Anda di halaman 1dari 11

UJI KOMPETENSI

PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan


Beton
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 6
Nama Asesi : CANDRA GUNAWAN
SUBSTANSI PRESENTASI
 Substansi yang harus disampaikan antara lain:
 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L)
 Menerapkan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja
 Melaksanakan Pekerjaan Drainase
 Melaksanakan Pekerjaan Tanah
 Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir
 Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Aspal
 Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
 Melaksanakan Pekerjaan Pelengkap Jalan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L)
Menerapkan K3 dalam setiap proyek konstruksi bisa dilakukan dengan cara memberikan wawasan atau penyuluhan
kepada para pekerja, memperhatikan kelayakan alat yang digunakan, serta membuat suatu sistem atau aturan K3 yang
wajib diikuti. Penjelasan terhadap masing-masing cara adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Penyuluhan Untuk Memberikan Wawasan


Seseorang yang sudah lama terjun dalam dunia konstruksi —baik itu kontraktor maupun para pekerja— belum tentu
mengerti pentingnya K3. Sampai saat ini bahkan ada banyak perusahaan jasa proyek dan pembangunan yang lalai atau
tidak menyediakan prosedur keselamatan bagi para pekerja. Alasan yang paling sering digunakan ialah untuk menekan
biaya proyek.

2. Menguji Kelayakan Alat-alat


Jika semua pekerja sudah mengetahui dan memahami pentingnya K3, maka yang perlu dilakukan selanjutnya ialah
menguji kelayakan alat dan mesin yang digunakan dalam membantu pekerjaan proyek. Menggunakan alat dan mesin
memang sangat memudahkan dan mempercepat pekerjaan pembangunan. 

3. Menerapkan Peraturan Pemerintah


Semua peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja sebenarnya sudah diatur dalam undang-undang, seperti
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No: KEP 20/DJPPK/VI/2004. Dalam surat
keputusan ini, terdapat aturan mengenai bagaimana suatu proyek dilakukan.
Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja
 Saat berkomunikasi dengan seseorang, orang tersebut bisa menilai sikap  kita seperti apa, karena pada dasarnya etika manusia tercermin dari
komunikasi. Dan etika itu dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, akan tetapi berbeda dengan etika di tempat kerja, yang lebih beragam sifatnya.
 1. Menerima masukan dengan lapang dada
 Di dalam suatu pekerjaan, Anda akan menemukan orang orang baru dari berbagai suku,agama,maupun karakter yang berbeda. Maka, Anda harus bisa
memahami atau beradaptasi dengan keadaan agar Anda bisa dengan nyaman saat bekerja.
 2. Menyapa rekan kerja
 Dengan menyapa rekan kerja setiap pagi, Anda telah melakukan hal yang baik untuk menjaga komunikasi, mereka pun akan merespons sapaan Anda.
Dari situlah Anda bisa memulai berkomunikasi dengan baik Karena sapaan selamat pagi bisa menjadi komunikasi pembuka Anda dengan rekan kerja.
 3. Memuji yang pantas dipuji
 Berikan pujian terhadap rekan kerja yang pantas untuk dipuji. Namun, jangan sampai berlebihan. Orang justru akan melihat Anda sebagai penjilat dan
sebagian besar orang tidak suka diberikan pujian yang terlalu berlebihan. Karena pada dasarnya seseorang sangat senang untuk dipuji.
 4. Memberi kritik
 Jangan sungkan untuk memberi kritik terhadap rekan kerja yang salah menggunakan atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan.
Sampaikan dengan sopan dan menggunakan cara yang bijak. Jangan sampai rekan kerja yang Anda kritik tidak terima dan emosi, hindari hal seperti itu.
Karena kritikan memang tidak dapat diterima semua orang, Anda harus lebih hati hati saat memberikan seseorang kritikan yang Anda kurang setuju.
 5. Berkomunikasi dengan jelas
 Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja, ucapan atau menjelaskan sesuatu haruslah jelas sehingga informasi  dan tujuan akan mudah diterima oleh 
rekan kerja Anda. Sebuah monolog yang berliku liku hanya akan membuat orang menjadi bosan dan kehilangan poin poin yang disampaikan.
Langkah Langkah Perecenanan Pekerjaan Drainase

1.Layout atau skema aliran rencana drainase


2.Luas daerah pengaliran
3.Panjang saluran rencana
•Analisa Hidrologi
1.Curah hujan maksimum
2.Intensitas curah hujan
3.waktu konsentrasi
4.Debit limpasan
•Analisa Hidrolika
1.Kecepatan aliran di dalam saluran drainase
2.Perencanaan debit saluran
3.Desain saluran
•Secara garis besar langkah-langkah perencanaan drainase •Perencanaan bangunan pelengkap sistem drainase, Seperti:
dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.Bangunan terjunan
Mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam 2.Gorong-gorong (baca juga: Metode Pelaksanaan
perencanaan drainase. Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang)
•Analisa Topografi 3.Sumur resapan dan lain-lain
Melaksanakan Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah melibatkan serangkaian kegiatan yang terkait dengan penggalian, pengisian,
pemadatan, dan pengaturan tanah untuk pembangunan atau perbaikan jalan.
Aspek-aspek pelaksanaan pekerjaan tersebut meliputi:
1. Pemahaman Desain
2. Penggalian
3. Pemadatan
4. Pengisian
5. Pengaturan Tanah
6. Pengendalian Erosi
Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Pekerjaan perkerasan berbutir melibatkan penyebaran, pemadatan, dan penyelesaian lapisan permukaan berbutir pada jalan.
Tujuan utamanya adalah memberikan kekuatan, keamanan, dan kenyamanan pada permukaan jalan.
 Penyebaran Material Berbutir
 Pemadatan Material
 Penyelesaian Permukaan
Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Aspal

Langkah-langkah pengaspalan jalan adalah:


1.Proses pemetaan.
2.Proses pembersihan kedua (bersih).
3.Proses pengupasan.
4.Proses pemadatan tanah.
5.Proses Pelapisan Bawah.
6.Proses pondasi atas.
7.Proses pencampuran panas.
8.Paving.
Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen

Pekerjaan perkerasan beton semen melibatkan penyiapan, pengecoran,


pemadatan, dan penyelesaian lapisan perkerasan beton pada jalan.
Tujuannya adalah untuk memberikan permukaan yang kuat, tahan lama, dan
tahan terhadap beban lalu lintas.

• Penyiapan Campuran Beton


Penyiapan campuran beton harus yang sesuai dengan spesifikasi.
Campuran beton terdiri dari semen, agregat kasar, agregat halus, dan
air. Anda perlu memastikan campuran beton yang disiapkan
memenuhi persyaratan kualitas, proporsi, dan kekuatan yang telah
ditentukan.
• Pengecoran Beton
Setelah campuran beton siap, Anda akan melakukan pengecoran beton
di permukaan jalan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
alat seperti truk mixer beton atau pompa beton. Pengecoran beton
harus dilakukan secara merata dan sesuai dengan ketebalan yang
ditentukan dalam rencana.
• Pemadatan Beton
Setelah pengecoran, beton perlu dipadatkan untuk mencapai
kepadatan yang optimal. Pemadatan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pemadat seperti vibrator beton. Pemadatan beton
harus dilakukan secara merata untuk menghilangkan udara dalam
campuran dan mencapai kepadatan yang diperlukan.
Melaksanakan Pekerjaan Pelengkap Jalan
Melaksanakan pekerjaan pelengkap jalan yang dimaksud meliputi :

1. Pemasangan Marka Jalan


Marka jalan adalah tanda dan garis yang digunakan untuk membantu pengaturan lalu lintas dan memberikan petunjuk
kepada pengguna jalan.
2. Pemasangan Rambu Lalu Lintas
Tugas pelaksana adalah memasang rambu lalu lintas di lokasi yang tepat sesuai dengan peraturan dan rencana yang
berlaku.
3. Pemasangan Peralatan Keselamatan Jalan
Peralatan keselamatan jalan termasuk berbagai elemen seperti penandaan jalan, alat pengaman sementara, dan
peralatan penunjang keselamatan lalu lintas.
4. Pengendalian Kualitas
Selama pelaksanaan pekerjaan pelengkap jalan, penting untuk melakukan pengendalian kualitas. Anda perlu
memastikan bahwa pemasangan elemen pelengkap dilakukan sesuai dengan standar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai