwayat kawin dan
Nama hewan : jacky operasi apapun
- Jacky lebih sudah duduk
Umur : 1,5 tahun
- Jika berjalan mengangkang
Warna bulu : coklat
Bagian 2
Pemeriksaan Fisik dan Diagnosa
Pemeriksaan fisik
Dari hasil anamnesa keduanya
 BB : 15,5 kg belum memiliki riwayat operasi
apapun.
 Temp : 38,4
 Pulsus : 96 kali/menit
Berdasarkan pemeriksaan fisik
 Respirasi : 30 kali/menit dengan metode palpasi tidak
ditemukan testis di dalam
 CRT : 2 detik scrotum, namun terdapat
benjolan di subkutan pada regio
inguinal.
Diagnosis
Berdasarkan anamnesa dan hasil pemeriksaan fisik anjing tersebut terdiagnosa cryptorchid bilateral
inguinal. Penanganan kasus tersebut adalah dengan tindakan operasi (orchiectomy).

Prognosis
Fausta
Bagian 3
Prosedur Pembedahan
Pre Operasi
- Hewan dipuasakan selama 12 jam, sebelum pelaksanaan operasi,
- Pemasangan infus, dan pemberian anestesi melalui IV dengan
zoletil separuh dari 1,9 cc (dosis awal), dan ditambah selama
proses operasi
 Setelah teranestesi hewan diposisikan pada posisi dorsal
recumbency di atas meja operasi dengan ke empat extremitas
difiksasi pada setiap ujung meja operasi.
 Pencukuran bulu di daerah sekitar skrotum dan skrotum.
 Pembersihan skrotum dengan alcohol 70%, dilanjut dengan
povidone iodine.
 Pemasangan drape (duk), menutupi daerah sekitar skrotum
menyisakan skrotum yang akan di incisi.
Operasi
 Incisi dilakukan pada bagian median skrotum sepanjang 1/3 dari panjang testis
yang mengalami pembengkakan, untuk mengekspos kedua bagian testis.
 Dengan metode seperti kastrasi pada Anjing, menggunakan metode open-
castration, testis yang mengalami pembesaran dikeluarkan lebih dahulu.
 Testis yang masih tertutup dengan tunika vaginalis dikeluarkan dan diincisi
hingga bagian testis bersama chorda spermatica dapat terekspos.
 Pemasangan hemostat dengan metode two forceps tie diletakkan dibagian
chorda spermatica.
 Dengan menggunakan benang catgut chromic 3/0, diatas hemostat 1 chorda
spermatica testis yang membesar di ligasi dengan teknis trans-fiksasi,
pembuluh darah a.testicular difiksasi terlebih dahulu, tanpa memotong benang
dilanjutkan dengan fiksasi chorda spermatica.
Operasi
- Diantara hemostat 1-2 chorda spermatica dipotong dengan scalpel
blade, dan hemostat masih dipertahankan.
 Dengan metode yang sama seperti testis yang membesar, testis yang
tidak mengalami pembesaran dipotong.
 Secara perlahan hemostat yang masih dipertahankan dilepas dan
pemeriksaan ada tidaknya pendarahan.
 Sebelum kulit skrotum ditutup, bagian rongga kosong di flush dengan
NaCl 0,9%, dan diberikan antibiotic.
 Bagian otot dinding skrotum dijahit menggunakan metode simple
interrupted suture dengan benang chromic catgut 3/0.
 Setelah selesai dipastikan rapat, dilanjutkan dengan penjahitan kulit
skrotum dengan metode simple interrupted suture dengan benang
chromic catgut 3/0.
Bagian 4
Terapi Post Operasi
Pengobatan post operasi yang diberikan adalah antibiotic
 Amoxicillin 10mg/kgBB PO 2dd selama 5 hari
 Perawatan Luka jahitan
Bagian luka dibersihkan setiap hari menggunakan antiseptik povidone iodine dan diberi
Bioplacenton® topikal secukupnya 2x sehari hingga luka mengering
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai