Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN

BAHASA INDONESIA
DI SD
KB 2
Kajian Buku Teks
A. Syarat-syarat Buku Teks
Pada Hakekatnya Buku Teks berfungsi untuk
memperlancar proses belajar mengajar. Namun bukan
berarti guru wajib hanya berpegang pada keberadaan
buku teks.

Jika buku Teks memang belum ada maka guru dapat


mencari bahan atau sumber belajar dari manasaja,
bahkan jika perlu guru dapat membuat sendiri bahan
ajar yang akan dipelajari oleh siswa
Adapun syarat-syarat untuk dapat menulis
buku teks adalah sebagai berikut :
Menurut W.F. Mackey penyusunan buku teks
terdiri dari :
1. Seleksi
2. Gradasi
3. Presentasi
4. Repetisi
1. Seleksi
Dalam seleksi, yang harus dipertimbangkan adalah :

a. Tujuan pengajaran Bahasa, level yang diajarkan dan jumlah


waktu belajar
b. Tipe Bahasa yang diajarkan yang meliputi dialek, register, style
dan media
c. Jumlah materi yang disajikan
d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan seperti fonetik, tata
Bahasa, kosakata dan maksa kata
e. Kriteria yang dipakai melandasi pilihan
2. Gradasi Bahan Pelajaran
Dalam Gradasi bahan pelajaran, halpokok yang disorot adalah
bagaimana penataan terbaik untuk menyajikan bahan pelajaran
yang sudah diseleksi. Contohnya sebagai berikut :
a. Pengelompokan fonetis, gramatikal, leksikal dan
pengelompokan bunyi-bunyi Bahasa menjadi kata, kata
menjadi frasa, frasa menjadi kalimat, kalimat menjadi
konteks
b. Pengurutan atau sekuensi yang berdasarkan pada sistem di
satu pihak dan struktur di pihak lain
3. Presentasi Bahan
Presentasi bahan mengacu pada pengomunikasian bahan ajar
kepada para siswa, yang terdiri dari :

a. Penahapan bahan belajar baik jumlah maupun satuan-


satuannya
b. Pendemontrasian bahan pelajaran yang mungkin secara
lisan atau tertulis
c. Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran
yang terdiri dari ragam prosedur, yaitu
eksplanasi,translasi, otentik atau peragaan
4. Repetisi Bahan Pelajaran

Merupakan hal-hal yang patut dilakukan


guru di dalam kelas. Repetisi ini
menyangkut perilaku guru dalam
mengajar dan siswa dalam belajar, yaitu
hubungan pembinaan keterampilan,
menyimak, berbicara, membaca, menulis
atau mengarang.
Sedangkan menurut Tarigan (1996) dalam penyusunan buku teks tersebut
digunakan 2 patokan yaitu :
1. Patokan umum yang berlaku bagi setiap buku teks dan bersumber dari
kurikulum
2. Patokan Khusus yang berlaku bagi buku teks tertentu saja (IPA saja,
MTK saja dsb) dan bersumber dari karakteristik setiap mata pelajaran
Menurut Imam Machfudz dan Solchan (1995) untuk menyusun naskah buku
pelajaran perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut
3. Ketentuan Umum : memiliki bagian lengkap (ada awal naskah, isi
naskah,akhir naskah), belum pernah diterbitkan
4. Ketentuan khusus : keamanan nasional, isi buku teks, cara penyajian,
penggunaan bahasa, ilustrasi
B. Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas Tinggi

Pada dasarnya guru harus menentukan dulu kompetensi


mana yang akan dikembangkan.
Apakah aspek membacanya, pemahaman akan isi
bacaan, pengetahuan sastra siswa, atau keterampilan
membacakan ceritanya.

Seperti contoh dalam modul 5.45 yaitu membaca cerita


tentang Panji Laras
Setelah selesai membaca kisah Panji Laras, guru dapat memberikan
pertanyaan-pertanyaan pancingan seperti yang ada dalam modul 5.47

Dari pertanyaan pancingan tersebut, guru dapat mulai memetakan


sejauh mana siswa menguasai keterampilan membaca, pengetahuan
sastra dan masih banyak lagi sesuai dengan kompetensi ataupun
Ketuntasan Minimum yang harus dicapai siswa.

Hal-hal ini memang lebih efektif dilakukan di kelas tinggi atau besar,
dimana siswa sudah bisa membaca dengan baik. Akan sulit dilakukan di
kelas bawah atau kecil dimana karateristik siswa nya baru mulai belajar
membaca.

Anda mungkin juga menyukai